Jangka Sorong : Sejarah, Jenis, Bagian, Cara Membaca & Menggunakan

Cara membaca Jangka Sorong – Di dalam kehidupan ini ada berbagai macam jenis alat ukur. Salah satunya yakni jangka sorong. Nah, apa yang dimaksud dengan jangka sorong dan apa bedanya dengan jenis alat ukur lainnya? Jangka sorong merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur panjang ataupun ketebalan suatu benda dengan tingkat ketelitian yang dimilikinya mencapai 0,1 mm.

Nah, dengan tingkat ketelitian yang dimilikinya tersebut, tentu jangka sorong berguna untuk mengukur benda dengan ukuran yang lebih kecil. Namun, bagaimana cara membacanya? Untuk membacanya pastinya tidak seperti membaca alat ukur mistar `atau penggaris biasa.

Ini karena alat tersebut berguna untuk mengukur ketebalan suatu benda dan besaran panjang ketebalan benda, mengukur besaran panjang dan mengukur ketebalan benda. Sebelum membahas lebih jauh tentang cara membaca jangka sorong, di bawah ini akan dijelaskan mengenai sejarah singkat dari jangka sorong, jenis-jenis dan bagian kerangka yang menyusun jangka sorong.

Sejarah Jangka Sorong

sejarah jangka sorong
Sejarah

Jangka sorong memiliki nama lain yaitu Calliper Vernier ditemukan pada tahun 1851 oleh Joseph R. Brown. Alat tersebut merupakan alat pertama di dunia yang bisa mengukur ukuran suatu benda dengan tepat dan dijual kepada pada masinis biasa dengan harga terjangkau.

Jangka sorong ini memiliki skala utama yang dilengkapi dengan rahang, dimana rahang dari jangka sorong tersebut terletak pada salah satu ujungnya. Sementara itu, rahang lainnya yang mengandung skala vernier bergerak di atas skala utama.

Nah, jika kedua rahang tersebut saling bersentuhan, maka angka nol dari skala Vernier serta angka nol dari skala utama harus bersamaan. Apabila kedua nol tersebut tidak bisa bertepatan, maka yang akan terjadi ialah kesalahan nol positif ataupun negatif.

Jenis-Jenis Jangka Sorong

jenis jenis jangka sorong
Jenis-Jenis Jangka Sorong

Ada dua jenis jangka sorong jika dilihat dari pembacaan skalanya. Berikut akan dijelaskan mengenai kedua jenis jangka sorong tersebut:

  • Jangka Sorong Analog (Jangka Sorong Manual)

jangka sorong analog (jangka sorong manual)
enjiner.com

Untuk jenis jangka sorong yang satu ini adalah jenis yang sering Anda lihat pada saat guru memberikan contoh jangka sorong di sekolah. Jenis jangka sorong analog tidak dilengkapi dengan ukuran digital yang berguna untuk mengukur suatu benda.

Nah, pengukurannya sendiri menggunakan cara yang manual, oleh karenanya jangka sorong tersebut lebih dikenal dengan jangka sorong manual.

  • Jangka Sorong Digital

jangka sorong digital
Jangka Sorong Digital

Yang kedua adalah jangka sorong digital. Tentu, untuk jenis jangka sorong yang satu ini merupakan jangka sorong modern, karena penghitungannya sudah menggunakan cara yang modern. Ketimbang jangka sorong manual, jangka sorong digital sangat jarang ditemukan di sekolah.

Alat ukur yang satu ini dilengkapi dengan menggunakan ukuran digital yang berguna untuk mengukur suatu benda. Penggunaan dari jangka sorong digital juga lebih praktis dan mudah karena bisa mengukur suatu benda dengan cara otomatis. Nantinya, akan muncul angka yang menunjukkan panjang benda di bagian digitalnya.

Bagian-Bagian Kerangka Penyusun Jangka Sorong

bagian bagian kerangka penyusun jangka sorong
Bagian-Bagian Kerangka Penyusun Sorong

Untuk bisa menjalankan fungsinya dengan baik, alat ukur jangka sorong dilengkapi dengan beberapa bagian yang memiliki fungsi masing-masing. Nah, secara standar alat ukur yang satu ini terdiri atas enam bagian penting. Apa sajakah itu? Berikut pembahasannya untuk Anda.

  • Pengunci

Bagian pertama yang dimiliki oleh jangka sorong adalah pengunci. Apa fungsi dari bagian pengunci? Fungsinya ialah untuk menahan beberapa bagian yang bergerak pada saat proses pengukuran sedang berlangsung. Misalnya yakni Depth Probe dan rahang. Dengan adanya pengunci ini dapat membuat penghitungan menjadi lebih tepat.

  • Rahang Luar

Bagian berikutnya yang dimiliki adalah rahang luar. Ternyata, rahang luar ini terdiri atas dua bagian, yakni rahang tetap dan rahang geser. Lalu, apa fungsi yang dimiliki oleh rahang luar tersebut?

Fungsi dari rahang luar ialah untuk mengukur diameter dalam atupun sisi bagian dalam dari suatu benda. Contohnya yaitu untuk mengukur diameter lubang ataupun diameter hasil pengeboran dan masih banyak yang lainnya. Dengan adanya bagian rahang luar tersebut akan membuat pengukuran diameter dalam menjadi lebih mudah.

  • Rahang Dalam

Selanjutnya adalah rahang bagian dalam. Sama halnya dengan kedua bagian yang sudah disebutkan di atas. Rahang dalam juga memiliki peranan yang sangat penting dalamĀ  cara membaca jangka sorong. Sama halnya dengan rahang luar, rahang dalam juga terdiri atas dua bagian, yaitu rahang geser serta rahang tetap.

Rahang luar berguna untuk mengukur diameterĀ  ataupun sisi bagian luar yang dimiliki oleh suatu benda. Contohnya yaitu tebal, lebar dari sebuah benda kerja ataupun diameter luar yang dimiliki oleh kaleng, dan lain sebagainya.

  • Skala Utama (Dalam Cm dan Inchi)

Skala utama yang dimiliki oleh alat ukur jangka sorong ialah dalam bentuk satuan cm (centimeter) dan inchi. Dimana, satuan cm (centimeter) berguna untuk menyatakan suatu ukuran utama yakni dalam bentuk centimeter (cm) dan biasanya disebut dengan metric scale.

Sementara itu, satuan inchi berguna untuk menyatakan suatu ukuran utama di dalam bentuk inchi. Pengukuran dengan satuan tersebut disebut dengan impereal scale.

  • Skala Nonius (Vernier)

Selain ada skala utama, jangka sorong juga memiliki skala nonius (vernier). Skala yang satu yang dimiliki ini dalam bentuk millimeter dan berguna sebagai skala pengukuran fraksi di dalam bentuk mm (millimeter).

Nama lain dari skala nonius ialah Vernier. Nama tersebut digunakan untuk memberikan penghormatan kepada Piere Vernier, seorang ahli teknik yang berkebangsaan Perancis yang telah berhasil menemukan skala nonius ini.

Nah, untuk panjang yang dimiliki oleh 10 skala nonius adalah 9 mm. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa 1 bagian dari skala nonius (jarak di antara dua garis skala nonius yang saling berdekatan) yakni 0,9 mm. sedangkan, untuk ukuran inchinya, garis skala bisa ditemukan di bagian atasnya.

  • Depth Probe (Pengukur Kedalaman)

Yang terakhir ada pengukur kedalaman, atau yang disebut dengan Depth Probe. Letak dari bagian yang satu ini berada di bagian ujung jangka sorong itu sendiri. Fungsi yang dimiliki oleh Depth Probe ialah untuk mengukur kedalam suatu benda.

Cara Menggunakan Jangka Sorong

cara menggunakan jangka sorong

Ada beberapa hal yang harus Anda lakukan untuk menggunakan jangka sorong, berikut penjelasannya:

  1. Kendurkan baut pengunci serta geser bagian rahang. Pastikan bahwa rahang geser dapat bekerja dengan baik. Pastikan pula bahwa rahang tertutup harus menunjukkan angka nol.
  2. Bersihkan permukaan benda serta permukaan rahang supaya tidak ada benda yang menempel dan membuat pengukuran menjadi tidak stabil.
  3. Tutuplah rahang geser hingga mengapit benda yang sedang diukur. Anda dapat mengetahui hasilnya dengan membaca pada skala utama dan skala nonius.
  4. Apabila Anda ingin mengukur diameter pada bagian dalam dari suatu benda, Anda harus mengukur dengan menggunakan rahang atas. Caranya ialah dengan merapatkan rahang atas kemudian taruh benda yang akan diukur. Setelah itu, tarik rahang geser sampai kedua rahang tersebut menempel serta menekan bagian dalam dari benda. Pastikan pula bahwa dinding dari bagian dalam dari benda tegak lurus dengan skala (benda jangan sampai dalam posisi miring).

Cara Membaca Jangka Sorong

gambar cara membaca jangka sorong

Cara membaca jangka sorong tentu tidak sama dengan membaca alat ukur lainnya seperti mistar biasa contohnya. Di dalam membaca jangka sorong tersebut, ada dua skala yang harus dilihat, yakni skala utama dan skala nonius.

Untuk skala utama, terdiri atas beberapa deretan angka mulai dari 0, 1, 2, 3, 4, 5 cm dan seterusnya. Sedangkan, skala utama dalam satuan inchi berada di atasnya (seperti pada penggaris mistar). Sementara itu, bagian yang dapat digeser ialah skala nonius. Bagian ini menunjukkan satuan yakni 0,1 mm.

Contoh Cara Membaca Jangka Sorong

Agar Anda bisa lebih memahaminya, Anda bisa melihat contoh gambar yang akan disajikan di bawah ini:

contoh cara membaca jangka sorong

Pada gambar tersebut, benda (yang berwarna merah) akan diukur ketebalannya dengan menggunakan jangka sorong. Untuk bisa membaca ketebalan dari benda merah tersebut ialah dengan melihat angka yang ada di skala utama (main scale). Setelah itu, lihat pula bagian garis yang ada di skala utama dan dekat dengan angka pada skala vernier.

Ternyata, bagian tersebut menunjukkan ukuran yakni 1,1 cm atau 1 cm lebih 1 mm atau bisa juga 11 mm. Jika sudah, lihatlah dua garis skala yang terdapat pada skala utama serta skala vernier yang sejajar, atau saling berhimpitan ataupun paling lurus.

Nah, pada kedua garis skala tersebut terletak di angka 6 dan 7. Artinya adalah ukuran yang ditunjukkan oleh skala itu 0,65 mm. Sekarang, Anda sudah bisa menemukan dua angka dari skala yang berbeda. Lalu, bagaimana caranya untuk bisa mengetahui ukuran dari benda merah? Caranya ialah dengan menjumlahkan dua angka yang sudah Anda peroleh, yaitu 11 mm pada skala utama dan 0,65 mm pada skala vernier.

11 mm + 0,65 mm = 11,65 mm

Jadi, benda merah yang sudah Anda ukur tersebut memiliki ukuran 11,65 mm atau 1,165 cm.

Contoh lainnya

cara membaca jangka sorong

Setelah Anda membaca tentang alat ukur jangka sorong dan cara membacanya di atas, kini Anda dapat mengetahui bahwa alat ukur yang satu ini memiliki banyak sekali manfaat yang berguna untuk mengukur beragam benda yang tidak bisa diukur dengan menggunakan penggaris mistar pada umumnya.

Selain itu, cara membaca jangka sorong pun tidak boleh dilakukan dengan sembarang. Di atas sudah dijelaskan tentang beberapa langkah yang harus Anda lakukan pada saat menggunakan jangka sorong. Setelah itu, Anda harus mengetahui ukuran dari benda yang diukur dengan cara menjumlahkannya. Semoga bermanfaat.

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.