Puisi pahlawan – Pahlawan bukan hanya orang yang telah gugur dalam medan perang. Namun, pahlawan adalah seseorang yang sudah melakukan sesuatu tanpa tanda jasa atau tanpa mengharap imbalan apapun. Selain itu, sosok pahlawan pasti memiliki sikap rela berkorban baik itu bagi tanah air atau bagi sesuatu yang sangat dicintai.
Memang tidak ada barang atau apapun yang bisa membalas jasa pahlawan. Namun, Anda bisa memberikan sebuah puisi pahlawan untuk mereka yang pernah memberikan sesuatu yang berharga dalam hidup. Memang sebuah puisi bukanlah barang yang mahal atau barang yang mewah.
Tapi, arti dan makna dari puisi tersebut bisa membuat hati bahagia. Bukan hanya bahagia saja, tapi kata-kata dalam puisi tersebut bisa menghilangkan rasa sakit, letih dan kesal yang diderita. Pahlawan bukan hanya orang yang sudah meninggal, orang yang masih hidup juga bisa dikatakan sebagai pahlawan jika mereka pernah berkorban. Misalnya seperti orang tua, guru dan lain-lain. Nah, berikut beberapa puisi yang bisa Anda berikan.
Puisi Tentang Pahlawan Indonesia
Tidak ada hal yang lebih indah daripada doa yang di panjatkan untuk para pahlawan nasional yang telah gugur. Doa yang tulus berupa puisi pahlawan ini sangat layak diberikan untuk mereka yang mengabdi pada ibu pertiwi. Bukan karena pengorbanan mereka saja. Namun, karena kemuliaan hatinya yang ingin melindungi negeri ini.
Bahkan mereka berani untuk menentang maut saat melindungi ibu pertiwi. Untuk membalas jasa pahlawan yang telah gugur, Anda bisa memberi rangkaian kata-kata indah. Nah, berikut beberapa puisi yang bisa Anda berikan.
Marsinah, Surga Untukmu
*****
Marsinah, siapa itu?
Apakah ia adalah sosok yang cantik dengan bibir merahnya?
Apakah ia adalah sosok yang membuat perubahan dalam negeri dongeng?
Ataukah seseorang yang keberadaannya hanya dalam dunia fiksi?
Oh Marsinah, hanyalah seorang buruh pabrik bayaran! Merakit jaring laba-laba pada tembok dengan penuh harapan
Menata jerami dan memintal benang, apakah yang kau katakan itu benar Marsinah!
Bahwa kau tidak kompromi!
Dengarlah sebuah nyanyian yang sunyi
Saling melebur melawan para penguasa yang kongkalikong
Kau marsinah bukanlah artis penjual berita murahan! Tapi mengapa mereka sangat pandai membuat berita tentangmu?
Katanya kau hanyalah buruh perempuan yang bercerita kesedihan
Dan katanya kau hanyalah perempuan penuh darah dan air mata
Hingga menodai seluruh tubuhmu yang lemah itu
Tanganmu kerap menggenggam kerikil tajam yang siap menghunus setiap nadimu
Tapi apa yang kau bisa Marsinah?
Tapi kau tak pernah peduli tentang siapa dirimu itu
Yang ku tahu kau adalah wanita pembela rakyat kecil sepertiku
Tapi mengapa kebenaranmu hanya membawa petaka bagimu?
Andai kau tetap hidup, aku akan bercerita tentang keadaan negeri yang carut marut ini
Tentang bagaimana alam yang sudah bosan dengan tingkah manusia
Dia yang burujung pada kematian
Dia yang tak pernah terlupakan sampai kapanpun!
Yang bahkan hingga saat ini belum menuai keadilan
Marsinah, damailah bersamamu
*****
Sepucuk Puisi Untuk Pahlawan Negeriku
*****
Demi bangsa tercinta ini
Demi negeri ini
Dan demi jiwa yang juga rindu akan kebebasan berdemokrasi
Kemerdekaan yang abadi namun tak berarti
Rela kau taruhkan nyawa hingga maut berada di depan mata
Tapi mengapa? Kau bilang itu hanya hiburan!
Raut wajah kusammu tak ada segelintir pun rasa takut padanya
Oh Pahlawanku
Hari-harimu kau habiskan dengan pembantaian dan pembunuhan
Hingga bunga api menghias sisi gelapmu
Bahkan tak jarang darah membasahi tubuhmu
Kaki telanjang itu menghantarkanmu pada lawan yang harus dibunuh
Namun, semua itu tidak dapat meruntuhkan kobaran semangat juangmu
Bambu runcing ini sebagai senjatamu untuk melawannya
Doa sebagai benteng pertahananmu yang sangat kuat
Dan Tuhan sebagai kawan dalam kemenangan kelak
Lalu surga sebagai tempat peristirahatanmu kelak
Bunga, ku letakkan di atas damaimu sebagai lambang suci perjuanganmu dahulu
Karena perjuanganmu ini
Aku mampu menulis bait-bait puisi yang indah walau terkadang terpenjarakan
Taukah kau wahai pahlawanku
Bunga tumbuh bermekaran setiap tahun dan akan layu pada saatnya tiba
Yah… bahwa hidup selalu akan ada masanya tersendiri
Namun tidak dengan perjuanganmu yang tulus itu
Ia akan tetap tumbuh dengan indah
Ia akan tetap hidup dengan tenang
Meski raga sudah terlepas dari jiwa
Ia akan selalu ada!
Jadi… tak perlu meraung bahwa itu akan selalu ada
Selamat jalan wahai pahlawanku
Salam untuk Tuhan yang maha pengasih
*****
Bung Karno, Berilah Aku Pemuda
*****
Wahai Bung Karno!
Aku bersumpah di depan wajahmu
Bertanya perihal tentang Indonesia saat ini
Hei Bung Karno!
Katamu berilah para pemuda niscaya akan kau getarkan semeru
Hei Bung Karno saat ini para pemuda hanyalah menang gengsi
Bagaimana mereka bisa menghancurkan dunia dengan bijak?
“Maka berilah aku orang yang tua” katamu
Hei Bung Karno!
Kini orang tua hanya bisa bersedih melihat anaknya bermain
Hei Bung Karno!
Nyenyakkah kau tidur dalam keabadianmu?
Maafkan daku yang telah mengganggu peristirahatanmu
Aku hanya ingin bercerita bahwa pemuda tidak bisa berjalan sama dengan waktu
Hei Bung Karno!
Aku bersimpuh pada makammu ini
Tuk tebarkan kembang dengan kasih yang sangat letih
Hei Bung Karno!
Ku tanyakan lagi padamu, nyenyakkah tidur dalam keabadianmu itu?
Inikah yang disebut dengan nyanyian kecewa?
Hei Bung Karno!
Aku bersumpah pada makammu ini
Ku katakan padamu “maaf aku menangis dalam pangkuan tidur panjangmu”
Namun aku tak bisa tuk berdusta padamu
Hei Bung karno!
Nyenyakkah kau tidur dalam keabadianmu itu?
Bilakah mimpi itu menjadi nyata?
*****
Malam Terjaga
*****
Kusampirkan gundahku pada kegelapan malam ini
Gelapnya tanpa cahaya bintang-bintang
Sebelum mereka melihatnya telah ku habiskan rasa rindu ini sebelum asa memutus
Sebelum fajar menyingsing hari ini
Tombakku sudah terlebih dahulu sigap
Langkahku dan mereka
Siap menyergap siapa aja yang menghalau langkah kami
Ku menangis duka oleh pesanmu yang telah bersemayam
Pada jiwa dan ragaku
Diujung hidupku ini tak sudi aku berbagi tawa denganmu
Lidahku lebih memilih untuk bisu
Mataku memilih untuk buta
Bukan hina nafasku untuk ibu pertiwi
Apa jadinya nona jika ku mati dalam medan perang?
Masihkah kau setia denganku?
Masihkah kau setia dengan negeriku ini?
Aku tak pernah mengharap lebih dan memaksakan kehendakmu itu!
Karena bagaimanapun aku sangat mencintai bangsaku ini
Pahlawan sejati ialah yang rela berkorban demi apapun untuk bangsanya!
Jadi tema kau dalam setiap langkahku
Di ujung senja itu akan ada sebuah kemenangan yang indah
Yang akan kusebut dengan kemerdekaan
Siapapun yang ingin merusaknya
Bersiaplah akan ku bunuh jiwa pengecut itu!
Hingga tak lagi berdetak
Pahlawanku aksaraku
Berhenti bukan berarti ia mati
Maju berperang bukan berarti untuk menyiksa diri
Tak berharap tepuk tangan dengan lakon sandiwara
Yang hanya berdiam diri untuk menunggu kisah selanjutnya
Darah, keringat dan air mata tidak bisa dibeli
Oleh mutiara di dasar laut yang sunyi
Tetesan air matanya dengan lantang mengalir ke hilir itu
Menuju tempat terindah di muka bumi ini
Tang tak lain adalah sebuah nirvana
Sampaikan pesan dan ilahi bahwa aku akan kembali padamu
Tak pernah berharap belas kasih
Tak butuh juga kisah klasik tenang sandiwara yang sedih
Pahlawan pada akhirnya akan menjemput janji
Di ujung tombak pada kematian yang hakiki
Istana dan selir-selir duduk manis menantimu
Di singgasana yang terbuat dari emas
Kemenangan ada di jalan sang maha besar
Kini sudah tak terbendung lagi.
*****
Puisi Pahlawan Tentang Ayah dan Ibu
Mengapa sosok ibu dan ayah disebut pahlawan. Ya, hal ini dikarenakan mereka telah memberikan segala sesuatu yang Anda butuhkan. Selain itu, mereka juga telah berjuang untuk membahagiakan dan memberikan semua yang Anda inginkan. Jadi, tidak ada lagi alasan bahwa mereka tidak layak disebut dengan pahlawan.
Meski mereka masih hidup dan sehat hingga saat ini, tapi mereka sangat layak disebut dengan sosok pahlawan tanpa tanda jasa. Mereka tidak pernah meminta imbalan atas pengurusan Anda sejak kecil hingga dewasa. Nah, kini saatnya Anda memberikan yang terbaik untuk mereka. Berikut beberapa contoh puisi yang bisa Anda berikan.
Ramona
*****
Untuk mengingatmu wahai ibuku tercinta
Kupanggil engkau dengan sebutan Ramona
Tak perlu ku baca setiap kalimat gugur bunga di taman
Di setiap helai rambut putihmu itu
Dan pada angka kalendar yang ku gantungkan pada dinding kamarku ini
Yang telah jatuh di kelopak matamu
Aku teringat akan kenangan manis Bu
Saat malam hari aku bersujud dalam gerimis
Pada setiap air mata perempuan yang jatuh itu
Telah menggadaikan setiap mimpi-mimpinya
Di samudera tanpa arah dan peta
Tanpa jaminan suatu apapun
Untuk kembali pada yang namanya menganak-panakkan ini
Mimpi yang akan ditebus oleh perempuan dengan air matanya
Tapi sudah lah
Barangkali aku tak akan mengingat semua itu
Siapa yang akan peduli? Terangku
Bu saat ini aku sedang merantau jauh
Doakan anakmu agar mampu selalu membahagiakanmu
Aku sangat rindu bau masakanmu bu
Bau itu adalah aroma surga yang pernah ku kenal
Aku ingin kau mengusap rambutku lagi seperti dahulu
Dan aku akan berpura-pura tidur dalam pangkuan hangatmu
Akan tetapi
Malam kini menghajarku dengan rasa rindu
Dan mengganti kesepianku ini
Dan ku lukis wajahmu di sebidang kanvas puisi pahlawan
Lalu waktu dengan tidak sopannya merampas semua itu
Pada usiaku yang beranjak dewasa
Bu usia bukanlah sebuah patokan
Banyak sekali orang yang sudah berumur
Namun pikirannya masih seperti anak-anak
Sebaliknya bu, banyak juga orang yang belum cukup umur
Tapi pemikirannya begitu mengguncangkan dunia ini
Dari rahimmu yang suci itu Bu
Lalu semua janin diberangkatkan ke muka bumi
Dengan kesakitan yang sama
Bersama tangis harumu
Bersama darah yang mengalir
Maka lahirlah sebuah kebahagiaan yang mengguncangkan hati
Yang kau sebut sebagai “Anakku”
*****
Ayah Laki-Laki Terhebat
*****
Ayahku yang tersayang
Perasaan apa yang sedang merasuki hati dan pikiranku ini
Relung hatiku teringat pada wajah tuamu itu
Kulit yang mulai keriput dan perlahan menua
Langkah kaki yang sudah tak kuat seperti kala dahulu itu
Rasa sesak membiru meronta kesakitan seolah ingin keluar untuk menemanimu
Melihat wajah senjamu membuat hatiku redam dan terdiam
Rasanya sangat sulit bagiku ayah untuk mengatakan
Bahwa aku sangat mencintaimu dan tidak ada lelaki sehebat dirimu
Ayahku tercinta
Sehat-sehatlah selalu kau di sana, aku selalu berdoa agar tuhan menjagamu
Memberi umur panjang, kesehatan serta rezeki yang lancar
Ayahku tercinta
Maukah kau menghabiskan waktumu bersama ibu?
Ayah tak bisa ku bayangkan jika aku dan ibu hidup tanpamu
Pasti ibu akan menangis tersedu begitupun aku
Aku tak akan mampu menghapus kesedihan ibu yang mendalam ini
Ayahku tercinta
Marilah kita bersama-sama memikirkan masa depan yang cerah bersama ibu
Memperbaiki diri menjadi lebih baik dari pada sebelumnya
*****
Puisi Ibuku Sayang
*****
Ibu saat ini aku bukanlah anak kecil lagi
Yang dahulu kau timang-timang
Kau memanjakanku, mengajariku berbicara dan kau juga yang mengajarkanku berjalan
Hingga pada akhirnya aku bisa berjalan di atas semua keindahannya
Aku kini berada di suatu tempat dimana aku diajarkan untuk mendekati tuhan dengan baik
Belajar tentang segala firmannya
Rindu?
Tentu saja kau sangat merindukanmu
Akan tangan lembutmu yang selalu mengusap kepalaku
Lagu pengantar rindu yang mengantarkanku tidur terlelap
Dalam pelukan hangat senjamu itu
Aku baru tahu sandiwara dunia ini
Yah memang sangat sulit tuk dipahami
Tapi harus dihadapi meski mengurai air mata dan sepi
Ibuku tersayang
Anakmu ini merindu dan sangat merindukanmu
Aku sangat mencintaimu ibu
Dan tetaplah kau bersamaku
Inilah sajak untukmu Bu
Aku sedang merantau jauh Bu
Kota ini memaksaku untuk bersahabat dengan malam yang gelap
Dan keadaan siang aku acuhkan
Dengan tidur yang amat panjang
Berteman dengan mimpi yang entah kapan akan berakhir
“Aku di sini sedang merantau Bu” bisikku pada fajar yang merah itu
Harapanmu Bu yang selalu berlagu hingga perasaan dan pikiranku memberontak
Bahkan aku benci takdir
“Pulanglah anakku” katanya padaku
Urat nadi dan jantungku seketika berhenti
Membayangkan raut wajahmu
Ringkik badan kurusmu Bu
Hingga rambutmu perlahan memutih
Maafkan anakmu ini Bu
Doakan aku agar bisa menggenggam mimpi itu Bu
*****
Puisi Teruntuk Ibuku yang Tangguh
*****
Aku terjatuh di atas rumput yang kering
Aku hanya bisa diam seribu bahasa
Membayangkan dirimu yang begitu hebatnya
Setiap langkahku pun tak sehebat dirimu
Walau aku hanya seorang perempuan
Sedikitpun kau tak pernah gentar melawan kejamnya dunia ini
Kau terjang dan hadapi dengan penuh asa yang memar di dalam jiwa
Tak ada kata lelah ataupun keluh kesah yang kau tuturkan
Karena hidup adalah sebuah perjuangan
Hingga nanti akan ada keindahan yang lekas bersemi dalam sejarah hidup
Ibuku tolong mengertilah
Akan selalu ada keindahan yang tertuai oleh ramah-tamah kelak
Akan selalu ada rasa kesal yang terpecah menjadi sebuah amarah
Karena tuhan akan selalu berada di sisimu
Hingga semua langkah-langkah kecilmu itu menjadi sangat berarti.
*****
Baca Juga Pengertian Kompetensi
Pahlawan merupakan seseorang yang rela berkorban untuk melindungi sesuatu. Entah itu negara, keluarga bahkan harkat dan martabat. Namun yang disebut dengan pahlawan bukanlah seseorang yang gugur dalam medan perang saja. Tetapi semua orang yang rela mengorbankan segenap jiwa raganya untuk sesuatu hal.
Misalnya seperti orang tua yang berkorban untuk anak-anaknya, guru yang memberikan ilmu tanpa pamrih dan lain-lain. Oleh karena itu mereka layak disebut sebagai pahlawan. Tentu saja Anda harus menghargai mereka dan memberikan yang terbaik untuknya. Salah satu caranya yaitu dengan memberi puisi pahlawan.