Neraca Saldo – Dalam suatu perusahaan tentu sudah tidak asing lagi dengan istilah neraca saldo. Namun, tentu saja Anda harus mengetahui definisinya. Neraca saldo sendiri merupakan suatu daftar yang berisikan semua nama akun dan juga saldo total yang berasal dari setiap akun, yang penyusunannya sistematis dan sesuai dengan kode akun.
Sumbernya sendiri dari buku besar perusahaan pada saat (periode) tertentu. Dalam Bahasa Inggris, neraca saldo juga disebut dengan trial balance. Neraca saldo juga memiliki definisi sebagai neraca percobaan daftar akun dan juga saldonya dalam kurun waktu tertentu.
Neraca saldo adalah pengelompokan paling akhir di dalam buku besar maupun daftar yang berisikan kumpulan semua rekening maupun perkiraan buku besar. Biasanya, neraca saldo akan dipersiapkan di akhir periode maupun kapanpun perusahaan memerlukannya. Untuk mempersiapkan ini, saldo harus ditentukan lebih dahulu.
Urutan akun dalam neraca saldo sesuai dengan urutan yang ada pada buku besar. Yang mana saldo debit ditunjukkan dari kolom pada sebelah kiri. Sementara itu saldo kredit ada pada kolom sebelah kanan. Jumlah kedua jenis kolom haruslah sama.
Kegunaan dari neraca saldo adalah sebagai referensi untuk melihat kesamaan atau keseimbangan baik dari jumlah kredit maupun debit pada akun yang terdapat dalam buku besar. Isi dari neraca saldo adalah ringkasan akun transaksi, dan juga saldo yang mana dipersiapkan sebagai dasar laporan keuangan.
Neraca saldo juga bisa difungsikan sebagai bahan untuk evaluasi perusahaan. Neraca saldo juga disusun sehabis menyusun buku besar. Pembuatannya sendiri sistematis dan sesuai dengan kode akun. Pembuatannya tidak bisa secara acak.
Tujuan Neraca Saldo
Neraca saldo mempunyai tujuan utama yakni membuktikan kesamaan matematis antara debit dan juga kredit setelah terjadi pemindah bukuan atau posting.
Berdasar pada sistem berpasangan, kesamaan ini terjadi jika jumlah saldo debit sama dengan saldo pada kolom kredit. Guna dari neraca saldo juga untuk mencari tahu adanya kesalahan membuatkan ayat jurnal maupun posting. Neraca saldo sangat bermanfaat dalam penyusunan laporan keuangan.
Sebab, di dalamnya ada hampir segala perkiraan pendapatan maupun beban perusahaan. Bisa dibilang hampir semuanya karena masih terdapat beban serta pendapatan yang berpengaruh pada lebih dari satu periode akuntansi.
Neraca Saldo dan Fungsinya
Secara garis besar, fungsi neraca saldo telah dijelaskan pada ulasan di atas. Namun, lebih spesifik lagi, fungsi dari neraca saldo ada empat. Diantaranya:
-
Fungsi Persiapan
Maksud dari fungsi persiapan adalah neraca saldo digunakan untuk persiapan dalam membuat laporan keuangan akhir dalam perusahaan tertentu.
-
Fungsi Pencatatan
Selanjutnya, ada fungsi pencatatan yang mana neraca saldo digunakan untuk melakukan bermacam pencatatan. Maksudnya, pencatatan yang dilakukan merupakan pencatatan data-data dalam setiap akun rekening. Nah, di sini, neraca saldo memegang peranan penting untuk melakukan bagian utama fungsi ilmu akuntansi yakni mencatat.
-
Fungsi Koreksi
Pada fungsi koreksi, neraca saldo berperan dalam melakukan koreksi pada keseluruhan catatan dan juga siklus akuntansi yang sudah dilakukan sebelum membuat neraca saldo ini.
Di dalam laporan, Anda bisa mengetahui kekurangan-kekurangan maupun kesalahan dalam pencatatan. Caranya dengan melihat persamaan antara hasil akhir yang terdapat dalam kolom kredit maupun debit.
-
Fungsi Monitoring
Fungsi neraca saldo yang terakhir adalah fungsi monitoring. Neraca saldo dapat digunakan untuk melakukan pengawasan dalam akun-akun yang ada pada keuangan perusahaan.
Contoh Neraca Saldo Perusahaan
Neraca saldo, umumnya terdiri atas empat kolom utama yakni:
-
Nomor Akun
Pada kolom ini, terdapat beragam kode akun yang berasal dari akun-akun di dalam buku besar milik perusahaan. Nomor maupun kode akun perlu ditulis dengan sistematis (urut) baik dari kode akun harta hingga kode akun beban.
-
Nama Akun dan Keterangan
Dalam neraca saldo juga terdapat kolom yang berisikan nama-nama akun yang ada dalam buku besar perusahaan. Untuk penulisannya sendiri harus diurutkan dari akun harta, lantas akuntan, kemudian akun modal. Selanjutnya ditulis juga akun pendapatan dan akun beban.
-
Debit
Selanjutnya, terdapat pula kolom yang berisikan saldo dari akun-akun yang mempunyai nilai debit yang sama dengan yang ada pada buku besar.
-
Kredit
Terakhir, ada juga kolom saldo akun-akun yang mempunyai nilai kredit yang sesuai dengan dalam buku besar. Dalam penyusunannya, neraca saldo mempunyai kegunaan untuk dapat melihat posisi kewajiban, aktiva, serta modal setelah melakukan post ke dalam buku besar.
Tentu saja berasal dari semua akun yang ada di dalam perusahaan. Maka dari itu, supaya hasilnya lebih valid serta datanya akurat, proses penyusunan neraca saldonya perlu dilakukan dengan teliti serta hati-hati. Dalam sumber lain, saldo pada setiap rekening juga disusun berurutan dar rekening laba rugi dan juga rekening neraca.
Mulai dari aktiva lancar, aktiva tetap, aktiva lain-lain, utang lancar, utang tidak lancar, ekuitas, pendapatan operasi, pendapatan non operasi, beban operasi, dan beban non operasi.
Prosedur Dalam Membuat Neraca Saldo
Dalam membuat neraca saldo, terdapat langkah-langkah yang perlu Anda lakukan, yakni:
- Membuat daftar judul akun dan juga saldo
- Jumlahkan antara kolom debit dan juga kredit
- Buktikan persamaan di antara kedua kolom tersebut.
Waktu untuk membuat neraca saldo tidak terpaku pada kurun waktu satu tahun. Untuk membuatnya dapat dilakukan setiap hari, setiap minggu, tiga bulan sekali, dan juga setengah tahun sekali. Untuk menentukan periode dalam membuat neraca saldo, tentu saja disesuaikan dengan kebijakan dari perusahaan, pemilik perusahaan, dan kebutuhan informasi keuangan bagi perusahaan.
Jika informasi keuangan dibutuhkan dalam kurun waktu bulanan, maka neraca saldo perlu disiapkan per bulan. Namun, umumnya, waktu untuk membuat neraca saldo adalah setiap akhir tahun. Sebab, pada waktu akhir tahun inilah perusahaan sangat perlu membuat laporan keuangan yang berdasar pada neraca saldo tersebut.
Laporan keuangan dibutuhkan perusahaan untuk menghitung pajak penghasilan perusahaan dan juga pihak lainnya yang butuh laporan keuangan. Sebagai data untuk mengambil keputusan bisnis. Meski begitu, neraca saldo tidak memberikan bukti bahwa segala transaksi sudah dicatat serta apa yang ada dalam buku besar adalah benar. Kesalahan-kesalahan kecil hingga besar pasti ada meskipun kolom-kolom dalam neraca saldo sudah sesuai.
Neraca saldo dapat terlihat seimbang meskipun terdapat beberapa kesalahan kecil seperti:
- Terdapat transaksi yang belum tercatat
- Ayat jurnal dipindahkan dua kali
- Ayat jurnal yang tepat belum dipindahkan
- Akun yang salah digunakan untuk membuat ayat jurnal (posting)
- Adanya kesalahan yang mana saling menghilangkan dalam mencatat jumlah dari transaksi.
Jadi, dapat dikatakan jika selama saldo antara debit dan kredit yang sudah di pindah sama, meski ke akun yang jumlahnya salah, tetapi total debit tetap sama dengan total kreditnya. Informasi dari neraca saldo disesuaikan sebagai dasar persiapan laporan keuangan dalam entitas perusahaan.
Oleh karenanya, neraca saldo yang belum disesuaikan tidak layak menjadi dasar penyusunan laporan keuangan perusahaan. Sebab, bisa memberi informasi yang tidak benar serta bisa menyesatkan untuk pengguna laporan tersebut. Seperti pengusaha maupun pemilik entitas perusahaan.
Neraca Saldo Setelah Penyesuaian
Neraca saldo setelah penyesuaian merupakan kolom yang telah mencerminkan keadaan sebenarnya dari keuangan perusahaan. Informasi angka yang ada di dalam kolom merupakan hasil dari penambahan maupun pengurangan angka yang terdapat pada kolom jurnal penyesuaian.
Saldo maupun akun perkiraan serta angka yang tidak dipengaruhi jurnal penyesuaian bisa langsung dipindahkan dalam kolom neraca saldo yang telah disesuaikan.
Dalam menyesuaikan saldo pada akhir tahun dari sebagian rekening yang terdapat pada neraca saldo akhir tahun untuk itu dilaksanakan dengan menggunakan jurnal penyesuaian. Hal ini dilakukan untuk tercapai keseimbangan. Terdapat beberapa sebab yang mengakibatkan adanya ketidaksamaan, yakni:
- Terdapat transaksi yang sudah terlewat (belum dicatat)
- Terdapat kesalahan hitungan (nilai dari transaksi yang telah dicatat terlampau besar atau terlampau kecil)
- Terdapat transaksi yang tidak dapat diakui karena penerapan sistem aktual.
Menurut aturan di dalam kaidah akuntansi, setelah neraca saldo tersusun, maka semua angka yang ada di dalam saldo bisa digunakan untuk laporan keuangan sebab sebagian dari saldo rekening serta perkiraan dan akun belum menunjukkan adanya nilai yang sepatutnya dalam kaidah akuntansi.
Untuk bisa tahu mengenai neraca saldo sesudah penyesuaian, perlu terdapat hal seperti:
-
Beban Terutang (Beban yang Perlu Dibayarkan)
Jika pada akhir periode tahunan ada beban yang mesti dibayarkan, transaksi itu mesti dicatat di dalam jurnal penyesuaian. Seperti gaji karyawan yang harus dibayar pada bulan Desember meskipun baru akan dibayarkan di tanggal 2 Januari tahun depan. Untuk itu, harus dibuat jurnal penyesuaian di tanggal 31 Desember tahun tersebut.
-
Pendapatan yang Mesti Diterima
Tak beda dengan beban terutang, di akhir periode tahunan, terdapat pendapatan usaha yang mesti dibayarkan tetapi nyatanya belum diterima. Semisal di akhir periode terdapat pendapatan usaha yang belum diterima, maka harus dimasukkan dalam jurnal penyesuaian.
-
Adanya Penyusutan Aktiva Tetap atau Fixed Asset
Aktiva tetap merupakan harta yang dipunyai oleh perusahaan yakni berupa perlengkapan, kendaraan, dan juga bangunan. Tersebab waktu penggunaan tidak dilakukan pencatatan, maka nilai dari aktiva tetap di akhir periode masih tercantum pada neraca saldo sama besar dengan nilai belinya.
Terdapat metode dalam menentukan penyusutan aktiva tetap. Diantaranya metode tarif tetap atas nilai buku, metode garis lurus, metode jumlah angka tahun dalam metode garis lurus, serta jumlah beban penyusutan yang dihitung sama besar dari tahun ke tahun. Ayat jurnal dibuat dengan dicatat sebesar yang menjadi beban dari penyusutan periode itu.
-
Beban Bayar Dimuka
Pembayaran yang dilakukan lebih dulu oleh perusahaan untuk beban tertentu, serta pembayaran ini lebih dari suatu periode akuntansi, untuk itu perlu dilakukan pencatatan jurnal penyesuaian supaya bisa mengetahui beban sesungguhnya di waktu tersebut.
-
Pendapatan yang dibayar dimuka
Pendapatan yang mesti diterima disebabkan karena akhir periode sudah terjadi pendapatan. Namun, belum terdapat penerimaan pembayaran. Ayat jurnal penyesuaian dibuat berdasar pada sebesar pendapatan di periode tersebut.
Contoh Neraca Saldo Perusahaan Salon dan Neraca Saldo Setelah penyesuaian
Di bawah ini akan diberikan contoh mengenai saldo dari perusahaan jasa salon yang bernama CANTIKA per 31 Desember 2019:
Keterangan | Debit | Kredit |
Kas | Rp 6.450.000,- | – |
Surat Berharga | Rp 30.000,- | – |
Piutang Dagang | Rp 7.500.000,- | – |
Persekot Asuransi | Rp 2.400.000,- | – |
Perlengkapan Salon | Rp 3.250.000,- | – |
Peralatan Salon | Rp 25.000.000,- | – |
Hutang Dagang | – | Rp 5.500.000,- |
Modal Cantika | – | Rp 59.700.000,- |
Penghasilan Salon | – | Rp 21.750.000,- |
Biaya Sewa | Rp 1.800.000,- | – |
Biaya Gaji | Rp 3.950.000,- | – |
Biaya Telpon dan Listrik | Rp 1.450.000,- | – |
Biaya Lain-Lain | Rp 2.400.000,- | – |
Prive | Rp 2.750.000,- | – |
Jumlah | Rp 86.950.000,- | Rp 86.950.000,- |
Data yang ada pada neraca saldo di atas belum sepenuhnya siap untuk dicantumkan di dalam laporan keuangan perusahaan. Sebab, terdapat beberapa informasi yang meliputi:
- Surat berharga yakni obligasi dengan bunga 18% setiap tahun, yang mana bunga dibayarkan setiap 6 bulan sekali pada tanggal 1 Maret serta 1 September
- Terdapat gaji karyawan yakni pada bulan Desember belum dibayarkan senilai Rp 450.000,-
- Penghasilan salon ada yang diterima pada awal (dimuka) yakni sebesar Rp 600.000,-
- Terdapat rugi piutang yakni sekira 2% dari jumlah saldo piutang dagang
- Terdapat penyusutan alat salon yang telah ditetapkan yakni sebesar 10%
- Terdapat peralatan salon yang ada di dalam gudang yakni sebesar Rp 1.400.000,-
Untuk itu, perlu dibuat jurnal penyesuaiannya. Berikut daftarnya:
Tanggal | Keterangan | Debet | Kredit |
31 Desember 2019 | Piutang Penghasilan Bunga | Rp 1.800.000,- | – |
Penghasilan Bunga | – | Rp 1.800.000,- | |
Biaya Gaji | Rp 450.000,- | – | |
Hutang Gaji | – | Rp 450.000,- | |
Penghasilan Salon | Rp 500.000,- | – | |
Penghasilan Salon diterima di muka | – | Rp 500.000,- | |
Biaya asuransi | Rp 1.800.000,- | – | |
Persekot Asuransi | – | Rp 1.800.000,- | |
Kerugian Piutang | Rp 150.000,- | – | |
Cadangan Kerugian Piutang | – | Rp 150.000,- | |
Biaya Pengadaan peralatan salon | Rp 2.500.000,- | – | |
Akumulasi pengadaan peralatan salon | – | Rp 2.500.000,- | |
Biaya perlengkapan | Rp 1.850.000,- | – | |
Perlengkapan salon | – | Rp 1.850.000,- | |
Total | Rp 14.700.000,- | Rp 14.700.000,- |
Catatan:
- Persekot Asuransi = 2.400.000 – 600.000 = 1.800.000
- Penghasilan Bunga = 4/12 x 18% x 30.000.000 = 1.800.000
- Rugi Piutang = 2% x 7.500.000 = 150.000,-
- Penyusutan alat = 10% x 25.000.000 = 2.500.000,-
- Biaya perlengkapan = 3,250.000 – 1.400.000,- = 1.850.000,-
Contoh 2 Jurnal Penyesuaian serta neraca saldo setelah penyesuaian
Di tanggal 31 Desember tahun 2019, Tuan Budi ingin memeriksa saldo perusahaannya dengan melihat neraca saldo, serta mendapatkan informasi berikut ini:
- Peralatan servis yang digunakan selama 3 tahun semenjak dibeli mengalami penyusutan peralatan servis di bulan Desember 2019 dengan nilai Rp 25.000,-
- Perlengkapan yang telah Tuan Budi beli adalah Rp 300.000,- serta jumlah yang sudah digunakan untuk kegiatan perusahaan di Bulan Desember 2016 sebanyak Rp 250.000,-
- Biaya sewa yang dibayar di muka selama 3 bulan senilai Rp 120.000,- per tanggal 31 Desember baru saja digunakan satu bulan
- Gaji dibayarkan terakhir pada Sabtu, 28 Desember 2019. Pembayaran gaji pada bulan depan akan dilakukan pada tanggal 4 Januari 2020, namun,gaji sudah dihitung biaya meski belum dibayarkan yakni sebesar Rp 18.000,-
- Untuk hutang bank, perusahaan sudah diambil sejak tanggal 27 Desember. Pinjaman ini menuntut Tuan Budi untuk membayar bunga sebesar 12% setahun. Bunga perlu dibayarkan sebulan sekali serta dibayarkan pertama kali di tanggal 27 Januari 2020.
- Meski tanggal 31 Desember 2019 belum terdapat bayar bunga, namun, sejak tanggal 28 hingga 31 Desember 2019 telah menjadi biaya yang harus dicatat.
Baca Juga Laporan Keuangan
Demikian pembahasan mengenai neraca saldo. Mulai dari definisi, fungsi, contoh, neraca saldo setelah penyesuaian, dan sebagainya. Semoga mudah dipahami, Selamat belajar!