Contoh pidato bahasa jawa – Pidato Bahasa Jawa adalah salah satu jenis pidato yang cukup sering disampaikan dalam beberapa acara tertentu. Biasanya, acara-acara yang menggunakan pidato Bahasa Jawa adalah acara dengan nuansa budaya yang cukup kental.
Nah, pada kesempatan kali ini akan dibahas mengenai contoh pidato Bahasa Jawa dan juga tips untuk membuatnya. Sebagai orang Jawa, tentu mengetahui seluk beluk tentang pidato Bahasa Jawa adalah hal yang sangat penting. Dengan pemahaman yang baik, tentu saja Anda akan bisa membuat sebuah pidato yang tepat.
Tidak hanya itu, hal yang lebih penting adalah Anda juga berusaha tetap melestarikan Bahasa Jawa sebagai salah satu bahasa daerah terbesar di Indonesia. Sebagaimana diketahui, saat ini penggunaan Bahasa Jawa bisa dikatakan cukup menurun dan drastis.
Cukup sulit menemukan anak muda yang berasal dari Jawa yang memahami Bahasa Jawa dengan baik dan benar. Tentu, ini adalah suatu keprihatinan bagi semua pihak. Oleh karenanya, pemahaman mengenai pidato Bahasa Jawa harus dimunculkan.
Pengertian Pidato Secara Umum
Sebelum membahas tentang contoh pidato Bahasa Jawa, ada baiknya jika pembahasan tentang pidato dimulai dari membahas tentang pengertiannya. Nah, secara umum, pidato diartikan sebagai kegiatan berbicara yang dilakukan di depan banyak orang atau khalayak ramai.
Kegiatan tersebut dilakukan dengan maksud untuk menyampaikan gagasan, petunjuk, nasihat ataupun ide yang disusun dengan susunan. Pidato juga diartikan sebagai salah satu cara menyampaikan gambaran tentang suatu hal yang dianggap penting.
Umumnya, kegiatan ini –atau pidato, dibacakan oleh seseorang yang dianggap penting dalam suatu agenda tersebut. Misalnya, ketua panitia, wakil panitia, ketua RT dan lainnya. Pidato juga seringkali menjadi salah satu tahapan acara yang cukup penting, seperti pidato kenegaraan oleh presiden, pidato peringatan hari tertentu dan lainnya.
Nah, sementara pidato Bahasa Jawa adalah kegiatan berbicara di depan khalayak banyak dengan menggunakan Bahasa Jawa. Sama seperti pidato pada umumnya, pidato Bahasa Jawa juga disusun secara sistematis.
Fungsi Pidato Secara Umum
Pidato memiliki fungsi umum yang cukup penting. Pemahaman mengenai fungsi pidato ini diperlukan untuk menganggap pidato adalah hal yang berpengaruh dalam sebuah acara.
Kesadaran ini akan menumbuhkan sikap untuk berhati-hati dalam menyampaikan pidato dan juga bersungguh-sungguh dalam membuatnya, termasuk pidato Bahasa Jawa. Adapun beberapa fungsi pidato secara umum termasuk pula pidato Bahasa Jawa adalah sebagai berikut,
-
Memudahkan Komunikasi
Pidato bisa menjadi salah satu media untuk memudahkan komunikasi. Sebagaimana diketahui, komunikasi di hadapan banyak orang seringkali susah untuk dilakukan karena jumlah audience yang banyak. Dengan berpidato, maka hal tersebut bisa diatasi dengan baik dan ide atau gagasan yang dimaksud bisa disampaikan dengan baik.
-
Membangun Suasana yang Kondusif
Fungsi lain dari pidato adalah untuk membangun suasana yang kondusif. Saat seseorang berpidato, maka hanya ada satu sumber suara, yaitu dia yang sedang berpidato. Oleh karena itu, suasana yang ada di sekitarnya akan cenderung lebih tenang dan dapat diatur dengan baik, terutama dalam acara yang cenderung formal.
-
Membangun Hubungan yang Baik
Terutama dalam urusan bisnis atau organisasi, pidato adalah salah satu cara yang bisa dilakukan untuk membangun hubungan yang lebih baik. Misalnya saja, seorang atasan berpidato kepada bawahannya. Dengan demikian, hubungan atasan dan bawahan dalam bisnis tersebut akan cenderung lebih baik dan rukun.
Tujuan Pidato Secara Umum
Dalam penyampaiannya, pidato memiliki beberapa tujuan yang bisa dikatakan cukup penting. Tujuan dari pidato ini tentu saja akan memberikan tambahan pemahaman betapa isi dari pidato ini bermanfaat bagi para pendengarnya.
Beberapa tujuan pidato secara umum diantaranya adalah sebagai berikut.
-
Memberikan Informasi kepada Orang Lain
Pidato bisa menjadi salah satu media yang sangat penting untuk menyampaikan informasi kepada orang lain. Kondisi di mana hanya ada satu sumber suara saat pidato membuat informasi yang diberikan bisa didengarkan dengan baik. Oleh karena itu, benar adanya jika pidato berisi beberapa hal yang cukup penting
-
Mempengaruhi Orang Lain
Pidato juga bisa digunakan untuk memberi pengaruh pada orang lain. Dengan pidato yang dilakukan, seorang orator bisa menyelipkan ide-ide atau gagasan dirinya tentang sesuatu. Ide inilah yang akan mempengaruhi pendengar sehingga mereka dengan sukarela melakukannya kemudian.
-
Menjadikan Orang Lain Senang dengan Informasi yang Disampaikan
Tujuan lain dari pidato adalah membuat para pendengar merasa senang dengan informasi yang disampaikan. Dalam hal ini, pidato menjadi salah satu metode komunikasi yang cukup efektif. Dengan berpidato, maka informasi bisa disampaikan dengan unik sehingga mereka yang mendengar pun akan cenderung senang.
Metode Membaca Pidato
Kegiatan pidato Bahasa Jawa bisa dilakukan dengan beberapa metode. Pengetahuan tentang metode membaca pidato Bahasa Jawa ini menjadi hal yang cukup penting untuk mempersiapkan pidato dengan baik yang sesuai dengan kemampuan.
Adapun beberapa metode yang bisa dilakukan untuk membaca pidato Bahasa Jawa –dan juga pidato lainnya, adalah sebagai berikut.
-
Metode Impromptu
Metode pertama yang digunakan untuk membaca pidato Bahasa Jawa –dan juga pidato lain adalah metode impromptu. Ini adalah metode pidato yang dilakukan secara spontan atau tanpa persiapan sama sekali.
Metode ini cenderung lebih cocok untuk dilakukan mereka yang sudah mampu berpidato, terutama pidato Bahasa Jawa yang memerlukan pemahaman kosakata yang baik. Orang-orang yang berpengalaman adalah mereka yang bisa menggunakan metode ini.
-
Metode Memori
Metode memori adalah cara menyampaikan pidato dengan cara menghafalkan baru disampaikan. Ketika seseorang ingin berpidato Bahasa Jawa, maka ia akan mempersiapkan teks dan menghafal isi dari pidato secara lengkap.
Ini adalah metode yang bisa dikatakan kurang efektif. Dalam langkah persiapan, metode memori membutuhkan waktu yang biasanya cukup lama untuk menghafal, Selain itu, seseorang yang berpidato cenderung kurang komunikatif dan juga fleksibel dalam membaca situasi saat berpidato karena berorientasi pada hafalan tadi.
-
Metode Naskah
Metode naskah adalah penyampaian isi pidato yang dilakukan dengan cara membaca naskah atau teks dari pidato tersebut. Ini adalah salah satu jenis penyampaian pidato yang paling banyak digunakan, termasuk pada pidato Bahasa Jawa.
Dengan metode ini, maka naskah pidato akan disiapkan sebelumnya. Seseorang yang berpidato dengan metode ini akan sangat terbantu karena hanya tinggal membaca saja. Namun, pidato yang disampaikan akan cenderung kurang fleksibel dan tergantung pada teks.
-
Metode Ekstemporan
Metode ekstemporan adalah metode penyampaian pidato yang dilakukan dengan membuat garis-garis besar dari isi pidato. Setelah itu, garis-garis besar tersebut akan dikembangkan menjadi sebuah naskah pidato yang utuh saat berada di depan khalayak ramai dengan menyesuaikan pada situasi dan kondisi yang ada.
Nah, beberapa metode penyampaian pidato tersebut bisa menjadi bagian dari persiapan. Tentu, seseorang yang ingin berpidato Bahasa Jawa harus memahami beberapa metode tersebut dan memilih sesuai dengan kemampuan dirinya sendiri.
Hal-Hal yang Harus Diperhatikan Saat Berpidato Bahasa Jawa
Budaya Jawa dikenal dengan budaya yang cukup banyak melahirkan sikap-sikap yang menghargai orang lain, termasuk perihal berpidato. Oleh karena itu, saat hendak menyampaikan pidato Bahasa Jawa, maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Hal-hal ini tentu saja secara umum akan berpengaruh terkait bagaimana pidato tersebut disampaikan. Dengan hal yang diperhatikan ini, pidato tentu saja akan terlihat sempurna dari berbagai sisi.
Adapun beberapa hal yang penting untuk diperhatikan saat hendak berpidato Bahasa Jawa –juga pidato lainnya secara umum, adalah sebagai berikut.
-
Penggunaan Bahasa
Salah satu hal yang paling penting dalam pidato Bahasa Jawa adalah penggunaan bahasa. Dalam contoh pidato Bahasa Jawa, bisa dipelajari bagaimana bahasa yang digunakan dalam pidato tersebut. Perlu diketahui, Bahasa Jawa memiliki beberapa tingkatan dengan penggunaan yang berbeda-beda.
Oleh karena itu, seseorang yang ingin menyampaikan pidato Bahasa Jawa harus memahami level bahasa apa yang harusnya digunakan. Penyampaian dengan bahasa yang tepat adalah hal yang sangat penting. Dengan penggunaan Bahasa Jawa yang sesuai, isi dari pidato dan makna dari gagasan akan bisa dipahami dengan baik.
Selain itu, bahasa juga menjadi simbol penghormatan bagi pendengar. Oleh karenanya, bahasa dalam pidato Bahasa Jawa harus disesuaikan dengan siapa pendengar yang dihadapi.
-
Mengenakan Busana yang Sesuai
Ketika menyampaikan pidato Bahasa Jawa akan lebih baik jika mengenakan pakaian yang sopan dan juga sesuai. Budaya Jawa sangat memegang erat masalah busana ini karena busana adalah salah satu simbol dari jati diri seseorang.
Oleh karena itu, seseorang yang ingin menyampaikan pidato Bahasa Jawa harus paham terlebih dahulu bagaimana busana yang tepat untuk dikenakan. Budaya ini disesuaikan dengan tujuan pidato dan juga acara yang akan dihadiri tersebut.
-
Menyesuaikan Suara
Layaknya penyanyi dengan suaranya yang khas, dalam seni berpidato, suara juga menjadi hal yang sangat penting, terutama pada pidato Bahasa Jawa. Ya, intonasi suara dalam budaya Jawa mengandung arti yang sangat penting, seperti bentuk penghormatan kepada para pendengar –terutama yang lebih tua.
Dalam hal ini, saat menyampaikan pidato Bahasa Jawa, maka akan lebih baik jika seseorang tersebut menyesuaikan intonasi dengan tepat. Suara penyampaian pidato Bahasa Jawa tidak boleh terlalu keras ataupun terlalu kecil.
Selain itu, hindari menyampaikan pidato Bahasa Jawa dengan suara yang terlalu cepat. Dalam budaya Jawa –terutama dalam pidato Bahasa Jawa di acara resmi, penyampaian gagasan cenderung dilakukan dengan suara yang pelan namun tegas.
Juga, jangan lupa untuk memainkan intonasi dalam pembacaan pidato Bahasa Jawa. Intonasi ini menjadi penting untuk memberikan penekanan pada hal-hal yang dianggap penting sehingga bisa dipahami dengan baik oleh para pendengar pidato.
-
Sikap yang Tepat
Sikap menjadi hal yang sangat penting dalam penyampaian pidato Bahasa Jawa. Budaya Jawa mengatur tentang sikap dengan sangat detail. Sikap akan berpengaruh pada kesopanan dan juga wibawa. Agar penyampaian pidato didengarkan dengan baik, maka mereka yang menyampaikan pidato harus menerapkan sikap yang tepat.
Nah, dalam penyampaian pidato Bahasa Jawa, sikap yang diharuskan adalah menatap ke pendengar dan merasa mantap. Seseorang yang berpidato tidak diperkenankan untuk menghadap ke bawah atau ke atas secara terus menerus. Hal ini diartikan sebagai bentuk kurang menghormati pendengar.
Selain itu, sikap lain yang harus ditampilkan saat menyampaikan pidato Bahasa Jawa adalah sikap tegak dan tidak bersenda gurau. Terlebih untuk pidato dalam suasana yang resmi, maka penyampaian pidato harus dilakukan dengan cara yang serius agar wibawa seorang yang berpidato akan terbentuk.
Beberapa hal-hal di atas harus diperhatikan saat hendak menyampaikan pidato Bahasa Jawa. Dengan beberapa hal tersebut, tentu saja berpidato akan menjadi lebih efektif dan hasilnya pun akan cenderung lebih maksimal.
Hal yang Harus Dihindari Saat Berpidato Bahasa Jawa
Selain hal-hal yang harus diperhatikan dalam pidato Bahasa Jawa, ada pula hal-hal yang harus dihindari saat berpidato Bahasa Jawa. Hal-hal ini juga akan berpengaruh tentang kesan yang akan didapatkan dalam penyampaian pidato.
Beberapa hal yang seharusnya dihindari saat menyampaikan pidato Bahasa Jawa adalah sebagai berikut.
-
Wajah yang Terlihat Marah
Mimik wajah menjadi hal yang penting untuk diperhatikan. Dalam hal ini, hindari mimik wajah yang terlihat marah. Wajah yang terlihat marah hanya akan membuat para pendengar menjadi kurang respek terhadap seseorang yang berpidato.
-
Gugup
Gugup memang menjadi salah satu hal yang paling banyak terjadi. Hal ini wajar, terutama untuk mereka yang belum berpengalaman untuk berbicara di depan umum. Namun, sikap gugup harus dihindari semaksimal mungkin. Gugup hanya akan mengganggu karena bisa membuat penyampaian pidato Bahasa Jawa menjadi tidak jelas.
-
Tertawa yang Dibuat-Buat
Tertawa bisa muncul saat penyampaian pidato, terutama ketika sampai pada isi pidato yang cenderung lucu dan menghibur. Namun, hindari untuk tertawa yang dibuat-buat. Selain tidak terlihat natural, hal ini akan sangat mengganggu pidato yang sedang disampaikan.
-
Sering Melihat Catatan
Sering melihat catatan sebenarnya adalah bukti bahwa seseorang yang berpidato kurang paham tentang isi pidato Bahasa Jawa yang ia akan sampaikan. Sebisa mungkin, hindari terlalu sering melihat catatan.
Meskipun berpidato dengan metode naskah, melihat naskah pidato Bahasa Jawa terlalu sering adalah hal buruk. Jika hal ini terjadi, respons dari pendengar akan buruk dan seseorang yang berpidato dianggap kurang menghargai pendengar.
-
Sering Menggerakkan Tangan dan Kaki
Hal lain yang harus dihindari saat menyampaikan pidato Bahasa Jawa adalah menggerakkan kaki atau tangan terlalu sering. Bisa jadi gerakan tangan dan kaki yang terlalu sering adalah ekspresi dari ketidakpercayaan diri. Namun, hal ini harus dihindari karena terlihat kurang sopan di hadapan pendengar.
Beberapa hal di atas harus dihindari saat menyampaikan pidato Bahasa Jawa. Dengan hal-hal yang tidak dilakukan di atas, penyampaian pidato Bahasa Jawa tentu akan lebih maksimal.
Contoh Pidato Bahasa Jawa Berbagai Tema
Dari beberapa penjelasan di awal, ada hal-hal yang cukup penting terkait pidato Bahasa Jawa yang harus diketahui terlebih dahulu. Hal-hal tersebut akan membantu Anda dalam membuat naskah pidato Bahasa Jawa dan juga menyampaikannya kepada khalayak banyak.
Lalu, bagaimana dengan contoh pidato Bahasa Jawa tersebut? Ada cukup banyak contoh pidato dengan Bahasa Jawa yang bisa dipelajari dengan beberapa tema yang berbeda. Adapun contoh tersebut adalah sebagai berikut.
Pidato Bahasa Jawa Tema Lingkungan Sekolah
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatu
Dumateng bapak kepala sekolah
Dumateng bapak kaliyan ibu guru
Dhumateng sedaya kanca ingkang kula tresnani
Hadirin ingkang kulo tresnani lan kula hurmati
Monggo kita bebarengan majukaken puja lan puji syukur dumateng gusti allah swt amargi a sampun pinaringan berkah lan karunia dumateng kita sedaya. Saengga kita sedaya pinaringan makempal kanthi sehat lan afiat.
Hadirin ingkang kulo hormati
Kaping sepindhah kita sedaya perlu bahan utawi panggenan. Amargi lingkungan utawi panggenan menika papan kangge nggantungaken urip umat manungsa sedaya. Amargi menika kita sedaya kedah njaga lingkungan sae-sae supados bumi keuntungan kagem kita sedaya.
Hadirin ingkang kula hormati.
Babakan kebersihan lingkungan yoiku salah sepindah cara kang apik kanthi kito sedoyo nyegah penyakit-penyakit ingkang ngintai rikala musim udan.
Cekap semanten ingkang saget kula aturaken umpami wonten klenta klentunipun kula nyuwun agunging pangapunten.
Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh.
Pidato Bahasa Jawa Tema Pendidikan
Assalamu alaikum warahmatullahi wabarokatuh
Para bapak ibu serta secara sedaya ingkang kinormatan. Ten dalem dinten ingkang dan iki monggo kita sareng-sareng ngaturaken raos syukur dhumateng gusti ingkang maha agung. Maringi nikmat lan rahmat sahinggo ing wekdal punika kita sedaya saget kempal ten meriki panggenan kaperlu ngengeti pendidikan nasional.
Sanget perlu kito sedoyo sumerapi pemerintah kita bangsa indonesia dan dalam kitabipun undang-undang dasar 1945 sampun wonten program pajak belajar kagem sedoyo wargo milahi umur pitung tahun. Uga meniko kito sumerap ing dalem agami kita islam ingkang sampun lami ngantos pinten pinten 4 meniko.
Wekdal nabi tasih gesang nempel wonten program utawi perintah wajib belajar kagem umatipun. Perkara niku dipa sepatu sedaya umat beliau saged dados umat ingkang nggadahi ilmu pengetahuan di sepatu mobilio ingkang apa kang sedya. Boten dados umat ingkang bodoh. Menika uga kado pengendakane nabi dalam riwayat ibnu abdil barr.
Golek ilmu iku senajan ing negeri cina. Samen terne golek ilmu menika lampu di wajibno ingatasi saben-saben umat islam. Lan sak meter malaikat bakal merendah sayap kagem para umat ingkang golek ilmu sebab arti marang penggawean iku.
Poro hadirin ingkang kinurmatan. Lan kelawan ngengeti dinten pendidikan nasional punika, monggo kito sedaya kula lan panjenengan ningkataken malih anggenipun kito pados ilmu. Nopo niku arupi ilmu agami utawi ilmu pengetahuan. Ilmu ingkang wonten hubunganipun kaliyan gesang ing dunyo kemawon lan wonten ilmu ingkang kaliyan akhirat.
Cukup sementen ingkang saged kula aturaken, bokbilih wonten kalepatan kula nyuwun agungeng pangapura.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatu
Baca Juga Puisi Ibu
Demikian beberapa ulasan tentang contoh pidato Bahasa Jawa dan juga hal penting yang harus dipahami terlebih dahulu. Semoga bermanfaat.