Manajemen Resiko : Pengertian, Tujuan, Jenis-Jenis dan Komponennya

Manajemen Risiko, Pengertian, Tujuan, Jenis-Jenis, dan Komponennya

Apa itu manajemen risiko? Pada pembahasan artikel kali ini akan dijelaskan hal-hal yang terkait dengan manajemen risiko, apa itu pengertian manajemen risiko secara umum, pengertian manajemen risiko menurut para ahli, tujuan manajemen risiko dan juga jenis-jenis dari manajemen risiko itu sendiri.

Pengetahuan ini tentunya sangat bermanfaat bagi Anda yang menyukai dunia bisnis. Nah bagi Anda yang menggeluti sebuah usaha, baca terus sampai bawah ya! Supaya bisnis Anda semakin lancar, jaya dan bermanfaat.

Pengertian Manajemen Risiko

pengertian manajemen risiko
www.bacaterus.web.id

Secara umum, manajemen risiko adalah suatu proses identifikasi, analisis, penilaian, upaya menghindari, pengendalian, meminimalisir atau sebisa mungkin menghapus kemungkinan-kemungkinan risiko yang tidak diinginkan.

Dalam hal ini, risiko berkaitan dengan pendekatan dan metodologi dalam menghadapi ketidakpastian dalam suatu bisnis tertentu. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata risiko memiliki arti akibat yang kurang menyenangkan, merugikan, membahayakan dari suatu tindakan.

Ketidakpastian atau risiko dalam bisnis ini bisa berupa ancaman, mitigasi risiko dan pengembangan strategi. Dalam sebuah perusahaan sangat diperlukan sekali adanya suatu manajemen risiko yang baik.

Sebab dalam manajemen risiko ini terjadi proses perencanaan, pengaturan, kepemimpinan serta pengontrolan aktivitas sebuah organisasi untuk meminimalisir adanya kemungkinan-kemungkinan risiko yang dapat terjadi pada perusahaan.

Pengertian Manajemen Risiko Menurut Para Ahli

pengertian manajemen risiko menurut para ahli
www.pelajaran.id

Beberapa ahli dalam bidang manajemen juga mengemukakan pendapatnya tentang manajemen risiko, berikut beberapa manajemen risiko menurut para ahli:

  • Fahmi

Menurut Fahmi, manajemen risiko adalah suatu bidang ilmu yang secara spesifik membahas berkaitan tentang bagaimana suatu organisasi menerapkan ukuran dalam memetakan semua permasalahan dengan menggunakan pendekatan suatu manajemen secara komprehensif dan sistematis.

  • Djojosoedarso

Pendapat ahli yang kedua datang dari Djojosoedarso menyebutkan bahwa, manajemen risiko merupakan pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen dalam penanggulangan risiko, terutama risiko yang dihadapi oleh sebuah perusahaan, organisasi tertentu, keluarga atau masyarakat.

Hal ini mencakup beberapa hal pokok yaitu perencanaan, menyusun, mengorganisir, memimpin atau mengkoordinir, dan mengawasi termasuk mengevaluasi program penanggulangan risiko.

  • Tampubolon

Menurut Tampubolon, pengertian manajemen risiko adalah proses yang terarah dan bersifat proaktif yang bertujuan untuk mengakomodasi adanya kemungkinan kegagalan dalam salah satu atau sebagian dari usaha transaksi atau instrumen.

  • Dorfman

Menurut Dorfman, pengertian manajemen risiko adalah suatu proses yang logis dalam usaha untuk memahami eskposur terhadap suatu kerugian usaha.

  • Smith

Smith berpendapat bahwa pengertian manajemen risiko merupakan suatu proses identifikasi, pengukuran, dan kontrol keuangan dari sebuah risiko yang dapat mengancam aset dan penghasilan dari sebuah perusahaan atau proyek yang dapat mendatangkan kerugian bagi perusahaan tersebut.

  • Djohanputro

Djohanputro mengemukakan pendapatnya, bahwa yang dimaksud pengertian manajemen risiko adalah suatu proses identifikasi, mengukur, mengembangkan alternatif penanganan risiko, memetakan, mengendalikan penanganan risiko, serta memonitor yang dilakukan secara sistematis dan terstruktur.

  • Bramantyo

Menurut Bramantyo, manajemen risiko memiliki arti suatu proses yang terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memetakan serta mengembangkan alternatif penanganan risiko.

  • Coso

Manajemen risiko merupakan sebuah proses yang dilakukan oleh dewan direksi, manajemen beserta personil lainnya, yang diterapkan dalam penetapan strategi, dan seluruh perusahaan yang dirancang untuk mengidentifikasi suatu kejadian-kejadian potensial yang dapat memberikan pengaruh terhadap entitas dan mengelola risiko untuk memberikan keyakinan memadai tentang suatu tujuan pencapaian entitas.

Tujuan Manajemen Risiko

tujuan manajemen risiko
Tujuan Manajemen Risiko

Secara umum, ada 6 tujuan dilakukannya manajemen risiko ini, yaitu sebagai berikut;

  • Melindungi Perusahaan

Tujuan manajemen risiko yang pertama adalah untuk memberikan perlindungan kepada perusahaan dan tingkat risiko yang signifikan yang dapat menghambat proses pencapaian tujuan dari perusahaan tersebut. Sehingga dengan dilakukannya manajemen risiko perusahaan akan terlindungi dari kemungkinan hambatan dan kemungkinan risiko yang dapat terjadi.

  • Membantu Pembuatan Kerangka Kerja

Tujuan manajemen risiko yang kedua adalah untuk membantu perusahaan dalam membuat kerangka kerja. Yang dimaksud di sini adalah membantu perusahaan dalam proses pembuatan kerangka kerja atas risiko yang ada pada proses suatu bisnis tertentu dan fungsi-fungsi di dalam suatu perusahaan.

  • Mendorong Manajemen Supaya Proaktif

Tujuan manajemen risiko yang ketiga adalah mendorong manajemen perusahaan agar bertindak proaktif dalam mengurangi potensi terjadinya risiko dan menjadikan manajemen ini sebagai sumber keunggulan dalam bersaing dengan perusahaan lain serta memaksimalkan kinerja perusahaan.

  • Sebagai Peringatan Untuk Lebih Berhati-Hati

Tujuan yang keempat adalah sebagai pengingat perusahaan baik bagi individu dalam perusahaan agar lebih berhati-hati dalam menghadapi risiko di dalam perusahaan demi tercapainya tujuan yang diinginkan untuk kebaikan bersama.

  • Meningkatkan Kinerja Perusahaan

Tujuan dibentuknya manajemen risiko yang kelima adalah untuk meningkatkan kinerja perusahaan dengan menyediakan informasi mengenai tingkat risiko yang disebutkan dalam peta atau analisa kemungkinan terjadinya suatu risiko yang dialami perusahaan. Hal ini juga bermanfaat dalam hal pengembangan strategi dan juga perbaikan proses secara berkesinambungan.

  • Sosialisasi Manajemen Risiko

Tujuan terakhir dari pembentukkan manajemen risiko adalah untuk membangun kemampuan individu maupun kemampuan manajemen untuk mensosialisasikan pemahaman tentang risiko dan fungsinya dibentuknya suatu manajemen risiko ini.

Jenis-Jenis Manajemen Risiko

Jenis-Jenis Manajemen Risiko
Jenis-Jenis Manajemen Risiko

Yang selanjutnya akan dibahas adalah mengenai jenis-jenis dari manajemen risiko. Seiring dengan perkembangan yang terus maju, manajemen risiko terbagi menjadi empat jenis manajemen risiko yaitu operasional risiko, risiko finansial, risiko hazard dan risiko strategik. Adapun ke empat jenis manajemen risiko ini adalah sebagai berikut;

Baca Juga : Manajemen Konflik : Pengertian, Tujuan, Manfaat, Strategi dan Tipenya

  • Manajemen Risiko Operasional

Yang dimaksud manajemen risiko operasional adalah manajemen yang berkaitan dengan risiko yang timbul akibat dari kegagalan fungsi proses internal, contohnya karena human error, kegagalan sistem ataupun faktor luar seperti bencana dan sebagainya.

Dalam manajemen risiko operasional tersebut ada empat faktor yang menyebabkan risiko ini terjadi yaitu proses, manusia, sistem dan juga kejadian eksternal.

Dengan memahami manajemen risiko operasional ini perusahaan dapat mengambil langkah terbaik yang bersifat preventif atau pencegahan atau dan agar kapasitas produksi beserta layanan tetap dapat terjaga dengan baik apabila terjadi suatu hal yang tidak diinginkan.

  • Manajemen Hazard

Jenis manajemen risiko yang kedua adalah manajemen hazard yaitu berkaitan dengan kondisi potensial perusahaan yang dapat mengakibatkan kebangkrutan dan kerusakan. Ketika membahas tentang hazard, otomatis yang berkaitan dengan hal ini adalah tentang risiko perilaku.

Risiko perilaku yaitu suatu peristiwa yang bisa menimbulkan kerugian bisnis. Dalam hal ini ada tiga macam hazard yang harus Anda ketahui, yaitu hazard physical, hazard legal dan juga hazard moral. Yang dimaksud hazard physical yaitu berupa mesin yang sudah tua yang dapat menimbulkan risiko saat produksi, misalnya terjadinya kecelakaan pegawai karena kerusakan mesin dan sebagainya.

Hazard legal adalah pengabaian atau pelanggaran bisnis yang bisa menyebabkan terjadinya kebangkrutan suatu usaha seperti pelanggaran aturan kerja yang tercantum dalam SOP masing-masing perusahaan atau peraturan perusahaan yang akhirnya dapat menimbulkan kejadian fatal.

Sedangkan hazard moral merupakan sikap seorang karyawan di lingkungan kerja yang dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan seperti, karyawan yang tidak jujur dan suka melakukan korupsi, karyawan yang tidak memberikan pelayanan prima terhadap konsumen yang berakibat menurunkan nama baik perusahaan dan perbuatan-perbuatan lain yang merugikan perusahaan.

  • Manajemen Risiko Finansial

Manajemen risiko yang ketiga adalah manajemen risiko finansial yaitu upaya pengawasan risiko dan perlindungan hak milik, harta dan aset suatu perusahaan serta keuntungannya.

Pada praktiknya, proses pengelolaan dari manajemen risiko finansial ini meliputi beberapa hal penting yaitu identifikasi, evaluasi, serta pengendalian risiko apabila ditemukan hal-hal yang mengancam keberlangsungan suatu organisasi atau badan usaha.

Manajemen ini sangat penting karena merupakan salah satu sumber daya dari badan usaha atau perusahaan. Maka dari itu, seorang akuntumĀ  haruslah mampu untuk mempertimbangkan dengan baik berbagai risiko lain yang berhubungan dengan keuangan seperti risiko akuntansi, pajak, kredit, atau risiko likuiditas dan sebagainya.

Manajemen risiko ini juga juga tidak lepas dari perubahan kurs atau mata uang yang erat hubungannya dengan perubahan inflasi, kapasitas hutang, neraca perdagangan, suku bunga dan sebagainya.

  • Manajemen Risiko Strategis

Jenis manajemen risiko yang keempat adalah manajemen risiko strategis yaitu manajemen yang berkaitan dengan pengambilan suatu keputusan. Risiko yang biasanya muncul adalah sebuah kondisi yang tidak terduga sebelumnya yang dapat mengurangi kemampuan pelaku bisnis dalam menjalankan strategi yang telah ditentukan sebelumnya.

Dalam hal ini beberapa faktor seperti risiko asset impairment, risiko operasi, risiko kompetitif atau risiko frenchise.

Untuk dapat mengetahui kemungkinan risiko yang terjadi dan dapat memberikan kerugian terhadap perusahaan adalah dengan menuliskan item penting seperti daftar risiko, penilaian risiko tersebut sesuai dengan kecenderungan beserta dampaknya, penilaian pada kondisi yang sedang terjadi serta sebuah rencana tindakan yang apabila risiko terburuk ini benar-benar terjadi.

Komponen Manajemen Risiko

komponen manajemen risiko
Komponen Manajemen Risiko

Ada beberapa komponen manajemen risiko antara lain:

  1. Lingkungan internal
  2. Penentuan sasaran
  3. Identifikasi peristiwa
  4. Penilaian risiko
  5. Tanggapan risiko
  6. Aktivitas pengendalian risiko
  7. Informasi dan komunikasi
  8. Pemantauan atau monitoring.

Nah itulah tadi informasi terlengkap tentang manajemen risiko yang disusun khusus bagi kemajuan bisnis Anda. Ditulis dengan bahasa yang mudah dipahami dan memudahkan Anda untuk menerapkannya secara nyata dalam badan usaha yang Anda geluti.

Tentunya setelah mengetahui penjelasan tentang manajemen risiko di atas yang sangat lengkap mulai dari pengertian apa itu manajemen risiko, jenis-jenisnya hingga komponen penting yang ada di dalamnya, sekarang Anda menjadi lebih yakin dan percaya diri kan dalam mengendalikan dan mengatasi segala kemungkinan risiko yang dapat terjadi dalam sebuah perusahaan.

Pastikan semangat untuk mengembangkan bisnis atau usaha Anda selalu membara, tentunya hal ini agar perusahaan yang Anda bina semakin maju, berkembang dan berjaya.

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.