Kumpulan Doa Nabi Yunus Dalam Menghadapi Berbagai Masalah Beserta Artinya

Ini Dia Kumpulan Lengkap Doa Nabi Yunus Dalam Menghadapi Berbagai Masalah Beserta Artinya

Dalam menjalani sebuah kehidupan tentunya, akan selalu dihadapkan dengan hadirnya sebuah masalah. Entah masalah kecil atau masalah besar. Atau bahkan sebuah masalah yang terkadang membuat diri ini putus asa dan menyerah. Disaat seperti inilah, rasanya sudah tidak memiliki harapan untuk hidup lagi.

Namun ketahuilah bahwasanya Tuhan tidak akan memberikan ujian dan cobaan diluar batas kemampuan hambanya. Oleh karena itu selalu berusaha dan berdoa menjadi kunci agar bisa sukses di dunia dan akhirat. Salah satu doa yang cukup terkenal adalah doa Nabi Yunus AS.

Doa Nabi Yunus ini dikenal sebagai doa keluar dari kesulitan. Mengingat kisah Nabi Yunus AS mengalami berbagai kesulitan yang sangat berat. Namun keimanannya kepada Allah memberikan jalan keluar yang luar biasa hebat di luar jalan pikiran manusia. Penasaran seperti apa kisahnya? Simak ulasannya berikut ini!

Kisah Nabi Yunus AS Ditelan Ikan Paus

kisah nabi yunus as ditelan ikan paus
www.youtube.com

Kisah Nabi Yunus merupakan salah satu kisah nabi yang paling fenomenal.  Nabi Yunus  merupakan salah satu nabi yang didera cukup banyak cobaan yang membuat dirinya pernah merasa putus asa di dalam menghadapi kesulitan tersebut.

Bahkan di dalam kemarahannya, di dalam kekecewaan Nabi Yunus dihadapkan kondisi sulit antara hidup dan mati. Nabi Yunus ditelan oleh Ikan besar. Namun, Nabi Yunus senantiasa berdoa memohon pertolongan Allah untuk bisa menyelesaikan permasalahan yang dihadapi.

Memang ada banyak doa yang disebutkan dalam Al Qur’an, namun doa Nabi Yunus inilah merupakan salah satu doa yang terkenal dan banyak diamalkan oleh orang di seluruh dunia.  Karena akan ada banyak hikmah yang ada di dalamnya.

Nabi Yunus merupakan nabi yang diutus oleh Allah SWT untuk bangsa Ninawa, yaitu sebuah penduduk yang tinggal di  negeri Mousul Iraq.Nabi Yunus mengajak kaumnya untuk bisa bertobat kepada Allah dan mengakhiri segala kesesatan dan kekufuran yang selama ini terjadi. Namun ajakan tersebut ditolak oleh kaumnya.

Karena sikap kekufuran kaum Ninawa, Nabi Yunus merasa putus asa dan marah. Hingga akhirnya Nabi Yunus meninggalkan Kaumnya dengan sambil mengancam bahwa kaumnya akan di adzab oleh Allah dalam waktu tiga hari. Setelah tiga hari berlalu, akhirnya adzab yang dikatakan oleh Nabi Yunus datang kepada kaum Ninawa.

Datangnya adzab tersebut sebagai bukti bahwa apa yang dikatakannya selama ini bukanlah sebuah bualan belaka. Yunus benar-benar seorang Nabi utusan Allah yang diperintahkan untuk memperingatkan mereka ke jalan yang benar, yakni meyakini Allah Subhanahu wa Ta’ala sebagai Tuhan semesta alam.

Kaum Nabi Yunus pun merasa menyesal dan mempercayai Yunus. Setelah menyatakan keimanannya kepada Nabi Yunus, mereka membawa anak-anak beserta hewan ternak yang dimiliki ke padang pasir. Dan berdoa seraya memohon kepada Allah untuk diselamatkan dari mara bahaya.

Hewan-hewan ternak, anak-anak dan semuanya memohon ampun kepada Allah untuk segera mencabut adzab yang ditimpakan kepada mereka.

Dan Allah pun berfirman di dalam Al Qur’an surat Yunus ayat 98:

(QS. Yunus:98)

Falau lā kānat qaryatun āmanat fa nafa’ahā īmānuhā illā qauma yụnus, lammā āmanụ kasyafnā ‘an-hum ‘ażābal-khizyi fil-ḥayātid-dun-yā wa matta’nāhum ilā ḥīn

Artinya:

Dan mengapa tidak ada (penduduk) suatu kota yang beriman, lalu imannya itu bermanfaat kepadanya selain kaum Yunus? Tatkala mereka (kaum Yunus itu), beriman, Kami hilangkan dari mereka azab yang menghinakan dalam kehidupan dunia, dan Kami beri kesenangan kepada mereka sampai kepada waktu yang tertentu.

Di sisi lain, Yunus telah pergi meninggalkan kaumnya dengan penuh kekecewaan. Yunus menaiki perahu kecil bersama sedikit kaumnya yang beriman kepadanya. Setelah beberapa saat perahu tersebut berada di tengah lautan, tiba-tiba perahu tersebut ditimpa ombak yang sangat besar.

Sehingga seluruh penumpang merasa ketakutan karena di ambang kematian antara hidup dan mati. Dalam kondisi tersebut, mereka berpikir jika perahunya menahan beban terlalu berat, dan nantinya akan tenggelam. Hingga  akhirnya mereka semua melakukan undian agar salah satu dari mereka harus dilemparkan ke tengah laut agar perahu tidak tenggelam.

Undian tersebut dilakukan dan nama Yunus lah yang harus meninggalkan kapal. Namun para penumpang menolak hasil undian tersebut karena bagaimana nasibnya jika Yunus sebagai nabi yang diyakininya harus keluar dari Kapal dan tenggelam di lautan lepas. Undian tersebut diulang, namun selalu dengan hasil yang sama, yakni nama Yunus yang selalu keluar.

Akhirnya, Yunus menyadari bahwa dirinyalah yang diinginkan oleh Allah.  Yunus pun  melepas bajunya dan melemparkan diri ke tengah laut. Dan disaat itu pula, ada seekor ikan yang sangat besar (ikan paus). Namun Allah telah mengilhamkan kepada Ikan Paus agar tidak membunuh Nabi Yunus.

“Janganlah engkau makan dagingnya dan hancurkan tulangnya, karena Yunus bukanlah sekali kali rizki yang Ku berikan untukmu. Sesungguhnya aku telah menjadikan perutmu sebagai penjara baginya.”

Di dalam perut ikan Paus, Yunus diuji dengan tiga jenis kegelapan yang mematahkan semangat hidupnya bahkan menimbulkan rasa putus asa. Tiga kegelapan tersebut adalah gelapnya malam yang gulita tanpa cahaya, kegelapan di dasar laut dan kegelapan di dalam perut ikan. Selama situasi tersebut, Yunus tak henti-hentinya melantunkan dzikir kepada Allah Subhanallahu wa Ta’ala, yang bunyinya:

Laa ila ha illa anta, subhanaka inni kuntu mina dzalimin

Artinya: Tiada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau, sungguh aku termasuk orang-orang yang dzalim.

Nabi Yunus akhirnya menyadari segala kesulitan yang dihadapinya merupakan ujian dari Allah sebagai akibat bahwa dosa-dosa dan kesalahan yang dilakukannya karena merasa putus asa dalam menghadapi kaumnya. Hanya kepada Allah-Lah Yunus memohon ampun dan pertolongan, bahwa Allah yang mampu melapangkan segala kesulitan.

Hingga Allah berfirman dalam Qur’an surat An Maml ayat 62.

(QS. An Naml ayat 62)

Am may yujībul-muḍṭarra iżā da’āhu wa yaksyifus-sū`a wa yaj’alukum khulafā`al-arḍ, a ilāhum ma’allāh, qalīlam mā tażakkarụn

Artinya :

Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi? Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)? Amat sedikitlah kamu mengingati(Nya).

Dari ayat di atas dapat diambil hikmah betapa pentingnya mengakui ketauhidan Allah Subhanallahu wa Ta’ala. Tiada tuhan selain Allah yang Maha Suci. Pentingnya pengakuan terhadap dosa-dosa yang telah diperbuat selama ini. Kedua hal ini sangat berhubungan sebagai bukti bahwa tidak kufur kepada Allah dan menunjukkan kekuatan iman kepada Allah.

Akhirnya kesulitan yang dihadapi oleh Nabi Yunus pun berakhir dan diganti oleh Allah dengan kemuliaan. Nabi Yunus masih selamat dari perut ikan paus dan segala cobaan dan ujian yang menimpanya. Hingga akhirnya doa Nabi Yunus pun sangat terkenal sebagai salah satu doa yang mustajab dalam menghadapi kesulitan. Banyak orang mengamalkan doa Nabi Yunus tersebut.

Doa Nabi Yunus

doa nabi yunus
Doa Nabi Yunus

Doa Nabi Yunus dikenal sebagai salah satu doa yang mustajab dalam menghadapi berbagai macam kesulitan. Sudah sejatinya manusia selalu berhadapan dengan masalah. Baik masalah yang ringan maupun masalah yang berat hingga serasa tak kuasa untuk bisa menyelesaikannya.

Namun hanya dengan pertolongan Allah lah semua masalah bisa terasi. Hal ini terbukti dalam kisah Nabi Yunus. Didalam menghadapi kesulitannya, Nabi Yunus tak henti-hentinya memohon ampunan dan pertolongan dari Allah dan akhirnya permohonan tersebut di ijabahi. Hingga akhirnya doa Nabi Yunus inilah yang banyak diamalkan oleh banyak orang ketika ditimpa sebuah masalah yang berat.

Doa Nabi Yunus yaitu diambil dari salah satu potongan ayat di Al Qur’an, yakni di dalam Qur’an Surat Al Anbiya ayat 87 hingga ayat 88.

(QS. Al Anbiya: 87-88)

Wa żan-nụni iż żahaba mugāḍiban fa ẓanna al lan naqdira ‘alaihi fa nādā fiẓ-ẓulumāti al lā ilāha illā anta sub-ḥānaka innī kuntu minaẓ-ẓālimīn. Fastajabnā lahụ wa najjaināhu minal-gamm, wa każālika nunjil-mu`minīn

Artinya:

Dan (ingatlah kisah) Dzun Nuun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap : Laa ilaaha illa anta, subhaanaka innii kuntu minaz zhaalimiin.

“Sungguh tiada sesembahan yang berhak disembah selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang orang yang dzalim”. Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari pada kedukaan dan demikianlah Kami selamatkan orang orang yang beriman. (QS Al Anbiya 87- 88)

Kisah Dzun Nuun atau Nabi Yunus ini juga pernah dikisahkan oleh Nabi Muhammad Shallalahu’alaihi wassalam:

(HR. Turmudzi)

Doa Dzun Nuun (Nabi Yunus) ketika ia berdoa dalam perut ikan paus adalah : Laa ilaaha illa anta, subhaanaka inni kuntu minaz zhaalimin. Tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, Maha Suci Engkau. Sesungguhnya aku adalah termasuk diantara orang orang yang berbuat aniaya. Sesungguhnya tidaklah seorang muslim berdoa dengannya dalam suatu masalah melainkan Allah kabulkan baginya. (HR Tirmudzi No. 3505. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadist ini shahih)

Tafsir Doa Nabi Yunus QS. Al- Anbiya :87-88

Di dalam salah satu tafsir Oleh syaikh Prof. Dr. Wahbah Az-Zuhaili dalam Tafsir Al-Wajiz menjelaskan sebagai berikut:

“Yakni ingatlah hamba dan rasul Kami Dzunnun, yaitu Yunus bin Mata dengan menyebutkan kebaikannya dan memujinya. Allah Subhaanahu wa Ta’aala mengutusnya kepada penduduk Neinawa dan mengajak mereka beriman, namun ternyata mereka tidak beriman, maka Beliau mengancam mereka dengan azab yang akan turun setelah berlalu tiga hari.

Ketika azab datang, dan mereka menyaksikannya dengan mata kepala, maka mereka keluar ke gurun membawa anak-anak dan hewan ternak mereka, lalu mereka bersama-sama berdoa kepada Allah dengan merendahkan diri kepada-Nya dan bertobat, maka Allah angkat azab itu dari mereka sebagaimana firman Allah Ta’ala, “Dan mengapa tidak ada (penduduk) suatu kota yang beriman, lalu imannya itu bermanfaat kepadanya selain kaum Yunus?

Ketika mereka (kaum Yunus itu) beriman, Kami hilangkan dari mereka azab yang menghinakan dalam kehidupan dunia, dan Kami beri kesenangan kepada mereka sampai kepada waktu yang tertentu.” (Terj. Yunus: 98) dan firman-Nya, “Dan Kami utus dia kepada seratus ribu orang atau lebih.

Lalu mereka beriman, karena itu Kami anugerahkan kenikmatan hidup kepada mereka hingga waktu yang tertentu.” (Terj. Ash Shaffaat: 147-148) Kaum Yunus akhirnya beriman, akan tetapi Yunus pergi meninggalkan kaumnya karena marah kepada mereka padahal Allah belum mengizinkan, Beliau pergi bersama beberapa orang menaiki perahu dan ketika itu datang ombak yang besar, mereka pun khawatir akan tenggelam, maka mereka melakukan undian untuk melempar salah seorang di antara mereka ke laut agar beban perahu semakin ringan, ternyata hasil undian tertuju kepada Yunus, lalu mereka enggan melemparnya, maka mereka mengulangi lagi, dan ternyata tertuju kepada Yunus lagi, namun mereka tetap enggan melemparnya, maka dilakukan undian sekali lagi dan ternyata hasil undian tetap jatuh kepada Yunus, maka Yunus berdiri dan melepas pakaiannya lalu melemparkan dirinya ke laut, dan Allah telah mengirimkan ikan besar, maka ikan itu datang menelan Yunus.

Allah mewahyukan kepada ikan itu agar tidak memakan dagingnya dan tidak meremukkan tulangnya karena Yunus bukanlah rezeki untuknya, perutnya hanyalah sebagai penjara baginya. Ada yang berpendapat, bahwa Beliau tinggal dalam perut ikan selama 40 hari.

Ketika Beliau mendengar ucapan tasbih dari batu kerikil di tempatnya itu, maka Beliau mengucapkan, “Tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Engkau. Maha Suci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zalim.” Beliau mengakui keberhakan Allah untuk diibadahi dan menyucikan-Nya dari segala aib dan kekurangan serta mengakui kezaliman dirinya, maka Allah mengabulkan doanya.

Allah Subhaanahu wa Ta’aala berfirman, “Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah,- Niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit.— Kemudian Kami lemparkan dia ke daerah yang tandus, sedang ia dalam keadaan sakit.

Dan Kami tumbuhkan untuknya sebatang pohon dari jenis labu.” (Terj. Ash Shaaffaat: 143-146). Kepada kaumnya. Yakni memutuskan baginya untuk ditahan dalam dalam perut ikan atau menyempitkannya. Yang dimaksud dengan keadaan yang sangat gelap ialah di dalam perut ikan, di dalam laut dan di malam hari. Karena meninggalkan kaumku tanpa izin-Mu.”

Cara Mengamalkan Doa Nabi Yunus

cara mengamalkan doa nabi yunus
thegorbalsla.com

Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwasanya setiap manusia akan menghadapi banyak cobaan dan ujian dalam menjalani kehidupannya. Cobaan dan ujian tersebut diberikan oleh Allah semata-mata untuk menguji keimanannya.

Dan setiap cobaan yang diberikan oleh Allah tidak akan melebihi kemampuan batas manusia tersebut. Untuk itu sebagai manusia biasa, hendaknya selalu berusaha untuk meminta ampun dan memohon pertolongan hanya kepada Allah Tuhan semesta alam.  Hanya kepada Allah-lah tempat manusia kembali.

Cobaan yang datang silih berganti nantinya akan diganti Allah dengan keberkahan dan kebahagiaan abadi di surga jika sebagai manusia senantiasa bertaqwa dan iman kepada-Nya. Kesulitan akan segera menghilang jika memohon pertolongan dari Allah SWT.

Salah satu doa yang mustajab dalam menghadapi segala macam kesulitan adalah doa Nabi Yunus. Doa Nabi Yunus terbukti telah di ijabah oleh Allah SWT. Meskipun doa ini terlihat sangat singkat, akan tetapi memiliki makna yang luar biasa hebatnya.

Banyak orang mengamalkan doa ini agar dapat melalui segala kesulitan yang ada di dalam hidupnya.  Dengan membaca doa tersebut semoga doa yang di panjatkan dapat juga di ijabah seperti doa Nabi Yunus. Doa ini sebagai awalan dari doa yang Anda panjatkan.

Doa ini sangat baik diamalkan setiap harinya. Usai sholat wajib dan sholat malam. Dengan kerendahan hati memohon ampunan dan pertolongan dari Allah dengan selalu mengharap keridhoan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Fadhilah di Balik Doa Nabi Yunus

fadhilah di balik doa nabi yunus
Fadhilah di Balik Doa Nabi Yunus

Doa Nabi Yunus  memang terlihat singkat dan sederhana. Namun dibalik ayatnya yang singkat tersimpan sebuah keistimewaan yang sangat hebat. Sehingga tidak mengherankan jika banyak orang mengamalkan doa ini setiap harinya

Baca Juga : Kisah Nabi Sulaiman, Rasul Terkaya dengan Mukjizat Menakjubkan

Didalam ayatnya yang pendek, terdapat tiga keistimewaan yang terkandung di dalamnya. Keistimewaan tersebut antara lain adalah sebagai berikut:

  • Pengakuan atas Keesaan Allah Subhanahu Wa’ta’ala.

Hal pertama yang terkandung di dalam doa Nabi Yunus As adalah mengakui bahwa tidak ada Tuhan selain Allah (ketauhidan). Artinya, tidak akan ada kekuatan yang melebihi kekuatan Allah. Allah-lah Dzat pemilik segalanya yang ada di dunia dan juga di akhirat.

Ketauhidan inilah yang harus ditanamkan ke dasar Jiwa bahwa tidak ada Tuhan yang patut disembah selain Allah SWT.  Mulai dari lahir hingga tutup usia. Diajarkan sedini mungkin agar bisa menjadi insan yang bertaqwa.

  • Pengakuan atas Kesalahan dan Kekurangan Diri

Melihat kekuasaan Allah yang Maha Kuasa atas segala yang ada di dunia dan di akhirat sudah selayaknya sebagai manusia biasa mengakui bahwa diri ini hanyalah makhluk biasa yang tidak memiliki daya dan upaya tanpa adanya pertolongan dari Allah. Manusia yang sangat lemah.

Sudah sepatutnya tidak ada rasa sombong yang tertanam dalam jiwa karena tanpa kuasaNyalah, manusia hanya sebuah makhluk yang hina dengan penuh kesalahan dan dosa. Harta dan kekayaan yang berlimpah tidak ada gunanya jika tidak dengan taqwa kepada Allah.

  • Ungkapan Permohonan Ampun atas Segala Dosa

Manusia memang tidak bisa terlepas dari dosa. Dari bangun membuka mata hingga mata terlelap selalu dipenuhi dengan melakukan perbuatan dosa baik yang disengaja maupun tidak disengaja. Baik yang disadari maupun tidak sadar. Dosa mata, dosa telinga, dosa hati, dan perbuatan dosa lainnya.

Seharusnya dengan kesadaran tersebut manusia bisa sadar bahwa dirinya adalah makhluk yang hina. Namun sayangnya masih sering yang tidak menyadari akan hal itu, justru penuh dengan kesombongan di dalam dada. Na’udzubillah.

Dengan mengamalkan doa Nabi Yunus tersebut terdapat ungkapan pengakuan dosa dan kesalahan yang selama ini dilakukan. Sebagai manusia biasa hanya bisa memohon ampun atas segala kesalahan dan kedzoliman yang selama ini dilakukan. Semoga Allah senantiasa mengijabahi setiap doa yang di panjatkan. Amin

Nah itulah penjelasan lengkap tentang doa Nabi Yunus. Semoga sebagai manusia biasa bisa mengambil hikmah dari kisah di dalamnya dan menjadi insan yang bertaqwa kepada Allah SWT. Bahwasanya tidak ada tuhan yang layak disembah selain Allah SWT.

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.