Ternak ikan nila – Ikan nila adalah salah satu jenis ikan yang mudah untuk di budidayakan. Jenis ikan pemakan segalanya ini bisa memberikan keuntungan bagi orang yang membudidayakannya. Bukan hanya mudah untuk dipelihara. Melainkan juga mudah untuk dirawat. Pun, tidak membutuhkan biaya yang besar.
Ikan nila jenis pemakan plankton sehingga tidak perlu mempersiapkan pakan khusus. Namun, bukan berarti Anda bisa sembarangan memeliharanya. Sebab, harus dipelihara pada lahan khusus.
Meski begitu, ikan nila merupakan jenis yang akan memberikan peluang usaha dengan income tinggi. Dan juga bisa memberi kontribusi dalam membuka lowongan kerja. Untuk itu, Kami akan memandu Anda dalam beternak ikan nila. Langsung saja, ini dia ulasan lengkapnya.
Hal yang Mesti Diperhatikan
Ikan nila memang tergolong ikan budidaya yang mudah dalam pemeliharaannya. Namun, tentu saja Anda harus memperhatikan beberapa hal agar budidaya bisa berhasil dan memberikan keuntungan bagi Anda. Berikut poin-poin lengkapnya:
-
Teknik dalam Mengelola Air
Jenis air yang paling baik untuk beternak nila adalah air dengan kandungan pH sedang dan oksigen tinggi. Untuk mengelola air kolam, Anda perlu mengantisipasi penurunan kadar oksigen di dalamnya. Sehingga, perlu ada pembesaran dan penambahan debit air dalam kolam. Anda juga bisa memakai suplemen tertentu supaya sisa pakan tidak mengendap di dasar kolam.
-
Pemberian Pakan untuk Ikan Nila
Dalam pemberian pakan, Anda hanya perlu melakukannya dua kali sehari yakni pada pagi dan sore hari. Sebab, ikan nila membutuhkan pakan sebanyak 3 persen saja dari total berat tubuhnya.
Meski begitu, perlu dilakukan pengukuran ikan nila supaya pakan yang diberikan cukup untuk kebutuhan pertumbuhannya. Jangan sampai memberikan pakan berlebihan karena bisa mengendap dan mengakibatkan tercium bau busuk pada kolam. Jangan kurang juga karena menyebabkan pertumbuhan ikan menjadi terhambat.
-
Teknik Memanen Ikan Nila
Ikan nila yang sudah boleh dipanen adalah yang sudah memiliki bobot 300 hingga 500 gram per-ekornya. Sedangkan waktu ternak yang paling ideal adalah 4 hingga 6 bulan. Proses pemanenan dilakukan dengan bertahap serta haru lah di aliri dengan air yang segar.
Pengaliran air ini akan mencegah ikan nila mengalami stress. Setelah hasil panen diambil, maka kolam perlu dikeringkan dan bersihkan supaya Anda siap untuk melakukan budidaya selanjutnya.
Kelebihan Ternak Ikan Nila
Usaha ternak ikan nila akan memberikan banyak keuntungan bagi Anda. Selain dalam hal finansial, apa saja kira-kira kelebihannya? Yuk, simak selengkapnya di bawah ini:
-
Ternak Ikan Nila Lebih Menguntungkan
Bisnis ini tergolong menguntungkan dikarenakan membutuhkan modal yang relatif murah dan bisa memanfaatkan pekarangan rumah yang sudah tidak terpakai. Pun, perawatannya mudah sehingga Anda bisa menyambinya dengan berbagai usaha lainnya.
-
Jenis Ikan yang Mudah Dipasarkan
Ikan nila merupakan salah satu jenis yang banyak peminatnya. Pasarnya pun cukup luas karena bisa diolah menjadi berbagai kuliner dengan harga yang mahal. Biasanya disajikan di restoran besar. Ikan nila juga menjadi salah satu menu yang istimewa.
-
Menggunakan Peralatan yang Sederhana
Dalam memulai ternak ikan nila, Anda tidak perlu mempersiapkan peralatan yang macam-macam. Sebab, dalam melakukan bisnis ini, Anda bisa memanfaatkan lahan sawah saja. Selain itu, peralatan yang dibutuhkan tidak terlalu banyak seperti jaring, pompa air, paralon, dan timba. Anda bisa mendapatkan yang mudah di toko sekitar rumah.
-
Bisa Dijalankan Bersamaan dengan Usaha Lainnya
Ternak ikan nila tidak akan menyita waktu Anda, kok. Sehingga, usaha ini bisa dijalankan sambil menyambi usaha yang lainnya. Tak peduli, apapun pekerjaan utama Anda, ternak ikan lele tetap bisa dijalankan.
Bahkan, banyak diantara karyawan perusahaan atau pegawai dapat menjalankan budidaya ikan nila. Untuk mengisi waktu luang silahkan melakukan bisnis ini dan dapatkan berbagai keuntungannya.
-
Harga Jual Ikan yang Tinggi
Seperti yang diketahui, ikan nila memiliki nilai gizi yang tinggi. Jenis ikan yang satu ini juga bisa diolah menjadi kuliner yang lezat. Harga jualnya pun cukup tinggi. Maka dari itu, budidaya ikan nila akan menjadi usaha yang sangat menjanjikan.
Budidaya Ikan Nila Dengan Terpal
Jika Anda baru saja memulai usaha ini, sebaiknya menggunakan alat-alat yang sederhana seperti terpal. Menggunakan terpal juga bisa diaplikasikan pada lahan yang sempit. Meski begitu, Anda perlu memperhatikan beberapa hal jika menggunakan kolam terpal. Berikut ulasannya:
-
Perhatikan Kedalaman Kolam terpal
Untuk memelihara ikan nila, Anda bisa menggunakan beberapa jenis kolam. Baik kolam semen, jaring, terpal, tanah, dan terapung. Ada juga beberapa orang yang menggunakan tambak air payau untuk membudidayakan ikan nila.
Jika Anda hanya mempunyai lahan yang sempit, maka ada baiknya memakai kolam terpal. Jika Anda memilih jenis kolam ini, maka kedalaman yang paling tepat adalah sekitar 50 cm sampai 75 cm. Perkembangan ikan nila akan sangat baik pada ukuran tersebut.
-
Konstruksi Kolam
Dengan ukuran 50 cm, Anda harus memadatkan kolam dengan batako atau batu bata. Termasuk juga pada pinggir dan dasar kolamnya. Fungsi dari batu bata adalah untuk mengunci volume air yang ada pada kolam.
-
Lapisan Kolam
Setelah Anda mengecek kolam terpal, sebaiknya keringkan lagi kolam tersebut. Jika sudah, lapisi kolam menggunakan kapur sebesar 15 gram hingga 1 kg. Jika tidak ada kapur, sebagai alternatif adalah memberikan pupuk kandang ½ kg saja.
-
Teknik Memberi Air di Kolam
Dalam memberi air pada kolam tidak bisa dilakukan sekaligus. Caranya dengan mengisi kolam setinggi 20 cm. Lalu, diamkan air dalam kolam 7 hari. Jika sudah, isilah kolam dengan air bibit ikan nila. Hal ini dilakukan agar air bisa berproses secara alami sebagai habitat nila.
Selain itu, hal ini dilakukan supaya plankton tumbuh serta mengakibatkan air berubah warna menjadi hijau. Jika sudah, lakukan lalu pengontrolan kolam. berikan pakan secara cukup. Meski sudah ada plankton dalam kolam, Anda tetap harus memperhatikan ketersediaan pakannya supaya hasilnya lebih optimal.
Tips Memilih Benih
Salah satu hal yang paling penting dalam ternak ikan nila adalah memilih benih. Hal ini akan memiliki pengaruh besar dalam memperoleh hasil panen. Supaya hasilnya lebih banyak, Anda harus memilih benih ikan jantan. Sebab, pertumbuhan ikan nila jantan lebih cepat 40% ketimbang ikan betina.
Sedangkan cara untuk memilih ikan nila yang berkualitas baik adalah:
- Mempunyai gerakan lincah
- Ketika Anda memberikan pakan, ikan yang baik adalah yang mempunyai respon cepat
- Tidak mempunyai cacat fisik
- Warna ikan nilai lebih cerah
- Ukuran nila lebih seragam
- bentuk badannya normal dan masih ada lendir di sekitarnya.
Cara Budidaya Ikan Nila Dijamin Berhasil
Meskipun ikan nila bisa beradaptasi dengan mudah serta mudah bertahan hidup, tetapi Anda harus melakukan pembudidayaan dengan benar. Supaya ikan nila bisa berkembang dengan baik, airnya harus memiliki suhu 25 hingga 30 derajat Celcius. Keasaman air yang diperlukan adalah 7 sampai 8 pH.
Nah, agar Anda lebih jelas mengenai bagaimana cara budidaya ikan nila agar lebih cepat berhasil adalah sebagai berikut:
-
Memilih Benih Ikan Nila
Langkah pertama dalam ternak ikan nila adalah memilih benih yang bagus. Seperti yang sudah dijelaskan pada poin sebelumnya, memilih benih ikan nila sebaiknya yang berkelamin jantan. Nah, akan lebih mudah juga jika ternak ikan nila menggunakan perkembangbiakan mono sex sehingga bisa meningkatkan produktivitas.
Sebab, ikan nila memiliki sifat mudah memijah atau perkawinan. Sedangkan budidaya campuran akan membuat energi ikan cepat habis. Sebab, akan membutuhkan tenaga yang lebih untuk melakukan pemijahan. energi yang cepat terkuras tersebut akan menghambat pertumbuhan nila.
-
Mempersiapkan Kolam
Poin ini juga sudah dibahas sebelumnya. Anda bisa memilih jenis kolam semen, terpal, tanah, jaring terapung, atau semen. Cara membuatnya sangat mudah sehingga akan menguntungkan. Namun, jenis kolam yang paling mudah dan bagus adalah kolam tanah.
Sebab, mudah dalam membuatnya dan murah. Selain itu, tanah adalah tempat bagi tumbuhnya hewan kecil yang bisa menjadi pakan bagi ikan nila. Dengan adanya pakan alami dari kolam, Anda pun bisa lebih menghemat pengeluaran untuk membeli pakan. Langkah-langkah dalam mengelola kolam adalah sebagai berikut:
- Proses Pengeringan Kolam
Pertama, keringkan dasar kolam lalu dijemur pada sinar matahari langsung selama 3 hingga 7 hari. Namun, apabila Anda melakukan pengeringan pada musim hujan, sebaiknya gunakan waktu yang lebih lama. Sehingga, sangat disarankan untuk memulai proses pengeringan kolam di musim kemarau.
Proses pengeringan berhasil apabila sudah terlihat retak-retak pada permukaan tanah. Namun, juga jangan sampai mengeras seperti batu. Anda juga bisa melihat kegemburan tanah dimana saat Anda menginjaknya, akan tertinggal jejak dengan kedalaman hingga 2 cm.
- Proses Pembajakan Tanah
Selanjutnya, Anda bisa memulai membajak tanah. Caranya dengan mencangkul tanah dengan kedalaman hingga 10 cm. Jika terdapat sampah, kotoran, dan plastik, segeralah membuang benda tersebut. Bersihkan juga lumpur hitam yang memiliki bau busuk.
- Mengatur Keasaman Tanah
Tanah mempunyai kadar keasaman di bawah pH 6. Sedangkan untuk membudidayakan ikan nila harus menggunakan air dengan keasaman hingga 8 pH. Untuk itu, lakukan pengapuran agar pH-nya meningkat. Gunakan dolomite untuk menaikkan tingkat keasaman.
Cek dulu berapa kadar keasaman tanahnya. Jika tanah memiliki kadar 6 pH, maka Anda bisa menaruh 500 kg/ha, sedangkan tanah dengan pH 5-6, maka gunakan 500 hingga 1500 kg/ha.
Aduk kapur sam masukkan dalam permukaan tanah sedalam 10 cm. Diamkan selama 3 hari agar tingkat keasaman tanah menjadi lebih rendah (pH lebih tinggi).
- Proses Pemupukan
Jika keasaman tanah sudah diatur, silahkan memupuknya dengan pupuk organik. Bisa dengan pupuk kompos atau pun pupuk kompos. Sebab, pupuk organik sangat baik untuk meningkatkan kesuburan tanah. Sebarkan dalam kolam dan biarkan sampai terserap di dalam tanah.
- Menggenangi Air
Selanjutnya, genangi air secara bertahap. Pertama, masukkan air dalam kolam setinggi 10 hingga 20 cm. Diamkan sampai 5 hari supaya tanah menjadi lebih keruh. Lakukan penyinaran matahari supaya organisme air bisa tumbuh lebih baik. Lanjutkan pengisian air sampai ketinggiannya 75 cm.
-
Menebarkan Benih
Apabila kolam sudah diisi dengan air, kolam pun siap untuk di tebari dengan benih ikan nila. Untuk satu meter, biasanya bisa diisi dengan 15 hingga 20 ekor dengan perkiraan setiap ekornya seberat 10 hingga 20 gram sehingga bisa dipanen seberat 300 gram setiap ekornya.
Nah, Anda juga perlu memperhatikan cara mengadaptasikan benih ikan dengan memasukkan benih dalam wadah dengan sisi air kolam. Tunggu beberapa saat. Lalu, Anda bisa mulai memiringkan wadah hingga ikan bisa keluar sendiri serta terjun ke dalam kolam yang telah disiapkan.
Cara menebar benih ikan nila dalam jumlah yang besar adalah dengan menurunkan kantong benih ikan di permukaan air kolam. Setelah itu, biarkan kantong mengapung selama 30 menit agar suhu kantong bisa disesuaikan dengan lingkungan sekitar kolam.
Jika sudah, buka lah kantong dan biarkan suhu di dalamnya keluar. Miringkan kantong lalu biarkan ikan keluar dengan sendirinya. Sebab, hal ini merupakan pertanda bahwa suhu air antara di dalam kantong dengan kolam sudah menjadi sama.
Memelihara Ikan Nila
Langkah selanjutnya dalam ternak ikan nila adalah pemeliharaan. Lakukan perawatan serta pemeliharaan dengan tiga hal penting ini. Yakni dari pengelolaan air, pengendalian hama, dan memberikan pakan yang tepat.
- Mengelola Air
Perhatikan air kolam dengan memperhatikan kualitas air baik dari pH ataupun kandungan oksigennya. Cek kadar CO2, HN3, H2S air kolam. Apabila kadar oksigen menurun, maka perderas air dengan meningkatkan debitnya. Apabila air berbau busuk, maka kandungan H2S dan NH3 maka lakukan pergantian air.
Keluarkan air kotor 1/3 bagian dari air kolam. Gantikan dengan air baru dalam kolam dan tingkatkan debitnya sebesar 1 liter per detik.
Selain itu, berikan suplemen organik cair spesialis ikan GDM agar kualitas air dapat terjaga. Sebab, terdapat bakteri di dalam SOC GDM yang bisa mengurai sisa pakan yang sudah terendap di dasar kolam. Sehingga, bisa menekan kadar H2S dan amoniak.
- Mengendalikan Hama dan Penyakit
Lakukan cek penyakit pada ikan secara intensif serta waspadai risiko penyakit ikan nila. Salah satu jenis penyakit yang perlu dicegah karena menular adalah infeksi.
- Memberi Pakan
Untuk membudidayakan ikan nila, kelola pakan dengan baik karena proses ini adalah yang paling tinggi biayanya. Gunakan pellet berkadar protein 20 hingga 30 persen. Berikan pakan dua kali sehari. Ukur berat badan nila setiap dua minggu dengan memakai sampel seekor ikan nila. Sehingga, Anda bisa menyesuaikan jumlah pakan yang mesti diberikan.
Proses Memanen
Ikan nila yang sudah siap panen sebenarnya bisa disesuaikan dengan kebutuhan pasar. Biasanya, di pasar domestik, ikan nila yang siap panen dan jual adalah 300-500 gram setiap ekornya. Waktu pembudidayaannya sendiri selama 4 hingga 6 bulan.
Budidaya ikan nila cukup mudah dan murah. Sebab, pakannya mudah untuk didapatkan. Nah, ada beberapa faktor yang sangat penting untuk diperhatikan dalam melakukan ternak ikan nila. Faktor ini akan menjadi penentu berhasil atau tidaknya Anda dalam membudidayakan jenis ikan ini. Berikut faktor-faktornya:
- Pemilihan benih
- Persiapan kolam
- Memberi pakan
- Penanganan penyakit.
Demikian langkah untuk melakukan ternak ikan nila yang baik. Silakan terapkan sekarang juga. Sebab, caranya mudah dan bisa diterapkan di halaman rumah tanpa harus menyiapkan lahan khusus. Bisa jadi, ternak ikan nila akan menjadi salah satu peluang usaha yang bisa diandalkan. Selamat mencoba!