Majas metafora – Majas metafora merupakan salah satu majas yang biasanya sering digunakan untuk disisipkan dalam suatu karya seni. Hal ini untuk menambah nilai suatu karya seni dan menjadikannya lebih tertarik dan tidak membosankan untuk dibaca.
Pada umumnya majas metafora banyak digunakan di novel, puisi, film, musik, hingga pidato dalam suatu acara. Namun dalam menyisipkan majas metafora tidak semudah yang dibayangkan, sebelumnya Anda harus memahami arti dari majas tersebut. Sehingga tidak mengubah maksud serta arti yang sebenarnya pada karya seni.
Tidak jarang para penulis atau seniman yang rela menyisihkan sebagian waktu untuk latihan secara intens agar majas yang disisipkan dalam penulisan karya seni lebih natural dan tentunya enak dibaca. Sebelum Anda mengetahui lebih dalam mengenai majas metafora, hendaknya untuk mengetahui terlebih dahulu apa itu majas dan apa saja jenis-jenis majas.
Pengertian Majas
Majas merupakan gaya bahasa yang digunakan untuk memperindah suatu karya seni atau sebuah pola kalimat yang digunakan penulis untuk menyampaikan sebuah pesan yang tersirat bersifat imajinatif, kias maupun konotasi.
Dalam bahasa Indonesia, majas memiliki beberapa jenis yang membedakannya dalam penggunaan dalam setiap kalimat. Perbedaan jenis majas juga membedakan bagaimana cara penempatan majas agar suatu karya seni tidak terkesan dibuat-buat. Oleh karena itu, keahlian dalam menggunakan majas sangatlah penting. Gunakan majas sesuai dengan konteks yang akan ditulis.
Macam-macam Majas
Seperti yang sudah disinggung di atas, majas memiliki beberapa macam, antara lain sebagai berikut :
Majas Perbandingan
Majas ini merupakan jenis majas yang digunakan untuk membandingkan suatu objek dengan objek yang lain dengan cara kiasan. Majas perbandingan sendiri mempunyai beberapa jenis yaitu:
- Majas Personifikasi, yaitu majas yang menganggap hidup benda mati
- Majas Metafora, yaitu majas yang membandingkan suatu objek dengan objek lain yang serupa namun bukan manusia
- Majas Asosiasi, yaitu majas yang membandingkan dua objek berbeda dengan menggunakan kata pembanding. Seperti ‘bagaikan’, ‘bak’ ataupun ‘seperti’
- Majas Hiperbola, yaitu majas yang digunakan untuk mengungkapkan suatu hal yang melebih-lebihkan
- Majas Eufemisme, yaitu majas yang berfungsi untuk menggantikan kata yang dianggap kurang etis dengan kata searti yang lebih halus.
Majas Pertentangan
Majas pertentangan merupakan jenis majas yang menggunakan kata bertentangan dengan fakta yang sebenarnya. Majas ini juga memiliki beberapa jenis, yaitu sebagai berikut:
- Majas Litotes, yaitu majas yang menggunakan kata berlebihan namun memiliki batasan untuk merendah diri. Contohnya ‘kapan-kapan cobalah mampir ke gubuk saya, tidak jauh dari sini’
- Majas Paradoks, merupakan majas yang digunakan untuk mengungkapkan situasi dengan kata yang memiliki arti sebaliknya. Contohnya ‘terkadang aku merasa sepi di tengah keramaian’
- Majas Antitesis, merupakan majas yang menggunakan dua kata yang memiliki arti bertentangan atau berkebalikan. Contohnya ‘pasrahkan hidup dan mati kita kepada Tuhan yang Maha Esa, senantiasa hidup menjadi tentram dan damai’.
Majas Sindiran
Majas ini berfungsi untuk mengungkapkan sindiran terhadap keadaan atau seseorang dengan kata kiasan. Majas sindiran dibagi menjadi dua jenis yaitu :
- Majas Ironi, yaitu majas sindiran yang menggunakan kata bertentangan dengan keadaan sebenarnya. Jadi majas ini digunakan seolah-olah memuji akan tetapi menyindir di bagian akhir. Contohnya ‘rajin sekali, sudah siang baru bangun’
- Majas Sinisme, merupakan majas yang digunakan untuk menyampaikan sindiran secara langsung. Contohnya ‘kamu gendut sekali, seperti kebanyakan lemak’.
Majas Penegasan
Merupakan majas yang digunakan untuk menegaskan sebuah kalimat dengan kata yang memiliki makna yang sama. Jenisnya yaitu:
- Majas Pleonasme. Contohnya maju kedepan, turun kebawah, mundur kebelakang, dan lain lain
- Majas Repetisi, merupakan majas yang menggunakan kata secara berulang pada sebuah kalimat.
Jadi itulah yang dimaksud dengan majas dan jenisnya.Untuk lebih memahami majas metafora yang sebenarnya, berikut ini beberapa informasi mengenai majas metafora.
Pengertian Majas Metafora
Apa majas metafora sebenarnya? Mungkin Anda pernah mempelajari majas ini saat duduk di Sekolah Dasar, namun apakah masih mengingatnya?
Majas metafora merupakan kata kiasan atau kata yang bukan sebenarnya, namun memiliki arti yang sama dan mengandung perbandingan secara tersirat. Metafora digunakan untuk menggambar suatu hal namun seolah-olah bukan hal tersebut.
Akan tetapi yang dimaksud disini bukan membandingkan, namun memberikan sebuah perumpamaan dengan kata lain. Contohnya: Wajahnya bulat bagai bulan purnama. Atau bersinar bagai bintang dan lain-lain.
Ciri-Ciri Majas Metafora
Gaya majas metafora yaitu menggunakan kata kiasan yang menggambarkan persamaan atau perbandingan. Untuk membedakan majas metafora dengan majas yang lainnya, metafora memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Menggunakan frasa atau kata-kata yang memiliki makna serupa atau membandingkan objek yang satu dengan yang lainnya
- Membandingkan suatu objek dengan kata perbandingan langsung namun tanpa menggunakan kata pembanding seperti kata bak, laksana atau bagaikan
- Pada majas ini tidak menggunakan kata konjungsi atau kata penghubung pada setiap kalimat-kalimatnya.
Jadi itulah beberapa ciri dari metafora yang membedakannya dengan jenis majas yang lain.
Macam-Macam Majas Metafora
Majas metafora memiliki beberapa jenis yang berbeda dalam penggunaannya. Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, dalam menggunakan metafora harus memperhatikan konteksnya agar tidak rancu.
Berikut ini beberapa jenis majas metafora, diantaranya:
Metafora in Praesentia
Bentuk bahasa yang digunakan pada metafora jenis ini membandingkan suatu objek tertentu yang disampaikan secara bersamaan dengan yang dibandingkan sebenarnya. Sehingga makna pada kalimat tersebut bersifat eksplisif.
Contoh Penggunaan Majas metafora in Praesentia:
‘Tika adalah kembang desa yang sangat cantik dan menjadi incaran banyak pria di desanya’
Yang dimaksud disini adalah ‘kembang desa’ berarti bahwa Tika adalah gadis yang tercantik di desanya.
Metafora in Absentia
Majas metafora in absentia ialah jenis majas metafora yang mengungkapkan persamaannya secara implisit, sehingga terkadang membuat pembaca salah mengartikan karena berpotensi terjadi penyimpangan arti atau makna.
Contoh penggunaan majas metafora in absentia:
‘Disebuah desa Pelangi, banyak sekali pria yang ingin memperistri Mawar desa itu, karena budi pekertinya yang sangat mulia’
Pada kalimat diatas kata ‘Mawar’ memiliki beberapa arti yaitu wanita yang belum bersuami, wanita yang sangat cantik. Nah kedua makna tersebut seringkali menyebabkan penyimpangan makna.
Contoh Majas Metafora
Jika penjelasan di atas belum cukup Anda pahami, tidak perlu khawatir. Dibawah ini beberapa kalimat dengan menggunakan gaya bahasa atau majas metafora, diantaranya:
- Tikus-tikus kantor tidak ada jeranya menggerogoti uang negara, hukuman denda dan pidana tak berarti apa-apa untuk mereka
- Yang dimaksud dengan kata ‘tiku-tikus’ disini adalah koruptor, bukan berarti hewan tikus yang sebenarnya
- Dedi menjadi anak emas bagi wali kelasnya. Dia begitu pandai dan selalu menyandang juara kelas
- Kata ‘anak emas’ bukan berarti emas yang sebenarnya, namun kata tersebut berarti anak kesayangan
- Kehidupan Pak Tarno begitu memprihatinkan setelah rumahnya dilahap oleh si jago merah beberapa waktu silam. Warga membantu memadamkan api sebelum mobil pemadam kebakaran datang, meski begitu seluruh harta benda tidak dapat diselamatkan
- Kata ‘jago merah’ berarti api yang sangat besar (kebakaran)
- Bu Karni membagikan sajadah, tasbih dan kurma kepada warga RT 02 sebagai buah tangan dari Mekkah
- Kata ‘buah tangan’ berarti oleh-oleh
- Pencuri itu mati kutu ketika ketahuan mencuri sepeda motor pak topan
- Kata ‘mati kutu’ bukan berarti kutu yang mati dalam arti sebenarnya. Namun memiliki makna tidak dapat berbuat apa-apa
- Ibu memeluk buah hatinya sangat erat, seperti menggambarkan dia sangat berharga
- Buah hati bermakna anak
- Dewi adalah seorang bintang kelas
- Bintang kelas bermakna terpandai
- Lomba olimpiade Bahasa Indonesia tingkat kabupaten dimenangkan oleh seorang kutu buku
- kutu bermakna anak yang suka atau rajin membaca buku
- Anak muda itu bersedih hati ketika ditinggalkan oleh belahan jiwanya ke luar negeri
- Belahan jiwa memiliki makna kekasih atau pasangan
- Ibu Yayan memang kepala batu, selalu ingin menang sendiri tanpa mau mengerti orang lain
- Kepala batu berarti keras kepala
- Dasar wanita bermuka dua, pintar sekali mengambil hati majikannya
- Bermuka dua berarti didepan baik namun tidak sebenarnya
- Deni hanya menjadi sampah masyarakat, hidupnya hanya digunakan untuk mabuk-mabukan, bermain wanita, mencuri dan sebagainya
- Sampah masyarakat berarti orang yang tidak berguna
- Santi adalah seorang karyawan yang suka cari muka didepan atasannya. Tiba-tiba menyapu, mengepel
- Cari muka memiliki arti mencari perhatian
- Hati-hati ketika berjalan sendirian pada malam hari, karena banyak pria hidup belang di pinggir jalan
hidung belang berarti suka menggoda banyak wanita
- Lelaki itu sungguh mata keranjang, selalu melotot jika melihat wanita cantik, apalagi kalau memakai baju sexy
Mata keranjang memiliki arti mudah tergoda jika melihat wanita
- Penyanyi muda dan berbakat itu sedang naik daun
Naik daun berarti sukses
- Kasus pencurian sepeda motor di Desa Suka Tani akhirnya dibawa ke meja hijau.
Meja hijau berarti dibawa ke kasus hukum atau pengadilan
- Semakin berkembangnya zaman, kabar angin menjadi sangat mudah menyebar di kalangan masyarakat
Kabar angin berarti kabar bohong atau belum tentu kebenarannya.
- Kakek moyangku yang terdahulu telah gugur di medan perang
Gugur berarti meninggal untuk pahlawan atau orang yang berjasa
- Wanita itu cantik, ramah namun sayang sering naik darah
Naik darah berarti marah-marah
- Pertandingan sepak bola kemarin sore dimenangkan oleh klub dari Desa Maju, karena wasit berat sebelah.
Berat sebelah berarti curang dengan memihak kepada salah satu club.
- Jangan pernah berurusan dengan lintah darat itu, jika tidak ingin menyesal
Lintah darat berarti rentenir
- Dewi menjadi kambing hitam perihal perceraian Devi dan Anton
Kambing hitam berarti seseorang yang dijadikan alasan padahal sebenarnya bukan
- Tukang copet di stasiun Manggarai kini masuk dalam daftar hitam.
Daftar hitam berarti orang pencarian karena hal negatif yang dilakukan
- Walaupun banyak ujian dalam hidupnya, niya selalu berlapang dada dalam menyikapi setiap permasalahannya.
Lapang dada berarti sabar
- Ayu Purwati ternyata masih keturunan keluarga darah biru, tidak heran jika keluarganya begitu dihormati oleh masyarakat
Darah biru berarti keturunan ningrat atau bangsawan.
- Pemuda itu berani mengakui semua kesalahannya karena dicuci otak
Cuci otak berarti hipnotis.
Baca Juga Majas Personifikasi
Jadi itulah beberapa informasi mengenai majas metafora dan begitu banyak contoh dalam menerapkan pada sebuah kalimat. Contoh-contoh diatas dapat Anda jadikan acuan dalam menerapkan majas metafora dalam sebuah karya seni untuk menambah nilai estetikanya.
Semoga bermanfaat.