Pengertian Kurs Tengah BI : Faktor, Aturan beserta Manfaatnya

Kurs tengah BI – Bagi Anda yang sering bolak-balik ke luar negeri pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah kurs. Istilah tersebut bisa diartikan sebagai nilai atau harga mata uang suatu negara. Terdapat tiga jenis kurs diantaranya yaitu kurs jual, kurs beli dan kurs tengah.

Ketiga jenis kurs tersebut mempunyai fungsi dan pengertian masing-masing. Namun, ketiganya bisa juga saling mempengaruhi lho. Nah, salah satu jenis kurs yang bisa Anda pahami lebih lanjut adalah Kurs Tengah BI. Hal ini tentu saja penting dan harus diketahui oleh semua orang.

Terutama bagi Anda yang sering pergi ke luar negeri. Untuk penjelasan lebih lanjut mengenai hal ini, yuk simak ulasan berikut.

Pengertian Kurs Tengah BI

Kata kurs bisa diartikan sebagai sebuah perjanjian atau yang lebih dikenal dengan nilai tukar mata uang terhadap suatu pembayaran. Baik dilakukan untuk saat ini atau dilakukan pada masa yang akan datang. Seorang ahli ekonomi yang bernama Paul R Krugman dan Maurice mengatakan bahwa kurs merupakan harga sebuah mata uang dari suatu negara.

Nilai tersebut bisa diukur dengan mata uang negara lainnya. Bukan hanya itu saja, ahli ekonomi Makro yang bernama Greg Mankiw mengartikan kurs sebagai harga yang disepakati oleh penduduk yang berada di dua negara. Kurs ini berguna untuk melakukan perdagangan antara perusahaan asing dengan perusahaan suatu negara.

Kurs juga sering disebut dengan sebutan valas oleh sebagian orang. Hal ini berarti nilai tukar mata uang suatu negara dengan negara yang lain. Dalam penjabarannya, kurs dibagi menjadi tiga yaitu kurs jual, kurs beli dan kurs tengah. Sebagian besar orang hanya mengetahui tentang kurs jual dan beli saja dan belum memahami kurs teng.

Nah, kurs tengah merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk menggabungkan kurs jual dan kurs beli. Kedua kurs tersebut digabung dan kemudian dibagi dua, maka jadilah kurs tengah. Fungsi atau tujuan dari kurs tengah itu sendiri adalah untuk mencatat nilai konversi mata uang asing dalam laporan perusahaan. 

Biasanya kurs tengah ini akan digunakan oleh sebuah perusahaan asing yang beroperasi di wilayah suatu negara, misalnya di Indonesia. Nah, di Indonesia Anda bisa mengenalnya sebagai Kurs Tengah BI atau bisa disebut juga dengan kurs tengah bank Indonesia. Kurs jenis ini juga bisa digunakan untuk hal perpajakan suatu perusahaan.

Selain kurs tengah, terdapat satu jenis kurs lagi yang perlu Anda ketahui. Ya, jenis kurs tersebut adalah kurs JISIDOR. Yang merupakan singkatan dari Jakarta Interbank Spot Dollar Rate. Kurs ini adalah harga spot berupa nilai mata uang US$ atau Rupiah yang disusun berdasarkan kurs transaksi US$ atau Rupiah. 

Jenis kurs yang satu ini tidak ditetapkan sembarangan, karena dilakukan melalui SISMONTAVAR di bank Indonesia secara real time. SISMONTAVAR ini merupakan kepanjangan dari Sistem Monitoring Transaksi Valuta Asing. Kurs referensi yang diterbitkan sejak tahun 2013 ini telah menjadi referensi harga pasar yang representif untuk transaksi spot US$ atau Rupiah pasar valas Indonesia. 

Kurs Tengah BI dan Pelaporan Pajak

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya bahwa fungsi kurs tengah salah satunya yaitu untuk pelaporan pajak. Pasti banyak sekali yang bertanya-tanya mengenai kenapa kurs ini dibutuhkan? Tentu saja kurs sangat dibutuhkan, karena kurs digunakan dalam laporan keuangan khususnya para perusahaan asing yang beroperasi di wilayah Indonesia. 

Kemudian, laporan tersebut akan digunakan sebagai bahan untuk penyajian data dan pelaporan pajak. Anda bisa menghitungnya dengan cara menjumlahkan antara kurs jual dan kurs beli dari mata uang asing yang bersangkutan, yang berlaku di suatu periode yang sama dan nantinya apabila terjadi perbedaan nilai awal dan akhir maka akan dicatat dalam OCI.

Menghitung Kurs Tengah BI

Nah, sebelum masuk ke cara penghitungan kurs tengah. Anda perlu mengetahui lebih jelas tentang kurs jual dan beli terlebih dahulu. Hal ini bertujuan agar Anda bisa menghitung dengan mudah dan cepat. Kurs jual bisa diartikan sebagai kurs yang digunakan saat bank menjual mata uang asing.

Dengan demikian, kurs ini akan berlaku jika posisi bank sebagai penjualnya dan Anda sebagai pembelinya. Sedangkan kurs beli merupakan kebalikan dari kurs jual. Ya, kurs ini berlaku saat bank menempati posisi pembeli dan Anda penjualnya. Nah, berikut contoh cara menghitung kurs tengah yang bisa Anda pahami.

Mata uang Dolar Amerika memiliki nilai kurs jual sebesar Rp. 14.305. kemudian, kurs belinya yaitu Rp. 14.163. dengan demikian, nilai kurs tengahnya yaitu sebagai berikut:

Rp. 14.163 + Rp. 14.305 = Rp. 26.468

Rp. 26.468 : 2 = Rp. 14.234

Perhitungan Perselisihan Dalam Kurs Tengah BI

Diketahui saldo awal akun kas sebuah perusahaan milik Singapura yang  beroperasi di daerah Jakarta dalam mata uang Dolar nilainya adalah US$3.090. Nilai tersebut setara dengan Rp. 43.260.000 dengan nilai per US$ nya yaitu Rp. 14.000. Kemudian pada akhir tahun atau akhir periode, buku kas perusahaan tersebut memiliki nilai Ep. 15.500 per US$ nya. 

Namun, asumsi saldo bank dan kas sama, nilainya yaitu US$ 3.090. Dengan demikian terdapat selisih kurs yang pada awalnya adalah Rp. 43.260.000 menjadi Rp. 47.895.000. maka, pencatatan laporan yang benar adalah sebagai berikut:

• Saldo awal kas perusahaan Singapura dan bank: Rp.  43.260.000 dengan nilai per US$-nya yaitu Rp. 14.000
• Saldo akhir kas perusahaan Singapura dan bank: Rp. 47.895.000 dengan nilai per US$-nya yaitu Rp. 15.500
• Selisih kursnya yaitu Rp. 47.895.000 – Rp. 43.260.000 = Rp. 4.365.000.

Dengan adanya penjabaran seperti di atas, Anda bisa melihat bahwa terdapat penurunan nilai pada laporan neraca keuangan. Hal ini disebabkan oleh perubahan kurs yang ada. Hal tersebut juga akan berpengaruh pada penurunan laba bersih suatu perusahaan asing yang berada di wilayah Indonesia.

Faktor yang mempengaruhi Nilai Kurs Perusahaan 

Nah, oleh karena kurs tersebut nilainya bisa naik turun, Anda harus bisa mengelola keuangan agar tidak mudah bangkrut. Namun, kebangkrutan yang disebabkan oleh kurs tidak akan pernah terjadi secara mendadak apabila Anda bisa mengelola perusahaan dengan baik. 

Tentu saja, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi nilai kurs. Penasaran dengan apa saja penyebab perubahan kurs? Nah, bagi Anda yang penasaran dan ingin mengetahui apa saja faktornya, simak ulasan di bawah ini:

• Kebijakan Dan Kontrol Pemerintah

Pemerintah memiliki hak untuk melakukan intervensi atau ikut serta dalam menentukan nilai tukar mata uang dalam wilayahnya. Sebab, pemerintah memiliki peran penting dalam suatu wilayah tersebut, sehingga pemerintah memiliki wewenang untuk mengatur keuangan negaranya.

Mereka akan terus mencoba untuk menjaga kestabilan ekonomi dalam negara yang dinaunginya. Cara yang dilakukan tentu saja beragam. Baik itu dengan cara makro ataupun mikro, yang terpenting adalah kestabilan kurs mata uang dalam negara yang dinaunginya.

• Inflasi dan Deflasi

Faktor selanjutnya yang bisa mempengaruhi nilai mata uang adalah deflasi dan inflasi. Jika, inflasi terjadi maka nilai mata uang di suatu negara akan turun. Sedangkan jika terjadi deflasi nilai yang di suatu negara akan naik. Tentu saja semua orang menginginkan terjadinya deflasi.

Dengan demikian, pendapatan perusahaan akan naik juga. Sehingga, kemungkinan akan meraup keuntungan besar bisa menjadi kenyataan. Namun, jika yang terjadi malah inflasi maka, keuntungan yang akan didapat dari suatu perusahaan juga akan menurun.

• Perbedaan Suku Bunga Suatu Negara

Perubahan serta perbedaan suku bunga suatu negara tentu saja akan berpengaruh pada nilai modal yang akan digunakan. Saat suku bunga naik, maka modal asing yang masuk juga akan mengalami peningkatan. Bahkan peningkatan tersebut akan terlihat sangat signifikan.

Begitupun sebaliknya, apabila bunga turun maka akan terjadi penurunan terhadap modal asing yang masuk. Perbedaan dan perubahan suku ini juga bisa berpengaruh terhadap perubahan valas atau nilai tukar mata uang.

• Aktivitas Neraca

Faktor lain yang mempengaruhi perubahan nilai mata uang adalah aktivitas neraca. Nah, yang dimaksud dengan aktivitas neraca adalah aktivitas pembayaran yang dilakukan oleh perusahaan asing. Jika pembayaran tersebut aktif, maka mata uang nasional bisa meningkat.

Aktivitas seperti ini juga bisa mempengaruhi keterbukaan ekonomi dan nilai tukar yang sudah ditentukan oleh pemerintah setempat lho. Hal ini tentu saja sangat penting untuk perkembangan ekonomi kedepannya.

• Tingkat Pendapat Relatif

Adanya laju pertumbuhan ekonomi di satu negara biasanya akan mengakibatkan kurs mata uang asing melemah. Saat terjadi pendapatan riil dalam negeri meningkat, maka permintaan mata uang asing juga akan meningkat jika dibandingkan dengan suplai ketersediaan.

• Ekspektasi

Maksud dari ekspektasi ini adalah sebagai ekspektasi terhadap valuta atau nilai mata uang asing pada masa yang akan datang. Tentu saja hal ini sangat penting, karena ekspektasi bisa berpengaruh pada nilai tukar dan sewaktu-waktu bisa mengubahnya.

Aturan Transaksi Uang Asing di Indonesia

Pada umumnya melakukan transaksi di negara Indonesia menggunakan mata uang Rupiah. Sebab, hal ini sudah diatur dalam peraturan Bank Indonesia atau yang bisa disingkat sebagai PBI No. 17/3/PBI/2015. Hal ini juga terdapat dalam Bab II pasal 2 tentang kewajiban penggunaan mata uang Rupiah di negara Indonesia.

Pihak yang melakukan kegiatan jual beli barang atau jasa dalam negeri tidak diperbolehkan untuk menolak transaksi dengan mata uang Rupiah. Meski demikian, terdapat beberapa pengecualian dalam peraturan tersebut, beberapa hal di bawah ini masih bisa bertransaksi menggunakan uang asing. Yang diantaranya adalah:

• Belanja barang dan modal pemerintah
• Pembayaran utang luar negeri pemerintah
• Jual beli surat utang atau obligasi
• Penerimaan pajak dan non pajak
• Transaksi terkait ekspor dan impor
• Penerimaan hibah dari luar negeri
• Transaksi online dari lintas negara
• Konsumsi WNI di luar negeri
• Transaksi pembiayaan dari kreditur internasional
• Simpanan dalam bentuk valas di bank
• Transfer valas ke luar negeri
• Kredit valas untuk kegiatan ekspor
• Obligasi valas
• Pasar uang antar bank atau yang biasa disebut dengan PUAB dalam bentuk valas
• Visa on arrival
• Proyek infrastruktur strategis
• Pemerintah dengan syarat tertentu.

Keluarnya beberapa aturan seperti di atas tidak lepas dari meningkatnya transaksi dengan menggunakan valas, terutama Dolar. Sangat jelas bahwa hal tersebut tidak menguntungkan bagi negara Indonesia. Hal ini dikarenakan bisa membuat mata uang Rupiah semakin lemah di mata Dolar.

Situasi seperti ini jika dibiarkan dan terus terjadi, akan berakibat fatal bagi perekonomian Indonesia. Dan tidak menutup kemungkinan dengan adanya kondisi seperti ini peristiwa beberapa tahun lalu akan terjadi lagi. Ya, peristiwa dimana Rupiah sangat anjlok nilainya terhadap Dolar, tepatnya pada tahun 1998.

Kondisi Rupiah di Pasar Spot

Memang nilai Rupiah pada Kurs Tengah BI sedang mengalami kenaikan walau sedikit. Namun, di samping itu, terdapat kendala yang harus cepat diselesaikan. Ya, kondisi nilai Rupiah saat di pasar spot mengalami penurunan. Bahkan, penurunan yang dialami jumlahnya cukup besar yaitu hingga mencapai 0,12%. Sementara mata uang asing yang lain bisa bergerak aktif.

Nah, bagi Anda yang ingin melihat dan mengetahui tentang kurs Rupiah saat ini dan selanjutnya, Anda bisa melihatnya di beberapa aplikasi Android. Salah satu aplikasi yang bisa digunakan untuk melihat kurs Rupiah yaitu BI Mobile. Dengan menggunakannya, tentu saja Anda bisa melihat bagaimana keadaan kurs Rupiah saat ini.

Oleh karena saat ini zaman semakin canggih dan banyak hal baru yang bermunculan, hal ini bisa memudahkan Anda dalam mencari berbagai informasi. Misalnya mencari informasi mengenai Kurs Tengah BI saat ini yang sedang terjadi. Selain itu, apa saja permasalahan yang sedang dialami oleh negara mengenai turunnya nilai mata uang Rupiah.

Dengan mengetahui banyak hal seperti itu, Anda bisa menggunakan ide cemerlang yang muncul untuk memperbaiki kondisi tersebut. Jadi, secara langsung Anda sudah ikut bercampur tangan untuk menyelamatkan nilai mata uang Rupiah di mata Dolar.

Manfaat Mengetahui Kurs BI

Nah, pengetahuan mengenai kurs ini sangat penting untuk diketahui. Tentu saja akan ada banyak sekali manfaat yang bisa Anda dapatkan dengan mengetahui hal ini. Salah satu orang yang sangat merasakan dampak positif atau manfaatnya adalah para investor yang telah menanamkan modal di Indonesia.

Dengan mengetahui tentang kurs BI ini, para investor tersebut akan tahu kapan ia harus menjual dan membeli Dolar AS atau Rupiah. Dengan adanya inflasi dan deflasi ini membuat para investor lebih berhati-hati saat akan melakukan jual beli. Biasanya, mereka akan melakukannya saat terjadi deflasi.

Hal ini dikarenakan, kemungkinan untuk mendapat keuntungan yang besar sangat memiliki peluang yang besar pula. Selain investor, seseorang yang akan pergi ke luar negeri juga ikut merasakan manfaat dari pengetahuan kurs BI ini. Setelah paham tentang kurs BI, seseorang yang akan menukar uang di luar negeri tidak akan terlalu rugi.

Sementara itu, kurs tengah juga sangat berguna untuk patokan pelaporan pajak bagi perusahaan yang berada di Indonesia. Terutama para perusahaan yang memiliki modal kas berbentuk Dolar Amerika Serikat atau mata uang asing yang lainnya. Sesuai dengan contoh di atas, pengetahuan tentang kurs BI ini sangat berguna.

Baca Juga Surat Pengalaman Kerja

Hal ini bertujuan agar suatu perusahaan atau seseorang tidak mengalami kerugian akibat pelemahan Rupiah terhadap mata uang asing saat ini. Dengan demikian perusahaan tidak akan mengalami kerugian yang besar.

Kurs Tengah BI merupakan sebuah istilah yang biasanya digunakan untuk menggabungkan kurs jual dan beli. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi nilai kurs, contohnya yaitu seperti yang sudah dibahas di atas. Dengan mengetahui lebih dalam tentang kurs, diharapkan Ada bisa melakukan bisnis dengan negara asing secara tepat.