Jenis-Jenis Paragraf – Suatu teks yang baik tentu saja didukung oleh sebuah paragraf yang baik. Bahkan, paragraf yang baik juga menentukan seberapa bagus tulisan seseorang. Oleh karena itu, dalam suatu teks kehadiran paragraf memang sangatlah penting.
Paragraf bukan hanya susunan kalimat yang saling berhubungan satu sama lain untuk bisa membentuk suatu teks yang bisa dibaca. Akan tetapi, dalam penyusunannya dan penggunaan beberapa katanya juga harus diperhatikan dengan seksama.
Nah, untuk membantu menambah pengetahuan, berikut ada beberapa penjelasan mengenai definisi paragraf, syarat yang harus digunakan untuk bisa membuat sebuah paragraf yang baik dan jenis-jenis paragraf.
Definisi Paragraf
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian dari paragraf itu sendiri adalah bagian bab dalam suatu karangan yang biasanya mengandung satu ide pokok dan penulisannya dimulai dengan garis baru.
Dengan definisi tersebut bisa disimpulkan bahwa paragraf adalah bagian dari suatu karangan. Dimana di dalamnya terkandung kalimat utama dan juga kalimat penjelas. Bahkan. Dalam suatu paragraf juga terkandung ide pokok yang bisa membantu Anda untuk menjelaskan apa maksud dari paragraf tersebut.
Syarat-Syarat Paragraf
Ternyata, untuk menjadi suatu bentuk paragraf yang baik, dibutuhkan beberapa syarat-syarat yang harus dipenuhi. Beberapa syarat tersebut tentu saja sangat penting untuk Anda perhatikan. Kiranya, apa sajakah syarat yang harus dipenuhi agar dapat membantu Anda membuat sebuah paragraf yang baik.
-
Kelengkapan
Untuk membuat suatu paragraf, tentu saja syarat yang satu ini harus ada. Dimana beberapa unsur serta struktur seperti gagasan utama, kalimat utama serta kalimat penjelas harus disertakan. Pastinya, suatu paragraf yang baik tidak hanya terdiri atas gagasan utama ataupun kalimat utamanya saja.
Tanpa adanya kalimat penjelas, paragraf tersebut tidak terkesan hidup dan malah membuat para pembacanya merasa kebingungan.
-
Kesatuan
Meski sudah dilengkapi dengan berbagai macam unsur serta struktur, namun jika unsur dan struktur tersebut tidak menjadi kesatuan maka paragraf tersebut bukan merupakan sebuah paragraf yang baik.
Suatu paragraf yang baik dan enak dibaca ialah memiliki kesatuan antara gagasan utama dan kalimat penjelasnya. Semua unsur tersebut saling terhubung satu sama lain, jadi bisa membuat pembaca untuk memahami apa maksud dari bacaan tersebut.
-
Kepaduan
Syarat ketiga yang juga harus Anda perhatikan ialah kepaduan. Paragraf ini merupakan beberapa kalimat yang saling terhubung satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu, antara kalimat satu dengan kalimat berikutnya, penting untuk salin terangkai secara logis dan serasi.
Nah, salah satu ciri suatu paragraf memiliki syarat kepaduan ini adalah adanya kalimat konjugasi yang terdapat di dalamnya. Kalimat konjugasi tersebut terdiri dari dua macam, yakni pertama, konjugasi antara induk kalimat dan anak kalimat. Contohnya adalah tetapi, agar, karena, sehingga dan sebagainya.
Sedangkan, untuk jenis yang kedua yakni konjugasi antar kalimat. Contohnya adalah namun, disamping, bahkan, oleh karena itu, kemudian, jadi dan masih banyak yang lainnya.
Jenis-Jenis Paragraf dan Tujuannya
Seperti yang sudah disinggung tadi, bahwa jenis-jenis paragraf ada banyak. Mungkin, sebagian dari Anda hanya mengenal beberapa saja. Akan tetapi, jumlah dari berbagai macam jenis paragraf ini sendiri tidak hanya satu atau dua saja.
Ada berbagai macam jenis paragraf yang harus Anda ketahui. Bahkan, beberapa jenis paragraf tersebut memiliki tujuan yang saling berbeda. Tentu saja, jenis paragraf satu tidak sama dengan jenis paragraf lainnya untuk suatu teks atau bacaan yang akan dibuat. Buat Anda yang sudah penasaran dengan berbagai macam jenis paragraf yang ada, berikut ada beberapa jenis-jenis paragraf beserta contohnya yang bisa Anda pelajari.
Jenis Paragraf Berdasarkan Letak Kalimat Utamanya
Yang pertama ada jenis paragraf berdasarkan letak utamanya tersebut. Untuk jenis dari paragraf yang satu ini ternyata terdiri dari 3 jenis. Apa sajakah itu? Berikut penjelasannya.
-
Paragraf Deduktif
Yang dimaksud dengan sebuah paragraf deduktif adalah sebuah paragraf yang dimulai dengan mengungkapkan persoalan pokok yang kemudian diikuti dengan beberapa kalimat penjelas di belakangnya. Untuk paragraf deduktif ini, contohnya sebagai berikut:
- Kemauannya sulit untuk diikuti. Dalam rapat sebelumnya sudah diputuskan bahwa dana itu harus disimpan dulu. Para peserta sudah menyepakati hal itu. Akan tetapi, hari ini ia memaksa menggunakannya untuk membuka usaha baru.
- Merk smartphone sekarang banyak sekali pilihannya seiring bertambahnya perusahaan teknologi yang berdiri. Ada beberapa merk smartphone yang terkenal di antara kita contohnya Samsung, Apple, Xiaomi dan Oppo. Meskipun begitu janganlah menghamburkan uang untuk membeli smartphone yang tidak kita butuhkan, belilah sesuai dengan kebutuhan.
-
Paragraf Induktif
Paragraf ini sendiri merupakan sebuah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan beberapa penjelasannya terlebih dahulu, lalu diakhiri dengan kalimat topik. Contoh dari kalimat induktif adalah:
- Semua orang menyadari bahwa bahasa merupakan sarana pengembangan budaya. Tanpa bahasa, sendi-sendi kehidupan akan lemah. Komunikasi tidak lancar. Informasi tersendat-sendat. Memang bahasa merupakan alat komunikasi yang paling efektif dan efisien.
- Perkembangan game pada zaman ini sangatlah pesat, kita mengenal game PS4 seperti GTA, PES, FIFA dan game yang bisa dimainkan di smartphone. Bermain permainan semacam itu memang sangat mengasyikkan, grafiknya yang sudah mendekati nyata terlebih bisa bermain secara online bersama dengan yang lainnya.
Waktu demi waktu tak terasa kita tenggelam dalam permainan tersebut. Berbeda waktu kita SD, mungkin kita hanya mengenal PS 1 dan grafiknya biasa-biasa saja atau permainan di Hp yang Cuma berukuran paling besar 1 MB.
-
Paragraf Campuran
Jenis-jenis paragraf lainnya yang berdasarkan letak dari kalimat utama tersebut adalah paragraf campuran. Paragraf yang satu ini diawali dengan menjelaskan sebuah persoalan pokok atau kalimat topik. Selanjutnya, diikuti dengan kalimat penjelas dan diakhiri dengan menggunakan kalimat topik.
Nah, untuk kalimat topik yang terdapat pada akhir paragraf ini merupakan sebuah penegasan dari kalimat topik yang terdapat di awal paragraf. Untuk contoh dari paragraf campuran yang satu ini adalah sebagai berikut.
- Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak dapat dilepaskan dari komunikasi. Kegiatan apapun yang dilakukan manusia pasti menggunakan sarana komunikasi, baik sarana komunikasi yang sederhana maupun yang modern. Kebudayaan dan peradaban manusia tidak akan bisa maju seperti sekarang ini tanpa adanya sarana komunikasi.
- Dalam kehidupan ini, kita tidak bisa hidup tanpa adanya udara. Udara merupakan sumber kehidupan ini selain air, silahkan kamu coba bagaimana rasanya menahan nafas selama setengah jam, pasti tubuh kita melemah dan mau pingsan.
Manfaat udara sangat banyak sekali, karena semua orang tubuh membutuhkannya seperti otak, jantung, kulit dan lainnya. Oleh karena itu, wajib bagi kita untuk menjaga udara agar selalu bersih, supaya organ yang ada di dalam tubuh dapat berjalan dengan normal.
Jenis Paragraf Berdasarkan Tujuannya
Jenis paragraf selanjutnya ialah paragraf yang berdasarkan tujuan. Untuk paragraf yang satu ini terdiri dari beberapa jenis paragraf yang wajib untuk Anda ketahui. Kiranya, apa sajakah jenis paragraf yang berdasarkan tujuannya tersebut? Berikut ini penjelasannya.
-
Paragraf Narasi (Paragraf yang Menceritakan)
Anda pastinya sering menjumpai paragraf yang satu ini. Paragraf narasi adalah sebuah paragraf yang menceritakan tentang sebuah peristiwa ataupun kejadian yang mana di dalamnya terdapat alur cerita, tokoh, konflik dan setting. Akan tetapi, untuk jenis paragraf yang satu ini tidak memiliki kalimat utama.
Anda biasanya menemukan jenis paragraf narasi pada sebuah cerpen (cerita pendek), novel dan lain sebagainya. Untuk paragraf tersebut terdiri dari beberapa ciri-ciri seperti: ada suatu kejadian yang akan diceritakan dan disampaikan kepada para pembaca, adanya pelaku serta adanya waktu kejadian.
Berikut ini contoh paragraf narasi:
- Jam istirahat Roy tengah menulis sesuatu di buku agenda sambil menikmati bekal dari rumah. Sesekali kepalanya menengadah ke langit-langit perpustakaan, mengernyitkan dan kembali menulis. Asyik sekali seakan di ruang perpustakaan hanya ada dia.
- Pak Haji adalah orang yang paling dihormati di kampungku dan dia adalah ayahku. Setiap pagi kami selalu melakukan olahraga jogging. Ketika lewat pasar, kami disapa oleh para penjual dan pembeli. Dan terakhir melewati pemukiman warga kami disapa bahkan dikasih minum. Meskipun begitu, Pak Haji tidak pernah sombong.
-
Paragraf Deskripsi (Paragraf yang Menggambarkan)
Lain halnya dengan paragraf narasi, untuk paragraf deskripsi yang satu ini artinya adalah sebuah paragraf yang menggambarkan suatu objek sehingga para pembaca seakan-akan dapat melihat, mendengar, ataupun merasakan objek yang digambarkan tersebut. Nah, untuk objek yang dideskripsikan bisa orang, tempat ataupun suatu benda.
Ciri-ciri dari paragraf yang satu ini ialah ada suatu objek yang nantinya bisa digambarkan ataupun dengan menggunakan panca indra, isinya berupa kata-kata yang dapat dibayangkan. Pastinya, untuk jenis paragraf deskripsi Anda sering menemukannya dalam beberapa bacaan, contohnya seperti:
- Perempuan itu tinggi semampai. Jilbab warna ungu yang menutupi kepalanya membuat kulit wajahnya yang kuning tampak semakin cantik. Matanya bulat bersinar disertai bulu mata yang tebal. Hidungnya mancung sekali mirip dengan para wanita palestina.
- Kucing yang berada di pojok warung itu memiliki warna bulu hitam dengan variasi abu-abu. Tubuhnya kotor dan kurus, matanya berbinar seakan sedang mencari makanan yang jatuh dari pelanggan. Bahkan, tampaknya tubuhnya pun sangat lemas.
-
Paragraf Persuasi (Paragraf yang Mengajak)
Untuk jenis paragraf yang satu ini sering Anda temukan pada beberapa jenis iklan. Paragraf persuasi isinya berupa ajakan, bujukan ataupun mempengaruhi pembaca agar melakukan sesuatu sesuai dengan yang dituliskan.
Ciri-ciri dari paragraf yang satu ini ialah adanya bukti ataupun fakta untuk meyakinkan pembaca, terdapat kata bujukan ataupun anjuran seperti sebaiknya; mari; dan lain sebagainya. Nah, biasanya paragraf persuasi juga dilengkapi dengan alasan ataupun keuntungan bagi siapa saja yang mau mengikuti bujukan ataupun anjuran.
Contoh paragraf persuasi:
- Mari kita kembali jaga lingkungan kita dari berkembang biaknya nyamuk demam berdarah. Dengan selalu menjaga lingkungan tetap bersih dan melakukan 3P yaitu, pembuangan, pengurasan dan penyemprotan, kita akan senantiasa terjaga dari penyakit tersebut.
- Susu sangat baik untuk kesehatan kita. Susu mengandung banyak kalsium yang sangat berguna untuk pertumbuhan tulang kita. Selain itu, susu juga memiliki banyak protein yang bisa membantu meningkatkan kecerdasan otak kita. Oleh karena itu, marilah kita perbanyak minum susu.
-
Paragraf Argumentasi (Paragraf yang Berisi Pendapat)
Ada banyak jenis-jenis paragraf yang harus Anda ketahui. Selain beberapa paragraf yang sudah dijelaskan diatas, paragraf argumentasi juga menjadi salah satu paragraf yang sering muncul dan sering Anda baca.
Paragraf persuasi adalah merupakan paragraf yang menjelaskan tentang sebuah pendapat dan dilengkapi dengan berbagai macam keterangan serta alasan. Hal tersebut ditujukan untuk meyakinkan para pembaca.
Ciri-ciri dari pendapat argumentasi yang satu ini ialah adanya pendapat beserta alasannya. Bahkan, paragraf tersebut juga dilengkapi dengan bukti ilmiah, subjektif, kesimpulan, bahkan bukti dan referensi.
Berikut adalah contoh dari paragraf argumentasi:
- Sebagian anak Indonesia belum dapat menikmati kebahagiaan masa kecilnya. Pernyataan demikian pernah dikemukakan oleh seorang pakar psikologi pendidikan Sukarton (1992) bahwa anak-anak kecil di bawah umur 15 tahun sudah banyak yang dilibatkan untuk mencari nafkah oleh orang tuanya.
Hal ini dapat dilihat masih banyaknya anak kecil yang mengamen atau mengemis di perempatan jalan atau mengais kotak sampah di TPA, kemudian hasilnya diserahkan kepada orang tuanya untuk menopang kehidupan keluarga.
Lebih-lebih sejak negeri kita terjadi krisis moneter, kecenderungan orang tua mempekerjakan anak sebagai penopang ekonomi keluarga semakin terlihat dimana-mana.
- Bermain game merupakan salah satu kegiatan yang bermanfaat bagi kita. Dengan bermain game, segala stress dan galau kita akan terobati. Banyak game yang bisa kita mainkan, terutama hadirnya smartphone memudahkan kita untuk memilih permainan. Terlepas banyaknya yang kontra dari game, ternyata game memiliki banyak sekali manfaat untuk kita.
-
Paragraf Eksposisi (Paragraf yang Menjelaskan)
Yang dimaksud dengan paragraf eksposisi ini ialah sebuah paragraf yang berisi tentang pendapat, ide, buah pikiran, pengetahuan ataupun informasi yang ditujukan untuk memperluas wawasan dari pembaca.
Dalam sebuah paragraf narasi, umumnya berisi kata “adalah” yang bermaksud untuk menyampaikan sebuah informasi. Paragraf yang satu ini juga berisi tentang berbagai macam hal yang berkaitan dengan ilmiah ataupun faktual. Umumnya, dalam paragraf tersebut juga dilengkapi dengan bukti seperti grafik, contoh, tabel dan sebagainya.
Contoh dari paragraf eksposisi adalah sebagai berikut:
- Ciplukan adalah tumbuhan semak yang biasa tumbuh di tanah-tanah kosong dan tidak terlalu becek dan hanya bisa ditemukan saat musim penghujan. Tumbuhan ini biasanya mempunyai tinggi antara 30 hingga 50 cm, batangnya berwarna hijau kekuningan, buahnya berbentuk bulat dan berwarna kuning.
Selain mempunyai rasa yang manis, ternyata buah ciplukan menyimpan beberapa khasiat penting untuk menyembuhkan beberapa penyakit.
- Handphone sudah berkelana kemana-mana. Mulai dari anak usia 7 tahun atau bahkan lebih kecil lagi hingga ke orang dewasa. Bahkan, handphone sudah menjadi pegangan di setiap harinya. Handphone sangat mempermudah kita ketika dalam kesulitan entah dalam translate paragraf atau cara memasak kita dapat akses di gadget dengan mudahnya.
Namun, selain memiliki dampak positif, ada pula dampak negatifnya. Banyak orang yang berkomentar jika dengan HP banyak orang yang lupa waktu. Tidak peduli dengan keadaan sekitarnya, sulit menyimak dengan baik, lama-lama memiliki sifat individual, lebih asyik bermain dengan gadget dan lain sebagainya.
Jadi kesimpulannya, bagaimana kita menyikapi perkembangan zaman ini. Seharusnya di usia dini anak sudah harus diajak bermain, berbicara, mengobrol dan lain sebagainya agar perkembangan anak bisa lebih optimal.
Banyak bukan jenis-jenis paragraf yang harus Anda ketahui? Pastinya, setiap jenis dari paragraf tersebut memiliki maksud tertentu untuk disampaikan kepada para pembaca. Nah, semoga informasi mengenai jenis paragraf ini dapat bermanfaat bagi Anda.