Teknik pengumpulan data menjadi hal yang sangat penting dalam sebuah penelitian. Komponen yang satu ini tentu saja akan sangat berpengaruh pada sebuah proses analisis data serta penarikan kesimpulan dari suatu penelitian.
Dalam membuat sebuah pengumpulan data pun jangan sampai terjadi kesalahan. Hal tersebut karena dapat membuat kesalahan pada bagian analisis data dan juga kesimpulan. Oleh karena itu, proses pengumpulan data itu sendiri tidak boleh dilakukan dengan sembarangan.
Untuk bisa melakukan proses pengumpulan data yang baik, Anda harus mengikuti beberapa tata cara serta prosedur yang dimilikinya. Dengan mengetahui sebuah prosedur dari pengumpulan data itu sendiri hal tersebut akan membantu Anda untuk bisa mendapatkan data yang lebih valid (data yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya).
Nah, hal terpenting yang harus Anda lakukan pada saat melakukan penelitian ialah dengan menyajikan data real atau sebenarnya dan bisa dipertanggungjawabkan. Dengan demikian, penelitian yang Anda lakukan mengandung isi yang berbobot.
Ternyata, dalam hal teknik pengumpulan data untuk masing-masing penelitian tidaklah sama. Hal tersebut sangat bergantung pada jenis penelitiannya itu sendiri. Sebuah penelitian kuantitatif maupun kualitatif memiliki teknik yang tidak sama. Jika tidak ingin terjadi sebuah kekeliruan, tentu saja Anda harus mengetahui dengan baik perbedaan dari kedua jenis data tersebut.
Nah, agar Anda lebih paham mengenai teknik pengumpulan data yang satu ini. Berikut akan dijelaskan mengenai definisi dari pengumpulan data serta metode dari pengumpulan data itu sendiri.
Pengertian Teknik Pengumpulan Data
Apa yang disebut dengan teknik pengumpulan data itu sendiri? Teknik pengumpulan adalah sebuah teknik atau cara yang dilakukan oleh peneliti untuk bisa mengumpulkan data yang terkait dengan permasalahan dari penelitian yang diambilnya.
Prosedur yang satu ini sangat penting agar data yang didapat dalam sebuah penelitian merupakan sebuah data yang valid sehingga dapat menghasilkan sebuah kesimpulan yang valid pula. Nah, sebelum mengumpulkan data, biasanya peneliti memiliki sebuah hipotesis. Hipotesis itu sendiri adalah sebuah dugaan kesimpulan sementara tentang suatu hal yang akan diteliti.
Nantinya, hipotesis inilah yang akan dibuktikan oleh si peneliti sendiri secara empiris dalam penelitian yang dilakukannya. Oleh karena itu, untuk bisa membuktikan benar atau tidaknya hipotesis dari peneliti tersebut, maka sangat pengumpulan data dengan menggunakan cara yang tepat dan benar.
Untuk melakukan sebuah teknik pengumpulan data biasanya telah ditentukan oleh beberapa variabel penelitian. Apabila semua data telah terkumpul, langkah berikutnya ialah dengan melakukan pengolahan data. Jadi, data yang dikumpulkan tidaklah memiliki arti dan tidak berguna apabila tidak dilakukan pengolahan.
Nah, data yang ada dalam sebuah penelitian ternyata cukup banyak. Beberapa contoh data dalam sebuah penelitian ialah, huruf, angka simbol, gambar, situasi, bahasa, suara dan lain sebagainya. Berbagai macam data tersebut kemudian akan dipakai jika masih berkaitan dan memiliki kesinambungan dengan konsep, kejadian atau pun objek yang nantinya akan diteliti.
Ternyata, untuk sebuah data sendiri dibagi menjadi beberapa bagian. Ada apa sajakah jenis dari data itu sendiri? Berikut ini penjelasan mengenai jenis-jenis data sebelum Anda melakukan sebuah penelitian.
Jenis-Jenis Data
Data Dari Cara Memperolehnya
Untuk data dari cara memperolehnya dibagi menjadi 2 bagian, yaitu data primer dan data sekunder. Nah, apa yang dimaksud dengan data primer data sekunder itu sendiri? Berikut penjelasannya:
- Data Primer
Data primer adalah sebuah data yang diperoleh oleh si peneliti secara langsung dari sebuah subjek atau pun objek dari penelitian. Contoh dari data yang satu ini adalah rekaman hasil dari wawancara.
- Data Sekunder
Sementara yang dimaksud dengan data sekunder itu sendiri ialah sebuah data yang diperoleh secara langsung oleh sang peneliti. Contoh dari data sekunder ini bisa berupa dokumen atau pun arsip yang dimiliki oleh sebuah seseorang atau pun lembaga yang dijadikan sebagai subjek penelitian oleh sang peneliti.
Data yang Didapat Menurut Sumbernya
Yang kedua yakni ada data yang didapat menurut sumbernya. Untuk jenis data yang satu ini juga dibagi menjadi dua bagian. Yakni data internal serta data eksternal. Nah, apa yang dimaksud dengan kedua jenis data tersebut? Di bawah ini penjelasannya.
- Data Internal
Yang dimaksud dengan data internal adalah sebuah data yang menggambarkan suatu kegiatan atau pun keadaan yang mana terjadi dalam suatu lembaga atau pun instansi dari tempat penelitian.
- Data Eksternal
Sedangkan, yang dimaksud dengan data eksternal itu sendiri adalah sebuah data yang menggambarkan suatu kegiatan atau pun keadaan yang mana terjadi di luar suatu instansi atau lembaga tempat penelitian.
Data Menurut Sifatnya
Jenis data yang ketiga yakni data yang dibedakan menurut sifatnya. Untuk jenis data yang satu ini terbagi menjadi dua. Yaitu data kualitatif serta data kuantitatif. Nah, apa yang dimaksud dengan kedua jenis data tersebut?
- Data Kualitatif
Data kualitatif adalah sebuah data yang diperoleh dalam sebuah penelitian yang bukan berbentuk angka.
- Data Kuantitatif
Data kuantitatif merupakan sebuah data yang diperoleh dalam sebuah penelitian yang berbentuk angka-angka.
Data Menurut Waktu Pengumpulan Data Itu Sendiri
Ternyata, data juga dibedakan berdasarkan waktu dari pengumpulan data itu sendiri. Sama halnya dengan beberapa jenis data diatas, untuk jenis data yang satu ini juga dibagi menjadi 2 bagian yakni data time series serta data cross section. Di bawah ini adalah penjelasan dari kedua data tersebut.
- Cross Section atau Insidentil
Data cross section atau yang juga disebut dengan data insidentil adalah sebuah data yang menggambarkan suatu kejadian ataupun peristiwa yang dikumpulkan hanya pada satu waktu saja.
- Time Series atau Data Berkala
Data time series juga disebut sebagai data berkala. Yang dimaksud dengan data satu ini adalah sebuah data yang menggambarkan sebuah perkembangan dari suatu peristiwa ataupun kegiatan. Data yang satu ini diperoleh dengan cara mengumpulkan data tersebut dari waktu ke waktu.
Banyak bukan jenis-jenis dari data tersebut? Nah, jika Anda mengetahui dengan baik berbagai macam jenis data, maka Anda bisa membuat sebuah data yang baik dan benar. Ternyata, hanya dengan mengetahui jenis dari data itu sendiri belum cukup untuk bisa membuat sebuah penelitian yang valid dan layak untuk di-publish ke masyarakat.
Hal terpenting pada saat Anda mengumpulkan sebuah data ialah dengan mengetahui dengan pasti apa saja metode yang harus dilakukan. Tentu, metode pengumpulan data atau yang disebut dengan teknik pengumpulan data menjadi salah satu hal terpenting agar Anda bisa membuat sebuah penelitian yang dapat dipertanggungjawabkan.
Agar Anda bisa lebih jelas dengan berbagai macam teknik pengumpulan data, di bawah ini akan dijelaskan kiranya apa saja teknik yang harus Anda lakukan saat melakukan sebuah pengumpulan data.
Teknik Pengumpulan Data
Bagi Anda para mahasiswa yang sedang menyelesaikan tugas akhir kuliah atau skripsi. Mengetahui dengan pasti apa itu metode pengolahan data dan bagaimana cara mengolah data yang baik dan benar merupakan salah satu hal yang wajib dilakukan untuk bisa membuat tugas akhir yang dapat dipertanggungjawabkan.
Meski teknik pengumpulan data sudah dijelaskan secara lengkap dalam kelas, namun tidak sedikit mahasiswa yang lupa atau malah belum paham dengan pengumpulan data itu sendiri. Oleh sebab itu, di bawah ini akan dijelaskan mengenai metode dari pengumpulan data itu sendiri agar dapat memperoleh sebuah informasi yang dibutuhkan.
Salah satu hal yang perlu Anda garis bawahi adalah, metode pengumpulan untuk sebuah data kualitatif dan data kuantitatif tentu saja berbeda. Meski ada beberapa hal yang sama, namun masih ada beberapa perbedaan dalam hal pelaksanaannya. Jadi, ketika Anda akan melakukan sebuah penelitian dengan menggunakan data kualitatif atau pun data kuantitatif maka tidak boleh dilakukan dengan cara sembarangan.
Pada saat Anda menggunakan teknik pengambilan data yang tidak sesuai dengan tempatnya, hal tersebut dapat membuat Anda mengalami kesulitan pada bagian analisis data atau penarikan kesimpulan. Hal tersebutlah yang akan membuat hasil penelitian yang Anda lakukan menjadi kurang valid atau tidak dipertanggungjawabkan.
Untuk melakukan teknik pengumpulan data yang baik dan benar, ternyata ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan. Apa sajakah itu? Berikut ini penjelasannya.
Teknik Pengumpulan Data dengan Cara Observasi
Teknik pertama yang bisa Anda lakukan ialah dengan cara observasi. Untuk teknik yang satu ini merupakan sebuah teknik yang dilakukan dengan cara mengamati secara langsung suatu keadaan atau pun situasi dari sebuah subjek penelitian.
Untuk data dari hasil observasi ini sendiri tak hanya dilihat dari sikap subjek penelitian itu saja, akan tetapi ada pula berbagai macam faktor yang harus Anda perhatikan. Dengan berbagai macam teknik yang ada di dalamnya, bisa dikatakan bahwa untuk metode pengumpulan data yang satu ini cukup kompleks. Hal tersebut karena tidak hanya terfokus pada satu fenomena saja, namun juga dengan beberapa fenomena lainnya.
Nah, untuk teknik pengumpulan data observasi yang satu ini lebih cocok jika digunakan untuk beberapa penelitian yang berkaitan dengan perilaku manusia, gejala alam dan lain sebagainya. Selain itu, metode yang satu ini juga pas untuk digunakan dalam mencari data yang mana subjek penelitiannya tidaklah terlalu besar, jadi bisa dikatakan bahwa subjek penelitiannya lebih spesifik.
Teknik dari pengumpulan data itu sendiri ternyata dibagi menjadi dua bagian. Yakni teknik participant observation serta non participant observation. Di bawah ini akan dipaparkan mengenai penjelasan dari kedua teknik observation tersebut.
- Participant Observation
Yang dimaksud dengan participant observation itu sendiri adalah sebuah teknik pengumpulan data yang mana sang peneliti terlibat secara langsung dengan kehidupan dari subjek penelitian. Peneliti akan ikut serta merasakan secara langsung keadaan dan situasi dari sebuah subjek penelitian.
Jadi, peneliti tidak hanya mengamati dari jauh saja. Untuk teknik yang satu ini sangat tepat digunakan untuk sebuah penelitian yang berkaitan dengan hubungan sosial antara masyarakat. Tidak sedikit dari para peneliti yang menggunakan teknik satu ini untuk bisa mendapatkan beberapa data yang lebih valid.
Keuntungan dari teknik participant observation adalah peneliti dapat merasakan secara langsung serta bisa mengartikan subjek yang diteliti secara lebih jelas. Ini karena, terkadang sesuatu hal yang dilihat tidaklah selalu sama dengan apa yang dirasakan.
- Non Participant Observation
Cukup berbeda dengan teknik penelitian sebelumnya, untuk teknik pengumpulan data satu ini peneliti tidak ikut terjun langsung ke lapangan untuk melakukan sebuah penelitian. Artinya, sang peneliti hanya mengamati objek yang ditelitinya saja.
Kedua teknik penelitian tersebut tentu saja memiliki kelebihan masing-masing jika ditempatkan pada tempatnya. Jadi, jika Anda bisa menggunakan teknik yang benar dalam melakukan sebuah penelitian baik itu terjun langsung ke lapangan atau hanya mengamati saja, itu bukan menjadi masalah selama Anda bisa menggunakan teknik yang benar untuk sebuah penelitian.
Teknik Pengumpulan Data Dengan Wawancara
Cara kedua dalam teknik pengumpulan data ialah dengan wawancara. Teknik yang satu ini dilakukan dengan mengajukan beberapa pertanyaan secara langsung kepada subjek penelitian itu sendiri. Dahulu, untuk melakukan teknik yang satu ini dilakukan dengan cara bertatap muka secara langsung.
Namun, seiring dengan berkembangnya teknologi yang semakin canggih, wawancara bisa dilakukan dengan beberapa media komunikasi seperti email, telepon, skype dan yang lainnya. Dengan memanfaatkan berbagai macam teknologi tersebut tentu saja akan membuat wawancara menjadi lebih efisien.
Sebelum melakukan sebuah wawancara, biasanya peneliti akan membuat beberapa pertanyaan terlebih dahulu. Untuk membuat pertanyaan yang akan ditanyakan kepada narasumber juga tidak boleh dilakukan dengan cara sembarangan. Peneliti harus membuat pertanyaan yang sesuai dengan topik yang akan dibahas.
Untuk teknik wawancara ini sendiri dibagi menjadi dua bagian, yakni wawancara terstruktur serta teknik wawancara tidak terstruktur. Untuk lebih jelasnya, berikut penjelasan dari kedua jenis teknik wawancara tersebut.
- Wawancara Terstruktur
Wawancara terstruktur adalah sebuah teknik wawancara yang dilakukan dengan menggunakan sebuah pedoman wawancara yang jelas. Untuk teknik yang satu ini, peneliti akan membuat sebuah draft pertanyaan terlebih dahulu sebelum melakukan wawancara.
Berbagai macam informasi sudah ditulis secara lengkap dalam sebuah draft pertanyaan. Jadi, si peneliti tidak perlu kebingungan lagi mencari pertanyaan yang akan ditanyakan kepada subjek penelitian. Keuntungan dari penggunaan teknik pengumpulan data yang satu ini ialah bisa memudahkan proses wawancara itu sendiri.
Terutama jika si peneliti belum begitu ahli dalam melakukan penelitian dengan cara wawancara. Dengan demikian, peneliti bisa mendapatkan sebuah data yang lengkap sehingga lebih mudah untuk melakukan analisis data.
- Wawancara Tidak Terstruktur
Untuk jenis wawancara yang satu ini tidak terkait secara ketat dengan daftar pertanyaan yang harus dibuat. Artinya, teknik yang satu ini juga disebut sebagai teknik wawancara bebas. Meski demikian, dalam melakukan sebuah wawancara sang peneliti tidak boleh melakukannya secara sembarangan. Artinya, harus ada pedoman wawancaranya terlebih dahulu.
Pedoman dari wawancara satu ini hanyalah berisi tentang beberapa poin yang akan ditanyakan kepada narasumber. Hal tersebut dilakukan agar pembahasan tidak melebar dan jauh dari pokok bahasan itu sendiri. Nah, jika ingin mengajukan pertanyaan selanjutnya, maka bisa mengembangkannya sendiri.
Dalam melakukan sebuah penelitian dengan menggunakan teknik wawancara ini, ternyata memiliki beberapa kelebihan. Salah satunya ialah pewawancara bisa mengkonfirmasi suatu hal kepada subjek wawancara. Namun, tetap dengan catatan tidak membahasnya terlalu jauh.
Nah, jika Anda ingin melakukan sebuah penelitian dengan menggunakan teknik pengumpulan data wawancara, Anda bisa memilih salah satunya yang sesuai dengan kebutuhan dan keahlian yang dimiliki.
Teknik Pengumpulan Data Dengan Studi Pustaka
Teknik pengumpulan data yang ketiga adalah pengumpulan dengan menggunakan studi pustaka. Untuk teknik yang satu ini dilakukan agar bisa melakukan analisis pada topik permasalahan yang ingin diteliti oleh peneliti.
Untuk teknik pengumpulan yang satu ini tentu saja sangat cocok untuk penelitian studi pustaka. Data-data yang ada dalam penelitian studi pustaka tersebut didapat dari arsip, buku-buku ataupun dokumen. Akan tetapi, hal ini tidak berarti bahwa jenis penelitian yang bukan studi pustaka tidak membutuhkan pustaka.
Beberapa jenis penelitian lainnya tetap saja membutuhkan, tetapi untuk kebutuhannya tidak sedetail studi pustaka. Tentu saja, tanpa adanya studi pustaka ini, Anda tidak dapat menganalisis sebuah data dengan baik dan benar.untuk teknik pengumpulan data dengan menggunakan studi pustaka ini sendiri dibagi menjadi dua bagian.
Yakni dokumen primer dan dokumen sekunder. Apa yang dimaksud dari masing-masing teknik tersebut? Berikut penjelasannya.
- Dokumen Primer
Dokumen primer adalah sebuah dokumen yang ditulis secara langsung oleh pelaku kejadian ataupun seseorang yang mengalami sebuah peristiwa secara langsung. Contoh dari dokumen primer itu sendiri adalah buku autobiografi.
- Dokumen Sekunder
Sedangkan, yang dimaksud dengan dokumen sekunder itu sendiri adalah sebuah dokumen yang dituliskan berdasar peristiwa, laporan atau cerita dari orang lain. Contoh dari dokumen sekunder yang satu ini adalah buku biografi.
Kedua jenis dokumen tersebut juga memiliki kelebihan masing-masing. Tak hanya itu, bagi Anda yang melakukan penelitian dengan menggunakan studi pustaka yang satu ini tentu kedua jenis dokumen tersebut akan sangat membantu.
Teknik Pengumpulan Data Dengan Angket (Kuesioner)
Teknik terakhir yang bisa Anda lakukan untuk mengumpulkan sebuah data ialah dengan menggunakan angket atau kuesioner. Kuesioner ini ialah sebuah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan beberapa pertanyaan tertulis kepada subjek penelitian terkait dengan topik yang akan diteliti.
Untuk teknik yang satu ini akan sangat tepat digunakan jika peneliti mengetahui dengan benar variabel yang ingin diukur serta keinginan yang diharapkan oleh para responden ataupun subjek penelitian.
Bahkan, teknik kuesioner yang satu ini sangat baik untuk digunakan dalam mengumpulkan data dari para responden ataupun subjek penelitian meski jumlahnya sangat banyak. Tak hanya itu, teknik yang satu ini juga bisa dipakai untuk mengumpulkan data dari para responden yang ada di beberapa wilayah.
Jika dilihat dari bentuk pertanyaannya sendiri, ternyata kuesioner dibagi menjadi dua jenis. Yakni kuesioner tertutup dan kuesioner terbuka. Penjelasan mengenai kedua jenis kuesioner ialah sebagai berikut:
- Kuesioner Tertutup
Kuesioner tertutup adalah pertanyaan tertulis yang dalamnya sudah disertai dengan pilihan jawaban bagi para respondennya. Jadi, ketika akan menjawab pertanyaan dari kuesioner tersebut, responden hanya perlu memilih jawaban yang sudah disediakan.
- Kuesioner Terbuka
Sementara itu, yang dimaksud dengan kuesioner terbuka adalah pertanyaan yang diajukan kepada para responden yang mana harus mengisinya sendiri. Peneliti hanya akan menyediakan beberapa pertanyaan saja, kemudian responden atau subjek penelitian hanya tinggal mengisinya sendiri sesuai dengan pendapatnya dan apa yang ia pikirkan.
Seiring dengan berkembangnya zaman, ternyata teknik pengumpulan data yang satu ini sudah hadir dalam bentuk yang lebih progresif. Dimana pertanyaan tertulis untuk para subjek penelitian sudah disertai dengan beberapa pilihan jawaban serta kolom untuk mengisi jawaban yang sesuai dengan keinginan para responden.
Nah, di atas merupakan berbagai macam teknik atau metode yang bisa Anda lakukan untuk mengumpulkan data. Anda bisa memilih beberapa teknik di atas untuk mengumpulkan berbagai macam data dalam sebuah penelitian.
Tahukah Anda? Jika teknik pengumpulan data dan instrument pengumpulan data itu berbeda. Teknik pengumpulan data ialah cara yang dilakukan untuk bisa mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Sedangkan, untuk instrument pengumpulan data itu sendiri adalah alat yang digunakan untuk mendapatkan data dari penelitian yang sedang dilakukan.
Instrumen Pengumpulan Data
Ada beberapa instrument untuk mengumpulkan beberapa data yang ingin Anda kumpulkan. Di bawah ini beberapa instrument-nya:
-
Pedoman Observasi
Satu hal yang paling penting dan harus Anda lakukan sebelum melakukan observasi itu sendiri ialah dengan menetapkan pedoman observasi. Jadi, pada saat Anda akan melakukan sebuah observasi untuk mengumpulkan sebuah data, tidak boleh dilakukan secara sembarangan.
Pada saat di lapangan, pastinya Anda akan menemukan berbagai macam data. Namun terkadang, keadaan yang ada di lapangan juga tidak dapat diprediksi. Hal tersebutlah yang memungkinkan Anda untuk merasa kebingungan dengan mana data yang seharusnya dimasukkan ataupun tidak.
Namun, jika Anda sudah menetapkan pedoman observasi, maka tidak sulit bagi Anda untuk memilah berbagai macam data yang didapatkan di lapangan. Anda hanya perlu menetapkan kriteria dari data yang akan masuk ke dalam penelitian Anda saja. nah, apabila Anda menemukan data lainnya, maka Anda bisa memasukkannya ke dalam temuan data.
-
Pedoman Wawancara
Untuk mendapatkan beberapa data dari teknik pengumpulan data secara wawancara juga tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Terlebih dahulu, buatlah sebuah pedoman wawancara.
Pedoman wawancara ini sendiri nantinya akan memudahkan Anda pada saat wawancara sedang berlangsung. Jadi, apabila Anda sudah membuat pedoman wawancara, Anda tak perlu bingung lagi untuk membuat pertanyaan berikutnya. Nah, buatlah sebuah pedoman secara rinci dan juga sistematis.
Anda juga bisa membuat sebuah pedoman dengan hanya mencantumkan beberapa poin penting saja yang ingin ditanyakan kepada narasumber. Maksud dari adanya pedoman atau instrument pengumpulan data satu ini adalah agar pembahasan tidak keluar dari topik yang sedang dibahas.
Membuat sebuah instrument wawancara terlebih dahulu sangat penting bagi Anda untuk bisa mendapatkan data yang lebih jelas dan valid.
-
Angket (Lembar Kuesioner)
Selanjutnya yaitu instrument dari lembar kuesioner. Semakin berkembangnya teknologi membuat kuesioner tidak hanya berupa lembaran kertas yang di sebar kepada para responden saja. Namun, ada pula kuesoner online yang lebih praktis dan lebih mudah dalam penyebarannya.
Kuesioner online ini sangat cocok bagi Anda yang membutuhkan data lebih luas dan mencangkup beberapa wilayah. Namun, jika Anda ingin memfokuskan penelitian dengan suatu subjek tertentu, maka Anda bisa menggunakan lembar kuesioner.
Sebenarnya, ada banyak sekali instrument pengumpulan data yang satu ini. Beberapa instrument pengumpulan data yang satu ini sebenarnya bisa Anda sesuaikan dengan kebutuhan. Instrument pengumpulan data menjadi hal yang sangat penting dan tidak Anda lewatkan begitu saja saat akan melakukan metode pengumpulan data.
Jadi, buat Anda yang ingin mengumpulkan beberapa data untuk sebuah penelitian, ada beberapa teknik yang harus Anda lakukan agar data tersebut valid. Beberapa teknik pengumpulan data bisa Anda pilih untuk membuat sebuah penelitian yang bisa dipertanggungjawabkan.
Nah, satu hal lagi yang perlu Anda ingat bahwa teknik pengumpulan data dan instrument pengumpulan data itu saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Meski Anda menggunakan teknik yang tepat dan benar, namun jika Anda tidak menggunakan instrument atau metode pengumpulan data, maka data yang Anda buat tidaklah valid dan tidak bisa dipertanggungjawabkan.
So good !
Terimakasih informasi yang valid sekali dan dapat dipahami dengan mudah