√ Sistem Anggota Tata Surya, Pengertian, Urutan Susunan, Nama Planet, Gambar

Tata Surya Di angkasa raya ini terdapat berbagai jenis benda-benda langit yang kesemuanya melakukan pertukaran mengelilingi matahari. Benda-benda tersebut terdiri atas delapan planet bertentu elips, meteroid, satelit, asteroid, dan lainnya. Dikarenakan faktor adanya gravitasi, maka ia senantiasa bergerak mengeliligi matahari yang merupakan pusat dari tata surya di seluruh alam ini.

Nah, di malam hari jika Anda melihat ke arah langit atas, maka akan melihat warna hitam dengan benda berkerlap kerlip di sekitarnya. Benda tersebut merupakan bintang yang mampu mengeluarkan cahaya dan terlihat seperti titik-titik yang jumlahnya sangat banyak. Dan sesungguhnya, matahari yang kita kenal selama ini juga termasuk bintang. Ada banyak hal yang harus dibaca dan dipelajari untuk mengetahui informasi lebih lanjut tentang tata surya. Nah, untuk memudahkan di bawah ini akan dibahas tentang tata surya dan berbagai informasi atasnya.

Definisi Tata Surya

pengertian tata surya

Hal terpenting yang harus dipahami saat membahas tata surya adalah pengertiannya. Nah, tata surya sendiri merupakan bagian dari alam semesta ini yang ukurannya sangat luas. Tata surya berada pada salah satu dari berbagai galaksi yang terletak di ruang angkasa. Penting untuk diketahui bahwa tidak hanya ada satu galaksi di ruang angkasa. Pelajaran seperti ini sudah diajarkan kepada siswa sejak jenjang sekolah dasar.

Nah, tata surya sendiri terletak di sebuah galaksi yang bernama Bimasakti. Nama galaksi satu ini diambil dari salah seorang tokoh pewayangan berkulit hitam. Hal tersebut disebabkan karena orang Jawa jaman dahulu menganggap bintang-bintang di langit membentuk wujud gambar Bima yang tengah dililit naga.

Tata surya sendiri memiliki sistem yang terdiri dari beberapa bagian penting. Pertama adalah matahari, kedua adalah planet luar, kemudian planet dalam, dan keempat adalah sabuk asteroid. Sedangkan untuk bagian paling luar ada sabuk Kulper. Dari delapan planet yang ada, hanya ada enam saja yang mempunyai satelit alami, sementara yang dua tidak memiliki satelit alami.

Susunan Serta Anggota Tata Surya

susunan dan anggota tata surya

Dari ruang angkasa, jika dilihat bumi nampak layaknya bola kecil yang terus bergerak berputar mengelilingi matahari. Proses mengelilingi matahari tersebut tidak hanya dilakukan oleh bumi, namun juga berbagai planet-planet yang lainnya. Bahkan, benda-benda langit yang lainnya juga selalu mengelilingi matahari. Misalnya satelit, meteor, asteroid, dan juga komet.

Keseluruhan dari benda-benda langit tersebut disusun menjadi sebuah kesatuan serta membuat suatu sistem pertahanan yang selalu teratur. Hal itu menjadikan antara satu planet dengan planet-planet yang lain menjadi tidak bertabrakan dan tetap rapi pada porosnya masing-masing. Itulah suatu sistem sempurna yang dikenal selama ini dengan tata surya. Nah, untuk lebih jelasnya berikut ini akan diulas tentang beberapa benda langit yang menjadi anggota dari tata surya.

 

  • Bintang 

bintang di tata surya

 

Anggota dari tata surya yang memiliki sifat istimewa adalah bintang. Bintang disebut istimewa karena ia mampu mengeluarkan cahayanya sendiri. Sementara di tataran tata surya sudah ada banyak sekali bintang yang berhamburan yang jumlahnya bahkan tidak terhitung.

Sedangkan matahari menjadi salah satu bagian dari jenis bintang yang manfaatnya bisa dirasakan secara langsung. Ia berguna sebagai sumber cahaya serta sumber panas bagi semua planet, terkhusus bumi. Oleh tumbuhan, cahaya tersebut dimanfaat sebagai proses fotosintesis. Dan fungsi yang tidak kalah penting darinya adalah untuk menghangatkan seluruh permukaan bumi.

Dibandingkan dengan bintang-bintang yang lainnya, massa yang paling besar hanya dimiliki oleh matahari. Dikarenakan massa tersebutlah, gaya gravitasi yang ada pada matahari mampu membuat benda-benda langit bergerak serta beredar di lintasan yang tertentu. Dan alhasil matahari menjadi pusat dari seluruh tata surya.

 

  • Planet

planet planet

 

Bagian tata surya selanjutnya adalah planet. Planet mempunyai sifat yang berbeda dari bintang. Planet termasuk benda langit yang tidak mampu memancarkan cahaya sendiri. Melainkan ia harus menyerap atau memantulkan cahaya dari matahari. Dan berdasarkan dari IAU, planet merupakan suatu benda langit yang memiliki orbit mengelilingi matahari.

Planet yang terdapat dalam tata surya juga mempunyai massa dan juga gravitasi yang memadai  sehingga itu bisa membentuk struktur yang bulat . Selain itu juga mempunyai lintasan orbit yang sangat bersih (di dalam orbitnya tidak mempunyai benda langit).

Nama-nama planet yang terdapat di dalam tata surya di antaranya adalah Merkurius, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, Venus,  dan Neptunus. Planet tersebut ditempatkan mulai dari yang jaraknya terdekat dengan matahari hingga yang paling jauh.

Dulunya, Pluto adalah bagian dari planet di dalam tata surya, akan tetapi saat ini sudah tidak lagi disebabkan karena lintasan orbitnya yang tidak bersih dari benda langit yang lain. Dan tentunya ini bertentangan dengan ketetapan mengenai planet yang dikeluarkan oleh IAU.

Dan lantaran garis edar dari planet yang bentuknya elips, jarak antara matahari dengan planet menjadi tidak tetap alias berubah-ubah. Pada saat tertentu, berposisi di jarak paling dekat dan pada saat lain berposisi di jarak paling jauh.

 

  • Satelit

satelit di tata surya

 

Satelit merupakan bagian dari tata surya yang senantiasa mengelilingi planet. Bersamaan dengan planet yang diputar oleh matahari, satelit akan ikut mengelilingi bersamaan. Di samping itu, satelit juga akan berputar pada porosnya serta mengitari planet yang diiringinya.

Di dalam tata surya, satelit dibagi menjadi dua, pertama adalah satelit alami dan kedua adalah satelit buatan. Yang dimaksud dengan satelit alami adalah jenis satelit yang diciptakan oleh Tuhan dan bisa bergerak sendiri tanpa adanya campur tangan manusia.

  • Satelit Alami

satelit di tata surya

 

Seperti yang telah diterangkan sebelum ini, satelit menjadi benda yang bergerak mengitari planet. Maka hampir seluruh planet pada tata surya mempunyai satelit yang alami. Dikecualikan Merkurius dan venus yang kebetulan tidak memiliki satelit alami.

  • Satelit Buatan

satelit buatan

Berbeda dengan satelit alami, satelit buatan adalah satelit yang dibuat oleh manusia dengan tujuan untuk penelitian ataupun untuk pengamatan benda-benda langit yang terdapat di ruang angkasa. Di antara satelit yang berhasil dibuat oleh manusia adalah satelit bernama Palapa. Ia menjadi satelit komunikasi domestic Indonesia. Satelit buatan sendiri memiliki beberapa jenis beserta fungsinya masing-masing. Misalnya saja satelit cuaca yang fungsinya adalah untuk memonitoring cuaca yang terdapat pada permukaan bumi. Selanjutnya adalah satelit pencitraan sumber daya alam yang fungsinya adalah untuk memetakan bagian permukaan bumi. Ada juga satelit penelitian yang fungsinya adalah untuk meneliti orbit atau benda tertentu sesuai kebutuhan.

Asteroid

asteroid di tata surya

Asteroid merupakan suatu benda astronomi yang memiliki bentuknya berwujud pecahan kecil lalu melakukan peredaran pada lintasan yang letaknya berada di antara orbit dari planet mars dan juga yupiter. Proses membentuk asteroid ini dilakukan secara bersamaan dengan proses membentuk planet serta susunannya.

Salah seorang ilmuwan dari Italia pada tahun 1801 telah melakukan suatu penelitian mengenai asteroid pada tata surya untuk kali pertama. Ilmuwan tersebut bernama Guiseppa Piazzi. Sementara asteroid yang ia teliti adalah Ceres.

Komet

komet (bintang berekor)

Komet juga biasa dikenal dengan sebutan bintang berekor. Ia termasuk bagian dari benda langit yang memiliki ukuran sangat kecil. Komet tersebut tersusun atas material yang terdiri dari berbagai partikel batuan, Kristal, gas, dan es. Biasanya, komet tampak seperti benda langit yang memantulkan cahaya dan memiliki bentuk memanjang serupa dengan ekor. Inilah yang menjadikan komet biasa dikenal dengan bintang berekor.

Komet sendiri memiliki tubuh yang terbagi atas tiga bagian, pertama adalah bagian inti, kemudian koma dan terakhir ekornya. Inti dari komet terbuat dari Kristal es dan juga gas yang telah membeku. Ini memiliki perkiraan diameter sebesar 10 km. Komet juga memiliki bagian koma yang mempunyai panjang diameter yang berkisar 100.000 km. Ukurannya memang relatif lebih besar dibandingkan dengan intinya.

Untuk ekornya merupakan bagian yang terbesar dan bisa memanjang hingga 100 juta km serta tersusun atas gas yang merupakan hasil penguapan Kristal es di bagian inti. Ekor dari komet sendiri senantiasa menghadap ke arah yang berseberangan dengan arah matahari lantaran partikelnya yang terdorong oleh radiasi matahari itu sendiri.

Sementara komet yang lintasannya paling pendek adalah jenis komet Enche. Ia memiliki panjang lintasan hingga mencapai 3,3 km. Inilah yang menyebabkan komet seringkali terletak di dekat matahari. Periode atau masa munculnya komet sendiri memang beragam. Dari beberapa komet yang ada, yang paling terkenal adalah komet Halley. Komet satu ini muncul setiap 76 tahun sekali. Dan berdasarkan data yang ada, ia muncul terakhir kali pada tahun 1956.

Sedangkan jenis komet yang mempunyai periode muncul yang paling lama merupakan komet jenis Kohoutek. Pertama kali komet ini muncul pada 1974 yang ditemukan  oleh salah seorang astronom yang bernama Lubos Kohoutek yang berasal dari Ceko. Komet ini diperkirakan tampak sebelumnya pada 150.000 an tahu sebelumnya dan muncul selanjutnya sekitar 75.000 tahun lagi.

Meteor

meteor atau meteorid

Meteor atau meteroid merupakan salah satu benda langit yang melakukan pergerakan secara cepat serta memiliki lintasan yang tidak beraturan. Mungkin Anda sudah pernah mendengar yang namanya bintang jatuh, itulah yang disebut dengan meteor dan ini bisa dilihat oleh manusia. Sesungguhnya, saat mereka mengira melihat bintang jatuh yang sebenarnya terjadi adalah meteor yang tengah bergerak secara bebas di tataran tata surya kemudian tertarik oleh gravitasi bumi.

Ketika proses jatuhnya meteor ke permukaan bumi, ia kemudian akan bergesekan dengan yang namanya atmosfer bumi lalu memancarkan suatu cahaya. Dan dikarenakan adanya gesekan tersebut, satu meteor akan semakin naik dan lalu terbakar hingga menguap. Ketika meteor memancarkan cahaya dan terbakar, saat itulah manusia mampu menyaksikan secara langsung.

Pemandangan meteor tersebut lalu akan menghilang saat meteornya menguap, Dan umumnya, meteor yang masuk ke atmosfer bumi akan terbakar dan kemudian menguap. Akan tetapi, ada juga suatu metor yang berhasil bertahan saat bergesekan dengan atmosfer kemudian ia bisa mencapai ke wilayah permukaan bumi sebelum ia terbakar. Nah, benda inilah yang selama ini dikenal dengan meteroid.

Matahari Yang Menjadi Pusat Dari Tata Surya

matahari sebagai pusat tata surya

Di tataran tata surya, matahari termasuk dari jenis bintang yang memilki massa cukup berat. Bahkan diperkirakan, massa dari matahari adalah 300.000 kali lipat dari permukaan bumi dan jaraknya adalah paling dekat dengan bumi. Jika dibandingkan dengan 100 miliar lebih bintang lain yang terdapat pada galaksi Bimasakti, matahari bukanlah jenis bintang yang paling besar. Namun, meski demikian matahari merupakan  bintang yang tergolong paling besar pada tata surya kita. Ia memiliki diameter sebesar 1.400.000 km. Ini terhitung 110 kali dari ukuran bumi. Sementara jarak antara bumi kita dengan matahari adalah berkisar 149.000.000 km dan terkadang dibulatkan menjadi 150 juta km.

Seluruh planet di tata surya kita akan selalu bergerak mengelilingi matahari. Hal itu disebabkan oleh faktor adanya gaya grafitasi dari matahari yang besarnya adalah lebih kuat sebanyak 28 kali dibandingkan dengan gaya grafitasi di bumi. Hal itu dipengaruhi oleh faktor massa matahari yang jauh lebih besar dibandingkan dengan massa bumi.

Matahari memiliki panas yang amat berguna bagi kelangsungan hidup di bumi. Ia menghasilkan energy yang bisa menjaga suhu pada permukaan bumi agar tetap terasa hangat. Selain itu, ia juga bisa membantu proses sirkulasi air serta udara di bumi. Dan masih banyak lagi lainnya. Dan sebagaimana yang ada pada jenis bintang lain, matahari tersusun atas beragam jenis gas yang memiliki suhu amat panas. Permukaan dari matahari sendiri memiliki suhu berkisar 5000 C- 6000 C. Sementara untuk bagian intinya memiliki suhu sekitar 15 juta derajat C. Di antara unsur-unsur gas yang membentuk matahari meliputi helium, karbon, nitrogen, hydrogen, dan masih banyak lagi unsur-unsur yang lain.

Lapisan Matahari

lapisan matahari

Bentuk dari matahari layaknya bola api raksasa dengan suhu yang sangat panas. Memang jika dilihat dari bumi, matahari memiliki permukaan yang nampak halus serta rata. Namun fakta yang ada tidaklah demikian. Setiap saat, matahari memiliki lompatan lidah api pada bagian permukaannya. Sedangkan susunan dari matahari pun juga terbagi menjadi beberapa bagian berikut ini.

Atmosfer matahari

atmosfer matahari

Ini adalah lapisan yang paling luar dari matahari yang mempunyai kerapatan gas terkecil. Pada wilayah yang dekat dengan letak permukaan matahari, maka terperatur nya akan lebih kecil dibandingkan dengan lapisan yang terluar dengan suhu mencapai jutaan derajat C. Kondisi aneh ini memang belum diketahui penyebabnya hingga hari ini.  Dan atmosfer matahari sendiri tersusun dari dua lapisan, yakni Kromosfer dan Korona.

Fotosfer matahari

fotosfer matahari

Bagian dari matahari selanjutnya adalah fotostfer matahari. Ini adalah permukaan matahari yang susunannya terdiri atas ga dengan suhu serta kerapatan yang relatif tinggi. Lapisan satu ini tergolong lapisan tak tembus pandang disebabkan karena partikel gas yang menyusunnya amat padat dan tebal.  Fungsi dari fotosfer sendiri adalah menjadi selimut daru matahari supaya mataharinya tidak terlalu banyak mengeluarkan energi.

Inti matahari

inti matahari

Selanjutnya adalah inti matahari. Ukuran dari inti matahari ini adalah 1/64 kali dari volume keseluruhan matahari. Untuk bagian ini terdiri atas partikel gas yang cukup padat dengan densitas berkisar 150 kali lebih padat dari densitas yang dimiliki oleh air. Hal tersebut menyebabkan suhu dan tekanan matahari menjadi sangat tinggi dan berpotensi terjadinya reaksi fusi hydrogen. Reaksi fusi merupakan penggabungan dua inti dari atom menjadi inti yang lainnya. Pada bagian ini, kisaran suhunya mencapai 15.000.000 derajat C.

Demikianlah uraian tentang tata surya yang bisa dijadikan sebagai bahan pengetahuan Anda. Dengan mengetahui berbagai komponen dan fungsi tata surya, maka Anda akan semakin memahami pergerakan semua alam semesta ini.

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.