Sejarah kemerdekaan indonesia – Mengetahui sejarah bangsanya sendiri adalah hal yang sangat penting. Dengan mengetahui sejarah, maka seseorang bisa melihat bagaimana sebuah bangsa tersebut bisa berdiri dengan segala macam perjuangan yang dulu dilakukan.
Hal demikianlah yang mendasari pula pentingnya mengetahui tentang sejarah kemerdekaan Indonesia. Bisa dikatakan bahwa Indonesia memiliki sejarah panjang terkait kemerdekaan yang akhirnya diraih pada 17 Agustus 1945 yang lalu.
Perjalanan panjang yang disertai darah dan air mata menjadi saksi betapa kemerdekaan Indonesia diperoleh dengan penuh pengorbanan. Ada banyak hal yang harus dikorbankan demi mendapatkan kemerdekaan yang melepaskan dari penjajahan.
Tidak hanya itu, berbincang tentang sejarah kemerdekaan Indonesia, ada banyak peristiwa yang terjadi dan perlu diketahui oleh generasi penerus. Peristiwa-peristiwa tersebut memang menjadi lanskap tak terlupakan dari perjuangan bangsa Indonesia untuk bisa meraih kemerdekaan bangsa dari tangan penjajah.
Selain itu, bagi generasi penerus, mengetahui berbagai peristiwa di sekitar perjuangan kemerdekaan akan mampu menimbulkan semangat nasionalisme untuk menjaga keutuhan bangsa, terutama dalam menyongsong hari-hari ke depan yang lebih baik. Misalnya saja, dengan mengetahui peristiwa G30S/PKI, maka ada fakta tentang kekejaman PKI yang diketahui.
Latar Belakang Sejarah Sebelum Kemerdekaan Indonesia
Indonesia memang memiliki cerita yang panjang dan berliku terkait kemerdekaan. Ada penderitaan panjang yang harus diterima oleh bangsa Indonesia dalam usahanya lepas dari belenggu penjajah yang mencengkeram. Tidak hanya itu, kepahitan hidup masyarakat Indonesia juga terasa begitu memilukan karena kekejaman penjajah yang merampas hak mereka.
Dalam tarikh yang tercatat, Portugis menjadi bangsa pertama yang datang ke Indonesia. Pada waktu itu, sekitar tahun 1600-an awal, Indonesia belum ada dan bangsa masih terdiri dari kerajaan-kerajaan yang bersifat kedaerahan. Portugis datang dengan niat untuk mencari rempah-rempah.
Akan tetapi, niat tersebut bergeser menjadi ingin menguasai sumber penghasil rempah. Akhirnya, perang melawan Portugis meletus dan banyak masyarakat Indonesia yang menjadi korban. Hal ini dikarenakan kemampuan mereka yang tidak merata dan juga tidak ditunjang dengan peralatan yang memadai.
Keberhasilan Portugis mencapai Indonesia dan menemukan sumber rempah membuat bangsa Eropa lainnya turut ingin datang ke Indonesia. Akhirnya, Belanda di awal periode yang sama, datang ke Indonesia dengan misi yang bisa dikatakan sama. Namun, mereka melakukan monopoli pada perdagangan rempah di Indonesia.
Pada tahun 1602, Belanda secara resmi mendirikan VOC sebagai perusahaan dagang. Namun, VOC bersikap lebih dari sebuah perusahaan dan mulai melakukan invasi pada masyarakat Indonesia. VOC tidak hanya merampas rempah dari Indonesia, namun juga menciptakan intrik yang menjadi masalah di masyarakat.
Berdirinya VOC sebenarnya menandai bercokol kekuasaan kolonial Belanda di Indonesia yang nantinya menjadi sejarah panjang dalam sejarah kemerdekaan Indonesia. Kenapa VOC sangat penting dalam catatan sejarah Indonesia?
Hal ini dikarenakan VOC merupakan bentukan resmi dari pemerintah Belanda dan dengan VOC inilah Belanda menganggap Indonesia sebagai bagian dari kolonial mereka. Hal ini ditunjukkan bahwa hasil rempah dan keuntungan penjualan di Indonesia langsung dibawa ke Belanda.
Dengan kata lain, pada waktu itu Indonesia adalah sapi perah bagi Belanda. Dalam kurun waktu hingga 350 tahun lamanya Belanda menguasai Indonesia dan melakukan penjajahan dengan keji. Selama waktu itulah masyarakat Indonesia terlunta-lunta hidupnya di tanah yang mereka miliki sendiri.
Ternyata, Belanda bukanlah akhir penderitaan bagi Indonesia. Setelah Belanda menyerah tanpa syarat karena kalah perang dengan Jepang, maka kekuasaan Belanda untuk Indonesia berakhir. Jepang masuk dan mengaku sebagai saudara tua Indonesia yang akan membebaskan Indonesia dari kondisi yang sulit.
Namun, ucapan Jepang hanya buih di lautan. Bahkan, Jepang menancapkan luka yang begitu besar dalam catatan sejarah kemerdekaan Indonesia. Meskipun kekuasaan Jepang di Indonesia hanya 3,5 tahun –nantinya Jepang menyerah kepada sekutu setelah negara mereka di bom, kekejaman Jepang ternyata lebih parah daripada Belanda.
Dengan perjuangan yang tak kenal lelah, Indonesia akhirnya bisa menyatakan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945 setelah terjadinya kekosongan kepemimpinan di Indonesia. Namun, perjuangan Indonesia belum berakhir.
Periode 1945 hingga 1955 adalah masa kritis dari perjuangan Indonesia dan catatan penting sejarah kemerdekaan Indonesia. Belanda yang merasa Indonesia masih jajahannya tidak langsung rela membiarkan Indonesia merdeka. Mereka mencoba melakukan berbagai macam tindakan termasuk agresi militer untuk kembali merebut Indonesia.
Penyerahan Jepang Kepada Sekutu
Jepang tampil sebagai kekuatan bangsa yang baru pasca meletusnya perang Asia Pasifik pada tahun 1940-an. Saat itu, Jepang menjadi negara Asia yang paling kuat dan mampu menentang dominasi negara-negara Eropa dan Amerika yang sebelumnya telah menjadi penguasa dunia dengan kekuatan yang besar.
Dalam perjalanan peperangan tersebut, Jepang berhasil melumpuhkan Pearl Harbor yang menjadikan Amerika marah dan akhirnya melakukan serangan pembalasan pada Jepang. Di Indonesia sendiri, Jepang tercatat dalam cerita mengenai sejarah kemerdekaan Indonesia yang cukup kelam.
Bangsa Jepang pada awalnya mengaku sebagai saudara tua dari Indonesia dan akan membantu Indonesia untuk mengatasi kemelut yang terjadi. Akan tetapi, janji Jepang tinggal isapan jempol belaka. Jepang berubah menjadi penjajah yang bengis dan tidak memiliki belas kasihan.
Jepang menguasai Indonesia sekitar 3,5 tahun dan membuat banyak sekali kerusakan dan trauma di kalangan masyarakat. Ribuan masyarakat Indonesia mati sia-sia karena kebijakan Jepang yang sangat buruk dan menyengsarakan.
Namun, kekuasaan Jepang di Indonesia harus kandas. Serangan Amerika yang menjatuhkan bom atom ke Hirosima dan Nagasaki menjadi sebab kekalahan Jepang dari sekutu. Bom yang dijatuhkan tersebut berhasil memporak-porandakan Jepang dan menewaskan lebih dari 14.000 warga Jepang.
Setelah peristiwa tersebut tersiar kabar bahwa Jepang akan menyerahkan kemerdekaan dengan segera kepada Indonesia. Informasi ini akhirnya tersebar dan didengar oleh beberapa pejuang di Indonesia di mana selanjutnya mereka menjadi motor kemerdekaan bagi Indonesia.
Peristiwa di Rengasdengklok
Peristiwa di Rengasdengklok adalah salah satu catatan paling penting dalam sejarah kemerdekaan Indonesia yang nantinya akan melatarbelakangi pembacaan teks proklamasi.
Peristiwa yang terjadi secara tiba-tiba ini memang menimbulkan pro dan kontra di kalangan tua dan muda dari para pejuang Indonesia pada waktu itu. Terdengarnya kabar bahwa Jepang menyerah kepada sekutu karena bom atom yang menghancurkan negara matahari terbit tersebut terdengar oleh beberapa tokoh muda Indonesia.
Beberapa tokoh muda Indonesia seperti Sutan Sjahrir, Chaerul Saleh, Darwis, dan Wikana menganggap bahwa menyerahnya Jepang adalah peluang tepat bagi Indonesia untuk merdeka. Oleh karena itu, tokoh muda Indonesia tersebut mendesak tokoh tua untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
Namun, tokoh utama dari golongan tua yang dipimpin oleh Soekarno dan Hatta menolak keputusan golongan muda. Mereka mengatakan bahwa keputusan tersebut sangat terburu-buru dan tentu nantinya akan terjadi masalah.
Para tokoh tua mengatakan bahwa ada risiko pertumpahan darah yang sangat besar jika proklamasi kemerdekaan dilakukan dengan tergesa-gesa. Jepang yang mungkin saja tidak terima bisa melancarkan serangan kepada Indonesia dan akan menimbulkan jatuhnya banyak korban yang tidak bersalah.
Perdebatan inilah yang menjadi awal peristiwa Rengasdengklok. Peristiwa ini bermula dari susahnya negosiasi golongan muda dan golongan tua Indonesia perihal kemerdekaan. Adanya semacam vakum pemerintahan membuat gejolak golongan muda bergelora dan ingin segera merdeka.
Namun, golongan tua berpikir bahwa mereka akan menunggu Jepang untuk memberikan kemerdekaannya bagi Indonesia. Dengan demikian, maka tidak akan ada pertumpahan darah yang terjadi pada proklamasi yang dibacakan.
Perdebatan yang tidak selesai akhirnya membuat golongan muda menculik Soekarno dan Hatta. Peristiwa yang menjadi catatan sejarah kemerdekaan Indonesia tersebut terjadi pada 15 Agustus 1945 atau tepat 2 hari sebelum sejarah proklamasi kemerdekaan Indonesia dibacakan.
Soekarno dan Hatta dibawa ke Rengasdengklok, yaitu sebuah tempat yang ada di kawasan Bogor, Jawa Barat. Alasan pembawaan ini adalah untuk menghindarkan Soekarno dan Hatta dari pengaruh Jepang terkait rencana kemerdekaan Indonesia.
Selain itu, maksud dari peristiwa ini adalah agar kemerdekaan Indonesia segera dilakukan dan bangsa Indonesia bebas dari penjajahan.
Perumusan Teks Proklamasi Kemerdekaan
Perumusan teks proklamasi kemerdekaan adalah salah satu bagian sejarah kemerdekaan Indonesia yang sangat penting. Peristiwa inilah yang membuka gerbang kemerdekaan Indonesia yang sudah sangat lama merasakan keras dan menderitanya penjajahan oleh bangsa-bangsa yang tidak memiliki nilai kemanusiaan.
Inisiasi dari golongan muda untuk membawa Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok mendapatkan hasil. Dari pertemuan tersebut, Soekarno dan Hatta akhirnya setuju dan merasa tergugah untuk memproklamasikan kemerdekaan bagi bangsa Indonesia.
Setelah melalui perdebatan yang cukup panjang, akhirnya perumusan naskah teks proklamasi dimulai. Rumah Laksamana Maeda menjadi tempat perumusan teks tersebut. Rumah ini menjadi saksi sejarah kemerdekaan Indonesia yang sungguh sangat berat dan berliku.
Perumusan teks proklamasi dilakukan pada 16 Agustus 1945 yang secara lengkap dihadiri oleh beberapa golongan muda. Alasan kenapa rumah Laksamana Maeda menjadi pilihan perumusan teks proklamasi adalah karena dianggap sebagai tempat yang aman dan tidak akan ada gangguan.
Laksamana Maeda adalah seorang Jepang yang peduli dengan kemerdekaan Indonesia. Ia merasa bahwa Indonesia sudah sepantasnya mendapatkan kemerdekaan setelah hidup menderita selama ratusan tahun. Selain itu, pemilihan rumah Laksamana Maeda adalah sebuah kamuflase untuk melindungi tokoh Indonesia dari serangan musuh yang mengancam.
Persetujuan Teks Proklamasi
Tanggal 15 hingga 16 Agustus 1945 adalah hari yang sangat sibuk bagi para tokoh Indonesia. Baik tokoh muda dan tokoh tua memikirkan bagaimana nasib bangsa akan dibawa ke depan yang lebih baik.
Rapat diadakan terus menerus untuk mempersiapkan segala hal terkait kemerdekaan yang akan membebaskan Indonesia dari belenggu penjajah. Setelah berbagai rapat yang diselenggarakan oleh Soekarno, Hatta dan beberapa anggota golongan tua lainnya, maka teks proklamasi berhasil disusun.
Dalam catatan sejarah kemerdekaan Indonesia, teks tersebut ditulis tangan oleh Soekarno dan terdapat beberapa coretan untuk penyempurnaan. Setelah itu, teks tersebut diajukan kepada orang-orang yang terlibat dalam rapat terbatas tersebut hingga akhirnya disetujui.
Sempat terjadi ketegangan mengenai siapa yang akan menandatangani teks yang sangat bersejarah tersebut. Pada mulanya, usulan yang masuk adalah semua yang terlibat dalam penyusunan teks tersebut dimintai tanda tangan. Namun, akhirnya diputuskan bahwa tanda tangan pada teks proklamasi dibubuhkan oleh Soekarno dan Hatta dengan tulisan atas nama bangsa Indonesia.
Teks yang ditulis tangan tersebut kemudian diketik. Naskah asli proklamasi yang ditulis oleh Soekarno dan terdapat coretan tersebut sempat dibuang karena dianggap tidak terpakai. Namun, seorang tokoh mengambilnya hingga tulisan yang menjadi sejarah kemerdekaan Indonesia tersebut bisa dibaca hingga saat ini dengan konsep yang masih asli.
Pembacaan Teks Proklamasi Kemerdekaan
Teks proklamasi yang sudah dibahas beberapa hari akhirnya dibacakan pada tanggal 17 Agustus 1945. Ini adalah salah satu peristiwa sejarah kemerdekaan Indonesia yang sangat penting dan dikenang hingga saat ini.
Pembacaan teks proklamasi ini dihadiri oleh para tokoh pergerakan Indonesia yang telah berjuang mati-matian selama bertahun-tahun. Tidak hanya itu, pembacaan teks proklamasi tersebut menjadi tonggak sejarah yang baru bagi Indonesia di mana merupakan titik balik Indonesia bebas dari belenggu penjajah.
Oleh karena itu, peristiwa pembacaan teks proklamasi hingga kini terus diperingati untuk mengenang jasa para pahlawan bangsa yang telah berkorban. Upacara pembacaan teks proklamasi yang dibacakan oleh Soekarno tersebut berjalan dengan sangat lancar.
Pembacaan teks proklamasi dilakukan di Jalan Pegangsaan Timur nomor 56. Selain pembacaan teks proklamasi, ada serangkaian acara yang diadakan. Acara tersebut adalah pengibaran bendera Merah Putih dan beberapa sambutan dari pemegang kekuasaan setempat.
Suka cita langsung tergambar dari wajah para tokoh bangsa dan masyarakat yang hadir dalam peristiwa tersebut. Pembacaan teks proklamasi menjadi hari terpenting bagi Indonesia. Tidak hanya itu, peristiwa tersebut akhirnya tersiar ke luar negeri yang membuat Indonesia mendapatkan pengakuan bangsa-bangsa lain sebagai negara yang merdeka dan bebas dari belenggu penjajah.
Beberapa peristiwa di atas adalah bagian yang sangat penting dalam sejarah kemerdekaan Indonesia yang tentu saja perlu diketahui oleh generasi saat ini. Dengan mengingat sejarah, tentu saja ada pelajaran yang bisa diambil dan semangat nasionalisme yang muncul.
Merawat Kemerdekaan di Era Modern
Kemerdekaan Indonesia memang diraih dengan cara yang tidak mudah. Banyak peristiwa yang menjadi bumbu kemerdekaan yang sayangnya tidak lepas dari nestapa dan kemalangan. Oleh karena itu, keberhasilan Indonesia mendapatkan kemerdekaan harus senantiasa disyukuri dan dirawat dengan baik.
Terkait merawat kemerdekaan, ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh generasi saat ini agar kemerdekaan Indonesia tetap lestari. Adapun beberapa hal yang bisa dilakukan oleh generasi sekarang dalam usaha merawat dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia adalah sebagai berikut:
-
Mempelajari Sejarah Perjuangan
Mempelajari kisah dan sejarah tentang perjuangan Indonesia pada masa lalu adalah hal yang penting. Soekarno pernah mengatakan bahwa jangan sekali-kali melupakan sejarah. Ya, hal ini sangat penting karena mempelajari sejarah akan memberi pengetahuan tentang bagaimana kemerdekaan tersebut diraih.
-
Menjaga Nilai-Nilai Perjuangan
Ada banyak nilai perjuangan yang di genggam oleh para tokoh bangsa. Salah satunya adalah tidak bergantung dengan bangsa lain. Oleh karena itu, untuk merawat kemerdekaan, maka menjaga nilai perjuangan dengan tidak bergantung pada bangsa lain harus diutamakan. Dengan semangat tersebut, Indonesia akan menjadi negara yang berdiri di atas kaki sendiri.
Baca Juga Peta Dunia
Nah, demikian beberapa ulasan tentang cerita sejarah kemerdekaan Indonesia. Indonesia memang bukan merupakan bangsa yang sudah berumur. Bisa dikatakan Indonesia adalah bangsa yang masih muda. Namun, perjalanan panjang membuat Indonesia menjadi salah satu bangsa yang kenyang akan pengalaman.
Oleh karena itu, generasi penerus bangsa harus merasa bangga dengan Indonesia. Mereka harus berusaha membangun Indonesia menjadi lebih baik dan berwibawa di hadapan bangsa lain. Dengan demikian, maka sejarah kemerdekaan Indonesia yang kelam tidak akan terulang.