Rukun Shalat – Sholat merupakan salah satu ibadah yang wajib dilakukan oleh orang islam. Sholat menjadi rukun islam yang kedua setelah syahadat. Bahkan keutamaan seseorang bisa dilihat dari bagaimana ia melakukan ibadah sholat. Jika sholatnya bagus maka seluruh amal yang lainnya dianggap bagus.
Sementara jika dalam melakukan ibadah sholat buruk maka seluruh amal perbuatannya dianggap buruk sekalipun dia berbuat baik. Namun hal tersebut terasa sia-sia. Berbicara tentang sholat, rukun sholat menjadi hal terpenting yang harus Anda kuasai. Rukun sholat menjadi tata cara urutan dalam melaksanakan ibadah sholat yang harus dilakukan secara tertib.
Jika tidak, maka ibadah sholat yang Anda lakukan terasa kurang maksimal. Dalam rukun sholat ini melibatkan segala anggota badan, baik tangan, kaki mulut dan hati. Mulut mengucapkan lafadz doa-doa, sementara untuk anggota tubuh lainnya melakukan gerakan yang sudah ditentukan. Dan hati khusu’ kepada Ilahi Rabbi.
Sejatinya sholat merupakan salah satu cara untuk mengendalikan diri dari perbuatan keji dan mungkar. Oleh karena itu dalam pelaksanaannya terdapat aturan yang harus dilakukan yang melibatkan jasmani dan rohani. Sehingga setelah melakukannya tentunya akan memberikan dampak yang positif berupa ketenangan jiwa dan pikiran serta badan yang sehat.
Setiap gerakan dalam shalat merupakan bagian dari Rukun shalat yang harus dilakukan secara baik dan benar karena terdapat hikmah di dalamnya.
Rukun Shalat
Adapun Rukun Shalat adalah sebagai berikut.dimulai dari niat dan takbiratul Ihram dan diakhiri dengan salam. Semua rukun tersebut dilaksanakan secara tertib dan berurutan. Tidak boleh di acak sesuai keinginan Anda. Karena hal tersebut akan membuat Sholat Anda menjadi tidak sah. Untuk lebih jelasnya adalah sebagai berikut:
Niat
Niat merupakan salah satu yang harus dilakukan yang berasal dari hati. Niat menjadi maksud dan tujuan Anda dalam melakukan ibadah. Misalnya Anda sedang berniat melakukan sholat ashar. Maka dengan sepenuh hati khusuk berniat akan melaksanakan sholat ashar.
Niat menjadi bagian penting dalam melaksanakan sholat. Ibadah yang Anda lakukan tergantung niat yang Anda miliki. Anda bisa melafadzkan niat melalui mulut dan melakukannya di hati. Adapun melafadzkannya atau tidak tergantung pada keyakinan Anda terhadap ulama masing-masing.
Yang terpenting yang harus Anda ketahui adalah dengan niat Anda bisa mengetahui apa maksud dari tujuan ibadah yang Anda lakukan. Niat dalam rukun sholat maka tergantung pada sholat apa yang hendak Anda kerjakan.
Misalnya :
Bacaan Niat Sholat Subuh
Ushallii fardash-Shubhi rak’ataini mustaqbilal qiblati (adaaan) [makmuuman / imaaman] lillaahi ta’aalaa.
Yang artinya : “Saya (berniat) mengerjakan sholat fardhu Shubuh sebanyak dua raka’at dengan menghadap kiblat, (Sebagai) [makmum / imam], karena Allah Ta’ala.”
Bacaan Niat Sholat Dzuhur
Ushallii fardhazh-Zhuhri arba’a raka’aatin mustaqbilal qiblati (adaaan) [makmuuman / imaaman] lilaahi ta’aalaa.
Artinya :
Saya (berniat) mengerjakan sholat fardhu Dzuhur sebanyak empat raka’at dengan menghadap kiblat, (Sebagai) [makmum / imam], karena Allah Ta’ala.
Takbirotul Ihrom
Sebelum melakukan takbirotul ihrom, pastikan bahwa Anda sudah dalam berada berdiri tegap sempurna. Berdiri tegak menjadi salah satu rukun sholat. Cara melakukan posisi berdiri tegak adalah dengan menegakkan badan,tidak membungkuk kecuali sakit. Tangan rapat berada di samping badan. Kaki sedikit renggang selebar bahu. Semua ujung jari menghadap ke arah kiblat, pandangan ke arah sujud.
Kemudian lakukan takbirotul ihrom. Takbirotul Ihrom menjadi gerakan yang mengawali sholat. Gerakan takbirotul ihrom adalah dengan mengangkat kedua tangan hingga ujung-ujung jari sejajar dengan puncak telinga, telapak tangan menghadap ke arah kiblat dengan mengucapkan kalimat Takbir.
Bacaan takbirotul Ihrom : Allahu’akbar
Artinya : “Allah Maha Besar”
Membaca Al Fatihah
Surat Al Fatihah menjadi surat di dalam Al Quran yang wajib dilafadzkan di dalam sholat, baik sholat fardlu maupun sholat sunnah. Jika Anda seorang imam dalam sholat jamaah maka membacanya harus dengan suara yang keras, sementara bagi makmum adalah mendengar dan mencermatinya secara teliti.
Adapun bacaan surat Al Fatihah adalah sebagai berikut :
Bismillahirrahmaanirrahiim(i) lhamdu lilla_hi rabbil ‘a_lamin(a). Ar Rahmaanirrahiim(i). Maaliki yaumiddiin(i). Iyyaaka na’budu wa iyyaaka nasta’iin(u). Ihdinash-shirraatal musthaqiim(i). Shiraathal ladziina an’amta ‘alaihim ghairil maghduubi ‘alaihim waladh-dhaalliin(a).
Artinya : Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam, Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang, Pemilik hari pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. Tunjukanlah kami jalan yang lurus (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.
Ruku’ dengan Tumakninah
Ketika Anda selesai membaca surat Al Fatihah dan surat pendek, maka selanjutnya adalah melakukan rukuk. Ruku’ merupakan kegiatan membungkukkan badan secara tegak hingga membentuk sudut siku-siku. Sehingga punggung Anda akan berada pada posisi yang lurus.
Pada gerakan ini akan memberikan efek yang positif terhadap jasmani seseorang pada bagian pinggang. Dan secara rohani, ruku adalah gerakan mengendalikan keyakinan terhadap Allah SWT. Tidak ada perbedaan secara signifikan dalam aturan melaksanakan ruku’. Yang terpenting adalah dengan membungkukkan badan dengan tangan berada di lutut dan membentuk badan yang lurus.
Adapun bacaan ruku adalah membaca subhana robbiyal adzim wa bihamdih. Yang memiliki arti Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung Dan Dengan Memuji-Nya.
Sebaiknya gerakan ruku ini dilakukan dengan thuma’ninah. Menyempurnakan gerakan sholat merupakan hal yang sangat penting. Serta memberikan manfaat kepada kesehatan tubuh. Ruku yang dilakukan secara tergesa-gesa dan tidak thuma’ninah menjadikan sholat Anda tidak optimal.
I’tidal dan Thuma’ninah
I’tidal merupakan gerakan yang dilakukan setelah melakukan ruku’. Yaitu berdiri secara tegap dan tegak secara sempurna. Saat melakukan proses I’tidal tentu Anda akan merasakan regangan pada otot-otot Anda. Dan hal ini dapat menyembuhkan gangguan seperti nyeri pada pinggang.
Saat berdiri dari ruku’ anda membaca bacaan samiAllah hu liman hamidah. Adapun doa dalam I’tidal adalah sebagai berikut:
Rabbanaa lakal hamdu Mil ussamaawaati wamil-ul ardhi wamil-u maasyi’ta min syai-in ba’du.
Artinya : “Ya Allah ya Tuhan kami, bagi-Mu-lah segala puji, sepenuh langit dan sepenuh bumi, dan sepenuh apa saja yang Engkau kehendaki sesudah itu.”
Tentunya saat melakukan gerakan I’tidal ini juga harus disempurnakan. Jika tidak thuma’ninah maka tidak afdhal. Thuma’ninah pada sejatinya adalah melakukan gerakan secara sempurna, benar dan tepat. Adapun makna dari gerakan ini adalah berserah diri kepada Allah.
Sujud dan Thuma’ninah
Setelah I’tidal selesai maka gerakan sholat yang masuk ke dalam rukun sholat selanjutnya adalah melaksanakan sujud. Sujud harus dilakukan dengan penuh kesungguhan.
Sujud merupakan gerakan menempelkan kening ke lantai. Dalam riwayat hadis yang disebutkan setidaknya terdapat 7 anggota badan yang harus menyentuh lantai pada saat sujud, yaitu wajah (hidung dan kening), dua lutut, dua telapak tangan dan dua ujung telapak kaki.
Sedangkan cara melakukan sujud adalah sebagai berikut, Setelah posisi I’tidal kemudian menurunkan badan dimulai dari menekuk lutut sambil mengucapkan takbir. Kemudian letakkan 7 anggota badan yang disebutkan diatas ke lantai dengan menghadap ke arah kiblat. Posisi pantat tentunya berada lebih tinggi dari kepala. Sujud hendaknya dilakukan secara tenang dan dengan thuma’ninah.
Bacaan saat sujud :
Subhaana rabbiyal a’la wa bi hamdihi. 3x
Artinya : “Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi, dan dengan segala puji bagi-Nya.” 3x
Thuma’ninah dalam sujud dilakukan dengan mengharap penuh keridhoan kepada Allah. Sebuah gerakan yang mengantarkan jiwa manusia kepada Rabbnya. Saat Anda melakukan sujud tentunya akan hadir rasa ketenangan dalam jiwa yang tidak Anda dapatkan sebelumnya.
Gerakan sujud ini memberikan efek yang positif kepada jasmani dengan melancarkan aliran darah menuju otak. Sehingga mampu mengatasi sakit kepala dan gangguan pada kepala lainnya.
Duduk Diantara dua sujud
Duduk diantara dua sujud dilakukan setelah Anda melakukan sujud yang pertama. Cara melakukan rukun sholat yang satu ini adalah bangun dari sujud Anda dalam keadaan duduk dengan posisi melipatkan kaki kiri sebagai penyangga beban tubuh sementara kaki kanan sebagai tumpuan saat duduk.
Adapun bacaan doa dalam posisi duduk diantara dua sujud adalah Rabbighfirlii warhamnii wajburnii warfa’nii warzuqnii wahdinii wa ‘aafinii wa’fu ‘annii.
Artinya : “Ya Allah, ampunilah aku, kasihanilah aku, cukupilah aku, angkatlah derajatku, berikanlah rejeki kepadaku, berikanlah petunjuk kepadaku, berilah kesehatan kepadaku dan ampunilah aku.”
Thuma’ninah dalam sujud adalah dengan bersungguh-sungguh dan fokus dalam melakukan gerakan duduk diantara dua sujud ini. Lakukan gerakan secara tepat dan benar serta tidak tergesa-gesa. Letakkan posisi kaki dengan posisi berserah diri kepada Allah. Posisi duduk inilah yang menjadi posisi ternyaman yang bisa digunakan dalam waktu yang lama.
Tasyahud Akhir
Setelah duduk diantara dua sujud maka Anda akan melakukan sujud sekali lagi yang kemudian dilanjutkan dengan gerakan tasyahud akhir ini. Dalam rukun sholat, tasyahud akhir ini wajib dilakukan dan membaca sholawat Nabi. Pada posisi inilah diyakini bahwa Allah adalah Tuhan Semesta alam dan Nabi Muhammad adalah pemberi syafaat di hari kiamat.
Tasyahud akhir dilakukan seperti sama dengan duduk diantara dua sujud. Yang membedakan adalah posisi kaki kiri tidak lagi sebagai penyangga melainkan masuk ke dalam kaki kanan. Posisi ini menarik otot rusuk seseorang yang memiliki hikmah bahwa dalam gerakan sholat adalah salah satu cara menjaga kesehatan rohani dan jasmani.
Adapun bacaan dalam tasyahud akhir adalah sebagai berikut:
At-tahiyyaatul mubaarakatush-shalawaatuth-thayyibaatulillaahi. Assalaamu ‘alaika ayyuhan-nabiyyu wa rahmatullaahi wa barakaatuhu. Assalaamu ‘alainaa wa ‘alaa ‘ibaadillaahish-shaalihiina. Asyhadu an laa ilaaha illallaahu wa asyhadu anna Muhammadar Rasuulullaahi.
Artinya : “Segala kehormatan, keberkahan, rahmat dan keselamatan (shalawat), serta kebaikan hanyalah kepunyaan Allah. Keselamatan, rahmat dan berkah dari Allah semoga tetap tercurah atasmu, wahai Nabi (Muhammad). Keselamatan, rahmat dan berkah dari Allah semoga juga tercurah atas kami, dan juga atas seluruh hamba Allah yang shaleh. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah.”
Pada saat melakukan tasyahud akhir maka Anda harus membaca sholat untuk junjungan nabi besar Muhammad SAW. Minimal adalah allahumma shalli alaa sayyidina muhammad.
Untuk lebih sempurna Anda bisa membaca sholawat Ibrahimiah:
Allaahumma shalli ‘alaa Muhammadin. Wa ‘alaa aali Muhammadin kamaa shallaita ‘alaa Ibraahiim, wa ‘alaa aali Ibraahiim, wa baarik ‘ala Muhammadin wa ‘alaa aali Muhammadin, kamaa baarakta ‘alaa Ibraahiim wa ‘alaa aali Ibraahiim, fil ‘aalamiina innaka hamiidun majiidun.
Artinya :
Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan keselamatan (Shalawat) untuk Nabi Muhammad. Dan juga limpahkanlah rahmat dan keselamatan (shalawat) kepada keluarga Muhammad, sebagaimana telah Engkau limpahkan rahmat dan keselamatan (shalawat) kepada Ibrahim dan kepada keluarga Ibrahim. Limpahkanlah keberkahan kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah melimpahkan keberkahan kepada Ibrahim dan kepada keluarga Ibrahim. Di seluruh alam semesta, sesungguhnya Engkau adalah Maha Terpuji lagi Maha Agung (Mulia).
Salam
Sholat adalah ibadah yang diawali dengan takbiratul ihrom dan diakhiri dengan salam. Salam menjadi rukun sholat sebagai penutup dari ibadah sholat. Serangkaian ibadah sholat yang dilakukan akan diakhiri dengan melakukan gerakan salam.
Salam dilakukan dengan memalingkan kepala ke arah kanan dan kiri. Hal ini menyiratkan bahwa untuk kembali melihat dunia nyata untuk mencari keridhoan Allah. Tentunya kembali kepada aktivitas yang halal dan tidak dilarang oleh Allah SWT.
Dilihat dari segi kesehatan jasmani, saat Anda melakukan gerakan salam dengan memalingkan wajah ke arah kanan maupun kiri akan memperbaiki pada otot leher. Saat melakukan rutinitas sehari-hari sering kali otot leher akan terasa tegang dan kaku. Melalui gerakan inilah gangguan pada otot leher tersebut akan diperbaiki.
Bacaan dalam melakukan salam adalah :
ASSALAAMU ‘ALAIKUM WA RAHMATULLAH, ASSALAAMU ‘ALAIKUM WA RAHMATULLAH (Semoga keselamatan dan rahmat Allah limpahkan kepadamu).
Tertib
Tertib menjadi rukun dalam sholat yang harus dikerjakan. Tertib yang dimaksudkan adalah melakukan serangkaian gerakan sholat secara berurutan dan tidak boleh diganti urutannya sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan. Misalnya melakukan sujud kemudian baru niat. Hal tersebut tidak boleh dilakukan.
Dengan melakukan semuanya secara benar, rapi dan berurutan akan memberikan hikmah yang besar kepada Anda baik dari segi rohani maupun jasmani. Dengan melakukan gerakan secara sempurna tentunya akan memberikan nilai ibadah yang baik di sisi Allah SWT.
Nah itulah serangkaian gerakan rukun dalam sholat yang harus dilakukan pada saat mengerjakan ibadah sholat. Baik sholat sunnah maupun sholat fardlu. Semua gerakan tersebut selalu terkandung hikmah di dalamnya. Yang senantiasa memberikan efek yang positif kepada jasmani dan rohani.
Sementara untuk yang diwajibkan melaksanakan sholat adalah mereka yang beragama Islam. Berakal sehat dan sadar dalam hal ini tidak gila. Dan baligh. Baligh untuk laki-laki ditandai dengan mengalami mimpi basah, sementara baligh bagi perempuan adalah bagi mereka yang sudah mengalami menstruasi.
Sedangkan syarat sah sholat adalah menutup semua aurat, suci baik pakaian, tubuh dan tempat sholat. Jika ditemukan najis pada pakaian, tempat sholat dan tubuh maka sholat yang Anda kerjakan menjadi tidak sah sekalipun ruku sholat sudah benar. Kemudian dalam keadaan suci (melakukan wudlu), telah masuk waktunya sholat dan menghadap ke arah kiblat. Serta thuma’ninah.
Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwasanya thuma’ninah adalah menyempurnakan gerakan sholat secara baik dan benar sesuai dengan aturan. Thuma’ninah melakukan gerakan dengan tenang dan tidak terburu-buru. Seringkali Anda melakukan sholat dengan tergesa-gesa hingga lupa bahwa thuma;ninah menjadi bagian syarat sahnya sholat. Tentunya saat Anda melakukan sholat dengan tanpa thuma’ninah maka akan terasa sia-sia.
Sholat pada hakikatnya adalah ibadah untuk mencegah kegiatan keji dan mungkar. Semoga dengan melakukan sholat yang istiqomah, benar dan tepat waktu, kita semua mendapatkan pahala dan ridho dari Allah SWT. Sehingga hidup senantiasa menjadi bahagia baik di dunia maupun di akhirat. Amin.