Setiap muslim, tentunya harus mengetahui dan memahami Rukun Islam yang menjadi dasar dari Agama Islam itu sendiri. Ya, tak hanya dengan mengetahui saja, dengan memahami Rukun Islam, tentunya akan keislamannya lebih sempurna. Hal ini yang dimaksud adalah. dengan Anda mengetahui dan memahami tentang Rukun Islam, maka selanjutnya adalah dengan harus bisa mengamalkannya sesuai dengan kaidah yang diajarkan.
Selain itu, Rukun Islam sendiri berbeda dengan Rukun Iman, jika Rukun Iman lebih banyak diwujudkan melalui keyakinan hari serta perubahan pola pikir, maka Rukun Islam lebih banyak diwujudkan melalui gerakan serta perilaku fisik. Mengapa 5 Rukun Islam sangat penting untuk diwujudkan dengan amalan?
Hal tersebut tentu karena, rukun Islam menjadi penentu, apakah orang itu telah benar-benar sempurna keislamannya atau belum. Ya, karena, tanpa memahami atau bahkan mengamalkan Rukun Islam itu sendiri, maka seseorang belum dikatakan keislamannya dengan sungguh-sungguh. Atau yang sering dikenal dengan istilah ‘Islam KTP’.
Dengan demikian, bagi Anda yang belum memahami secara benar, bagaimana kaidah atau ketetapan dalam menjalankan Rukun Islam, perlu mempelajarinya lebih dalam dan serius lagi. Hal ini tentu agar Anda benar-benar menjadi muslim yang sempurna keislamannya.
Nah, untuk memahami secara lebih dalam Rukun Islam, maka berikut ini, penjelasan lengkap tentang Rukun Islam, mulai pembagian beserta maknanya!
Pembagian 5 Rukun Islam
Ya, seperti yang telah Kita ketahui, bahwa terdapat 5 Rukun Islam. Hal tersebut telah disepakati oleh para ulama di seluruh dunia, bahkan telah dijelaskan dalam hadits Nabi, dimana Nabi Muhammad dibawa secara langsung oleh Malaikat Jibril untuk bertemu dengan Allah dan membahas tentang jumlah sholat yang wajib dilaksanakan oleh setiap muslim.
Bahkan banyak hadits yang menjelaskan, bahwa Nabi Muhammad, mengatakan terdapat 5 perkara yang harus dipenuhi oleh umat beragama Islam. Salah satunya hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, dimana Nabi Muhammad pernah bersabda:
“Agama Islam berdiri di atas lima dasar utama, yaitu melepaskan dua kalimat syahadat yang bersaksi tentang tiada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan sholat, mengeluarkan zakat, berpuasa di bulan Ramadhan dan melakukan Haji ke Makkah.”
Selain itu, dari sahabat nabi, yakni Abu Abdirrahman Abdullah bin Umar bin Khatab pun mengatakan bahwa, dia pernah mendengar Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa salam bersabda, Islam itu dibangun atas lima hal utama, yakni:
“Menyatakan kesaksian atas keesaan Allah dan Nabi Muhammad sebagai utusannya, mengatur sholat, mengeluarkan zakat, pergi haji dan berpuasa saat Ramadhan.”
Dengan demikian, maka disepakati oleh para ulama di seluruh dunia, terdapat 5 Rukun Islam yang harus dipenuhi oleh setiap umat beragama Islam, yakni:
- Mengucap dua kalimat syahadat
- Mendirikan sholat
- Puasa di Bulan Ramadhan
- Membayar Zakat
- Pergi Haji ke Makkah, bila mampu.
Sebenarnya, Rukun Islam sama seperti dengan Rukun Iman sebagai prinsip serta amalan yang harus dipahami dan diamalkan oleh setiap muslim. Dimana bila Rukun Iman diamalkan setelah Anda mengimani Agama Islam agar benar-benar mempercayai kaidah hukum Islam, maka Rukun Islam diamalkan supaya Anda menjadi muslim yang lebih sempurna.
Mengapa demikian? Sebab Rukun Iman dan Rukun Islam, merupakan pondasi dasar untuk menempuh keislaman itu sendiri. Bahkan menjadi pedoman dasar untuk melaksanakan syariat Islam yang sesungguhnya sesuai dengan ketetapan Allah dan syariat Nabi Muhammad.
Jadi, apakah Anda telah memahami secara benar bagaimana mengamalkan Rukun Islam? Yuk, pelajari bersama, dengan menyimak penjelasan berikut ini tentang pembagian 5 Rukun Islam!
Rukun Islam yang Ke-1: Mengucapkan Dua Kalimat Syahadat
Rukun Islam yang pertama adalah Syahadat, dimana Rukun Islam ini menjadi pondasi utama seseorang dikatakan sebagai Islam atau tidak. Ya, seperti yang telah Anda lihat, bahwa seorang mualaf atau orang yang beragama selain Islam ingin masuk Islam, hal pertama yang wajib dilakukan adalah mengucapkan kalimat syahadat.
Adapun bunyi kalimat syahadat yakni: “Ashadualailahaillah, waas haduanna muhammadarasulullah”
yang artinya, “Aku bersaksi tentang tiada Tuhan yang wajib disembah selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad itu utusan Allah.”
Salin itu, bila seseorang akan masuk ke Agama Islam, maka wajib mengucapkan kalimat syahadat yang disaksikan oleh beberapa orang. Sangat mudah bukan untuk masuk Islam. Namun apakah hanya semudah itu saja? Tentu tidak. Mungkin dengan mengucapkan kalimat syahadat bisa mengubah agama ada dalam identitas seperti KTP, namun untuk menjadi muslim yang sejati, tentu Anda harus memahami dan benar-benar mengamalkannya.
Lalu bagaimana untuk mengimani serta mengamalkan dua kalimat syahadat tersebut? Dari dua kalimat syahadat ini, memiliki makna hanya Allah-lah yang wajib disembah, dan Allah itu hanya satu. Selain itu, Nabi Muhammad adalah penutup nabi dan menjadi utusan Allah untuk menyempurnakan Agama Islam yang dianut oleh seluruh manusia di bumi.
Rukun Islam yang Ke-2: Mendirikan Sholat
Lima waktu sholat yang wajib dilaksanakan oleh seluruh umat Islam di dunia ialah
- Subuh, yang berjumlah 2 rakaat
- Dhuhur, yang berjumlah 4 rakaat
- Ashar, yang berjumlah 4 rakaat
- Maghrib, yang jumlah 3 rakaat
- Isya ‘. yang berjumlah 4 rakaat.
Sebenarnya, selain 5 sholat yang diwajibkan tersebut, terdapat juga banyak sholat sunah yang bisa dilaksanakan umat Islam. Karena artinya ada sunah, maka sholat sunah boleh dikerjakan ataupun boleh ditinggalkan,
Meski demikian, yang paling utama adalah melaksanakannya, sebab bila seseorang melaksanakan sholat sunah maka akan mendapatkan pahala dan fadhilah dari solat tersebut, dan bila meninggalkannya tak akan mendapatkan apa-apa. Sehingga semakin banyak Anda melaksanakan sholat sunah, maka timbangan Anda akan semakin banyak.
Nah, beberapa sholat sunah yang bisa Anda laksanakan yakni :
- Sholat tahajud untuk mengabulkan berbagai keinginan
- Sholat dhuha untuk memperlancar rezeki
- Sholat idul fitri dan idul adha yang dilaksanakan satu kali dalam setahun untuk memperbanyak pahala
- Sholat witir sebagai penutup seluruh solat yang dilakukan dalam sehari
- Dan masih banyak sholat sunah lainnya yang bisa Anda amalkan untuk mendapatkan pahala yang banyak.
Tahukah Anda, amalan apa yang ditanyakan pertama kali di akhirat? Ya, sholat yang Anda lakukan. Dengan demikian, sholat menjadi keharusan yang wajib dilakukan oleh seluruh umat Islam di dunia untuk menyempurnakan keislamannya sekaligus penentu timbangan di akhirat nanti. Jadi, sesibuk apa pun, atau dalam keadaan darurat apapun, jangan pernah meninggalkan sholat.
Lalu bagaimana jika keadaan Anda memang benar-benar tak bisa melaksanakan sholat? Agama Islam merupakan agama yang paling mudah dan penuh dengan toleransi. Bagaimana tidak, ketika Anda sedang sakit dan tidak bisa berdiri, Agama Islam memperolehkan sholat dengan berbaring, bahkan jika tidak bisa menggerakan tubuhnya pun, bisa dengan mengedipkan mata atau bahkan di dalam hati. Yang terpenting adalah niatnya serta melaksanakan rukunnya dengan tertib.
Bahkan, jika Anda berada di waktu yang memang tidak bisa melaksanakan sholat dengan tepat waktu, misalnya di perjalanan atau sedang di pesawat, bisa dengan qada’ atau qasar. Dimana qasar sendiri merupakan sholat yang dilaksanakan sebelum masuknya waktu solat bersama dengan sholat sebelumnya.
Misalnya, jika Anda berencana melakukan perjalanan dengan jarak tempuh minimal 60 km sebelum sholat dhuhur, maka sholat asarnya bisa dilakukan bersamaan dengan dhuhur. Sedangkan qada’, merupakan sholat yang dilakukan dalam waktu sholat berikutnya. Misalnya, jika di perjalanan tadi, ternyata di waktu sholat dhuhur Anda masih berada di dalam pesawat dan sampai tujuan hingga asar, maka sholat dhuhur bisa diqada bersama solat asar.
Terlepas dari hal tersebut, adapun syarat sah sholat adalah :
- Menghadap kiblat
- Menutup aurat
- Suci dari hadas kecil dan hadas besar
- Tempat terhindar dari najis
- Suci badan
- Mengetahui masuknya waktu sholat.
Sedangkan tata cara sholat yakni :
- Niat (setiap sholat memiliki lafal niat yang berbeda)
- Takbirotul Ihram
- Membaca Surah Al-Fatihah
- Membaca Surah dalam Al- Quran
- Ruku’ dengan tuma’ninah
- I’tidal dengan tuma’ninah
- Sujud dengan tuma’ninah
- Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah
- Sujud kedua dengan tuma’ninah
- Berdiri tegak untuk melanjutkan rakaat kedua, dan melaksanakan tata cara seperti sebelumnya
- Jika melaksanakan sholat yang berjumlah dua rakaat maka rakaat kedua di tutup dengan tasyahud Akhir secara tuma’ninah dan salam
- Namun, bila jumlah rakaatnya adalah 4, maka di rakaat kedua merupakan tahyat awal
- Lanjut rakaat ketiga dengan tata cara yang sama seperti rakaat pertama,
- dan rakaat keempat atau terakhir baru ditutup dengan tahyat ahir dan salam.
Nah, siapa yang diwajibkan melaksanakan sholat 5 waktu? Setiap umat Islam tentu diwajibkan melaksanakan sholat apabila telah memenuhi syarat seperti
- Beragama Islam
- Mumaziz
- Baligh, dalam artinya wanita yang telah mengalami menstruasi dan lelaki yang telah mengalami mimpi basah.
Meski umumnya wanita yang mengalami menstruasi atau lelaki yang mengalami mimpi basah rata-rata berusia 11-12 tahun, ada baiknya Anda memulai mengajarkan anaknya sholat sejak 7 tahun, atau bahkan lebih dini lagi. Hal ini bertujuan, agar ketika menginjak usia baligh, anak telah siap untuk melaksanakan sholat sesuai dengan syariat atau secara khusuk.
Rukun Islam yang Ke-3: Mengerjakan Puasa di Bulan Ramadhan
Sama seperti sholat, untuk melaksanakan puasa juga mempunyai waktu tersendiri sesuai dengan puasa yang dilaksanakan. Nah, puasa yang wajib dilaksanakan oleh seluruh umat Islam di dunia, dimana jika ditinggalkan akan mendapatkan dosa atau wajib diganti setelah puasa bulan ramadhan. Sesuai dengan jenisnya, puasa bulan ramadhan ini, dilaksanakan satu bulan penuh selama bulan ramadhan, dimana jika di rata-rata jumlahnya adalah 30 hari.
Puasa sendiri adalah, menahan hawa nafsu serta tidak makan dan minum mulai dari terbitnya fajar (menjelang sholat subuh) hingga tenggelamnya matahari (waktu sholat maghrib). Seperti yang dijelaskan pada bait sebelumnya, bahwa puasa ramadhan ini wajib dilakukan, jika ditinggalkan maka wajib mengganti setelah bulan ramadhan.
Adapun beberapa orang yang boleh meninggalkan Puasa Ramadhan, namun wajib tetap wajib menggantinya adalah :
- Orang yang sakit, bila melaksanakan puasa akan memperparah sakitnya
- Ibu hamil atau ibu menyusui, karena tidak kuat melaksanakan puasa atau takut anaknya sakit.
Terlepas dari hal tersebut, sebenarnya menurut ilmu kesehatan sendiri, melaksanakan puasa dapat meningkatkan kesehatan serta meningkatkan daya tahan tubuh. Dimana dengan melaksanakan puasa, secara tak langsung Anda sedang mengistirahatkan lambung dari pekerjaan beratnya, serta mengistirahatkan saluran pencernaan dalam mengelola makanan. Dengan demikian, radikal bebas atau kotoran yang masuk ke tubuh, akan berkurang.
Disamping hal tersebut, dalam Al Qur’an perintah mengenai puasa, dijelaskan secara langsung oleh Allah, melalui firman-Nya, Al Baqarah ayat 183 yang isinya:
“Hai orang-orang yang beriman di wajibkan atas kamu berpuasa dan di wajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa.”
Nah, selain puasa wajib yakni puasa Bulan Ramadhan, terdapat banyak macam-macam puasa sunah yang bisa Anda laksanakan. Sama halnya dengan sholat sunah yang bisa dikerjakan mendapat pahala dan bila ditinggalkan tak akan mendapat apa-apa, maka puasa sunah ini pun sama seperti demikian. Beberapa puasa sunnah yang bisa Anda laksanakan yakni:
- Puasa senin kamis, sesuai dengan yang diajarkan Nabi Muhammad, dimana senin sendiri merupakan hari kelahiran Nabi Muhammad, sedangkan hari kamis merupakan laporan catatan amalan kita selama satu minggu, sehingga jika di hari kamis melaksanakan puasa sunah tentu catatannya akan semakin baik.
- Puasa daud, yang dilaksanakan dengan cara satu hari puasa, dan satu hari tidak seterusnya sesuai dengan keinginan.
- Puasa asyura
- Puasa Syawal, yang dilaksanakan mulai tanggal 2 Syawal hingga 7 Syawal
- Dan masih banyak puasa sunah lainnya yang bisa Anda laksanakan untuk menambah pahala.
Rukun Islam yang Ke-4: Mengeluarkan Zakat
Pernahkah Anda melaksanakan zakat? Tentu saja sudah. Dimana salah satu zakat yang wajib dilaksanakan oleh seluruh umat Islam adalah zakat fitrah. Yakni zakat yang dikeluarkan mulai awal ramadhan hingga sebelum melaksanakan sholat idul fitri.
Ya, bisanya zakat yang dikeluarkan ini menggunakan beras sebanyak 2,5 kg. Apa tujuan dari zakat sendiri? Sesuai dengan namanya yakni zakat fitrah, dimana fitrah itu artinya jiwa atau tubuh, maka zakat ini dimaksudkan untuk mensucikan jiwa atau tubuh dari segala hal buruk.
Zakat sendiri, secara langsung Allah jelaskan surat Al Baqarah ayat 43, yang berbunyi “Dan dirikanlah sholat, serta tunaikan zakat, dan ruku’lah bersama dengan orang-orang yang ruku ‘. Dengan demikian, jelaslah bagaimana keutamaan zakat untuk umat Agama Islam
Selain zakat fitrah, dalam Agama Islam sendiri juga ada zakat mal atau zakat harta benda. Ya, tahukah Anda bahwa sebaiknya harga yang Allah berikan kepada kita merupakan hal orang lain? Dengan demikian, inilah mengapa umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan zakat mal atau zakat harta, selain untuk membersihkan harta dari hal buruk, juga mendapat pahala karena telah bersedekah kepada orang yang tak mampu.
Nah, secara umum, terdapat 8 golongan yang berhak menerima zakat, yakni :
- Fakir, yakni golongan yang tidak mempunyai apa pun, bahkan untuk memenuhi kebutuhan pokoknya tidak mampu
- Miskin, yakni golongan orang yang memiliki sedikit harta, namun tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dasarnya
- Amil, yakni orang yang mengurusi zakat (panitia zakat). Golongan ini berhak menerima zakat meski orang tersebut kaya, karena tujuannya adalah terpeliharanya agama mereka
- Ibnu sabil, yakni orang yang sedang melakukan perjalanan baik, dan kehabisan ongkos
- Fisabillilah, yakni orang yang berjuang di jalan Allah
- Hamba Sahaya (budak), yakni orang yang ingin memerdekakan dirinya
- Gharim, yakni golongan orang yang memiliki hutan untuk memenuhi kebutuhannya, namun hutan tersebut untuk hal baik, serta orang tersebut tak mampu membayar hutangnya.
- Mualaf, yakni orang yang baru masuk Islam.
Rukun Islam yang Ke-5: Naik Haji Bila Mampu
Haji merupakan Rukun Islam yang terakhir, dimana haji sendiri dilakukan pada bulan dzulhijah dan dilaksanakan di makkah. Nah, tahukah Anda mengapa haji hanya wajib dilakukan bagi yang mampu?
Hal ini karena mengingat makkah memiliki jarak yang jauh bagi beberapa negara, sehingga memang bila seseorang ingin melaksanakan haji membutuhkan uang yang banyak. Dengan demikian, Allah meringankan, umat Islam yang tak bisa melaksanakan haji, misalnya karena kurangnya biaya, sehingga bila seorang umat Islam tidak melaksanakan Rukun Islam yang ke-5 ini, tetap dikatakan sebagai Islam sejati.
Meski demikian, bila Anda memiliki uang lebih atau cukup untuk berangkat haji, serta memiliki tubuh yang sehat dan kuat, wajib pergi haji ya.
Selain itu, dalam melaksanakan Haji sendiri tentu terdapat ketentuan–ketentuan atau kegiatan yang wajib dilakukan agar Hajinya dikatakan sebagai haji yang mabrur. Adapun rukun haji yang wajib dilakukan oleh umat Islam selama melaksanakan haji yakni:
- Niat Ihram, yakni tak hanya memakai pakaian ihram saja, namun juga melaksanakan niat, dan berjanji untuk tidak melaksanakan hal yang terlarang seperti membunuh, berkata kasar, jima’, bahkan menikah atau menikahkan.
- Tawaf, yakni mengelilingi sebanyak 7 kali, dimana 3 putaran kedua dilaksanakan dengan berlari-lari kecil, dan putaran selanjutnya hingga terakhir dengan jalan seperti biasa. Selain itu, tawaf dimulai dari hajar aswad, dan berakhir pula dihajar aswad.
- Sa’i, yakni berlari-lari kecil dari bukit shafa ke bukit marwah
- Wukuf di arafah
- Tahalul, yakni mencukur 3 helai rambut
- Tertib. Ya, rukun haji ini harus dilakukan secara berurutan, serta harus dilakukan semua tanpa terkecuali. Sebab bila salah satu tidak dilakukan, atau bahkan melaksanakannya tanpa berurutan, maka hajinya tidak sah.
Siapa yang Wajib Mengamalkan Rukun Islam?
Sama halnya dengan seseorang yang diwajibkan melaksanakan sholat, salah satunya bila telah mencapai baligh, maka Rukun Islam ini pun wajib dipenuhi oleh seseorang yang telah melampaui persyaratannya. Adapun syarat sah yang mewajibkan muslim melaksanakan Rukun Islam yakni:
-
Baligh (Cukup Umur)
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, yakni seseorang yang telah mencapai dewasa, dalam artian wanita yang telah menstruasi, dan laki-laki yang telah mimpi basah. Namun, akan lebih baik lagi, jika Anda memberikan arahkan tentang Islam kepada anak sejak dini, agar mereka benar-benar memahami Islam dengan baik.
-
Mumayyiz
Apa yang dimaksud dengan mumayyiz? Artinya adalah dapat membedakan benar dan salah, dalam artian ia telah mengetahui mana yang baik dilakukan, dan mana yang tidak baik dilakukan. Atau tau mana yang dosa dan mana yang tidak.
-
Berakal
Berakal yang dimaksud adalah ia tidak gila, atau secara sadar mengetahui dan memahami bagaimana Islam itu sendiri.
Nah, bila seseorang telah memenuhi syarat-syarat tersebut, tentu harus benar-benar mengamalkan Rukun Islam itu sendiri, seperti melaksanakan sholat, zakat, puasa dan haji, sesuai dengan yang disyariatkan Islam. Dengan demikian, biasakanlah anak Anda untuk mengamalkan Islam sejak dini pada anak, agar dapat melaksanakannya sesuai dengan yang disyariatkan oleh Allah.
-
Saat Seseorang Belum Sempurna Rukun Islamnya
Seperti yang Anda ketahui, bahwa mayoritas penduduk di dunia adalah memeluk Agama Islam, terlebih di negara indonesia sendiri. Nah, dari sekian banyaknya jumlah umat manusia yang memeluk Agama Islam, tak semuanya mampu melaksanakan Rukun Islam dengan sempurna. Mengapa demikian?
Lihat saja fenomena sekarang ini, bisa Anda lihat sendiri, bahwa tak sedikit orang yang meninggalkan sholat wajib. Entah karena kesibukan ataupun karena malas. Padahal, yang pertama ditanyakan di akhirat adalah sholat yang Anda lakukan bukan berapa harta yang dibawa.
Dengan demikian, sesibuk apapun pekerjaan yang dilakukan, utamakanlah sholat 5 waktu, jangan sampai meninggalkannya.
Melaksanakan Rukun Islam dengan sempurna memang bukan hal yang mudah, namun bila Anda memiliki niatan untuk melaksanakannya tentu bisa dilakukan dengan mudah.
Misal saja Anda tak bisa melaksanakan sholat dengan sempurna, maka bisa dilaksanakan dengan duduk atau berbarik. Atau bila Anda berhalangan untuk melaksanakan puasa wajib, maka bisa diganti setelah bulan puasa.
Namun ingat! Meski Rukun Islam ini mudah untuk dilaksanakan, namun jangan pernah berpikir untuk meninggalkannya, sebab barang siapa yang meninggalkannya akan mendapatkan dosa.
Jadi, sudahkah Anda menanamkan dalam diri niat akan melaksanakan ibadah sesuai dengan Rukun Islam yang diajarkan? Teruslah melakukan kebaikan, meski terkadang terdapat halangan di depan, sebab pasti Allah akan memberikan apa yang dibutuhkan hamba-Nya, serta menguji hamba-Nya tidak melebihi batas kemampuan hamba-Nya. Semoga Anda merupakan orang-orang yang beriman, dan memiliki keislamannya yang sempurna.