Doa Sholat Hajat: Tata Cara, Niat, Hukum, Waktu serta Keutamaannya

Doa sholat hajat – Sebagai seorang muslim, Anda tentunya sudah tidak asing lagi dengan yang namanya Sholat Hajat. Ya, ini adalah sholat sunnah yang memiliki keutamaan yang sangat luar biasa. Bahkan, barang siapa yang menjalankan sholat ini, maka segala kebutuhan dan keinginan orang tersebut akan dikabulkan oleh Allah. 

Karena itu, banyak orang muslim yang ketika menginginkan sesuatu, mereka melakukan sholat Hajat ini. Nah, untuk Anda yang ingin menjalankan Sholat Hajat, tentunya Anda juga perlu tahu doa Sholat hajat itu seperti apa.

Nah, kali ini akan dibahas informasi seputar Sholat Hajat yang meliputi pengertiannya, hukum, keutamaan, keajaiban, tata cara, niat hingga doa sholat Hajat. Untuk Anda yang ingin mengetahui informasi ini, yuk langsung saja simak selengkapnya di bawah ini. 

Pengertian Sholat Hajat

pengertian sholat hajat
thegorbalsla.com

Berdasarkan pengertiannya, yang dimaksud dengan sholat hajat merupakan sebuah sholat sunah yang dilakukan dengan tujuan untuk memohon dan meminta kepada Allah SWT agar dikabulkan hajat, keperluan dan kebutuhannya. 

Setiap manusia yang hidup pastinya memiliki hajat, keperluan dan juga kebutuhan. Ada kalanya kebutuhan ini bersifat ringan, namun ada juga yang bersifat berat. Nah, hajat-hajat inilah yang kita minta Kepada Allah agar di mudahkan segalanya.

Bahkan, ara sahabat juga banyak yang mencontohkan untuk berdoa kepada Allah meskipun untuk keperluan yang kecil sekalipun. Bahkan, Rasulullah juga mengajarkan seperti ini:

لِيَسْأَلْ أَحَدُكُمْ رَبَّهُ حَاجَتَهُ حَتَّى يَسْأَلَهُ الْمِلْحَ وَحَتَّى يَسْأَلَهُ شِسْعَ نَعْلِهِ إِذَا انْقَطَعَ

Artinya: “Hendaklah salah seorang dari kalian senantiasa meminta kebutuhannya kepada Tuhan, sampai pun ketika meminta garam, sampai pun meminta tali sandalnya ketika putus.” (HR. Tirmidzi; Hasan)

Ketika seseorang merasa bahwa kebutuhan yang dimiliki ini sangat besar, maka Rasulullah mengajarkan untuk berdoa namun, sebelum berdoa harus didahului dengan Sholat sunnah sebanyak dua rakaat. Nah, sholat sunnah yang dimaksud di sini adalah Sholat hajat untuk meminta pertolongan kepada Allah. 

Hukum Sholat Hajat

hukum sholat hajat
www.alamiry.net

Adapun hukum melaksanakan sholat hajat sendiri adalah sunnah. Bahkan, hal ini juga sudah tercantum dalam berbagai macam kitab Fikih. Sayyid Sabiq dalam Fiqih Sunnah, Prof Dr Wahbah Az Zuhaili dalam Fiqih Islam wa Adillatuhu dan Syaikh Abdurrahman Al Juzairi dalam Fiqih Empat Mazhab mencantumkan pembahasannya. Sedangkan Syaikh Musthofa Al Bugho dalam Fiqih Manhaji tidak mencantumkan pembahasan tentang sholat hajat.

Tidak hanya itu saja, namun sholat hajat juga banyak dibahas dalam kitab hadits misalnya seperti Shahih at Targhib wat Tarhib karya Syaikh Nasiruddin Al Albani dan Al Adzkar karya Imam Nawawi.

Bahkan, Prof Dr Wahbah Az Zuhaili  juga menyebutkan bahwa sholat hajat merupakan sholat sunnah ketiga yang termasuk dalam sub bab Sholat-Sholat Mu’ayyanah Mustaqillah, setelah sholat tarawih, sholat dhuha, sholat tasbih dan sholat istikharah.

Hal ini sesuai dengan apa yang beliau tuliskan yakni, “Sholat ini termasuk sholat sunnah karena ada hadits riwayat Abdullah bin Abu Aufa dalam Sunan Tirmidzi menerangkan tentang sholat ini. Imam At Tirmidzi berkata bahwa hadits tentang sholat hajat termasuk hadits gharib,” tulis beliau dalam Fiqih Islam wa Adillatuhu.

Bahkan, Syaikh Abdurrahman Al Juzairi dalam Fiqih Empat Madzhab menuliskan, “Dianjurkan bagi setiap muslim yang memiliki kebutuhan yang syar’i untuk melakukan sholat hajat.” Hal ini menunjukkan bahwa menjalankan sholat hajat adalah hal yang dianjurkan meskipun hukumnya adalah sunnah.

Keutamaan Menjalankan Sholat Hajat

keutamaan menjalankan sholat hajat
made-blog.com

Menjalankan Sholat Hajat ini ternyata memiliki banyak keutamaan. Salah satunya adalah di kabulkannya hajat yang diinginkan. Namun, ternyata keutamaan nya tidak hanya itu. Ada banyak lagi, mau tahu apa saja keutamaannya? Langsung saja simak selengkapnya di bawah ini:

  • Lebih Dicintai Oleh Allah

Sholat hajat merupakan salah satu ibadah sunnah yang apabila dikerjakan maka akan mendatangkan kecintaan dari Allah. Hal ini sesuai dengan sebuah hadits di bawah ini:

إِنَّ اللهَ تَعَالَـى قَالَ : مَنْ عَادَى لِـيْ وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالْـحَرْبِ ، وَمَا تَقَرَّبَ عَبْدِيْ بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَـيَّ مِمَّـا افْتَرَضْتُهُ عَلَيْهِ ، وَمَا يَزَالُ عَبْدِيْ يَتَقَرَّبُ إِلَـيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ

Sesungguhnya Allah Ta’ala berfirman, “Barangsiapa memusuhi wali-Ku, sungguh Aku mengumumkan perang kepadanya. Tidaklah hamba-Ku mendekat kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai daripada hal-hal yang Aku wajibkan kepadanya. Hamba-Ku tidak henti-hentinya mendekat kepada-Ku dengan ibadah-ibadah sunnah hingga Aku mencintainya.” (HR. Bukhari)

  • Diampuni Dosa-Dosanya

Keutamaan kedua menjalankan sholat hajat adalah Allah akan mengampuni dosa-dosanya. Mengapa? Sebab, mengerjakan Sholat hajat merupakan salah satu cara untuk memperbanyak sholat dan sujud kepada Allah. 

  • Ditinggikan Derajatnya

Dengan menjalankan Sholat hajat, maka sama halnya Anda memperbanyak sholat seperti yang sudah dijelaskan dalam point dua. Karena itu, siapa saja hamba yang memperbanyak sholat, maka Allah akan meninggikan derajatnya. Hal ini sesuai dengan sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Muslim di bawah ini:

عَلَيْكَ بِكَثْرَةِ السُّجُودِ لِلَّهِ فَإِنَّكَ لاَ تَسْجُدُ لِلَّهِ سَجْدَةً إِلاَّ رَفَعَكَ اللَّهُ بِهَا دَرَجَةً وَحَطَّ عَنْكَ بِهَا خَطِيئَةً

Artinya: “Hendaklah engkau memperbanyak sujud (perbanyak shalat) kepada Allah. Karena tidaklah engkau memperbanyak sujud karena Allah melainkan Allah akan meninggikan derajatmu dan menghapuskan dosamu” (HR. Muslim)

  • Hajatnya Dikabulkan oleh Allah

Ini adalah salah satu keutamaan Sholat hajat yang paling populer diantara keutamaan sholat yang lainnya. Bahkan, ini menjadi salah satu keutamaan khusus. Sayyid Sabiq dalam Fiqih Sunnah mengutip hadits shahih dari Abu Darda radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

مَنْ تَوَضَّأَ فَأَسْبَغَ الْوُضُوءَ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ يُتِمُّهُمَا أَعْطَاهُ اللَّهُ مَا سَأَلَ مُعَجِّلاً أَوْ مُؤَخِّراً

Barang siapa berwudhu dan menyempurnakannya, kemudian mengerjakan sholat dua rakaat dengan sempurna maka Allah memberi apa saja yang ia minta, baik segera maupun lambat (HR. Ahmad)

Keajaiban Melaksanakan Sholat Hajat

keajaiban melaksanakan sholat hajat
juraganesia.com

Keajaiban Sholat Hajat bahkan juga pernah diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi yang kemudian di cantumkan Syaikh Nashiruddin Al Albani dalam Shahih at Targhib wa at Tarhib yang berjudul anjuran sholat hajat dan doa sholat hajat.

Dari Utsman bin Hunaif Radhiyallahu ‘Anhu, bahwa seorang laki-laki buta datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan berkata, “Wahai Rasulullah, berdoalah kepada Allah agar menyembuhkan penglihatan mataku.” Beliau bersabda, “Atau aku biarkan saja engkau (seperti itu)?” Dia berkata, “Wahai Rasulullah, hilangnya penglihatanku memberatkanku.” Rasulullah bersabda, “Pergilah lalu berwudhulah, kemudian sholatlah dua rakaat, lalu ucapkanlah (doa):

اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ وَأَتَوَجَّهُ إِلَيْكَ بِنَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ نَبِىِّ الرَّحْمَةِ يَا مُحَمَّدُ إِنِّى تَوَجَّهْتُ إِلَى رَبِّى بِكَ أَنْ يَكْشِفَ لِيْ عَنْ بَصَرِيْ اللَّهُمَّ شَفِّعْهُ فِىَّ وَ شَفِّعْنِيْ فِيْ نَفْسِيْ

“Ya Allah sesungguhnya aku memohon kepadaMu dan menghadap kepadaMu dengan Nabiku Muhammad, Nabi (pembawa) rahmat. Wahai Muhammad, sesungguhnya aku menghadap kepada Tuhanku denganmu agar Dia menyembuhkan penglihatanku. Ya Allah, terimalah syafaatnya padaku dan terimalah syafaatku pada diriku.”

Lalu ia pun pulang dan Allah menyembuhkan penglihatannya.” (HR. Tirmidzi; hasan)

Syaikh Nashiruddin Al Albani menjelaskan bahwa arti “wa syaffi’nii fii nafsii” adalah terimalah syafaatku pada diriku yang maksudnya terimalah doaku.

Tata Cara Melaksanakan Sholat Hajat

tata cara melaksanakan sholat hajat
pekanbaru.tribunnews.com

Pada dasarnya, tata cara Sholat hajat sendiri sama dengan cara mengerjakan sholat pada umumnya. Misalnya saja syaratnya harus dalam keadaan yang suci baik dari hadas besar maupun hadas kecil, menutup aurat dan juga menghadap kiblat. Adapun secara ringkas, tata cara Sholat hajat sendiri antara lain adalah sebagai berikut:

  • Niat
  • Takbiratul ihram, diikuti dengan doa iftitah
  • Membaca surat Al Fatihah
  • Membaca surat atau ayat Al Qur’an
  • Ruku’ dengan tuma’ninah
  • I’tidal dengan tuma’ninah
  • Sujud dengan tuma’ninah
  • Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah
  • Sujud kedua dengan tuma’ninah
  • Berdiri lagi untuk menunaikan rakaat kedua
  • Membaca surat Al Fatihah
  • Membaca surat atau ayat Al Qur’an
  • Ruku’ dengan tuma’ninah
  • I’tidal dengan tuma’ninah
  • Sujud dengan tuma’ninah
  • Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah
  • Sujud kedua dengan tuma’ninah
  • Tahiyat akhir dengan tuma’ninah
  • Salam.

Adapun untuk bacaan sholatnya sendiri sama dengan bacaan sholat pada umumnya. Untuk suratannya juga Anda bisa membaca surat apa saja sesuai dengan hafalan surat Anda. 

Nah, setelah Anda selesai melaksanakan sholat hajat, maka hal ini dianjurkan untuk dilanjutkan dengan membaca dzikir. Hal ini sesuai dengan penjelasan dari Imam Nawani dalam kitab Al Adzkar yang berbunyi dan kemudian berdoa kepada Allah memohon hajat atau kebutuhannya agar dikabulkan Allah. Lebih utama lagi jika dzikir ini dibaca setelah doa Sholat hajat yang sesuai dengan yang diajarkan oleh Rasulullah. 

Niat Sholat Hajat

niat sholat hajat
bersamadakwah.net

Semua ulama telah sepakat bahwa niat sholat hajat ini harus dibaca di dalam hati. Bahkan, melafalkan sebuah niat bukanlah suatu syarat yang harus dilakukan. Artinya, anda tidak harus melafalkan niat secara lisan. 

Syaikh Wahbah menjelaskan, menurut Jumhur ulama selain madzhab Maliki, hukum membaca niat secara lisan adalah sunnah dengan tujuan untuk membantu hati dalam mengucapkan niat. 

Sedangkan pendapat dari Madzhab Maliki sendiri adalah hal yang terbaik dengan tidak melafalkan niat, sebab Rasulullah tidak mencontohkan hal tersebut. Nah, bagi Anda yang ingin melafalkan niat Sholat Hajat, lafadz niatnya adalah sebagai berikut:

أُصَلِّيْ سُنَّةَ الْحَاجَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى

(Ushollii sunnatal haajati rok’ataini lillahi ta’aalaa)

Artinya: “Aku niat sholat sunnah hajat dua rakaat karena Allah Ta’ala”

Doa Sholat Hajat

doa sholat hajat
www.idntimes.com

Di dalam kitab Al Adzkar milik Ilmam Nawawi Rahimatullah menyebutan ada dua buah hadits yang memiliki kaitan dengan dzkir dan doa sholat hajat. Pertama adalah tentang dzikir sholat hajat yang dibaca setelah selesai melaksanakan sholat. 

لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ الْحَلِيمُ الْكَرِيمُ سُبْحَانَ اللَّهِ رَبِّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ أَسْأَلُكَ مُوجِبَاتِ رَحْمَتِكَ وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ وَالْغَنِيمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ وَالسَّلاَمَةَ مِنْ كُلِّ إِثْمٍ لاَ تَدَعْ لِى ذَنْبًا إِلاَّ غَفَرْتَهُ وَلاَ هَمًّا إِلاَّ فَرَّجْتَهُ وَلاَ حَاجَةً هِىَ لَكَ رِضًا إِلاَّ قَضَيْتَهَا يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ

“Tiada Ilah Tidak kecuali Allah, Yang Maha Santun lagi Maha Mulia. Maha Suci Allah, Rabb Arsy yang agung. Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Kepada-Mu-lah aku memohon sesuatu yang menyebabkan memperoleh rahmat-Mu, dan sesuatu yang mendatangkan ampunan-Mu dan memperoleh kebaikan dan selamat dari segala dosa. Janganlah Engkau biarkan dosa daripada diriku melainkan Engkau ampuni dan tidak ada sesuatu keperluan melainkan Engkau beri jalan keluar, dan tidak pula sesuatu hajat yang mendapat kerelaan-Mu, melainkan Engkau kabulkan. Wahai Tuhan Yang Paling Pengasih dan Penyayang” (HR. Tirmidzi)

Menurut pendapat Imam Nawawi menyebutkan bahwa hadits ini membicarakan tentang kata Imam Tirmidzi. Sedangkan untuk dia Sholat Hajat yang shahih ini juga dicantumkan oleh Imam Nawawi dalam kitab Al Adzkar sebagai berikut:

اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ وَأَتَوَجَّهُ إِلَيْكَ بِنَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ نَبِىِّ الرَّحْمَةِ يَا مُحَمَّدُ إِنِّى تَوَجَّهْتُ بِكَ إِلَى رَبِّى فِى حَاجَتِى هَذِهِ فَتُقْضَى لِى اللَّهُمَّ شَفِّعْهُ فِىَّ

(Alloohumma innii as-aluka wa atawajjahu ilaiku binabiyyika Muhammadin nabiyyir rohmati yaa Muhammad innii tawajjahta bika ilaa Robbii fii haajatii haadzihi fatuqdlo lii Alloohumma syafi’hu fiy)

“Ya Allah sesungguhnya aku memohon kepadaMu dan menghadap kepadaMu dengan Nabiku Muhammad, Nabi (pembawa) rahmat. Wahai Muhammad, sesungguhnya aku menghadap kepada Tuhanku denganmu dengan kebutuhanku ini agar dipenuhinya. Ya Allah, terimalah syafaatnya padaku.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Dari doa Shoat hajat di atas menunjukkan sebuah permintaan seorang hamba agar dipenuhi segala kebutuhan dan hajatnya. Hal ini menunjukkan bahwa segala sesuatu harus berdoa dan meminta kepada Allah dan bukan kepada orang lain. 

Nah, untuk pelafazan doa ini juga sedikit jadi lebih mudah untuk di hafalkan. Anda juga bisa menambahkan doa lain dan sebutkan hajat apa yang Ada inginkan agar lebih jelas dan lebih afdol. 

Waktu Sholat Hajat

waktu sholat hajat
plus.kapanlagi.com

Banyak orang yang bertanya tentang kapan si waktu yang tepat untuk melakukan sholat hajat? Haruskan sholat hajat dilakukan di malam hari atau bisa dilakukan waktu kapan saja. Ya, ini adalah sebuah pertanyaan yang biasa dilontarkan oleh banyak orang.

Banyak orang yang merasa keberatan untuk melakukan sholat hajat di malam hari atau di sepertiga malam karena sulitnya bangun malam. Jadi, perlu Anda tahu bahwa sholat hajat itu bisa dilakukan kapan saja diluar waktu di larangannya melakukan sholat.

Anda bisa melaksanakan sholat hajat di malam hari yakni dari ba’da maghrib hingga sebelum sholat subuh. Tidak hanya itu saja, namun, Anda juga bisa menjalankan sholat hajat di siang hari juga. adapun batasan waktunya adalah dari waktu dhuha atau setelah sholat Dzhuhur dan sebelum sholat Ashar. 

Sedangkan jika Anda bertanya waktu terbaik untuk menjalankan sholat hajat itu kapan? Jawabannya adalah di sepertiga malam terakhir. Mengapa? Sebab, waktu ini adalah waktu dimana doa seorang hamba akan dikabulkan oleh Allah. 

Lantas, pukul berapakah sepertiga malam terakhir itu? Untuk Anda yang tidak tahu waktu sepertiga malam berakhir, waktu ini berkisar antara jam 01.30 hingga menjelang subuh. Jadi, Anda bisa setel alarm sesuai dengan jam tersebut. Namun, ada baiknya dilakukan sekitar jam 3 agar lebih dekat dengan waktu subuh dan tidak perlu tidur kembali. 

Untuk itu, coba biasakan untuk bangun di sepertiga malam karena waktu ini adalah waktu yang mustajab untuk berdoa meskipun terasa berat. Namun, jika Anda sudah biasa melakukannya, maka hal ini akan menjadi sebuah kebiasaan yang jika tidak dilakukan terasa kurang.

Baca Juga Asmaul Husna

Jika Allah saja akan mengabulkan apa yang diminta oleh hambanya yang mau berdoa dan memohon kepadanya, maka serahkan semua yang terjadi dalam hidup Anda hanya kepada Allah.

Sebab, Allah adalah tempat bagi hambanya untuk kembali. Semoga dengan adanya informasi seputar doa sholat hajat, kenegerian, niat, tata cara dan informasi lain yang sudah disebutkan di atas bisa memberikan banyak manfaat dan menjadikan kita semua semakin dekat dengan Allah. 

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.