Setiap muslim, tentu tak hanya harus mengetahui 6 rukun iman saja, namun juga harus bisa mengamalkannya dan meyakininya, agar mengetahui bagaimana hakikat kehidupan itu yang sesungguhnya. Seperti halnya secara harfiah, bahwa rukun iman diambil dari Bahasa Arab yang artinya percaya. Sedangkan secara istilah artinya adalah membenarkan hati yang diucapkan dengan lisan dan diamalkan dengan perbuatan.
Dari situ jelas terlihat, bahwa setiap orang tak hanya harus mengetahuinya saja, namun juga harus menanamkan dalam dirinya bahwa meyakini bahwa 6 rukun iman itu harus diakui dengan cara diikrarkan secara lisan, serta dibuktikan dengan perbuatan secara nyata.
Lalu bagaimana untuk mengamalkannya secara langsung? Tentu selain dengan meyakini keberadaannya diimbangi pula dengan perbuatan baik, yang mencerminkan setiap elemen 6 rukun iman tersebut. Untuk lebih jelasnya, tentang bagaimana Anda akan mengamalkan dari rukun iman tersebut, simak penjelasan secara lengkap tentang pembahasan rukun iman berikut ini!
Pengertian Iman Dalam Al-Qur’an dan Hadits yang Wajib Anda Ketahui
Pengertian rukun iman dipaparkan secara jelas dalam Al- Qur’an maupun Hadits. Adapun pengertiannya, yakni:
-
Pengertian Iman dalam Al- Qur’an
Arti iman dalam Al-Qur’an, yakni membenarkan penuh dengan Keyakinan bahwa Allah, memiliki kitab-kitab yang diturunkan pada hamba-hambanya secara benar dan jelas, sebagai petunjuk yang jelas. Serta, bahwa-Nya Al-Qur’an merupakan kalam Allah yang difirmankan-Nya dengan sangat benar.
- Arti Iman dalam Hadits, yakni suatu pembenaran batin, dimana Rasulullah mengatakan bahwa hal-hal lain sebagai iman, yaitu seperti bermurah hati, akhlak yang baik, sabar, cinta rasul, cinta sahabat, rasa malu serta lainnya.
Selain pengertian iman demikian, Iman (الايمان) sendiri berasal dari bahasa Arab, yang artinya percaya atau membenarkan dengan hati. Sedangkan secara istilah iman mempunyai 3 poin penting, yakni:
- Membenarkan dengan hati
- Mengikrarkan dengan lisan
- Dan, mengamalkan dengan anggota badan.
Dari ke 3 poin tersebut, penjelasan arti iman yang jelas, yakni sebagai berikut:
- Membenarkan Dengan Hati
Untuk poin yang pertama ini, artinya adalah menerima segala sesuatu yang diajarkan oleh Rasulullah.
- Mengikrarkan Secara Lisan
Dengan menggunakan kata ‘lisan’, tentu maksudnya ialah mengucapkannya dengan kata, misalnya pada rukun iman yang pertama, yakni dengan mengucapkan atau mengikrarkan dua kalimat syahadat yang bunyinya “Laa ilaha illallahu wa anna Muhammadu Rasullullah”. Artinya “Aku bersaksi, bahwa tiada Tuhan yang wajib disembah kecuali Allah, dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah.”
- Mengamalkan Dengan Anggota Badan
Yang dimaksud dengan mengamalkan ini, tentu dengan perbuatan. Yakni maksudnya adalah hati mengamalkannya dengan bentuk keyakinan, sedang anggota badan mengamalkannya dengan bentuk ibadah-ibadah sesuai pada fungsinya.
Pembagian 6 Rukun Iman Beserta Penjelasannya Secara Lengkap
Terdapat 6 rukun iman yang wajib diyakini oleh manusia. Nah, berdasarkan hadits Rasulullah, pembagian 6 rukun iman sendiri ialah didatangi secara langsung dan bertanya tentang 3 hal. Dan 3 hal tersebut ialah Islam, Iman dan Ihsan.
Dimana, jawaban dari 3 hal pertanyaan tentang iman tersebutlah, yang kemudian disepakati oleh para ulama, terdapat 6 rukun iman yang wajib diyakini. Adapun pembagian 6 rukun iman, yakni:
- Iman kepada Allah
- Iman kepada para Malaikat Allah
- Iman kepada kitab-kitab Allah
- Iman kepada para Rasul
- Iman kepada hari Kiamat
- Iman kepada Takdir.
Apakah meyakini rukun iman hanya cukup dengan mengetahui saja? Tentu tidak. Dimana selain Anda mengetahui, juga harus memahami secara mendalam, agar tahu bagaimana hakikatnya dalam kehidupan sehari-hari. Adapun penjelasan mengenai pembagian 6 rukun iman secara lengkap, simak penjelasan berikut ini!
Iman Kepada Allah
Rukun iman yang pertama yakni iman kepada Allah. Hal ini, tentu menjadi hal yang paling mendasar dalam Agama Islam, Dimana setiap manusia tentu harus meyakini bahwa hanya Allah lah yang wajib disembah tidak ada lainnya. Seperti pada rukun Islam yang pertama yakni sahadat yang bunyinya adalah “tiada Tuhan yang wajib disembah kecuali Allah.
Sebagai rukun iman yang pertama dan wajib untuk diamalkan, tentu Iman kepada Allah ini, yakni hanya diungkapkan dengan kata-kata saja. Namun juga harus dipercayai dengan hati, serta dibuktikan melalui perbuatan. Ya, sangat percuma bila hanya mengucapkannya dalam hati bila tak mengamalkannya secara perbuatan.
Atau Anda pernah mengenal istilah Islam KTP? Dimana orang-orang tersebut memang meyakini bahwa Islam adalah agama yang benar, namun disayangkan bila apa yang diperintahkan oleh Allah tak dilaksanakan, salah satunya dengan mempercayai rukun iman.
Selain itu, untuk meyakini bahwa rukun Iman yang pertama adalah Iman kepada Allah, yakni dengan cara meyakini akan sifat-sifat Allah, serta mengamalkan 99 Asmaul Husna. Berkaitan dengan hal tersebut, Iman kepada Allah sendiri merupakan dasar dari Agama Islam.
Dimana dengan meyakini akan iman kepada Allah, tentu manusia mengakui bahwa Allah lah Tuhannya, yang akan selalu mengawasi hamba-nya. Dengan demikian, tentu manusia tak hanya cukup menjadi muslim saja, namun juga harus menjadi orang yang beriman.
Jadi, jangan pernah mengabaikan rukun iman yang pertama ini, agar Anda benar-benar diridhoi oleh Allah dalam kehidupan ini.
Iman Kepada Malaikat-Malaikat Allah
Rukun iman yang kedua yakni, Iman kepada malaikat. Ya, bahwasanya, setiap manusia harus meyakini adanya malaikat yang merupakan makhluk Allah, yang juga menjalankan perintah-Nya. Namun berbeda dengan manusia, makhluk ciptaan Allah yang mulia ini, diciptakan dari nur atau cahaya.
Tak hanya itu saja, bahkan malaikat juga diciptakan oleh Allah untuk selalu beribadah atau menjalankan tugas tertentu, tanpa melakukan dosa sama sekali. Ya, Allah menciptakan malaikat untuk menjadi makhluk yang sangat patuh dan tunduk kepada Allah. Dengan demikian, tentu sebagai manusia yang beriman, Anda harus meyakini adanya malaikat Allah.
Tahukah Anda berapa jumlah malaikat Allah? Apakah hanya ada 10? Tentu tidak. Perlu Anda ketahui, Allah tak hanya menciptakan 10 malaikat yang memiliki tugas tertentu saja, namun ribuan malaikat dengan tugasnya masing-masing. Bahkan, Allah juga menciptakan malaikat yang tugasnya hanya bertasbih.
Jadi, sejak ia diciptakan hingga nanti kiamat, ia hanya akan bertasbih pada Allah. Terlepas dari hal tersebut, berikut ini 10 Malaikat Allah beserta tugasnya yang wajib diketahui:
- Malaikat Jibril, Tugasnya adalah Membawa Wahyu
Membahas tentang Malaikat Jibril, tentu kaitannya adalah malaikat yang menyampaikan wahyu Al- Qur’an kepada Nabi Muhammad. Ya, tugas malaikat Jibril ini adalah, memberikan wahyu kepada Nabi Muhammad berupa Al- Qur’an, yang akan disampaikan pada seluruh umat manusia.
- Malaikat Mikail, Tugasnya adalah Membagikan Rezeki
Setiap manusia telah ditentukan seberapa banyak rezeki yang diberikan Allah. Dan pembagian rezeki pada manusia tersebut adalah tugas dari Malaikat Mikail. Jadi, bila Anda meyakini adanya malaikat, tentu apa yang telah diusahakan gagal, tak akan merasa kecewa. Sebab setiap rezeki telah diatur oleh Allah melalui Malaikat Mikail.
Selain itu, Malaikat Mikail juga memiliki tugas untuk menurunkan hujan. Dimana, hujan sendiri merupakan rezeki yang diberikan oleh Allah.
- Malaikat Israfil, Tugasnya adalah Meniup Sangkakala
Apa yang disebut dengan Sangkakala? Ya, sebagai seorang muslim, tentu Anda mengetahui bahwa ketika hari kiamat Malaikat Israfil akan meniup Sangkakala sebanyak dua kali.
Dimana tiupan pertama sebagai pertanda akan terjadinya hari kiamat yang ditandai kematian seluruh umat manusia, kecuali manusia yang tak beriman. Sedangkan tiupan yang kedua adalah pertanda kematian seluruh umat manusia tanpa terkecuali.
- Malaikat Izrail, Tugasnya adalah Mencabut Nyawa
Membahas tentang mencabut nyawa, ini merupakan peristiwa yang sangat menyakitkan. Dimana manusia akan kehilangan nyawanya dengan rasa yang amat sangat sakit, dan pertanda akan memasuki alam kematian. Nah, yang bertugas mencabut nyawa adalah Malaikat Izrail.
- Malaikat Mungkar, Tugasnya adalah Memeriksa dan Menanyakan Mayit di Dalam Kubur
Setelah memasuki tahap kematian, yakni di dalam kubur, manusia akan ditanya dan diperiksa oleh Malaikat Mungkar. Untuk pertanyaannya tentu telah Anda ketahui bukan? Yakni tentang siapa tuhannya, apa agamanya, dan apa kitabnya.
- Malaikat Nangkir, Tugasnya adalah Sama Seperti Malaikat Mungkar
Hampir sama dengan malaikat mungkar, Malaikat Nangkir ini bertugas menyiksanya di alam kubur adalah malaikat mungkar, jika manusia tersebut melakukan perbuatan buruk di dunia.
- Malaikat Raqib, Tugasnya adalah Mencatat Amal Kebaikan
Tahukah Anda, bahwa setiap perbuatan yang dilakukan tak luput dari pengawasan Allah. Dan malaikat yang bertugas untuk mencatat amal atau perbuatan baik yang Anda lakukan adalah Malaikat Raqib.
- Malaikat Atid, Tugasnya adalah Mencatat Amal Keburukan
Sedangkan amal atau perbuatan buruk Anda, akan dicatat oleh Malaikat Atid. Sehingga berhati-hatilah dalam berbuat, sebab ada yang mengawasinya kapan saja dimana saja.
- Malaikat Malik, Tugasnya adalah Menjaga Pintu Neraka
Dengan wajah yang sangat seram dan kejam, Malaikat Malik akan menjaga pintu neraka yang merupakan tempat orang-orang penuh dengan dosa. Semoga Anda tak akan pernah bertemu dengannya.
- Malaikat Ridwan, Tugasnya adalah Menjaga Pintu Surga
Kelak Anda akan menyaksikan wajah Malaikat Ridwan dengan senyum yang sangat merekah dan indah di depan pintu surga. Berbuat baiklah, maka Anda pasti akan bertemu dengannya di surga kelak.
Sebagai manusia yang beriman, tentu harus meyakini adanya malaikat, sehingga menjadi cerminan, bahwa malaikat tak pernah melakukan dosa sedikit pun.
Iman Kepada Kitab-Kitab Allah
Rukun Iman yang ke- 4, adalah Iman kepada kitab Allah. Apakah Anda tahu, berapa jumlah kitab Allah yang wajib diketahui? Sebelumnya, Allah menurunkan secara langsung kitab-kitab-Nya kepada Nabi. Nah, yang mendapatkan kitab ini, bukan hanya Nabi Muhammad dengan kitab suci Al- Quran, namun juga ada beberapa nabi lainnya yang mendapatkannya.
Adapun jumlah kitab yang Allah turunkan untuk diketahui manusia ada 4. Yakni:
- Kitab Taurat, diturunkan kepada Nabi Musa a.s.
- Kitab Zabur, diturunkan kepada Nabi Daud a.s.
- Kitab Injil, diturunkan kepada Nabi Isa a.s.
- Al-Qur’an, diturunkan kepada Nabi Muhammad saw.
Meski sekarang ini yang digunakan umat manusia sebagai pedoman adalah kitab suci Al- Qur’an, namun Kita sebagai manusia yang beriman harus meyakini adanya kitab-kitab tersebut. Dan perlu Anda ingat! Yang hanya Anda jadikan pedoman hanyalah Al- Qur’an saja, sebab kitab-kitab lainnya sekarang ini telah banyak dipalsukan, bahkan yang aslinya tak diketahui keberadaannya.
Mengapa demikian? Sebab, sampai saat ini hanya Al- Quran saja satu-satunya kitab yang masih asli sejak awal diwahyukan pada Nabi Muhammad SAW. Sedangkan kitab lainnya telah banyak dilakukan perubahan, bahkan penulisannya telah diperbarui oleh berbagai tokoh, sehingga tidak lagi digunakan sebagai rujukan dalam Agama Islam.
Iman Kepada Rasul-Rasul Allah
Nabi merupakan utusan Allah yang diutus untuk memperbaiki perilaku kaumnya yang buruk. Tentu, sebagai utusan Allah yang mulia, tentu sebagai umat manusia, Anda harus meyakini adanya nabi, serta meyakini ajaran yang diberikan. Nah, nabi yang sering dikenal dan menjadi panutan Islam di seluruh dunia ini adalah Nabi Muhammad SAW, yang merupakan penutup.
Dalam Al- Qur’an, Allah tak hanya menyebutkan nama satu nabi saja, namun ada banyak nabi lainnya, seperti Nabi Musa, Nabi Isya, Nabi Yunus, dan masih banyak lainnya. Atau Anda sering mengenal istilah 25 nabi yang harus diketahui.
Nah, sejatinya, jumlah Nabi yang sebenarnya tak hanya berjumlah 25 saja, namun terdapat hingga ratusan jumlahnya, misalnya Nabi Khidir. Meski demikian, Nabi yang terakhir adalah Nabi Muhammad SAW, sehingga bila ada yang mengaku nabi, maka itu adalah nabi palsu.
Adapun nama 25 nabi yang wajib Anda ketahui yakni:
- Nabi Adam
- Nabi Idris
- Nabi Nuh
- Nabi Hud
- Nabi Soleh
- Nabi Ibrahim
- Nabi Luth
- Nabi Ismail
- Nabi Ishaq
- Nabi Yakub
- Nabi Yusuf
- Nabi Ayub
- Nabi Suaib
- Nabi Harus
- Nabi Musa
- Nabi Waliyasa
- Nabi Dzulkifli
- Nabi Daud
- Nabi Sulaiman
- Nabi Ilyas
- Nabi Yunus
- Nabi Zakaria
- Nabi Yahya
- Nabi Isa
- Nabi Muhammad.
Dengan mengimani 25 nabi yang wajib diketahui ini, tentu tak hanya sekedar mengetahuinya saja, namun juga harus mengamalkannya. Bagaimana caranya? Pernahkah Anda mendengar cerita tentang 25 Nabi? Nah, dari kisah-kisah tersebut, bisa dijadikan sebagai cerminan, bahwa Nabi memiliki sikap yang tunduk dan patuh pada Allah, serta memiliki hati yang penyabar, rendah hati dan penuh perjuangan.
Iman Kepada Hari Kiamat
Rukun iman yang ke-5, adalah Iman kepada hari kiamat. Ya, Kita tentu tak mengetahui kapan terjadinya hari kiamat itu, namun sebagai umat yang beriman, tentu harus mempercayai bahwa kiamat itu ada dan pasti akan terjadi. Bahkan, Nabi Muhammad sendiri, tidak mengetahui kapan terjadinya kiamat itu.
Tahukah Anda, bahwa kiamat itu tak hanya terjadi di dunia saja yang ditandai dengan kematian seluruh umat Islam, sekaligus kehancuran dunia. Namun, di akhirat terjadi kiamat, dengan ditandai bangkitnya semua manusia di alam kubur, untuk diadili akan perbuatannya di dunia.
Adapun beberapa tanda yang disebutkan oleh para ulama, atau bahkan Nabi pun menjelaskannya yakni:
- Terbitnya matahari dari arah barat
- Munculnya dajjal
- Turunya Nabi isa ke bumi
- Munculnya Yajuj Majuj
- Munculnya Imam Mahdi
- Negeri arab menjadi subur
- Dan masih banyak tanda-tanda lainnya.
Dengan demikian, tentu Kita semua harus meyakini bahwa kiamat itu pasti akan tiba pada waktunya. semoga Kita semua kelak akan selamat dari huru-hara kiamat yang sangat mengerikan.
Iman Kepada Qada’ dan Qadar Allah
Rukun iman yang ke- 6 atau terakhir adalah Iman kepada qada’ dan qadar Allah. Yang dimaksud di sini ialah mempercayai tentang qada’ dan qadar atau ketetapan serta takdir yang diberikan oleh Allah. Dimana, Allah telah menggariskan kehidupan manusia sebelum dunia ini terbentuk, yakni di lauh Mahfuz.
Allah mampu menciptakan dunia ini dan juga Allah telah menentukan semua takdirnya dan semua yang terjadi di dalamnya. Baik kepada kita sebagai manusia maupun kepada makhluk lainnya. Bukan hanya makhluk hidup, bahkan benda mati pun sudah Allah takdirkan semuanya.
Adapun penjelasan tentang Qada dan Qadar yakni:
- Qada’ (takdir baik) ialah ketentuan atau ketetapan Allah tentang kebaikan yang akan diberikan oleh Manusia. Disamping hal itu, dengan ketetapan akan kebaikan ini, tentu sebagai umat yang beriman, Kita harus meyakini kebaikan yang datang merupakan ketetapan atau pemberian dari Allah. Sehingga bersyukurlah Anda kepada Allah, bila mendapatkan kenikmatan atau kebahagiaan.
- Qadar (Takdir Buruk) ialah kententuan tentang keburukan yang akan menimpa manusia. Dalam hal ini, Allah memberikan keburukan bukan semata karena membenci hambanya, namun sebagai ujian agar hambanya lebih taat dalam beribadah lagi.
Nah, membahas tentang ketetapan atau takdir, sebenarnya terdapat 2 macam takdir, yakni tadi kubra dan takdir sughra.
- Takdir kubra, yakni takdir yang tak dapat diubah lagi oleh manusia, yang meliputi kematian, kelahiran dan jodoh
- Sedangkan takdir sughra, adalah takdir yang bisa diubah, misalnya tentang rezeki.
Dengan mempercayai adanya takdir atau ketetapan Allah ini, tentu sebagai umat yang beriman, harus memiliki sikap yang tak putus asa atau selalu berusaha untuk melakukan yang terbaik di dunia. Lebih dari itu, sudah sepantasnya jika mendapatkan suatu kebahagiaan atau kebaikan disambut dengan rasa syukur dengan berterimakasih kepada Allah.
Pentingnya Menjaga Keimanan
Setelah mempelajari serta memahami tentang pembagian 6 rukun iman, tentu akan lebih mempercayai bahwa di dunia ini ada hal yang harus kita yakini keberadaannya, serta harus diamalkan secara baik. Selain itu, dengan mengetahui 6 perkara ini, tentu harus lebih menjaga keyakinan, agar bisa selamat sampai di akhirat.
Apa sih pentingnya menjaga keimanan?
- Sulitnya Berjuang Untuk Menghadapi Tantangan
Harus Anda ketahui, bahwa menjadi mukmin yang beriman memang tak mudah, butuh perjuangan yang besar. Apalagi dengan melihat tantangan yang ada sekarang ini, tentu untuk menjaga agar keimanan tetap di hati sangatlah sulit.
- Banyaknya Godaan tentang Keimanan
Berkaitan dengan poin pertama, bahwa di era yang telah serba maju ini, segala bidang telah berkembang dengan pesat. Dimana di dalamnya terdapat godaan iman yang sangat kuat, sehingga jika Anda tak memiliki pondasi yang kuat tentu bisa menghilangkan keimanan. Sebagai contoh saja, saat ini banyak perilaku masyarakat yang meniru dunia barat, padahal di dalamnya mengandung hal kemusyrikan yang mengurangi Islam.
Dengan demikian, tentu sebagai umat yang beriman, Anda harus benar-benar bisa menjaga keimanan dengan sangat serius. Hal ini agar Allah selalu memberkahi setiap kegiatan yang Anda lakukan di dunia, serta memudahkan Kita ke akhirat nantinya.
Lalu apa yang harus dilakukan untuk menjaga keimanan? Yakni selain mempercayainya, juga harus diimbangi dengan perbuatan baik seperti sholat wajib 5 waktu yang diimbangi dengan sholat sunah, rajin membaca Al Quran terlebih lagi menjadi penghafal Al Qur’an, memperbanyak sholawat dan amal saleh, serta masih banyak kebaikan lainnya yang harus dilakukan.
Jadi, jika di dunia yang Anda kerjakan adalah kebaikan, maka Insya Allah keimanan akan kekal di dalam diri Anda hingga Husnul Khatimah dan masuk surga. Aamiin…
assalamu’alaikum,izin menggunakan artikel untuk referensi peneliitian mas