Pengertian Ekosistem beserta Macam macam, Komponen, Contoh dll

Ekosistem – Mendengar kata ekosistem tentu saja ini bukanlah akta yang asing bagi setiap orang, terutama mereka yang sudah menempuh pendidikan cukup tinggi. Hal  ini karena hampir di setiap jenjang pendidikan tentu saja membahas mengenai apa itu ekosistem.

Bagi seorang pelajar, mengenal tentang ekosistem sangatlah penting karena  sampai beberapa jenjang berikutnya, ini akan terus di pakai dan di butuh kan.

Paling tidak harus mengertilah apa arti dari ekosistem itu sendiri. oleh karena itu, jika Anda belum mengerti maksud dari ekosistem, silahkan mulai mencari dan menelusuri apa maksudnya.  Selain itu, dengan belajar tentang ekosistem, maka Anda bisa lebih mengenal apa saja sih yang tersebar di bumi ini.

Nah, berbicara lebih jauh tentang ekosistem, di sini Anda akan menemukan banyak wawasan serta kosakata baru yang berhubungan dengan alam. Baik alam di dunia yang memang benar-benar alami maupun yang di buat secara ilmiah.

Sedangkan dalam materi tentang ekosistem sendiri ada banyak hal yang bisa Anda temukan, di antaranya seperti tentang komponen ekosistem, tentang apa saja jenis-jenis ekosistem, hingga bagaimana cara mengelolanya. Sejauh ini tidak dapat di pungkiri jika penjagaan ekosistem kadang kurang tepat sehingga bisa menimbulkan banyak efek negatif. Oleh karena itu mengenal lebih jauh tentangnya menjadi semakin penting saja.

Sejauh ini, jika memang belum banyak mengenal tentang ekosistem tentu saja Anda penasaran bukan dengan apa dan bagaimana ekosistem itu. Nah, untuk menjawab rasa penasaran Anda, jangan khawatir karena beberapa pembahasan yang terkait dengan informasi tersebut bisa Anda dapatkan di sini. Dan untuk lebih jelasnya, silahkan Anda simak ulasannya berikut.

Pengertian Ekosistem

pengertian ekosistem

Ketika membicarakan materi ilmiah seperti ekosistem ini, maka yang pertama kali harus di ketahui secara pasti tentu saja adalah apa yang di maksud dengan istilah tersebut atau dengan kata lain sebagai pengertiannya. Nah, ekosistem sendiri merupakan satu kata yang awalnya terbentuk dari dua kata, yakni sistem dan ekologi sehingga menjadi ekosistem.

Dengan kata lain, ekosistem bisa di maksudkan sebagai singkatan dari sistem ekologi. Akan tetapi lebih jelas lagi yang di maksud di sini sebagai ekosistem adalah sistem ekologi yang awalnya terbentuk karena adanya hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungan yang di tempati nya di mana hubungan tersebut tidak dapat di pisahkan lagi.

Dalam perspektif lain, istilah ini bisa juga di artikan dengan suatu tatanan kesatuan yang sifatnya menyeluruh antara unsur lingkungan dengan hidup yang satu dengan lainnya saling mempengaruhi.

Sampai di sini bisa di pahami bahwasanya ekosistem dalam hal ini adalah gabungan dari beberapa unit biosistem atau sistem lingkungan yang melibatkan hubungan interaksi atau dengan kata lain timbal balik antara organisme serta lingkungan fisik.

Dengan begini, maka aliran energi bisa menuju pada struktur biotik tertentu sehingga menjadikan timbulnya siklus materi antara dua hal yakni organisme dan anorganisme. Nah, dari keseluruhan komponen yang di kenal berada dalam lingkup ekosistem ini, sumber utamanya adalah matahari.

Lebih dalam lagi tentang ekosistem, di sini bisa di lihat bahwasanya organisme dan komunitas di dalamnya akan berkembang secara bersamaan dengan lingkungan fisik yang ada. Jadi, di tahap awal organisme akan melakukan interaksi dengan lingkungan fisik yang kemudian bisa mempengaruhi beberapa lingkungan fisik yang di gunakan untuk keperluan hidup.

Dalam hal ini ketersediaan sumber daya dan kondisi faktor kimiawi akan mempengaruhi kehadiran spesies dalam ekosistem itu sendiri. Di samping itu, faktor fisis yang haris berada pada kisaran yang  mana tingkatnya masih bisa ditoleransi oleh spesies itu sendiri akan berpengaruh juga. Dalam ilmu pengetahuan, inilah yang di sebut dengan adanya hukum toleransi.

Macam-Macam Ekosistem

macam macam ekosistem

Selanjutnya, bisa di sadari bahwasanya bumi itu sangat luas. Oleh karena itu, ekosistem yang berkembang di atasnya pun juga sangatlah beragam dan memang banyak sekali macamnya.

Nah, untuk bisa membedakan antara ekosistem yang satu dengan yang lainnya, maka Anda pun harus memahami macam-macam atau jenis-jensi ekosistem. Macam dari ekosistem ini meliputi dua hal yakni ekosistem darat dan ekosistem air. Sedangkan untuk lebih terangnya, berikut merupakan penjelasan lebih lanjutnya.

 

Ekosistem darat

 

Ekosistem darat sendiri, sesuai dengan namanya tentu saja merupakan ekosistem yang letaknya memang di daratan atau yang biasa di tempati manusia ini. Sedangkan jenis biomanya tentu saja cukup variatif juga karena di daratan banyak sekali jenisnya, mulai dari padang pasir, hutan tanah lapang dan lain sebagainya. Secara khusus, beberapa bioma darat yang di maksudkan di sini di antaranya seperti Hutan hujan tropis, gurun, taiga dan tundra.

Nah, mulai dari pembahasan yang pertama, yakni hutan hujan tropis. Hutan ini, atau yang biasanya memang di sebut hutan hujan tropis letaknya tentu di kawasan tropis di mana daratan tersebut memiliki banyak sekali keanekaragaman hayati.  

Sedangkan yang membuatnya di sebut htan hujan tropis adalah karena tingkat curah hujannya memang cukup tinggi sehingga akan menimbulkan hujan. Bagi Anda orang Indonesia sendiri, di sini banyak sekali bioma hutan tropis.

Sedangkan yang di sebut dengan bioma ini sendiri merupakan suatu wilayah yang di dalamnya terdapat tipe iklim dan jenis-jenis tumbuhan dominan yang sama. Dan ternyata dengan keadaan yang demikian tersebut, Indonesia pun menjadi negara biodiversitas kedua di dunia.

Selanjutnya, akan beralih pada pembahasan tentang ekosistem gurun. Berbeda dari hutan hujan tropis, di gurun memiliki curah hujan yang sangatlah rendah sehingga memang akan banyak datang saat-saat panas. Bahkan, medannya pun biasanya juga cukup ekstrim sehingga membutuhkan kehati-hatian ekstra.

Mengingat akan hal tersebut, tentu saja tidak heran jika yang bisa menempati gurun hanya makhluk-makhluk, kelompok dan binatang, maupun tumbuhan tertentu. Tidak semua bisa tinggal di gurun. Beberapa contoh yang masuk kriteria ini adalah,  kaktus, unta, ular dan lain sebagainya.

Untuk yang terakhir sebagai kategori bioma di ekosistem darat, pembahasan akan di lanjutkan pada Taiga dan tundra. Perlu Anda ketahi terlebih dahulu, bahwa sekali pun namanya di sebut bersama, keduanya pun memang secara definisi berbeda, sekalipun persamaannya pun masih ada. Persamaan dari kedua istilah ini adakah bioma yang memiliki tipe iklim yang dingin.

Sedangkan yang membedakan antara keduanya adalah tumbuhan apa yang mampu tumbuh di sana. Kalau untuk Taiga, yang banyak di temui adalah jenis tumbuhan yang di sebut dengan Konifer. Karena ini, Taiga bisa juga di sebut dengan hotal boreal. Dan untuk tundra, yang mendominasi isinya adalah lumut kerak. Hal ini di sebabkan karena letaknya berada di sekitar kutub baik itu utara atau pun selatan.

 

Ekosistem  air

 

Setelah banyak membahas tentang ekosistem darat, Anda pun perlu mengenal tentang ekosistem air sebagai pasangannya.  Dalam hal ini untuk ekosistem air sangat;ah mudah dan simpel saja karena di dalamnya hanya ada da kategori yang perlu Anda perhatikan. Yang pertama adalah air tawar dan air laut.

Untuk air tawar, tentu saja tidak asing lagi yakni tidak lain adalah air yang hanya memilki konsentrasi garam yang tidak lebih dari 1 % atau bahkan kurang. Sedangkan untuk bioma air tawar ini bisa di jumpai mulai dari danau, sungai atau pun rawa.

Sedangkan untuk selain air tawark di sini di sebut dengan air laut, yakni terdiri dari bioma lautan dan estuari. Bukan seperti air tawar yang hambar, air laut ini memiliki konsentrasi garam yang lebih tinggi. Sedangkan, air yang mendominasi permukaan bumi pun di sini adalah air laut yakni sebanyak 75 %. Bahkan, sumber air di bumi pun 97%nya berasal dari laut.

Komponen Ekosistem

komponen ekosistem

Komponen ekosistem ini tentu saja juga tidak asing lagi bagi Anda. Nah, dalam hal ini Anda perlu mengenal 2 hal yang memang merupakan sumber pembentukan ekosistem itu sendiri yakni tidak lain adalah komponen biotik dan komponen abiotik.

Untuk komponen biotik sendiri merupakan komponen yang di dalamnya berupa organisme. Dengan kata lain, komponen ini terdiri dari makhluk hidup. Sedangkan makhluk hidup yang di maksud dapat di bedakan menjadi dua yakni heterotrof dan dekomposer. Heterotrof di sebut juga dengan konsumen sedangkan dekomposer di sebut juga dengan pengurai.

Secara lebih lanjut, konsumen bisa Anda maknai sebagai makhluk hidup yang memanfaatkan banyak hal yang ada dalam ekosistem sendiri dengan memanfaatkan berbagai bahan-bahan organik. Sedangkan diantara jenis-jenis mereka yang tergolong heterotrof adalah manusia, hewan, mikoba dan jamur.

Selanjutnya, untuk pengurai merupakan organisme yang dalam hidupnya berperan untuk menguraikan bahan-bahan organik di mana bahan tersebut berasal dari organisme yang telah mati. Nah, di antara para pengurai yang di maksud di sini adalah mereka yang tergolong dalam jamur dan bakteri. Sedangkan untuk tipenya ada 3 yakni aerobik, anaerobik dan fermentasi sebagai tipe penguraian.

Selain komponen biotik di kenal pula dengan nama komponen abiotik yang tidak lain adalah kebalikannya dan bisa di katakan sebagai komponen yang bukan makhluk hidup atau bukan biotik. Jadi bisa di katakan bahwasanya komponen abiotik ini adalah komponen tak hidup yang bersifat fisik maupun kimiawi. Jadi dengan kata lain, komponen abiotik adalah tempat hidup komponen biotik itu sendiri.

Selanjutnya, jika berbicara tentang apa saja jenis komponen ini, sebenarnya ada cukup banyak, yakni seperti air, garam, cahaya matahari, tanah, suhu dan batu serta iklim. Dalam hal ini berbagai proses biologi akan di pengaruhi oleh yang namanya suhu tentunya. Di samping itu, ketersediaan air juga sangat di perlukan dalam menjalankan proses hidup para organisme.

Sedangkan garam juga akan sangat berpengaruh pada keseimbangan air dalam organisme melalui osmosis. Selanjutnya, untuk cahaya matahari tentu saja tidak bisa terlewatkan karena bagaimana pun matahari merupakan sumber utama.

Dalam jenis ekosistem apa pun, matahari senantiasa menjadi sumbernya karena tanpa matahari pun tidak akan bisa ada kehidupan di bumi sendiri. Sedangkan untuk iklim di sini bisa di maknai sebagai cuaca atau kondisi dalam sebuah area atau daerah dalam jangka waktu yang cukup lama.

Ekosistem Alami dan Ekosistem Buatan

ekosistem alami dan ekosistem buatan

Dalam perspektif lain selain menyebutkan adanya ekosistem darat dan laut, tentu saja Anda juga tidak asing dengan ekosistem alami serta ekosistem buatan. Dalam hal ini keduanya memang sangatlah berhubungan erat. Dan mengingat canggihnya teknologi serta banyaknya ekosistem buatan yang telah di ciptakan, maka tidak heran jika mengenal keduanya pun menjadi sangatlah penting.

Nah, kalau dari pengertiannya ekosistem alami ini bisa di definisikan sebagai ekosistem yang terbentuk tanpa adanya campur tangan manusia atau secara alami-alami saja. Sedangkan untuk beberapa contohnya seperti ekosistem sungai, gurun terumbu karang dan lain sebagainya.

Lain halnya dengan ekosistem buatan. Dari namanya saja sudah terlihat dan bisa di baca bahwasanya jenis ekosistem ini memang sengaja di cetak dan di buat. Ekosistem buatan pun memiliki nama lain artifisial yang artinya terbentuk dari tangan manusia.

Berbicara lebih dalam akan keduanya, di sini ekosistem alami memiliki banyak jenis yang ada sebagaimana telah di sebutkan sebelumnya yakni mencakup baik ekosistem daratan maupun laut. Dan setiap jenis tersebut akan memiliki karakteristik yang berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya.

Sekalipun muncul dengan sendirinya tetapi sejauh ini bisa di akui bahwasanya ekosistem alami ini juga sangat di butuhkan dalam hal pemenuhan kehidupan manusia. Oleh karena itu, sebaik mungkin ekosistem buatan juga harus tetap di jaga, di kembangkan dan di lestarikan. Jangan sampai merusaknya meskipun tidak membuatnya karena adanya beberapa ekosistem tersebut merupakan  anugerah dari Tuhan.

Jika ekosistem alami muncul sendiri tetapi sangat bermanfaat untuk memnuhi kebutuha hidup manusia, maka pembuatan ekosistem buatan sendiri merupakan salah satu cara yang di gunakan untuk membantu terpenuhinya secara lengkap kebutuhan manusia itu sendiri.

Hanya saja kalau dari segi jenis keanekaragamannya, memang tidak dapat di pungkiri jika ekosistem ini akan lebih terbatas lagi. Tentu saja demikian jika membicarakan perbandingan ciptaan manusia dengan ciptaan Tuhannya.

Sedangkan beberapa dari contoh ekosistem tersebut adalah seperti ekosistem sawah yang sengaja di buat untuk memenuhi kebutuhan pangan, seperti perkebunan sawit yang juga di gunakan untuk memenuhi kebutuhan minyak, ekosistem pemukiman yakni seperti contoh pedesaan maupun perkotaan sebagai tempat tinggal manusia, ekosistem bendungan untuk mempermudah mendapatkan air, ekosistem hutan buatan, agroekosistem dan masih banyak lagi.

Demikianlah beberapa ulasan mengenai ekosistem yang perlu Anda ketahui terutama bagi para pelajar.  Tentu saja seluruh pembahasan tersebut sangatlah penting karena memang itulah beberapa cakupan dalam ekosistem sendiri. Akan tetapi perlu Anda ketahui bahwasanya dalam hal ini ada satu hal yang cukup penting yang perlu di garis bawahi yakni dalam penjagaan ekosistem.

Saat ini banyak sekali ekosistem yang mulai di rusak baik secara sengaja maupun tidak sengaja. Padahal pengrusakan ekosistem ini akan berdampak pada banyak hal baik makhluk hidup yang merusaknya yakni manusia maupun makhluk hidup lain.

Contohnya saja yang secara tidak langsung terumbu karang terusik oleh banyaknya gas kimia di laut, hutan mulai banyak ditebangi dan banyak juga pencemaran air di sungai. Ini akan berdampak buruk pula bagi mereka yang hidup di sekitarnya.

Oleh karena itu setiap pihak hendaknya senantiasa membantu dalam penjagaan ekosistem sehingga baik ekosistem buatan maupun alami tetap terjaga kelestariannya, terutama untuk yang alami karena manusia tidak bisa membuatnya.

1 thought on “Pengertian Ekosistem beserta Macam macam, Komponen, Contoh dll”

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.