Kelompok Sosial / Pengertian, Ciri-Ciri, Proses, Nilai, Klasifikasi

KELOMPOK SOSIAL – Kita mungkin tidak menyadari, bahwa kita merupakan bagian dari bermacam- macam kelompok sosial. Kita di lahirkan dan di besarkan pula dalam sebuah kelompok sosial yang dinamakan keluarga. Selain keluarga, kita juga masuk dalam kelompok agama tertentu, atau kelompok yang lainnya.

Dapat di lihat bahwa kelompok sosial merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan kita karena kita berada di dalamnya. Lantas, apakah sebenarnya kelompok sosial itu? Apa saja jenis-jenis kelompok sosial?  Hal hal tersebut akan di bahas pada artikel di bawah ini.

Pengertian Kelompok Sosial

pengertian kelompok sosial
arti-pengertian.com

Kelompok sosial adalah sejumlah orang yang memiliki norma nilai, harapan, dan keteraturan hidup. Untuk konteks ini, Koenblum pernah mengatakan bahwa kelompok sosial adalah perilaku berulang- ulang yang menciptakan hubungan antar individu dan antar kelompok dalam suatu masyarakat. Seperti halnya kelas sosial, status, dan peran, kelompok sosial juga menjadi satu hal yang berdampak pada perilaku kita.

Ketika kita berada dalam sebuah kelompok, mau tidak mau kita mempunyai  semacam kewajiban untuk mengikuti harapan dari anggota kelompok yang lainnya. Meskipun ke ikutsertaan kita tidak selalu ada pengaruhnya langsung pada perilaku kita. Misalnya saja apabila kita tergabung dalam suatu kelompok pecinta buku.

Ciri-Ciri Kelompok Sosial

ciri ciri kelompok sosial
www.kakakpintar.id

Tidak semua sekumpulan orang- orang di sebut dengan kelompok sosial. Kelompok sosial harus memiliki ciri- ciri yang akan menjadi kriteria dari kelompok sosial tersebut. Suatu kelompok sosial  harus di bedakan berdasar bentuk- bentuk kehidupan bersama lainnya, seperti kelas.

Pengelompokan manusia ke dalam suatu wadah – wadah tertentu yang merupakan kehidupan bersama, seharusnya di dasarkan pada kriteria- kriteria tertentu.

Karena tanpa adanya kriteria, sulit untuk mengidentifikasi faktor- faktor apa yang mempengaruhi terbentuknya kelompok tersebut. Atau bisa juga menyulitkan  mengidentifikasi pengaruh kelompok terhadap pembentukan kepribadian individual.

Berikut ini adalah ciri- ciri kelompok sosial secara umum, yaitu :

  • Memiliki struktur sosial yang setiap anggotanya memiliki status dan peran tertentu dimana kelangsungan hidup kelompok tersebut bergantung pada kesungguhan para anggotanya dalam melaksanakan perannya.
  • Memiliki norma  dan nilai yang di berlakukan untuk mengatur hubungan diantara segenap anggotanya.
  • Merupakan kesatuan yang nyata dan dapat di bedakan dari kelompok manusia yang lain
  • Adanya interaksi dan komunikasi antar anggota
  • Ada kepentingan bersama

Proses Pembentukan Kelompok Sosial

proses pembentukan kelompok sosial

Untuk menjadi anggota dalam sebuah kelompok, tentu saja diawali dengan niat yang murni yang muncul dari keinginan  diri sendiri atau secara kebetulan. Suatu pengelompokan manusia biasanya di latar belakangi oleh faktor-faktor tertentu, diantaranya yaitu :

  • Keyakinan bersama akan perlunya diadakan pengelompokan
  • Harapan yang hayati oleh anggota- anggota kelompok
  • Ideologi- ideologi yang mengikat seluruh anggota kelompok
  • Setiap anggota kelompok sadar bahwa dia adalah bagian dari kelompok tersebut
  • Adanya hubungan timbal balik antar anggota kelompok satu dengan lainnya
  • Ada suatu faktor yang  di miliki bersama sehingga hubungan antar anggota bertambah erat

Pembentukan kelompok biasanya  diawali dengan adanya kontak dan komunikasi  sosial yang selanjutnya menghasilkan proses sosial dalam suatu interaksi sosial.  Kontrak sosial merupakan suatu bentuk tindakan atau pun usaha merupakan suatu reaksi pertama, namun  belum tentu akan terbentuk komunikasi yang berketerusan.

Komunikasi merupakan suatu proses interaksi yang menjadikan suatu rangsangan  yang di jawab oleh orang lain sebagai respon. Baik respon secara lisan, tertulis, maupun secara sikap dan isyarat. Dari komunikasi tersebut menghasilkan interaksi sosial dan proses sosial yang dapat melahirkan suatu kelompok.

Selain itu, kelompok- kelompok manusia juga dapat terbentuk melalui hasil pengalaman praktik, intelektual, dan emosional, berikut ini sedikit penjelasan mengenai pengalaman praktik, intelektual dan emosional:

  1. Pengalaman praktik, merupakan pengelompokan yang di dasarkan pada aktivitas yang di lakukan oleh manusia untuk memenuhi hasrat dan keinginannya.
  2. Pengalaman intelektual, merupakan pengelompokan yang di dasarkan  pada adanya keterbatasan akal yang karenanya memerlukan bantuan atau bimbingan  dari orang lain.
  3. Pengalaman emosional, yaitu pengelompokan yang di dasarkan pada naluri untuk hidup bersama dengan manusia yang lainnya.

Faktor Terbentuknya kelompok Sosial

faktor terbentuknya kelompok sosial
id.techinasia.com

Secara umum, ada beberapa dasar yang melandasi seseorang untuk membentuk suatu kelompok sosial, diantaranya adalah sebagai berikut :

A. Faktor kepentingan yang sama (common interest)

Adanya kesamaan suatu kepentingan  dapat mendorong sekelompok orang untuk membentuk sebuah kelompok sosial. Searah dengan perkembangan masyarakat modern, kelompok- kelompok sosial berdasarkan kepentingan yang sama semakin berkembang, misalnya saja kelompok arisan, kelompok seniman dan kelompok olahragawan.

B. Faktor keturunan dan darah  yang sama (common ancestry)

Keturunan yang sama sejak zaman dahulu merupakan dasar persatuan dan tali persaudaraan yang kuat bagi seluruh umat manusia.  Berdasarkan keturunan yang sama, individu- individu yang tinggal dalam suatu masyarakat yang merasa memiliki latar belakang suku bangsa  atau nenek moyang yang sama kemudian membentuk sebuah kelompok sosial, misalnya saja kelompok keturunan Arab atau kelompok keturunan China.

C. Faktor geografis

Adanya jarak yang dekat dapat pula menjadikan individu- individu untuk saling bertemu, melakukan kontak fisik, dan mengadakan interaksi sosial sehingga tercipta sebuah kelompok sosial. Misalnya saja, individu- individu yang hidup di sekitar daerah pantai, mereka akan bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehingga kelompok tercipta sebuah kelompok nelayan.

Begitu pula dengan masyarakat yang hidup di pedesaan yang bermata pencaharian sebagai petani, maka di mungkinkah untuk terbentuk kelompok- kelompok tani.

Klasifikasi Macam-Macam / Jenis Kelompok Sosial

klasifikasi macam macam jenis kelompok sosial
alihamdan.id

Terdapat beberapa klasifikasi kelompok sosial jika di tinjau dari beberapa sudut.

Klasifikasi menurut cara terbentuknya

Ada dua macam klasifikasi jika dilihat dari cara terbentuknya, yaitu kelompok semu dan kelompok nyata.

A. Kelompok semu

Kelompok semu muncul di tengah- tengah pergaulan hidup manusia, sifatnya sementara tapi mempunyai kemungkinan untuk membentuk tradisi atau ikatan sebagai anggota. Kelompok semu ini biasa di sebut dengan  khalayak ramai atau pun khalayak umum. Kelompok semu, tidak memiliki aturan aturan sebagai pengendali kelompok tersebut. Ada beberapa ciri dari kelompok semu ini, diantaranya yaitu:

  • Tidak di rencanakan, kejadiannya tidak adanya unsur kesengajaan, sangat mendadak atau spontan.
  • Tidak terorganisir dalam suatu wadah tertentu.
  • Tidak adanya interaksi, tidak adanya interrelasi, tidak adanya komunikasi secara terus menerus.
  • Tidak ada kesadaran saat berkelompok.
  • Kehadirannya tidak konstan.

Kelompok semu kemudian dapat di bedakan menjadi tiga macam, yaitu kerumunan (crowd), massa (mass) dan publik.

  • Kerumunan (crowd)

Ada beberapa jenis dari kerumunan, yaitu sebagai berikut:

  • Khalayak penonton, yang bisa juga di katakan sebagai pendengar resmi. Jenis kerumunan ini  mempunyai satu pusat perhatian dan tujuan yang sama tapi sifatnya pasif.
  • Kelompok perencanaan (planned expressive group) merupakan suatu kerumunan yang tidak begitu mementingkan pusat perhatian namun memiliki  tujuan yang sama yang tercermin dalam kegiatan kerumunan serta kepuasan yang di hasilkan. Fungsinya adalah sebagai pelepas ketegangan- ketegangan yang di alami orang karena pekerjaannya sehari- hari.
  • Inconvenient casual crowd,  merupakan kerumunan yang bersifat terlalu sementara yang ingin mempergunakan fasilitas- fasilitas yang sama. Misalnya saja orang- orang yang antri karcis dan orang yang menunggu bis. Dalam kelompok tersebut, kehadiran orang luar akan menjadi halangan terhadap tercapainya maksud dari kelompok.
  • Kerumunan panik, merupakan orang- orang yang sedang dalam keadaan panik yang sedang berusaha untuk menyelamatkan diri dari suatu bahaya yang sedang terjadi. Dorongan dalam diri individu cenderung akan mempertinggi kepanikan.
  • Kerumunan penonton, terjadi karena orang- orang yang ingin melihat suatu peristiwa tertentu. Kerumunan ini hampir sama dengan khalayak penonton, namun kerumunan penonton tanpa di rencanakan adanya.  
  • Kerumunan emosional, yaitu kerumunan yang mempunyai tujuan tertentu menggunakan kekuatan fisik yang berlawanan dengan norma sosial.
  • Kerumunan tak bermoral, merupakan kerumunan yang berisikan orang- orang yang segala tindakannya berlawanan dengan norma- norma pergaulan hidup, tetapi tanpa tujuan tertentu. Misalnya orang orang yang mabuk.

 

  • Massa

Massa merupakan suatu kelompok semu yang memiliki ciri- ciri yang hampir sama dengan kerumunan namun untuk kemungkinan terbentuknya ada kesengajaan dan di rencanakan dengan adanya persiapan sehingga tidak bersifat spontan. Misalnya saja massa yang di kumpulkan untuk berdemo.

  • Publik

Kelompok semu yang satu ini, memiliki ciri- ciri terbentuk yang hampir sama dengan massa. Untuk publik, kemungkinan terbentuknya tidak pada suatu tempat yang sama. Terbentuknya karena adanya perhatian yang di satukan oleh alat- alat komunikasi seperti radio, televisi, dan pengeras suara.

Adanya alat komunikasi memungkinkan publik untuk berkembang lebih besar jumlahnya. Namun, dengan jumlah yang semakin banyak tidak terbatas, dapat mengakibatkan perhatian publik yang semakin tidak tajam. Untuk memudahkan dalam membentuk publik, biasanya menggunakan cara- cara yang di kaitkan dengan  nilai- nilai sosial atau kebiasaan masyarakatnya.

B. Kelompok Nyata

Ada beberapa  ciri khusus dari kelompok   nyata yang membedakan dengan kelompok semu. Kesamaan antara kelompok semu dengan kelompok nyata adalah kehadirannya yang selalu konstan. Kelompok nyata terbagi dalam beberapa bentuk, yaitu:

  • Kelompok statistik (statistical group)

Ciri- ciri dari kelompok ini adalah sebagai berikut:

  • Tidak ada perencanaan, tidak ada kesengajaan, namun bukan berarti sangat mendadak atau spontan, melainkan sudah terbentuk dengan sendirinya.
  • Tidak terhimpun atau tidak terorganisir dalam wadah tertentu.
  • Tidak adanya interaksi, tidak adanya interrelasi, dan tidak adanya komunikasi yang terus menerus.
  • Tidak adanya kesadaran berkelompok.
  • Kehadirannya secara konstan.
  • Kelompok sosial

Kelompok sosial merupakan kelompok individu yang di dasarkan ciri ciri sosial yang sama. Seperti pendidikan, keahlian, hobi dan sebagainya. Ciri- ciri tersebut yang sering membawa kesadaran bagi setiap orang yang memilikinya.

Ciri khusus akan menjadi ikatan emosional maupun menimbulkan kesadaran kolektif bagi para anggotanya. Mereka sering menunjukkan perilaku yang hampir sama dan menjaga kelompoknya dengan perilaku yang sesuai dengan perilaku yang di miliki.  Kesadaran akan ciri yang sama ada pada setiap anggota.

Klasifikasi Menurut Kualitas Hubungan Antar Anggota

Klasifikasi berdasar kualitas hubungan antar anggota dapat di bedakan menjadi dua, yaitu  kelompok primer dan kelompok sekunder.

  • Kelompok Primer

Kelompok primer merupakan suatu kelompok yang hubungan antar anggotanya saling mengenal dan sifatnya informal. Misalnya keluarga atau sahabat.

  • Kelompok Sekunder

Kelompok sekunder merupakan kelompok yang hubungan antar anggotanya sifatnya formal, impersonal, dan di dasarkan pada asas manfaat. Misalnya adalah Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia, Serikat Buruh Tani Indonesia, Persatuan Dokter Gigi Indonesia.

Klasifikasi Berdasarkan Besar Kecilnya Jumlah Anggota

Klasifikasi kelompok sosial berdasar jumlah anggota di paparkan oleh George Simmel. Menurut George, bentuk terkecil kelompok sosial terdiri dari orang yang menjadi fokus hubungan sosial yang di namakan sebagai monad. Kemudian, monad di kembangkan dengan  meneliti kelompok kelompok yang terdiri dari dua atau tiga orang yang di sebut dengan dyad dan triad, dan kelompok kecil lainnya.

Contoh kelompok dalam jenis ini adalah keluarga, rukun tetangga, rukun warga, desa. Kelompok- kelompok tersebut dapat berkembang menjadi kelompok sosial yang lebih luas seperti kota, provinsi, di mana para anggotanya memiliki hubungan yang erat.

Klasifikasi Berdasar Pada Kepentingan dan Wilayah

Kepentingan dan wilayah juga dapat di jadikan sebagai klasifikasi kelompok sosial. Suatu komunitas, misalnya, merupakan suatu kelompok atau kesatuan atas dasar wilayah yang mempunyai kepentingan khusus. Berbeda dengan komunitas asosiasi justru di bentuk untuk memenuhi kepentingan tertentu.

Klasifikasi Menurut Pencapaian Tujuan

Klasifikasi menurut pencapaian tujuan di bagi menjadi dua bentuk, yaitu kelompok formal dan kelompok informal.

  1. Kelompok formal, merupakan kelompok yang memiliki aturan – aturan tegas dan di buat dengan sengaja oleh para anggotanya untuk mengatur hubungan antar anggotanya. Misalnya organisasi sekolah atau organisasi politik.
  2. Kelompok informal, merupakan kelompok sosial yang terbentuknya karena adanya pertemuan- pertemuan yang   berulang dan merasa memiliki kepentingan dan pengalaman yang sama. Misalnya kelompok pertemanan atau kelompok kecil (klik).

Klasifikasi Menurut Pendapat Merton

Robert K. Merton berpendapat bahwa keanggotaan dalam suatu kelompok  bukan berarti seseorang akan menjadikan kelompoknya sebagai acuan dalam cara bersikap, cara menilai, atau pun cara bertindak. Terkadang seseorang tidak menjadikan kelompoknya sebagai bahan acuan bagi perilakunya. Berdasarkan pengamatan yang Merton lakukan, ia membagi kelompok menjadi membership group dan reference group.

  • Membership group

Membership group merupakan kelompok sosial yang  dimana setiap orang secara fisik menjadi anggota dari kelompok tersebut. Misalnya seorang siswa dalam berperilaku dan bersikap  berorientasi pada nilai dan aturan yang berlaku di kalangan perguruan tinggi meskipun secara resmi dia belum menjadi seorang mahasiswa.

  • Reference group

Reference group merupakan kelompok sosial yang menjadi acuan bagi seseorang yang bukan anggota suatu kelompok untuk membentuk pribadi dan perilaku sesuai kelompok yang di jadikan acuan. Terkadang, antara membership group dengan reference group sulit untuk di bedakan.

Klasifikasi Menurut Sudut Pandang Individu

Berikut ini adalah Klasifikasi yang di lihat dari sudut pandang individu dapat di bedakan dalam in group dan out group.

  • In group (kelompok sendiri)

In group merupakan  suatu kelompok sosial yang menjadi  tempat individu untuk mengidentifikasi dirinya. Misalnya, Rani adalah siswa di SMA 3, maka dia akan berkata kepada temannya yang bukan dari SMA 3 dengan sebutan “sekolah kami”.

  • Out group (kelompok luar)

Out group merupakan suatu kelompok sosial yang kebalikan dari in group. Terkadang  ditandai dengan sikap antipati sehingga dapat menjadi dasar munculnya sikap etnosentris, misalnya saja kami atau kita dilawankan dengan mereka.

Sekian penjelasan mengenai kelompok sosial. Sedikit banyak materi semoga dapat memberikan pengetahuan bagi pembaca. Terimakasih sudah mengunjungi artikel kami. Semoga selalu bermanfaat.

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.