Gaya Kepemimpinan – Dalam berbagai hal, yang namanya pemimpin adalah salah satu simbol dan hal yang sangat penting untuk menjadi perhatian setiap orang. Mulai dari lingkup yang terkecil hingga yang terbesar sekalipun.
Dalam hal ini, dalam setiap lingkup kepemimpinan, termasuk dalam sebuah negara, ada beberapa gaya yang berbeda.
Pada umumnya, hal ini tergantung kesepakatan bentuk kepemimpinan itu sendiri, atau mungkin bisa jadi karena kehendak pemimpin nya. Nah, berbicara mengenai hal tersebut, berikut ini ada beberapa daftar gaya kepemimpinan yang perlu Anda ketahui beserta penjelasannya.
Gaya Kepemimpinan Otokratis
Gaya kepemimpinan otokratis ini merupakan gaya dimana yang paling banyak memberikan keputusan dan wewenang adalah sang pemimpin itu sendiri.
Gaya ini bisa dilihat dari ciri-ciri dimana banyak sekali petunjuk dan keputusan yang datang dari pemimpin. Jadi, instruksinya secara penuh berada di tangan pemimpin itu sendiri.
Gaya Kepemimpinan Demokratis
Berbeda dari gaya kepemimpinan demokratis yang berpusat pada pemimpin, dalam hal ini gaya kepemimpinan demokratis lebih menekankan pada bagaimana merangkul yang lain agar bisa mencapai tujuan yang sama.
Gaya yang seperti ini biasa disebut juga dengan gaya kepemimpinan partisifatif dalam.
Gaya Kepemimpinan Delegatif
Gaya kepemimpinan ini juga berbanding terbalik dengan gaya kepemimpinan yang otokratis. Dalam hal ini gaya kepemimpinan delegatif di tandai dengan tidak banyaknya instruksi yang diberikan dari pemimpin.
Dalam hal ini, dalam sebuah organisasi, gaya tersebut bermaksud agar para anggota organisasi mampu menyelesaikan setiap permasalahannya sendiri.
Gaya Kepemimpinan Birokratis
Kalau untuk gaya yang satu ini lebih menekankan pada gaya memimpin yang disesuaikan dengan peraturan yang berlaku.
Jadi, pada umumnya, akan di tandai dengan adanya banyak hal yang di putuskan oleh pemimpin, namun keputusannya di dasarkan pada aturan yang telah ada dan berlaku disana.
Gaya Kepemimpinan Laissez Faire
Kalau untuk gaya yang satu ini, perlu diketahui bahwasanya disini gaya tersebut sangat bergantung pada bagaimana anggotanya.
Dalam gaya tersebut, pemimpin tidak akan banyak berkomunikasi dengan anggota. Jadi, yang akan menentukan masa depan kepemipinan tersebut nantinya tergantung pada anggota masing-masing organisasi terkait.
Gaya Kepemimpinan Karismatis
Pemimpin yang memiliki kepribadian visioner, pada umumnya akan memiliki gaya yang sedemikian rupa. Jadi, gaya kepemimpinan yang satu ini di tandai dengan adanya karisma dan daya tarik dari pemimpin itu sendiri sehingga bisa menarik perhatian dan mempengaruhi setiap yang di pimpinnya.
Tentu saja nilai plus dari gaya seperti ini adalah, sang pemimpin akan mudah membangkitkan semangat para anggotanya.
Gaya Kepemimpinan Diplomatis
Gaya kepemimpinan deplomatis ini memiliki beberapa kelebihan tersendiri, namun juga mengandung kekurangan di dalamnya.
Dalam hal ini kelebihan yang dimiliki adalah penempatan perspektif dari gaya kepemimpinan ini. Akan tetapi, salah satu kelemahannya adalah, dalam gaya tersebut kesabaran sang pemimpin bisa saja menimbulkan hal yang tidak seharusnya.
Gaya Kepemimpinan Otoriter
Gaya kepemimpinan yang otoriter dalam hal ini akan berpusat pada yang namanya tugas. Intinya setiap tugas yang ada akan di proyeksi dan dimaksimalkan.
Sedangkan yang paling jelas dalam hal ini tidak lain adalah ketika menggunakan gaya tersebut, maka bawahan hanyalah sebagai mesin yang akan menyelesaikan tugas yang diberikan oleh pemimpinnya.
Gaya Kepemimpinan Moralis
Pemimpin yang menggunakan gaya ini, maka akan menunjukkan banyak kelebihan tersendiri. Diantaranya adalah dia akan bisa merangkul bawahan bawahannya.
Dalam hal ini, sang pemimpin akan memiliki kesabaran tinggi dan berhubungan baik serta dengan sikap yang ramah pada banyak orang.
Gaya Kepemimpinan Administratif
Jika melihat pada gaya yang satu ini, bisa di sebutkan bahwa gaya tersebut cukup kaku dan konservatif. Jadi, sangat kekurangan yang namanya inovasi sehingga hanya mengikuti bagaimana administrasi yang berlaku saja.
Biasanya gaya yang seperti ini adalah gaya yang muncul ketika seseorang takut mengambil resiko. Sehingga segalanya disesuaikan dengan administrasi tanpa berfikir untuk menumbuhkan inovasi baru.
Gaya Kepemimpinan Analitis
Sesuai dengan namanya, gaya kepemimpinan analitis ini lebih pada bagaimana dalam menganalisa banyak hal. Jadi, dalam gaya tersebut, ketika akan membuat keputusan, maka akan sangat menekankan pada yang namanya proses analisa terlebih dahulu.
Pada umumnya, gaya yang seperti ini akan sangat menekankan pada yang namanya logika dan berbagai pendekatan tertentu.
Gaya Kepemimpinan Asertif
Gaya kepemimpinan asertif memiliki sifat keterbukaan yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan beberapa gaya lainnya.
Dalam hal ini, adanya kritik maupun konflik akan lebih di tampung. Sedangkan pengambilan setiap keputusan yang ada, akan muncul dari berbagai argumentasi yang muncul dari beberapa sudut pandang.
Jadi, intinya, dalam gaya ini ada perhatian yang sangat besar pada berbagai sisi dari seorang pemimpin.
Gaya Kepemimpinan Enterpreneur
Pada umumnya, gaya ini tidak mengutamakan, bahkan kurang memperhatikan adanya yang namnay kerjasama. Sedangkan yang menjadi perhatian besar didalamnya adalah bagaimana mencapai hasil akhir yang baik.
Yang cukup mencolok darinya adalah karena pada umumnya pun banyak menargetkan sesuatu dan banyak pula mencari kompetitor.
Gaya Kepemimpinan Visioner
Dalam gaya kepemimpinan yang satu ini, pada umumnya yang lebih ditekankan adalah pencapaian visi dengan kerjasama yang baik bersama setiap anggota perusahaan maupun organisasi.
Sedangkan dalam penerapannya, akan banyak memberikan arahan dan pemahaman pada bawahan. Akan tetapi, penerapan gaya ini membutuhkan kompetensi tertentu dari seorang pemimpin.
Gaya Kepemimpinan Situasional
Gaya yang satu ini bisa di katakan cukup fleksibel. Dalam hal ini seorang pemimpin akan memiliki gaya yang berubah-ubah sesuai situasi dan kondisi yang sedang di alaminya.
Gaya yang di terapkannya pun akan disesuaikan dengan kondisi serta kesiapan para anggota sehingga bisa memberikan arahan dan sikap yang tepat. Yang jelas, gaya ini fokus pada pendekatan yang sesuai fenomena tertentu.
Kepemimpinan ( Traits Model Of Leadership )
Untuk kepemimpinan yang satu ini, pada umumnya akan melakukan penelitian terhadap apa saja yang melekat pada diri pemimpin itu sendiri. Tentu saja penelitian dilakukan dalam berbagai aspek yang melekat pada diri sang pemimpin.
Akan tetapi, dalam hal ini hasil penelitian memberikan kesimpulan bahwa watak pribadi seorang pemimpin tidak akan menentukan bagaimana kinerjanya sebagai pemimpin.
Kepemimpinan Militeristik
Untuk gaya yang terakhir, dalam hal ini kepemimpinan yang materialistik tersebut sangat mirip dengan gaya kepemimpinan otoriter dimana pemimpin menguasai perintah dan akan memberikan instruksi penuh. Jadi, dalam hal ini pemimpin adalah diktator bagi setiap anggota kelompoknya.
Demikianlah ulasan mengenai gaya kepemimpinan. Dalam hal ini, dari sekian banyak gaya tersebut, tentu saja Anda pun sudah banyak mendapati bagaimana saja kira-kira kepemimpinan yang gayanya banyak ditemui.
Namun, perlu diketahui bahwa adakalanya pemimpin ini tidak hanya memiliki satu gaya. Bisa jadi gaya tersebut diterapkan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi maupun situasi yang sedang dihadapinya.