Daur Hidup Nyamuk – Spesies nyamuk yang ada di dunia sudah mencapai 2.700 lebih. Klasifikasi nyamuk ada pada kerajaan animalia, filum arthropoda, kelas insect, odo diptera, serta famili culicidae, Nyamuk mempunyai bentuk yang memanjang serta memiliki sayap yang bersisik. Nyamuk juga mempunyai 3 pasang kaki yang panjang serta moncong panjang.
Nyamuk disebut dengan lalat kecil karena memiliki bentuk yang mirip dengan lalat. Hal ini menyebabkan nyamuk dalam Bahasa Spanyol disebut dengan mosquito (lalat kecil).
Bentuk nyamuk yang runcing dan panjang disebabkan karena cara bertahan hidupnya adalah dengan menghisap darah manusia serta binatang untuk memenuhi nutrisinya.
Nah, penting untuk diketahui bahwa jenis kelamin nyamuk yang menghisap darah hanya dari golongan betina saja. Sementara nyamuk jantan memangsa larva nyamuk. Sementara anatomi dari mulut nyamuk jantan memiliki bentuk yang lebar.
Nyamuk memiliki daur hidup yang berubah-ubah. Ia tumbuh dimulai dari proses perkawinan yang diawali dengan tanda nyamuk jantan yang mulai masuk pada sarang. Lantas, diikuti dengan nyamuk betina. Apabila nyamuk betina sudah keluar dari sarang untuk tujuan menghisap darah, maka sebelumnya, pejantan sudah mengawininya terlebih dahulu.
Nyamuk betina hanya kawin satu kali saja seumur hidupnya. Daur hidup nyamuk tergantung dengan adanya air. Apabila tidak terdapat air, maka nyamuk akan mati. Sebab, setelah proses perkawinan berlangsung, maka telur yang dihasilkan oleh nyamuk disimpan di dalam air.
Daur Hidup Nyamuk
Nah, untuk mengetahui setiap tahapan daur hidup nyamuk, silakan Anda simak ulasan di bawah ini.
Telur Nyamuk
Pada beberapa jenis serangga yang bertelur, memiliki tempat tersendiri untuk menyimpan telur-telurnya. Berbeda dengan kupu-kupu yang meletakkan telur pada bagian bawah helaian daun, maka nyamuk akan meletakkan telurnya di dalam air. Telur nyamuk bisa rusak dan mati apabila ada di luar air atau pada area yang kering.
Namun, proses bertelur pada setiap spesies nyamuk akan berbeda satu sama lain. Salah satu contohnya adalah nyamuk Culex yang diletakkan secara bersamaan dan bergerombol. Hal ini menyebabkan telur nyamuk dapat mengapung di atas air.
Sementara itu, spesies nyamuk anopheles akan meletakkan telur satu per satu. Tempat-tempat yang cocok untuk meletakkan telur nyamuk anopheles adalah pada daerah perairan seperti genangan air hujan, rawa, atau kolam.
Pada kondisi kemarau, maka indukan nyamuk akan mencari tempat lembab dengan menggunakan reseptor pada bagian bawah perutnya. Dengan begitu, tempat yang basah akan mudah untuk ditemukan.
Nyamuk dapat bertelur sampai 300 butir di dalam sekali reproduksi. Telur tersebut akan diletakkan pada tempat yang tepat, sehingga akan menetas satu atau dua hari setelahnya.
Jentik Nyamuk
Setelah telur nyamuk menetas, maka daur hidup nyamuk yang selanjutnya adalah menjadi jentik nyamuk yang hidup di dalam air. Bentuk dari jentik nyamuk adalah laiknya benang yang memiliki warna hitam. Usia dari jentik nyamuk bisa mencapai 8 hingga 10 hari.
Lamanya periode jentik nyamuk dipengaruhi oleh temperatur, udara, serta banyaknya predator yang mengancam keberlangsungan hidupnya.
Jentik nyamuk bernapas menggunakan ujung ekornya. Sementara makanannya adalah berbagai organisme yang ada pada air. Bahkan, ada beberapa spesies yang mengkonsumsi jentik nyamuk lain.
Pupa
Daur hidup nyamuk yang ketiga adalah fase pupa atau kerap juga disebut dengan kepompong. Seperti halnya jentik nyamuk, pupa juga tinggal di dalam air. Fase pupa berlangsung selama 1 sampai 2 hari tergantung dari udara, suhu, dan juga adanya predator.
Pada fase ini, pupa akan bernapas menggunakan tanduk thorakis yang ada [ada gelung thorakis. Setelah pupa nyamuk memiliki bentuk sayap yang sempurna, maka nyamuk akan keluar dari pupa dan bersiap-siap untuk terbang.
Di dalam proses pupa, nyamuk tidak dapat menyentuh air. Sedangkan bagian tubuh yang dapat menyentuh air hanyalah kakinya saja. Hal ini dikarenakan pengeringan sayap nyamuk harus berlangsung dengan cepat. Di dalam proses ini, jenis kelamin nyamuk sudah dapat diidentifikasi. Apakah jantan ataukah betina.
Nyamuk
Nyamuk adalah fase paling akhir dalam daur hidupnya. Setelah menjadi nyamuk yang sempurna, dalam jangka waktu satu sampai dua hari, maka nyamuk bisa melakukan persiapan reproduksi pertamanya. Daur hidup nyamuk sangat cepat, sehingga, populasinya yang ada di dunia sangatlah banyak.
Cara Nyamuk Berkembang Biak
Di dalam daur hidup nyamuk, ada empat tahap yang dilaluinya yaitu pupa, telur, larva, dan dewasa. Pada tiga tahap pertama, kelangsungan hidupnya sangat tergantung dengan suhu udara dan jenis spesiesnya. Sedangkan setiap fasenya sangat menakjubkan.
Telur nyamuk bisa diletakkan di tempat yang lembab. Apabila tempat tersebut sudah ditemukan, maka beberapa spesies akan meletakkan telur saling berdekatan seperti rakit. Satu rakit dapat terdiri atas 300 an telur. Telur akan ada pada masa inkubasi yang mana paling optimal terjadi pada musim dingin.
Apabila pengeraman sudah dilakukan, maka larva akan keluar dalam waktu bersamaan. Larva akan berubah kulit sebanyak dua kali. Setelah itu, baru masuk ke fase transisi yang rentan mengalami kebocoran. Salah satu spesies nyamuk Culex Tarsalis akan menyelesaikan siklus hidup selama 14 hari pada suhu 20 derajat Celcius. Sedangkan pada suhu lebih dari itu, daur hidup nyamuk bisa lebih pendek yakni sepuluh hari saja.
Penyakit yang Disebabkan Oleh Nyamuk
Penyakit mematikan yang disebabkan oleh nyamuk sebenarnya cukup beragam. Namun, satu yang paling populer di Indonesia adalah demam berdarah. Nah, untuk mengetahui secara pasti, silakan Anda simak ulasan lengkapnya di bawah ini.
-
Malaria
Sebenarnya, penyakit malaria tidak secara langsung disebabkan oleh nyamuk, melainkan oleh parasit plasmodium. Nyamuk anopheles betina merupakan sosok yang menjadi perantara penularan penyakit ini.
Malaria sudah menginfeksi lebih dari 200 juta orang pada setiap tahunnya. Serta dapat menyebabkan kematian sejumlah 500 ribu nyawa setiap tahun. Nah, Indonesia sendiri adalah salah satu daerah endemis terutama pada daerah Indonesia Timur.
-
Demam Berdarah
Seperti yang telah dibahas tadi bahwa demam berdarah adalah salah satu penyakit mematikan yang disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti. DDB tidak menular langsung dari penderita kecuali dengan perantara nyamuk ini.
Aedes Aegypeti sendiri berkembang biak dengan baik di wilayah yang padat penduduk dan memiliki iklim lembab dan hangat. Gejala yang ditunjukkan dari penyakit DBD adalah demam tinggi, memar, nyeri mata, sakit kepala parah, nyeri sendi, dan sebagainya.
-
Chikungunya
Tidak berbeda dengan penyakit sebelumnya, Chikungunya disebabkan pula oleh Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus yang sudah terinfeksi oleh virus penyebab Chikungunya. Gejala yang dialami oleh penderita adalah demam tinggi dan menggigil. Gejala lainnya adalah nyeri otot parah yang dapat menghalangi penderita dalam beraktivitas fisik.
-
Demam Kuning
Demam Kuning atau Yellow Fever paling banyak menjangkit daerah Afrika dan daerah tropis lainnya. Penyebab dari penyakit ini adalah virus yang diperantarai oleh nyamuk Aedes dan juga Haemogogus. Ada beberapa fase yang dialami oleh penderita yang mana pada tahap pertama, akan terjadi demam mendadak, sakit kepala yang parah, dan juga menggigil.
Tidak jarang penderita akan mengalami muntah, nyeri, mual, mudah lelah, dan lemah. Sedangkan pada fase selanjutnya adalah tahap resmisi dan tahap ketiga akan lebih berisiko. Selanjutnya, akan timbul kerusakan pada organ liver yang membuat mata dan kulit berubah warna menjadi kuning.
-
Filiariasis
Filiariasis disebut juga dengan kaki gajah. Penyakit ini banyak terjadi di daerah tropis. Penyebabnya adalah parasit cacing yang mempunyai bentuk seperti benang. Spesies cacing yang menyebabkan penyakit ini diantaranya Wuchereria bancrofti dan Brugia Malayi.
Jika penderita tidak segera diobati setelah terkena gejala penyakit, maka akan terjadi peradangan kronis yang berkembang menjadi pengerasan pembuluh limfatik maupun fibrosis dan juga penyumbatan aliran getah bening. Sehingga, akan terjadi penumpukan cairan pada daerah tungkai bawah kaki dan alat kelamin luar.
-
Zika
Penyakit ini pertama kali dapat diidentifikasi di Uganda. Penyebaran virus dapat melaluiĀ hubungan seksual atau dari ibu ke janin. Virus ini menyebar dengan cepat di Amerika Latin dan Karibia.
Virus ini akan mempengaruhi wanita yang tengah hamil serta dikaitkan dengan microcephaly. Maka dari itu, wanita yang tengah hamil sangat tidak disarankan untuk mengunjungi daerah yang terinfeksi.
Cara Membasmi Nyamuk
Meskipun nyamuk mempunyai daur hidup yang tidak lama, akan tetapi, nyamuk adalah hewan yang mesti diwaspadai karena mempunyai sifat yang dapat membawa penyakit atau vektor. Ada tiga cara yang dapat dilakukan untuk membasmi nyamuk, diantaranya 3M, menguras, menimbun, dan juga menutup.
- Menguras, dilakukan dengan cara menguras kolam serta penampungan air di sekitar rumah maupun di dalamnya. Sehingga dapat memutus rantai hidup larva serta jentik nyamuk.
- Menimbun,: menimbun dimaksudkan dengan menimbun barang yang bisa menampung air meskipun dalam jumlah yang sedikit. Termasuk diantaranya kaleng kosong dan botol plastik. Air ini dapat menjadi tempat untuk nyamuk berkembang biak.
- Menutup, caranya adalah dengan menutup tempat penampungan air yang ada di dalam maupun luar rumah.
Selain tiga cara itu, Anda juga bisa menanam tanaman seperti lavender, eucalyptus, bunga ageratum, bunga marigold, dan citronella untuk mengusir nyamuk.
Demikian pembahasan mengenai daur hidup nyamuk, penyakit yang disebabkan nyamuk, serta cara pembasmiannya. Semoga bermanfaat.