Cerita Rakyat – Banyak sekali warisan budaya negara Indonesia yang harus senantiasa di budayakan dan dilestarikan sampai sekarang salah satunya yaitu berupa cerita rakyat. Persebarannya yang melalui mulut ke mulut dan pengarangnya yang bersifat anonim membuat beberapa ceritanya terdengar sedikit berbeda antara yang satu dengan lainnya.
Jadi, tergantung dari pencerita nya. Ada banyak sekali manfaat yang bisa diperoleh jika mengetahui berbagai jenis cerita rakyat yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.
Beberapa manfaat tersebut yaitu pembaca menjadi mengetahui adat istiadat, budaya serta nama-nama wilayah atau daerah yang ada di berbagai pulau di Indonesia. Sehingga cerita rakyat perlu di kenalkan kepada anak-anak sejak dini. Setiap daerah memiliki cerita rakyat yang berbeda-beda dan tentunya juga menarik.
Kumpulan Cerita Rakyat
Berikut ini ada uraian mengenai kumpulan beberapa cerita rakyat dari berbagai macam daerah di Indonesia yang bisa Anda jadikan sebagai referensi bacaan.
Lutung Kasarung
Cerita lutung kasarung bisa ditemui di daerah Pasundan. Di daerah tersebut tinggal seorang raja yang sangat bijaksana bernama Prabu Tapak Agung. Raja ini mempunyai dua orang anak yang bernama Purbasari dan Purbararang. Di akhir hidup sang ayah, ia berpesan kepada kedua anaknya bahwa ia ingin turun tahta.
Ia meminta Purbasari agar menggantikan kedudukannya sebagai seorang pemimpin di kerajaannya. Kakaknya merasa tidak terima mendengar pesan tersebut karena ia merasa lebih pantas menggantikan ayahnya. Purbararang akhirnya ingin mencelakai adiknya dengan menemui seorang nenek sihir.
Akibat dari nenek sihir tersebut kulit adiknya kini penuh dengan totol-totol berwarna hitam. Keadaan tersebut ia pakai untuk mengasingkan Purbasari ke dalam hutan. Purbasari mempunyai teman yaitu dari hewan-hewan yang tinggal di sana sehingga ia tidak merasa kesepian.
Salah satu hewan yang menemaninya adalah seekor kera yang selalu membawakan buah serta bunga untuk menghiburnya. Kera tersebut pada suatu malam bersemedi. Kemudian secara tiba-tiba muncul air yang membentuk sebuah telaga dengan air yang jernih dan wangi.
Lalu Purbasari diminta mandi di telaga tersebut oleh sang kera. Tubuhnya seketika berubah menjadi seorang putri yang cantik seperti semula. Purbararang pada suatu ketika menjenguk Purbasari. Melihat adiknya sudah kembali cantik membuatnya terkejut. Ia kemudian meminta untuk adu panjang rambut kepada sang adik.
Hasilnya adalah rambut Purbasari ternyata adalah yang lebih panjang. Purbararang juga meminta Purbasari agar mau adu tampan dengan tunangannya. Purbasari kala itu menggandeng seekor kera yang sudah menemaninya hidup di hutan selama ini.
Keajaiban terjadi pada kera yang tiba-tiba berubah menjadi seorang laki-laki yang sangat tampan. Bahkan ia lebih tampan dibandingkan dengan tunangan Purbararang sehingga adu tampan tunangan dimenangkan oleh Purbasari. Kemudian Purbararang meminta maaf kepada Purbasari dan mengakui kesalahannya.
Setelah itu Purbasari akhirnya menjadi seorang pemimpin kerajaan warisan dari ayahnya yang bijaksana bersama lutung tersebut. Kakaknya juga sudah dimaafkan oleh Purbasari. Ia tidak berniat untuk memberikan hukuman kepada kakaknya tersebut.
Bahkan kata balas dendam pada sang kakak tidak terbesit sedikit pun. Purbasari akhirnya sudah hidup dengan bahagia bersama dengan sang kekasih hatinya.
Alue Naga
Zaman dahulu kala seseorang yang bernama Sultan Meurah datang berkunjung ke suatu daerah pedesaan yang lokasinya berada di pinggiran Kuta Raja. Banyak sekali rakyat yang mengeluh karena hewan ternaknya hilang. Bahkan gempa yang membahayakan orang-orang di sekelilingnya seringkali terjadi.
Cerita tersebut membuat Raja memberikan perintah kepada Renggali untuk segera menyelidiki bukit. Seluruh bagian bukit di telusuri dan ia merasakan ada yang aneh pada bukit tersebut. Setelah itu ia menaiki bagian bukit yang tinggi dan munculnya air pada bagian bawah kakinya membuatnya merasa sangat heran.
Suara permintaan maaf tiba-tiba saja terdengar. Renggali menanyainya dan ia mengakui bahwa suara tersebut berasal dari seekor naga sahabat ayahnya. Renggali sangat kaget ketika melihat bukit tersebut ternyata mirip dengan kepala ular yang tertimbun oleh semak belukar. Naga tersebut meminta Sultan Alam agar datang bertemu dengannya.
Renggali akhirnya menceritakan semua kejadian tersebut kepada Sultan Meurah dan mereka berdua berangkat menuju ke bukit tersebut. Sesudah mereka sampai di sana, naga menceritakan kejadian yang sebenarnya. Ia meminta untuk di hukum, tetapi sang anak tidak mau menghukumnya. Kemudian sang naga dibebaskan.
Mereka mencoba untuk mencari pedang yang ditusukkan pada bagian tubuhnya. Sultan meminta sang naga untuk kembali ke tempat asalnya yaitu di laut sesudah pedang tersebut lepas. Naga dengan isak tangis mulai menggeser tubuhnya menuju ke laut secara perlahan.
Hal ini mengakibatkan terbentuknya sebuah alur sungai kecil serta dipenuhi oleh rawa-rawa dengan genangan air di sekelilingnya. Peristiwa ini membuat Sultan memberi nama wilayah tersebut dengan Alue Naga.
Rawa Pening
Zaman dahulu hidup seorang wanita yang bernama Endang di sebuah yaitu Desa Ngasem. Ia sedang dalam keadaan hamil. Namun, yang ia lahirkan bukanlah seorang bayi melainkan seekor naga yang diberi nama Baru Klinting. Ia bisa berbicara seperti halnya manusia biasa.
Suatu ketika, sang anak bertanya tentang keberadaan ayahnya dan sang ibu akhirnya menceritakan kejadian yang sesungguhnya. Ia diberi klinting sebagai bukti bahwa ia merupakan anak dari ayahnya. Ia segera menemui ayahnya yang sedang melakukan pertapaan. Kemudian, klinting pemberian dari ibunya ia tunjukkan.
Namun, ayahnya masih belum yakin dan menginginkan ia melakukan sesuatu yaitu dengan memintanya melingkari sebuah gunung. Baru Klinting pun akhirnya menunjukkan bahwa ia mampu melakukannya. Mengetahui hal tersebut sang ayah percaya dan mengakuinya sebagai anak. Sang ayah meminta Baru Klinting untuk bertapa.
Suatu waktu, para warga sedang mencari-cari hewan yang bisa dijadikan santapan untuk pesta. Tetapi mereka tidak juga menemukannya. Akhirnya mereka memutuskan untuk menangkap Baru Klinting yang sedang bertapa dan ingin menjadikannya sebagai santapan pesta.
Arwah dari Baru Klinting berubah menjadi seorang anak kecil yang nampak begitu kumal. Ia datang menuju ke pesta tersebut ingin meminta makanan tapi malah diusir. Kemudian ia bertemu dengan seorang nenek yang sangat baik hati dan mau memberinya makanan.
Ia mempunyai pesan kepada nenek supaya ketika nenek mendengar suara gemuruh segera menyiapkan sebuah lesung. Sesudah itu, ia kembali lagi ke tempat pesta tersebut dan yang terjadi adalah ia diusir lagi. Ia menantang para warga untuk mencabut pedang yang sudah ia tancapkan sebelumnya.
Tidak ada satu orang pun yang bisa mencabut pedang tersebut sampai pada akhirnya ia mencabut pedang tersebut sendiri. Seketika munculah air yang akhirnya menggenangi desa tersebut. Seluruh warga desa ikut tenggelam kecuali seorang nenek yang sudah baik hati menolongnya. Nah, itulah cerita tentang asal mula terbentuknya rawa pening.
Cerita Rakyat Sangkuriang
Dikisahkan terdapat seorang anak yang bernama Sangkuriang di sebuah desa. Ia sering pergi menuju ke hutan untuk melakukan perburuan. Suatu ketika, ia melihat seekor burung yang sedang bertengger di pohon. Kemudian ia menembaknya dan tepat terkena sasaran.
Tumang disuruhnya untuk mengambilnya tetapi Tumang melaksanakan perintahnya. Hal ini tentu saja membuat Sangkuriang menjadi marah dan tidak membolehkan Tumang untuk ikut pulang. Sesudah sampai di rumah, ia menceritakan kejadian tersebut kepada ibunya. Ibunya langsung marah-marah dan memukulnya.
Hal inilah yang membuat Sangkuriang memutuskan untuk pergi dari rumah serta mengembara. Ibunya menyesal sudah melakukan hal tersebut kepada anaknya. Ia selalu berdoa supaya kelak dipertemukan kembali dengan anaknya. Doanya tersebut akhirnya dikabulkan dan ia diberikan wajah yang cantik serta awet muda.
Setelah sekian lama mengembara, Sangkuriang kembali ke kampung halamannya. Melihat banyak perubahan yang terjadi di kampung halamannya membuatnya terkejut. Ketika di perjalanan ia bertemu dengan ibunya yaitu Dayang Sumbi. Namun, Sangkuriang tidak mengetahui bahwa wanita tersebut sebenarnya ibunya.
Ia langsung melamar dan mengajak wanita tersebut menikah dengan persetujuan Dayang Sumbi tentunya. Suatu ketika Dayang Sumbi diminta oleh Sangkuriang untuk mengeratkan ikatan yang terdapat di kepalanya. Dayang Sumbi melihat bekas luka yang sama persis seperti yang ada di kepala anaknya.
Sejak mengetahuinya, Dayang Sumbi ingin membuat gagal rencana pernikahan mereka. Ia mengatakan bahwa Sangkuriang merupakan anaknya dan Sangkuriang tidak mempercayai hal tersebut. Pada akhirnya Dayang Sumbi meminta 2 syarat agar dipenuhi oleh Sangkuriang.
Kedua syarat tersebut yaitu membendung sungai Citarum serta membuat sampan yang harus selesai sebelum tiba fajar. Sangkuriang menuruti permintaan Dayang Sumbi dan meminta bantuan teman-temannya yaitu para jin untuk menyelesaikan apa yang diminta oleh Dayang Sumbi. Ia mengawasi kinerja dari Sangkuriang.
Ia terkejut melihat Sangkuriang bisa menyelesaikan tantangan yang Dayang Sumbi berikan. Dayang Sumbi mencari cara. Ia meminta bantuan dari warga untuk menggagalkan apa yang dikerjakan oleh Sangkuriang. Ia beserta warga menggelar kain sutera yang berwarna merah di bagian sebelah timur kota. Jadi, seolah-olah waktu fajar sudah tiba.
Karena tidak bisa menyelesaikan tantangannya, Sangkuriang merasa kecewa dan juga kesal. Kemudian bendungan yang sebelumnya sudah dibuat ia jebol. Timbulah banjir yang akhirnya menenggelamkan kota tersebut. Ia juga menendang sebuah sampan yang sudah berhasil dibuatnya.
Sampan tersebut jatuh tertelungkup dan berubah menjadi gunung yaitu dengan nama gunung tangkuban perahu.
Roro Jongrang
Zaman dahulu terdapat sebuah kerajaan besar yaitu Prambanan dan Prabu Baka merupakan raja yang memerintah. Ada sebuah kerajaan besar namanya Kerajaan Pengging di tempat yang lainnya. Seorang kesatria yang bernama Bondowoso dimiliki oleh Kerajaan Pengging.
Karena Bondowoso mempunyai senjata khusus dengan nama Bandung, ia lebih terkenal dengan nama Bandung Bondowoso. Bandung Bondowoso juga mempunyai bala tentara jin yang sering dipakainya untuk membantunya dalam berperang. Selain itu juga digunakan untuk memperluas wilayah serta menyerang kerajaan lainnya.
Suatu ketika sang raja yang angkuh memintanya untuk melakukan penyerangan terhadap Kerajaan Prambanan. Bandung Bondowoso meminta bantuan para jin untuk merebut Kerajaan Prambanan dalam rangka mensukseskan rencananya tersebut.
Bandung Bondowoso diminta untuk mengurus harta benda kerajaan tersebut dan juga keluarga Prabu Baka sesudah memenangkan pertempuran tersebut. Kala itu ia melihat seorang wanita yang sangat cantik bernama Roro Jongrang dan ia menyukainya.
Kemudian Roro Jongrang diminta oleh Bandung Bondowoso supaya menjadi permaisurinya. Roro Jongrang merasa bingung karena ia membenci Bandung Bondowoso yang sudah membunuh ayahnya. Tetapi untuk menolaknya ia juga merasa takut. Roro Jonggrang pada akhirnya mempunyai sebuah ide.
Idenya adalah agar Bandung Bondowoso membuatkannya candi berjumlah seribu beserta 2 buah sumur hanya dalam waktu satu malam saja. Syarat tersebut disetujui oleh Bandung Bondowoso karena ia merasa yakin bisa menyelesaikannya dengan bantuan para jin.
Bondowoso pada malam harinya mengumpulkan para jin untuk membantunya membuat candi seperti yang diinginkan oleh Roro Jonggrang. Roro Jongrang secara diam-diam mengamati yang dilakukan oleh Bandung Bondowoso dan merasa gelisah.
Ia memikirkan cara untuk membuat Bondowoso gagal di dalam memenuhi syarat yang diberikannya. Agar para jin yang membantu Bondowoso segera pergi, ia akhirnya meminta bantuan para warga untuk membuat keadaan agar seolah-olah hari sudah menjelang fajar. Jerami dibakar yang membuat langit terlihat merah.
Suara dari lesung juga mulai bersaut-sautan. Bau harum bunga-bunga mulai tercium dan ayam jago juga mulai berkokok. Keadaan ini membuat para jin menjadi pergi karena mereka mengira pagi telah tiba. Roro Jonggrang kemudian menemui Bandung Bondowoso lalu mengatakan bahwa ia sudah gagal memenuhi persyaratannya.
Bandung Bondowoso menjadi sangat marah dan memutuskan untuk mengutuk Roro Jonggrang menjadi sebuah patung yang keseribu. Nah, itulah asal mula terjadinya Candi Prambanan atau bisa disebut juga dengan Candi Roro Jongrang. Sedangkan Candi Sewu merupakan candi yang ada di sekelilingnya.
Malin Kundang
Cerita tentang Malin Kundang berasal dari wilayah Sumatra. Terdapat sebuah keluarga yang hidupnya miskin dan mempunyai seorang anak namanya adalah Malin Kundang. Keadaan keluarga tersebut sangat memprihatinkan yang membuat sang ayah merantau ke negeri seberang.
Malin serta ibunya berharap sang ayah akan pulang dengan membawa banyak uang sehingga kebutuhan sehari-hari keluarga mereka bisa terpenuhi. Tetapi, sang ayah tidak kunjung pulang yang menjadikan mereka merasa kecewa.
Seiring berjalannya waktu Malin beranjak dewasa. Ia ingin ke negeri sebelah merantau supaya bisa menjadi orang yang kaya. Ia belajar banyak tentang perkapalan dengan teman-temannya yang pengalamannya lebih di dalam kapal. Hingga Malin akhirnya ahli dalam dunia perkapalan.
Suatu ketika kapal dagang yang di naikinya tersebut diserang oleh para bajak laut. Hal tersebut membuatnya tidak memiliki apa-apa lagi. Seluruh barang berharga yang dimilikinya juga sudah dirampas. Malin beruntung bersembunyi di sebuah ruang kecil yang membuatnya terselamatkan.
Ia kini terdampar di sebuah desa dan warga desa setempat menolongnya sesudah ia menceritakan seluruh kejadian yang sudah menimpa dirinya serta rekannya ketika berada di kapal dagang. Beruntungnya desa yang ia datangi sangat subur. Keteguhan dan juga keuletannya membuatnya berhasil menjadi orang yang sukses.
Ia berhasil menjadi orang yang kaya dan mempunyai banyak sekali kapal dagang. Kemudian ia ingin menjadikan seorang gadis istrinya sehingga ia memutuskan untuk melamarnya. Sesudah beberapa lama menikah, Malin mengajak istrinya untuk berlayar memakai sebuah kapal yang mewah dan besar.
Sang ibu melihat kapal yang berlabuh dan segera menghampirinya. Ia merasa yakin bahwa orang yang ada di dalam kapal tersebut merupakan Malin anaknya. Ketika Malin turun dari kapal, sang ibu menyambutnya dengan hangat. Ibunya langsung memeluknya dengan sangat erat.
Namun yang terjadi adalah Malin berpura-pura tidak mengenali ibunya tersebut. Ia merasa malu mengakui ibunya yang pakaiannya nampak compang-camping dan sudah tua. Bahkan ia juga dengan tega mengatakan bahwa ibunya tersebut sebagai seorang pengemis.
Mendengar apa yang dikatakan oleh Malin, ibunya merasa sangat marah. Ibunya memanjatkan doa kepada Tuhan agar jika memang benar ia adalah anak kandungnya, maka ia ingin mengutuknya menjadi sebuah batu. Pada saat itu juga angin bertiup sangat kencang dan badai menghancurkan kapal milik Malin. Akhirnya perlahan-lahan Malin berubah menjadi sebuah batu karang.
Danau Toba
Dikisahkan tentang seorang petani yang hidup sendirian dan sangat rajin dalam bekerja. Ia mempunyai pekerjaan untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari yaitu menggarap ladang serta mencari ikan. Suatu ketika, sang petani memancing ikan di sungai dengan bekal peralatan pancing, tempat ikan dan umpan.
Sesudah sampai di sungai, ia langsung melempar kail pancingnya yang sudah dipasangi umpan. Ia berdoa supaya bisa memperoleh banyak ikan. Ketika ikan yang diperolehnya besar, ia merasa sangat senang. Sang petani kaget ketika ia mendapati ikan itu bisa berbicara dan memintanya supaya tidak dimakan.
Petani langsung melepaskan ikan tersebut. Kemudian petani lebih kaget lagi ketika ikan tersebut berubah menjadi seorang wanita yang cantik. Ternyata ikan tersebut merupakan seorang putri yang dikutuk menjadi seekor ikan. Ia mengucapkan terima kasih dan sebagai bentuk imbalannya, ia berkenan menjadi istrinya.
Ada satu syarat yang harus petani penuhi yaitu ia tidak boleh menyebutkan asal usul putri tersebut dari seekor ikan. Jika larangan tersebut dilanggar, maka yang akan terjadi adalah malapetaka yang begitu dahsyat. Petani akhirnya menyetujuinya. Sesudah menjalani pernikahan, mereka dianugerahi seorang anak laki-laki yang tampan.
Namun, anaknya tersebut mempunyai sifat yang membuat orang lain heran. Si anak sering menghabiskan makanan karena ia tidak pernah merasakan kenyang. Suatu ketika, ibunya meminta sang anak untuk mengantarkan makanan kepada bapaknya di sawah.
Namun, yang terjadi malah sang anak memakan makanan tersebut sendiri, lalu tidur di sebuah gubuk. Bapaknya yang menanti makanan datang merasa sudah tidak kuat lagi menahan haus serta lapar sehingga ia memutuskan untuk pulang.
Di tengah perjalanan pulang ia melihat anaknya yang sedang tidur. Kala itu sang petani sangat marah kepada anaknya karena makanan jatahnya sudah di makan. Tanpa sengaja sang petani melanggar janji yang sudah dibuatnya bersama istrinya. Ia mengatakan kepada sang anak bahwa ia merupakan anak ikan.
Semenjak kejadian tersebut, anak dan istrinya langsung menghilang. Lalu munculah air, asalnya dari bekas jejak kaki. Kemudian membentuk sebuah telaga yang sekarang ini kita kenal dengan nama danau toba.
Cerita Rakyat Timun Emas
Dikisahkan hiduplah seorang janda tua yang bernama Sarni. Ia hidup seorang diri dan tidak mempunyai anak. Pada suatu hari Sarni pergi mencari kayu ke hutan. Selama di pertengahan jalan ia bertemu dengan raksasa yang menginginkan seorang anak untuk disantap.
Tetapi, Sarni menjelaskan bahwa ia tidak memiliki seorang anak. Kemudian raksasa tersebut memberikan biji timun kepadanya. Ia menjelaskan bahwa Sarni akan memperoleh anak sesudah waktu 2 minggu. Namun, kelak ketika berusia 6 tahun Sarni harus memberikan anak tersebut.
Sesudah waktu selama dua minggu, salah satu dari mentimun itu ada yang ukurannya sangat besar. Kemudian ia membelahnya dan menemukan seorang bayi di dalamnya. Kini Sarni hidupnya tidak seorang diri lagi karena ia mempunyai Timun Mas yang cantik.
Sang raksasa pada suatu ketika datang untuk menagih janjinya yaitu mengambil Timun Mas. Kala itu Sarni mengatakan untuk menundanya saja. Alasannya adalah semakin enak rasanya jika ia semakin dewasa. Akhirnya raksasa menyetujui saran dari Sarni.
Pada suatu hari ia bermimpi Timun Mas diminta untuk menemui petapa yang ada di gunung. Ia meminta Timun Mas pada pagi harinya agar mencari petapa tersebut dengan segera. Sesudah Timun Mas menceritakan kejadian yang sebenarnya, petapa akhirnya memberikan 4 buah bungkusan kecil.
Petunjuk mengenai cara memakainya dijelaskan oleh sang petapa. Empat kantong itu isinya adalah biji mentimun, garam, jarum serta terasi. Jika dikejar oleh raksasa, Timun Mas diminta untuk melemparkannya isi kantong tersebut satu per satu. Kemudian ia berpamitan pulang ke rumah sesudah mendapatkan kantong-kantong tersebut.
Untuk menagih janjinya esok harinya sang raksasa datang lagi. Sarni meminta kepada raksasa agar tidak mengambil anaknya. Hal ini karena Sarni sangat mencintai dan menyayangi anaknya. Bahkan ia juga rela menawarkan dirinya sebagai ganti Timun Mas. Tetapi raksasa marah dan menolak tawarannya.
Timun Mas kemudian keluar dan menantang raksasa karena merasa tidak tega melihat Sarni diperlakukan seperti demikian. Timun Mas pada lemparan pertama melempar isi kantong biji timun. Raksasa mampu melewati tanaman timun yang melilit pada tubuhnya dan tetap bisa mengejarnya. Lemparan yang kedua adalah berupa jarum.
Seketika tumbuhlah pohon bambu yang tinggi serta tajam. Walaupun kaki raksasa berdarah, namun tetap saja bisa mengejarnya. Lemparan yang ketiga Timun Mas menabur garam. Seketika muncul lautan dan raksasa bisa melewati lautan tersebut dengan mudah.
Lemparan yang terakhir Timun Mas menaburkan terasi. Terbentuklah suatu lautan lumpur yang mendidih. Raksasa tercebur ke dalam lautan lumpur mendidih dan mati. Sesudah kejadian tersebut, Timun Mas dan Sarni hidup bersama dengan bahagia.
Bawang Merah dan Bawang Putih
Dahulu kala tinggal sebuah keluarga bahagia yang terdiri dari ibu, ayah dan anak perempuannya bernama bawang putih. Sang ayah adalah seorang pedagang. Walaupun kecil, tetapi ia tetap menjalankan pekerjaan tersebut dengan senang hati. Suatu ketika sang ibu sakit keras dan meninggal dunia.
Kejadian tersebut membuat sang ayah dan bawang putih merasa sedih dan terpukul. Di desa ini ada seorang janda yang mempunyai 1 anak perempuan namanya bawang merah. Sejak mengetahui ibu dari bawang putih meninggal, ibu bawang merah sering datang ke rumah untuk menemani bawang putih.
Selain itu ia juga membantu dalam mengerjakan pekerjaan rumah. Jadi, bawang putih tidak merasa kesepian lagi. Ayahnya ingin menikahi ibu bawang merah supaya bawang putih tidak merasa kesepian. Hal ini dilakukan tentunya atas izin bawang putih.
Awalnya bawang merah dan ibunya terhadap bawang putih sangat baik. Namun, semakin lama mereka jahat terhadap bawang putih. Seluruh pekerjaan rumah dikerjakan oleh bawang putih sendiri. Sedangkan bawang merah dan ibunya tidak mengerjakan pekerjaan satu pun. Hal ini terjadi tanpa diketahui oleh sang ayah.
Suatu saat ayah dari bawang putih meninggal dunia dan tindakan bawang merah serta ibunya malah semakin semena-mena. Namun hal tersebut tidak membuat bawang putih bersedih. Ia melakukan seluruh pekerjaan itu dengan perasaan gembira. Ia berharap suatu saat ibu tirinya mau menyayanginya seperti anak kandungnya sendiri.
Ketika suatu saat bawang putih mencuci baju, ia menghanyutkan baju kesayangan sang ibu tiri dengan tidak sengaja. Sang ibu tiri yang tidak terima bajunya hanyut memintanya untuk mencari baju kesayangannya tersebut sampai ketemu.
Kemudian ia bertemu dengan seorang nenek yang mengambil baju merah milik sang ibu tiri. Nenek mau mengembalikan baju merah tersebut namun dengan syarat yaitu bawang putih selama waktu seminggu mau menemaninya. Bawang putih menyetujui syarat tersebut.
Nenek tersebut memberinya sebuah labu sebelum ia pulang. Bawang putih terkejut dan heran ketika ia membuka labu tersebut ternyata isinya emas. Kejadian tersebut diketahui oleh bawang merah dan ibunya. Mereka dengan segera mengambil perhiasan di dalam labu milik bawang putih tersebut.
Kemudian bawang merah dan ibunya meminta agar bawang putih agar menceritakan kejadian yang menimpanya. Bawang merah diminta oleh sang ibu tiri untuk melakukan hal yang serupa. Sesudah 1 minggu lamanya bawang merah akhirnya pulang dan ia meminta sebuah labu dari nenek.
Nenek memberi kebebasan bawang merah untuk memilih. Labu yang bawang merah pilih adalah yang paling besar. Sampai di rumah, ia membuka labu pemberian dari sang nenek. Harapannya adalah ia akan memperoleh emas seperti yang sebelumnya didapatkan oleh bawang putih.
Ternyata isi dari labu tersebut adalah hewan-hewan berbahaya. Hewan-hewan tersebut mematuk mereka sampai akhirnya meninggal.
Batu Menangis
Alkisah tinggal seorang gadis dan janda miskin di suatu desa yang ada di daerah Kalimantan. Anak dari janda miskin ini sangat cantik, tetapi perilakunya buruk dan juga manja. Suatu ketika, sang ibu membawa anak gadis tersebut untuk berbelanja ke desa.
Di sepanjang perjalanan banyak orang yang bertanya kepada anak tersebut tentang siapakah seseorang yang berjalan di belakangnya. Pada awalnya, anaknya menjawab bahwa ibunya tersebut merupakan pembantunya. Jawaban kedua ia mengatakan bahwa ibunya tersebut merupakan budaknya.
Sang anak melakukan hal seperti ini secara berulang kali. Jadi, ketika orang-orang menanyakan tentang ibunya, ia selalu menjawab tidak sesuai dengan yang sebenarnya. Semakin lama ibunya tidak tahan mendengar jawaban dari sang anak tersebut kepada setiap orang yang bertanya.
Kemudian, ibu tersebut berdoa supaya anaknya mendapatkan hukuman. Anaknya dengan perlahan berubah menjadi sebuah batu. Anak tersebut meminta ampun ketika sampai di setengah badan. Namun, gadis tersebut sudah terlambat meminta maaf karena ia akhirnya berubah menjadi batu menangis.
Asal Mula Selat Bali
Dahulu kala hidup seorang Brahmana namanya Sidi Mantra. Ia memperoleh hadiah berupa harta dan istri yang cantik. Pernikahan mereka dikaruniai oleh seorang anak laki-laki yang bernama Manik Angkeran. Anak ini tumbuh menjadi seorang pemuda yang pandai dan gagah.
Tetapi, ia memiliki kebiasaan yang sangat buruk yaitu menghabiskan harta kekayaan yang dimiliki oleh kedua orang tuanya untuk bermain-main serta berjudi. Kemudian ayahnya melakukan pertapaan. Kala itu, ia mendengar suara dengan tiba-tiba untuk menyuruhnya pergi menuju ke Gunung Agung serta menemui Naga Besukih.
Ia menjelaskan maksud dari kedatangannya. Lalu sang naga akhirnya keluar dan sesudah menggeliat pada sisiknya keluar emas. Ketika urusannya sudah selesai, ia mengucapkan terima kasih dan pulang ke rumah. Beberapa waktu sesudah kejadian tersebut, Manik penasaran dari manakah ayahnya memperoleh harta tersebut.
Setelah Manik mengetahuinya, ia memutuskan untuk pergi ke gunung agar memperoleh harta dari naga. Karena sifat serakah yang dimilikinya, ia memotong ekor naga ketika naga tersebut akan berputar kembali menuju ke sarangnya. Kemudian Manik menjadi terbakar dan mati.
Ayahnya memohon kepada sang naga untuk menghidupkan lagi anaknya. Naga mengabulkan permintaannya dengan memberi sebuah syarat yang harus dipenuhi. Syaratnya yaitu ia mau mengembalikan bagian ekor dari naga tersebut. Anaknya bisa dihidupkan kembali pada akhirnya sesudah sang ayah meminta terhadap naga.
Tetapi, sang ayah tidak menginginkan hidup atau tinggal dengan anaknya. Ia meminta anaknya untuk memulai sebuah kehidupan baru. Sang ayah membuat suatu garis pemisah antara ia dan anaknya dengan kekuatan yang dimilikinya. Dari kejadian tersebutlah muncul air yang merupakan asal mula terbentuknya selat Bali.
Cerita Rakyat Cindelaras
Dahulu terdapat seorang raja yang bernama Raden Putra dari Kerajaan Jenggala. Ia mempunyai seorang ratu serta selir. Selir tersebut mempunyai tingkah laku yang buruk dan ingin meyingkirkan keberadaan sang ratu. Suatu ketika sang selir melancarkan aksinya dengan berpura-pura sakit.
Lewat bantuan dari penyembuh selir memfitnah sang ratu. Penyembuh tersebut dengan berbohong mengatakan bahwa selir mengalami sakit karena sudah meminum racun yang dicampurkan oleh ratu ke dalam minuman selir.
Raden Putra langsung sangat marah dan sama sekali tidak menghiraukan penjelasan ratu. Padahal kenyataannya sang ratu tidak bersalah. Kala itu ia sedang mengandung anak Raja. Ratu mendapatkan hukuman dengan dibuang di sebuah hutan.
Karena anak buah kerajaan merasa tidak tega untuk membunuh ratu, akhirnya ia membuatkan sang ratu rumah di tengah-tengah hutan. Dalam waktu beberapa bulan kemudian sang ratu melahirkan seorang bayi laki-laki namanya Cindelaras. Ia tumbuh menjadi anak laki laki yang tampan, sehat serta baik hati.
Suatu ketika ia ke hutan bersama ibunya untuk mencari bahan bakar. Tiba-tiba Cindelaras mendapati sebuah telur yang berhasil dijatuhkan oleh seekor burung elang. Setelah itu, telur tersebut menetas menjadi seekor ayam. Ayam jago tersebut setiap pagi selalu bernyanyi dengan merdu.
Lirik lagu yang dinyanyikannya berisikan tentang tuannya adalah Cindelaras, rumahnya di hutan dan ia merupakan putra dari Raden Putra. Setiap harinya Cindelaras mendengarkan ayam jagonya menyanyikan lagu tersebut dan ia merasa sangat bahagia.
Hal ini bisa ia jadikan sebuah motivasi untuk selalu bangun pagi-pagi. Semakin hari Cindelaras mulai penasaran mengenai siapa sebenarnya Raden Putra yang dinyanyikan oleh ayam jago tersebut. Kemudian sang ibu menceritakan peristiwa yang sebenarnya terjadi.
Kejadian tersebut membuat Cindelaras lalu bertekad untuk pergi menuju ke istana. Ia ingin memberitahukan kepada ayahnya kejadian yang sebenarnya. Di tengah-tengah perjalanan menuju istana ia ditantang untuk mengadu ayamnya.
Ayam jago milik Cindelaras selalu saja menang dalam pertarungan. Kabar mengenai hal ini bahkan sampai menyebar ke istana. Raja akhirnya memutuskan untuk mengundangnya agar hadir. Cindelaras akan memperoleh separuh harta sang raja jika ia menang. Sedangkan jika Cindelaras kalah maka bagian kepalanya akan dipotong.
Hasilnya ayamnya pun memenangkan pertarungan tersebut. Raja semakin merasa penasaran dengan siapakah sebenarnya Cindelaras. Kemudian ayam jagonya menyanyikan lagu yang biasanya dinyanyikannya setiap pagi hari. Sesudah mendengar ayam jago menyanyi, sang raja meminta Cindelaras agar menjelaskan mengenai ibunya.
Kejadian ini membuat penyembuh meminta maaf karena sudah tidak jujur kala itu. Kini selir mendapatkan hukuman, sang ratu kembali ke kerajaan dan hidup bahagia bersama raja serta anaknya.
Cerita Rakyat Telaga Bidadari
Ada sebuah telaga yang berpenghuni. Penghuninya adalah seorang pemuda tampan dengan nama Awang Sukma. Ia pandai meniup suling dan hidupnya hanyalah seorang diri. Ia juga mempunyai kegemaran lainnya yaitu mencari burung. Namun, suatu ketika suasananya sedang terasa sepi.
Jadi, ia tidak bisa memanen burung karena tidak ada satupun burung yang hinggap. Ia merasa sangat heran. Tidak seperti biasanya burung-burung sepi kala itu. Suatu ketika ia tidur dan mendengar suara orang berbincang-bincang. Ia melihat ternyata ada 7 bidadari berada di telaga yang sedang bermain air.
Awang Sukma ingin melihatnya dengan jarak yang dekat sehingga ia memutuskan untuk segera menuju ke telaga. Sesudah sampai di telaga, ia bersembunyi. Kemudian salah satu pakaian dari bidadari tersebut ia ambil. Ketika mereka akan pulang, salah satu bidadari yang pakaiannya sudah diambil oleh Awang Sukma merasa gelisah.
Sebab ia tidak mendapatkan baju serta alat terbang yang dicarinya. Pada akhirnya ia menerima tawaran yang diberikan oleh Awang Sukma untuk tinggal di rumahnya dan mereka berdua menikah. Selama pernikahan, mereka dianugerahi seorang anak yang diberi nama Kumalasari.
Pada suatu waktu, sang putri atau bidadari tersebut akhirnya mengetahui sesuatu hal yang mengejutkan. Ia mengetahui bahwa suaminya adalah orang yang sudah menyembunyikan pakaiannya dan membuatnya menjadi tidak bisa kembali ke kayangan.
Jadi, selama ini suaminya sudah membohonginya. Sang putri kemudian memutuskan untuk kembali ke kayangan menyusul kakak-kakaknya yang lainnya.
Cerita Rakyat Keong Mas
Cerita rakyat selanjutnya yang bisa dijadikan sebagai referensi bacaan yaitu tentang Keong Mas. Zaman dahulu kala, hiduplah seorang raja di kerajaan Daha yang bernama Kertamerta. Ia mempunyai dua orang putri yang bernama Candra Kirana dan Dewi Galuh. Hidup mereka bahagia.
Pada suatu ketika, pangeran yang bernama Inu Kertapati datang ke istana karena ingin melamar salah satu putri sang raja. Putri yang dipilihnya adalah Candra Kirana. Kemudian mereka memutuskan untuk segera melangsungkan acara tunangan. Namun ternyata Dewi Galuh juga menaruh hati pada pangeran tersebut.
Hal ini mengakibatkan Dewi Galuh ingin menyingkirkan Candra Kirana dari kerajaan tersebut dengan membuat suatu rencana. Dewi Galuh meminta bantuan dari seorang penyihir untuk membuat adiknya menjadi terlihat buruk.
Sang penyihir saat itu tidak bisa masuk ke dalam istana. Setelah itu, ia memfitnah Candra Kirana sampai akhirnya ia dikeluarkan dari kerajaan. Di perjalanannya sesudah diusir dari kerajaan ia bertemu dengan sang penyihir jahat tersebut. Lalu Candra Kirana diubah menjadi seekor keong.
Penyihir tersebut menjelaskan bahwa kutukan nantinya bisa hilang ketika ia bertemu dengan Raden Inu Kertapati tunangannya. Raden Inu Kertapati mencari-cari keberadaan Candra Kirana yang diusir dari kerajaan. Sebab ia tahu bahwa Candra Kirana belum meninggal.
Ia tidak kelah lelah mencarinya sampai suatu saat berhasil bertemu juga dengan Candra Kirana. Kemudian sang raden membawanya pulang menuju istana. Candra Kirana juga mengajak seorang nenek yang selama ini sudi untuk merawatnya ketika ia masih menjadi seekor keong.
Sesudah sampai di istana, akhirnya ia menceritakan semua yang dialaminya kepada sang ayah. Lalu sang ayah meminta maaf karena sudah melakukan sesuatu yang membuatnya menjadi menderita selama ini. Dewi Galuh melarikan diri menuju ke sebuah hutan. Sejak saat itulah Inu Kertapati dan Candra Kirana menikah dan hidup bersama dengan bahagia.
Ande-Ande Lumut
Dahulu kala ada sebuah kerajaan yang bernama Kerajaan Kahuripan. Kerajaan ini dibagi menjadi 2 yaitu Kerajaan Jenggala dan Kerajaan Kediri. Sesuai dengan permintaan dari sang raja kedua kerajaan ini pada akhirnya kembali bersatu. Pangeran Raden Panji dan Putri Sekartaji akan mengadakan acara pernikahan.
Namun, ibu tirinya menentang rencana tersebut. Kemudian ibu tirinya mempunyai rencana untuk menyembunyikan Putri Sekartaji beserta ibu kandungnya. Suatu ketika sang pangeran datang untuk menikahi Putri Sekartaji. Namun yang ia dapatkan adalah Putri Sekartaji tidak ada.
Ibu tirinya segera memintanya untuk menikah saja dengan anaknya yang bernama Indah Sari. Pangeran menolak tawaran tersebut dan memutuskan untuk mencari keberadaan sang putri. Pangeran diangkat oleh mbok rondo menjadi anaknya dan kini namanya berubah menjadi ande-ande lumut.
Suatu saat ia meminta sang ibu untuk memberikan kabar bahwa ia ingin mencari seorang istri. Kabar tersebut sudah menyebar sampai ke telinga sang putri yang saat ini juga sedang mengembara. Putri kini menjadi klething kuning. Sesudah sampai di tempat tujuan, ketiga klething yang datang padanya langsung ditolak.
Penolakan tersebut disebabkan oleh mereka yang telah dicium oleh si yuyu kangkang yang sebelumnya sudah membantu untuk menyeberangi sungai. Klething kuning kemudian menyusul ketiga kakaknya sesudah selesai mengerjakan pekerjaan rumah. Ia merasa kebingungan untuk menyeberang ketika sampai di sungai.
Yuyu kangkang akhirnya datang dan membantunya untuk menyeberangi sungai tersebut. Klething kuning mengolesi bagian pipinya dengan kotoran ayam pada saat yuyu kangkang menagih janjinya. Yuyu kangkang menjadi tidak mau menciumnya dan menyuruhnya untuk segera saja pergi.
Kedatangan klething kuning di rumah ande-ande lumut disambut dengan bahagia. Semuanya merasa heran kenapa seorang wanita yang bau dan nampak kumal adalah yang ande-ande lumut pilih. Mbok rondo juga merasa bingung. Klething kuning kaget melihat ande-ande lumut adalah tunangannya yang dia cari-cari selama ini.
Seketika saja ia langsung berubah menjadi sosok wanita yang cantik. Ketiga kakaknya tidak menyangka dan kaget ternyata seseorang yang mereka perlakukan tidak baik selama ini itu merupakan Putri Sekartaji. Tidak lama kemudian ande-ande lumut mengubah dirinya menjadi seorang pangeran Panji. Kemudian mereka berdua akhirnya hidup dengan bahagia.
La Moelu
Cerita rakyat yang berikutnya terjadi pada seseorang yang bernama La Moelu. La Moelu hidup tinggal bersama sang ayah. Pekerjaan yang mereka jalani sehari-hari yaitu memancing ikan di sungai. Suatu ketika, mereka memperoleh seekor ikan kecil yang lucu dan aneh.
Sang ayah akhirnya memutuskan untuk merawat ikan yang lucu dan aneh tersebut. Esok harinya, ikan tersebut sudah tumbuh dengan ukuran yang besar. Bahkan ketika di pindah ikan tersebut terus saja membesar hingga membuat wadahnya menjadi tidak cukup untuk menampung ikan tersebut.
Sang ayah memutuskan untuk meminta La Moelu melepaskan ikan yang diberi nama Jinnade tersebut di laut. Ia memberikan pesan bahwa ketika ia memanggilnya, maka ikan tersebut harus segera datang dan akan diberikan makan nantinya.
Suatu ketika ada tetangganya yang mencoba untuk memanggil ikan tersebut. Setelah berhasil memanggilnya, sang tetangga memasaknya. Setelah La Moleu mengetahui hal tersebut, ia memutuskan untuk mengubur duri ikannya. Tiba-tiba dari kuburan duri ikan tersebut tumbuh sebuah pohon emas yang akhirnya bisa dipakai untuk kebaikan olehnya.
Cerita Rakyat Putri Junjung Buih
Salah satu cerita rakyat yang berasal dari Kalimantan Selatan yaitu tentang Putri Junjung Buih. Kisahnya terjadi di sebuah kerajaan Amuntai di Pulau Kalimantan yang pemimpinnya merupakan dua orang bersaudara. Kedua saudara tersebut bisa membagi tugas mereka dengan sangat baik.
Jadi, diantara keduanya tidak pernah terjadi suatu perselisihan. Namun, mereka berdua belum memiliki anak. suatu ketika sang permaisuri kerajaan sudah mengandung serta melahirkan bayi kembar. Kabar baik tersebut membuat kakaknya menjadi semangat untuk mempunyai anak.
Kala itu seorang bayi yang berada di sebuah sungai ia temukan dan diberi nama Putri Junjung Buih. Bayi tersebut bisa berbicara. Ia mempunyai sebuah permintaan yaitu ia menginginkan selembar kain serta selimut yang ditenun dalam jangka waktu pembuatan setengah hari.
Pada akhirnya sang raja memutuskan untuk membuat sebuah sayembara. Bagi siapa saja yang bisa melakukannya nantinya akan diangkat menjadi pengasuhnya. Ada seorang perempuan yang bernama Ratu Kuripan berhasil memenangkan sayembara yang dibuat oleh raja tersebut.
Ratu Kuripan tidak hanya pandai menenun, tetapi juga mempunyai kekuatan gaib. Kemudian ratu tersebut pada akhirnya diangkat menjadi pengasuh dari Putri Junjung Buih.
Baca juga cerita cinta
Itulah kumpulan beberapa cerita rakyat yang bisa Anda jadikan referensi bacaan. Setiap cerita rakyat tersebut tentunya mempunyai pesan moral yang berbeda-beda dan bisa Anda jadikan pelajaran hidup.