Majas Personifikasi – Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang digunakan secara nasional sebagai bahasa pemersatu bangsa. Pasalnya setiap daerah di Indonesia memiliki bahasa daerah sendiri-sendiri yang belum dimengerti oleh orang dengan asal yang berbeda. Dalam seni Bahasa Indonesia memiliki gaya bahasa tersendiri.
Salah satunya adalah dengan menggunakan majas. Majas merupakan sebuah gaya bahasa yang digunakan untuk menyampaikan sebuah pesan dengan cara kiasan atau imajinatif. Gaya bahasa ini digunakan dengan maksud dan tujuan tertentu. Biasanya agar pembaca lebih terpancing secara emosional.
Ada berbagai macam majas yang bisa digunakan.salah satunya adalah majas personifikasi. Majas personifikasi ini cukup sering ditemukan dalam sejumlah lirik lagu atau bait dalam puisi yang memiliki kata-kata indah dan imajinatif. Nah untuk lebih mengenal apa itu majas personifikasi, berikut ini adalah penjelasan lengkap tentang majas tersebut.
Mulai dari pengertian, ciri-ciri dan bagaimana penerapannya dalam sebuah kalimat. Penasaran? Simak ulasannya berikut ini!
Pengertian Majas Personifikasi
Pengertian majas personifikasi adalah gaya bahasa yang menggunakan perbandingan benda-benda yang tidak bernyawa (benda mati atau selain manusia) seakan-akan memiliki nyawa dan memiliki sifat-sifat makhluk hidup layaknya seorang manusia.
Ada pula pendapat lain yang menyatakan bahwa majas personifikasi merupakan gaya bahasa yang memberikan sifat-sifat manusia atau suasana pada benda yang mati sehingga benda tersebut seolah-olah hidup atau bertingkah laku layaknya manusia.
Sementara pengertian majas personifikasi secara bahasa, berasal dari kata “personifikasi” yang merupakan bagian dari bahasa Yunani kuno dari kata prosopopoeia yang memiliki makna memanusiakan. Penggunaan majas sering kali bisa ditemukan dalam sebuah karya sastra seperti novel, cerpen, puisi dan lain sebagainya.
Ciri-Ciri Majas Personifikasi
Dalam sebuah kalimat atau paragraf sering kali ditemukan berbagai jenis majas. Baik majas perbandingan, majas sindiran atau majas penegasan.
Masing-masing kategori memiliki jenis majas yang beragam. Seperti yang sudah dijelaskan diatas, bahwasanya majas personifikasi termasuk ke dalam kategori majas perbandingan karena membandingkan antara benda yang tidak hidup dengan benda hidup atau bernyawa.
Nah, Untuk bisa menentukan apakah sebuah kalimat merupakan bagian dari majas personifikasi atau tidak sebenarnya bukanlah hal yang sulit. Majas personifikasi memiliki ciri khas tersendiri yang berbeda dengan jenis majas yang lainnya. Adapun ciri-ciri majas personifikasi adalah sebagai berikut:
- Pilihan kata yang digunakan biasanya memberikan nuansa atau sifat manusia pada sebuah benda yang tidak bernyawa.
Sifat tersebut bisa berupa gerakan atau perilaku yang biasa dilakukan oleh manusia setiap harinya. Seperti menari, bernyanyi, berlari, berkejaran, bergoyang dan lain sebagainya.
- Pilihan kata yang digunakan biasanya memakai perbandingan antara benda mati dengan benda yang hidup atau bernyawa.
Benda-benda mati tersebut bisa hewan atau tumbuhan yang kemudian diberikan sifat atau perilaku manusia. Seperti rumput bergoyang, ombak berkejaran dan lain sebagainya.
- Pilihan kata dalam majas personifikasi biasanya menggambarkan sebuah suasana atau nuansa dengan citra atau bayangan yang nyata atau kongkret.
Majas personifikasi ini biasanya digunakan untuk menggambarkan sebuah suasana. Misalnya dalam kalimat semilir angin berhembus yang membelai rambut mendamaikan hati. Dan lain sebagainya
Contoh Majas Personifikasi
Nah untuk lebih memperdalam pemahaman Anda tentang majas personifikasi berikut ini adalah contoh penggunaan majas personifikasi yang diterapkan dalam sebuah kalimat. Penasaran seperti apa? Simak ulasannya berikut ini!
1. “Bulir Padi menunduk seraya mengucapkan selamat pagi kepada para pejalan kaki.”
Dalam kalimat di atas terdapat majas personifikasi pada kalimat “bulir padi menunduk”. Gaya bahasa ini memberikan sifat atau perilaku yang biasa dilakukan oleh manusia ke bulir padi yang nyatanya tidak memiliki nyawa.
2. “Dipeluk dingin kemarau yang bermulut sepi”
Di dalam kalimat diatas disebutkan bahwa kemarau yang merupakan sebuah musim dapat melakukan sebuah tindakan yang dilakukan oleh manusia, yaitu memeluk. Majas yang digunakan dalam kalimat di atas adalah majas personifikasi.
3. “Malam itu, bulan mengintip di balik awan bersama dedaunan yang ikut menari mengikuti alunan musik malam”
Dalam kalimat “bulan mengintip”, “dedaunan menari” merupakan bentuk dari majas personifikasi. Di dalam kalimat tersebut terdapat pilihan kata yang menggambarkan sifat manusia kedalam benda mati.
4. Sudah dua jam lebih pemadam kebakaran bertarung melawan api di lokasi kebakaran.
Sudah diketahui bersama bahwasanya api merupakan benda mati. Namun bagaimana bisa seorang pemadam kebakaran bertarung melawan api. Tentunya hal tersebut hanyalah sebuah kiasan agar kalimat menjadi lebih hidup.
5. Bulan dan bintang akan terus menemani perjalanan malam ini.
Bulan dan bintang merupakan bintang mati. Dalam majas personifikasi ini bulan bintang diberikan sifat manusia yang bisa menemani.
6. Tarian daun berguguran begitu indah dilihat saat senja seperti ini.
Bagaimana mungkin sebuah daun bisa menari. Hal tersebut hanyalah majas personifikasi untuk menggambarkan tentang keindahan suasana senja.
7. Karang besar itu menghalangi ombak yang berlarian menuju pantai
Ombak yang berlarian merupakan bentuk dari majas personifikasi, karena terdapat pemilihan kata yang memberikan sifat benda mati seolah-olah menjadi hidup layaknya manusia.
8. Gugusan pulau semakin tahun berkurang terkikis oleh hantaman ombak setiap hari
Terkikis oleh hantaman ombak merupakan bentuk majas personifikasi. Yang memberikan sifat kepada ombak layaknya manusia yang bisa mengikis.
9. Terlihat awan mulai murung, bertanda hari akan hujan
Kalimat awam mulai murung merupakan bentuk majas personifikasi. Hal ini menunjukkan adanya pemberian sifat kepada benda mati kepada benda hidup layaknya manusia.
10. Di daerah lereng kabut tebal juga dingin menyelimuti desa ketika pagi menjelang
Kalimat kabut tebal juga dingin menyelimuti merupakan bentuk majas personifikasi. Hal ini menunjukkan adanya pemberian sifat kepada benda mati kepada benda hidup layaknya manusia.
11. Langit ikut melindungi para pengunjuk rasa pada 411 kemarin
Langit merupakan benda mati. Namun dalam kalimat digambarkan seolah-olah langit bisa berperilaku seperti manusia yang mampu melindungi. Kalimat tersebut merupakan bentuk majas personifikasi. Hal ini menunjukkan adanya pemberian sifat kepada benda mati kepada benda hidup layaknya manusia.
12. Motor tua ini mulai terbatuk batuk ketika dipakai untuk perjalanan jauh.
Bagaimana mungkin sebuah motor bisa batuk-batuk layaknya manusia. Hal ini hanyalah sebuah penggambaran tentang kondisi motor tua yang sudah tidak kuat untuk bisa digunakan dalam perjalanan jauh.
13. Uang dua ribu ini menyelamatkannya dari rasa lapar yang mendera
Uang merupakan benda mati, namun dalam kalimat di atas digambarkan bahwa uang tersebut mampu menyelamatkan kelaparan layaknya seorang manusia yang bisa menyelamatkan. Kalimat tersebut merupakan bentuk majas personifikasi. Hal ini menunjukkan adanya pemberian sifat kepada benda mati kepada benda hidup layaknya manusia.
14. Sungguh tutur katanya menusuk hati membuat aku terluka
Tutur kata seharusnya tidak bisa membuat terluka karena merupakan benda mati. Namun dalam kalimat di atas diberikan sebuah sifat layaknya manusia yang bisa melakukan sebuah tusukan hingga bisa melukai seseorang.
15. Suara Kakek menyadarkanku dari lamunan panjang masa mudanya
Kalimat tersebut merupakan bentuk majas personifikasi. Hal ini menunjukkan adanya pemberian sifat kepada benda mati kepada benda hidup layaknya manusia.
16. Narkoba dan Obat terlarang telah membunuh jutaan korbannya
Obat merupakan benda mati namun dalam kalimat diatas diberikan sifat yang bisa dilakukan layaknya manusia. Yaitu bisa membunuh. Hal ini hanyalah sebuah gambaran tentang bahasa narkotika yang dapat mengakibatkan overdosis dan kematian.
17. Materi kalkulus telah masuk di kepalaku
Kalimat tersebut merupakan bentuk majas personifikasi. Hal ini menunjukkan adanya pemberian sifat kepada benda mati kepada benda hidup layaknya manusia.
18. Smartphone telah menghipnotis para penggunanya
Smartphone merupakan benda mati. Namun dalam kalimat di atas disebutkan bahwa smartphone mampu menghipnotis. Padahal hipnotis merupakan tindakan yang dilakukan oleh manusia.
19. Perahu nelayan melaju kencang membelah lautan bergegas pulang
Perahu merupakan benda mati. Dalam majas personifikasi perahu diberikan sifat layaknya manusia yang bisa melaju atau berlari.
20. Skripsi menyadarkanku dari rasa malas berkepanjangan
Kalimat di atas merupakan salah satu contoh penerapan majas personifikasi dalam sebuah kalimat. Terbukti dengan adanya pemberian sifat kepada benda mati yang seolah-olah bernyawa dan berperilaku seperti manusia. Seperti skripsi yang merupakan benda mati bisa menyadarkan layaknya manusia.
21. Siapa kira siang ini mentari begitu ceria, dibandingkan tadi pagi
Mentari begitu ceria merupakan bentuk dari majas personifikasi.dimana mentari merupakan benda mati yang diberikan sifat ceria layaknya seorang manusia.
22. Sepi, gelap mencekam, hanya tersisa tubuh yang dipeluk malam, menggigil kedinginan.
Dipeluk malam merupakan bentuk kalimat dari majas personifikasi. Dimana malam merupakan benda mati namun bisa melakukan pekerjaan yang dilakukan oleh manusia seperti memeluk. Tentunya hal tersebut hanyalah sebuah penggambaran belaka.
23. Hari ini satu harapku, pelangi akan muncul tersenyum padaku.
Pelangi muncul tersenyum merupakan contoh dari majas personifikasi. Dimana pelangi merupakan benda yang tidak bernyawa namun diberikan sifat yang biasa dilakukan oleh benda yang memiliki nyawa layaknya manusia, yaitu tersenyum.
24. Dompet mulai berbisik meminta untuk segera diisi.
Dompet berbisik merupakan bentuk majas personifikasi. Hal ini terjadi karena pemilihan kata yang memberikan sifat kepada benda yang tidak bernyawa dapat berperilaku layaknya benda yang bernyawa atau manusia.
25. Matahari pagi muncul menyapa orang orang yang tengah menyemai disawah.
Matahari menyapa merupakan bentuk dari kalimat bermajas personifikasi. Dimana matahari merupakan benda yang mati atau tidak bernyawa akan tetapi seolah berperilaku layaknya manusia yang bernyawa bisa menyapa.
- Teriakan petir seakan hendak menghancurkan dunia
- Komputer ini menyelesaikan semua tugas tugas yang diberikan padaku selama ini
- Baju baju di toko itu menggodaku untuk memilikinya
- Mata orang pada lukisan itu terus mengikuti dan menatapku
- Hari berjalan begitu cepat seolah tak ada jeda untuk sekedar menarik nafas dalam dalam
- Tulisannya menceritakan betapa menderita kehidupannya dahulu kala
- Sesekali perlu untuk berwisata ke pedesaan mendengarkan merdunya nyanyian alam
- Cahaya matahari mengintip dari balik jendela kamarku, memaksaku untuk terbangun
- Hawa dingin di luar menahanku untuk berangkat ke sekolah
- Kebencian anak itu terhadap temannya telah menutup pintu hatinya rapat rapat
- Berhentilah merokok karena dapat membunuh orang orang terdekatmu
- Ketika aku melihat rembulan, dia seperti tersenyum padaku seakan aku tengah merayunya
- Daun pohon kelapa melambai lambai para nelayan untuk segera merapat ke daratan
- Ucapan dari para Habib itu mampu meredam kemarahan para pengunjuk rasa
- Banjir bandang menyapu puluhan rumah warga di Jakarta Utara
- Biarlah seluruh alam menertawai aku, aku akan tetap menunggu walau hingga kini tanpa ada kepastian darimu
- Hewan peliharaan lucu ini sudah menemaniku semenjak aku kecil
- Bencana banjir di Jakarta kemarin menelan 3 korban jiwa
- Akhir tahun lalu seorang anak SMA hilang di pantai teleng ria diseret ombak
- Siang ini matahari tengah bersembunyi dibalik awan
- Paket itu datang ketika aku tengah berada di Jakarta
- Angin malam ini menggoda membelai rambut dan wajahku
- Beberapa tahun yang lalu Gunung Merapi memuntahkan lahar dari dalam tubuhnya
- Aroma makanan itu menggoda lidah untuk segera di cicipi
- Siang malam bayangan dirimu selalu mengusik
- Informasi tentang kesuksesan Rivai menghampiriku sangat cepat
- Beberapa bulan ini Riau tengah diselimuti dengan asap tebal karena pembakaran hutan
- Aku melamun mendengarkan lirih bisikan angin yang masuk ke telinga
- Suara nyanyian dari puluhan burung memenuhi langit langit hutan
- Harta dapat membutakan banyak orang
- Pemandangan diatas gunung memanjakan mata para pendaki
- Helm itu melindungimu dari benturan keras jika terjatuh
- Tugas ini sudah hampir dikejar deadline. besok harus selesai.
- Aroma masakan dari mama pagi ini sangat menggoda para tetangga yang ada di sekitar rumah.
- Nyiur melambai-lambai menuju arah ku seolah tidak ingin aku meninggalkanmu pantai.
- Panasnya mentari pada siang itu benar-benar membakar kulit tangan si wanita cantik itu.
- Daun-daun pepohonan yang berbisik lembut tertiup oleh angin sepoi-sepoi.
- Badai tsunami tersebut menyapu bersih banyak rumah-rumah yang sudah dilaluinya.
- Gunung berapi tersebut akhirnya memuntahkan isi dari perutnya yang panas pada permukaan.
- Burung kenari tersebut bersiul-siul indah seolah merasakan bahagia.
- Pada pagi tersebut para peselancar saling kejar-kejaran bersama ombak tinggi.
- CCTV pada tempat kejadian sudah menyelamatkan seorang pria akan tuduhan tindak kriminal.
- Makanan panas serta pedas yang dikunyah oleh wanita itu akhirnya bisa membakar lidahnya.
- Badai topan mengamuk dan menghancurkan pemukiman penduduk di sekitarnya.
- Butir-butir dari nasi itu menangis sedih pasca dibuang di tempat sampah.
- Jeritan panjang dari peluit wasit pun akhirnya mengakhiri pertandingan dari sepak bola tersebut.
- Masakan pedas yang ada di warung tersebut menggetarkan lidah tamu.
- Hujan pada malam ini memeluk mereka yang mana kala itu sedang sedih karena jomblo.
- Siang itu langit pun sedang bersedih serta menangis membasahi bumi.
- Hari ini matahari telah mulai tertidur dan segera digantikan rembulan.
- Dingin malam berhujan ini terasa begitu menusuk-nusuk sampai ke tulangku.
- Angin genit itu mengelus merah putihku yang mana berkibar sedikit malu-malu.
- Si jago merah pun akhirnya melahap habis semua pemukiman masyarakat yang kala itu dilaluinya.
- Alunan musik malam pada malam ini mengajak ranting-ranting pohon ikut menari.
- Sirene mobil dari Ambulan itu menjerit-jerit ketika mengantarkan jenazah korban kebakaran.
- Sisir usang itu selalu setia merapikan rambut keriting ku.
- Helm itu sudah menyelamatkan banyak pekerja akan benturan benda-benda yang ada sekitar lokasi kerja.
- Hasil sawah serta kebun kedua orang tuaku sudah membiayai semua kebutuhan hidupku saat kuliah.
Nah itulah berbagai contoh dari majas personifikasi. Sementara penerapannya dalam sebuah karya sastra adalah sebagai berikut:
- Lagu dari Banda Neira yang berjudul Yang Patah Tumbuh, Yang hilang Berganti ini menggunakan majas personifikasi dalam salah satu baitnya. Anda bisa mencoba mengidentifikasi dinamakan majas personifikasi tersebut untuk mengasah pemahaman Anda terhadap majas personifikasi tersebut.
Jatuh dan tersungkur di tanah aku
Berselimut debu sekujur tubuhku
Panas dan menyengat
Rebah dan berkarat
Yang patah tumbuh, yang hilang berganti
Yang hancur lebur akan terobati
Yang sia-sia akan jadi makna
Yang terus berulang suatu saat henti
Yang pernah jatuh ‘kan berdiri lagi
Yang patah tumbuh, yang hilang berganti
Di mana ada musim yang menunggu?
Meranggas merapuh
Berganti dan luruh
Bayang yang berserah
Terang di ujung sana
Yang
yang patah tumbuh, yang hilang berganti
Yang…
Nah, bagaimana menurut Anda? Sekarang sudah jelas bukan apa itu majas dan apa saja macam-macamnya. Terlebih untuk majas personifikasi. Semoga informasi di atas dapat bermanfaat bagi anda.