RANTAI MAKANAN – Seperti kita ketahui, bahwa kita sebagai manusia bukanlah menjadi satu- satu nya makhluk hidup yang menempati bumi. Melainkan masih ada makhluk hidup lain yang hidup berseberangan bahkan berdampingan dengan kita. Setiap makhluk hidup mejalani aktivitasnya masing- masing untuk memenuhi kebutuhannya. Semua makhluk hidup pada tempat nya masing- masing saling berinteraksi dan meberikan pengaruh.
Pengertian Rantai Makanan
Rantai Makanan sendiri merupakan bagian dari jaring-jaring makanan. Jaring-jaring makanan yaitu suatu gabungan dari rantai-rantai makanan yang dibuat dan digabungkan saling tumpang tindih pada suatu ekosistem.
Antara makhluk hidup dan lingkungan, kedua nya tidak dapat dipisahkan. Keduanya saling bergantung dan mempengaruhi satu sama lain. Setiap makhluk hidup menempati suatu tempat tersendiri yang disebut dengan habitat. Interaksi antar makhluk hidup dengan lingkungannya baik secara langsung atau tidak langsung terjadi pada suatu tingkat organisme. Berikut diagram alur pada ekosistem:
Ekosistem | ||||
→ | ||||
→ | ||||
Komponen Abiotik | Komponen Biotik | |||
⇓ | ||||
Produsen | Konsumen | Dekomposer | ||
Aliran Energi↵ | ||||
Rantai makanan | ||||
Daur materi | ||||
Jaring – jaring makanan |
Dalam artikel ini, kami akan lebih menjelaskan materi tentang rantai makanan, namun sebelum masuk pada pembahasan rantai makanan, alangkah baiknya jika diawali dengan pembahasan singkat mengenai hal- hal yang berpengaruh dengan rantai makanan.
Pada suatu tempat, tidak mungkin hanya di huni oleh satu populasi saja. Melainkan ada banyak polulasi yang hidup pada suatu tempat yang sama. Perkumpulan dari beberapa populasi yang saling berinteraksi disebut komunitas. Komunitas ini bisa terdiri dari predasi, kompetisi, dan simbiosis.
Interaksi antar populasi dapat mempengaruhi kerapatan dan distribusi populasi antar dua populasi. Pengaruh terhadap dua populasi tersebut akhirnya berpengaruh pada struktur dan komposisi komunitas. Suatu ekosistem terbentuk dari ekosistem dan lingkungannya.
Komunitas yang berasal dari suatu ekosistem akan berinteraksi satu sama lain dan juga akan berinteraksi dengan lingkungan abiotik. Interaksi yang dilakukan oleh suatu organisme dengan lingkungannya mempunyai tujuan untuk kelangsungan hidupnya. Kelangsungan hidup suatu organisme memerlukan energi.
Energi untuk kelangsungan hidup diperoleh dari bahan organik. Energi dari bahan organik disebut sebagai energi kimia. Bahan organik yang mengandung energi dan unsur – unsur kimia di transfer dari satu oeganisme ke organisme yang lain. Perpindahan energi kimia dan iunsur hara berlangsung melalui proses makan memakan.
Charles Elton, seorang biologi dari Universitas Oxford pada sekitar tahun 1920- an menyadari bahwa rantai makanan bukanlah suatu unit- unit yang terisolasi . melainkan saling bertautan dalam jejaring makanan.
Seorang ahli ekologi dapat merangkum adanya hubungan teotritik suatu ekosistem dengan cara membuat diagram jejaring makanan dengan anak panah yang menautkan spesies berdasarkan berdasarkan apa memakan apa.
Struktur Trofik
Peristiwa makan dan dimakan antar organisme dalam suatu ekosistem membentuk suatu struktur trofik. Struktur trofik terdiri dari berbagai tingkat trofik. Setiap tingkat trofik merupakan kumpulan bebagai organisme dan sumber makanan tertentu.
Struktur dam dinamika sebuah komunitas sangat bergantung pada hunungan makan- dimakan antara organisme- struktur trofik (trophic structure) komunitas tersebut. Transfer energi makanan ke atas tingkat trofik dari sumbernya di tumbuhan dan organisme autotrof lain (produsen primer) melalui herbivora , karnivora (konsumen sekunder, tersier, dan kuantener) dan pada akhirnya le dekomposer disebut rantai makanan.
Tingkat trofik pertama adalah kelompok organisme bagian autotrof. Organisme autotrof adalah organisme yang dapat membuat makananya sendiri dengan bantuan sinar matahari. Yaitu tumbuhan dan fitoplankton.
Namun, ada beberapa jenis autotrof yang tidak menggunakan energi sinar matahari untuk menghasilkan bahan organik. Organisme seperti ini disebut kemoautotrof. Organisme ini menggunakan energi panas bumi, misalnya hidrogen sulfat. Contoh energi autotrof adalah bakteri sulfur.
Produsen
Dalam struktur trofik, organisme autotrof disebut produsen. Seperti di jelaskan sebelumnya, produsen (organisme autotrof) adalah makhluk hidup yang dapat membuat makanannya sendiri dengan bantuan sinar matahari. Proses pembuuatan makanan ini biasanya disebut sebagai proses fotosintesis.
Sebagai penyedia, produsen tidak memakan makhluk hidup lain, melainkan di makan. Produsen maka ekosistem darat adalah tumbuhan hijau. Produsen pada ekosistem perairan danau atau laut adalah ganggang hijau biru, dan bakteri berklorofil. Kedua kelompok organisme tersebut membentuk fitoplankton. Selain fitoplankon, produsen pada ekosistem air bisa ganggang atau tumbuhan hijau.
Konsumen
Tingkat trofik yang kedua dari struktur trofik suatu ekosistem yaitu ditempati oleh berbagai organisme yang tidak dapat membuat baham organik sendiri. Organisme tersebut disebut organisme heterotrof.
Bahan organik diperoleh dengan memakan organisme atau sisa – sisa organisme lain sehingga organisme heterotrof disebut dengan konsumen. Konsumen terdiri dari konsumen primer pada tingkat trofik kedua, konsumen sekunder pada tingkat trofik ketiga , dan konsumen tersier pada tingkat trofik keempat.
Konsumen tingkat 1 (konsumen primer) yaitu, organisme yang langsung memakan produsen. Organisme ini disebut juga denganherbivora. Contoh konsumen primer di darat yaitu siput, burung pemakan biji- bijian atau buah- buahan, serangga, serta berbagai jenis mamalia.
Konsumen tingkat 2 (konsumen sekunder) yaitu, organisme yang memakan konsumen primer (herbivora). Konsumen sekunder disebut sebgai karnivora karena memakan hewan. Hewan yang tergolong konsumen sekunder umumnya bertubuh kecil. Jadi biasanya disebut juga sebgai karnivora kecil. Contoh hewan yang termasuk konsumen sekunder di darat adlah katak, ayam, burung, laba – laba, dan sebagainya,
Konsumen tingkat 3 (konsumen tersier) yaitu, konsumen yang memakan konsumen sekunder . konsumen tersier biasanya disebut dengan karnivora besar. Contoh beberpa konsumen tersier adalah burung elang , burung hantu, harimau, paus, hiu, dan sebagainya.
Dekomposer
Dekomposer adalah organisme yang bertugas untuk mengurai bangkai- bangkai makhluk hidup. Dekomposer ini memakan semua makhlup hidup di semua trofik. Organisme ini bertugas mengubah zat organik menjadi zat anorganik.
Jalur makan dan di makan pada organisme pada suatu tingkat trofik ke trofik berikutnya yang membentuk urutan suatu arah tertentu ini adalah suatu rantai makanan. Rantai makanan yang berawal dari produsen disebut rantai makanan rerumput. Contohnya: rumput → belalang → burung kecil → burung elang.
Rantai makanan dapat dimulai tidak dari produsen. Tetapi dapat juga di mulai dari detritus. Detritus adalah partikel – partikel organik hasil penguraian berbagai organisme mati dan sisa organisme. Sisa organisme seperti runtuhan ranting atau dedaunan yang diuraikan oleh dekomposer, kotoran hewan.
Detritus merupakan makanan bagi organisme seperti cacing, rayap, keluwing, dan kecoa. Detritus dapat membentuk rantai makanan yang disebut detritivor. Contoh rantai makanan detritus adalah : hancurnya kotoran hewan → nematoda → kutu acarina → kalajengking. Contoh lain yaitu : daun yang sudah diuraikan → cacing tanah → ayam → manusia.
Alur rantai makanan pada umumnya seperti dibawah dibawah ini:
Tipe Rantai Makanan
Rantai Perumput
Tipe ini ialah suatu rantai makanan yang awal dari mata rantai dimulai dari tumbuhan atau produsen. Jadi urutannya yaitu tumbuhan sebagai tingkat I kemudian hewan herbivora adalah tingkat 2 kemudian untuk tingkat III dan selanjutnya yaitu hewan karnivora. Contohnya : Padi – Burung pipit – Ular – Elang
Rantai Parasit
Tipe ini ialah tipe rantai makanan dimana organisme yang kecil yang memakan organisme besar.
Contohnya : Sapi – Kutu – Burung Jalak – Elang
Rantai Detritus
Sedangkan untuk tipe ini, awal mulai mata rantai nya berawal dari organisme pengurai. Hasil busukan atau remukan dari bahan-bahan yang sudah terurai lalu dimakan oleh rayap, cacing dan sebagainya. Contohnya : Sampah Kayu – Rayap – Ayam – Ular
Rantai makanan di darat
Tumbuhan (produsen primer)
↓
herbivor (konsumen primer)
↓
karnivor (lonsumen sekunder)
↓
Karnivor (konsumen tersier)
↓
karnivor (konsumen kuartener)
↓
Dekomposer (pengurai)
Rantai makanan di laut
Fitoplankton (produsen primer)
↓
Zooplankton (konsumen primer)
↓
Karnivor (komsumer sekunder)
↓
Karnivor (konsumen tersier)
↓
Karnivor (konsumen kuantener)
↓
Dekomposer (pengurai)
anak panah menandakan energi dan nutrien yang melewati tingkat-tingkat trofik dalam suatu komunitas ketika organisme saling memakan. Jalur trofik juga dapat menentukan daur unsur – unsur kimia di alam karena dalam suatu makanan terdapat energi dan materi.
Meskipun dalam keterangan diatas jumlah organisme nya adalah lima, namun pada aplikasinya jumlah organismenya adalah menyesuaikan bisa kurang bisa lebih.
Di dalam suatu ekosistem, tidak mungkin hanya terjadi satu ekosistem saja. Suatu jenis produsen atau detrius dapat dimakan oleh berbagai konsumen primer. Suatu konsumen primer juga dapat memakan berbagai produsen atau detritus.
Pencabangan rantai makanan terdapat pada setiap tingkat trofik. Misalnya, tanaman air selain dimakan oleh bebek, juga dimakan oleh kelompok molusca seperti bekicot. Beberapa konsumen memangsa organisme pada beberapa tingkat trofik. Misalnya bangau dapat memangsa konsumen primer (misal ikan tawes), tetapi juga memangsa konsumen tingkat tinggi misalnya ikan gurame.
Organisme pemakan segala, yaitu pemakan produsen dan juga konsumen dari berbagai trofik. Organisme pemakan segala ini disebut dengan omnivora. Misalnya saja manusia. Dengan demikian, dalam suatu ekosistem hubungan makan dan dimakan sangat kompleks, saling berkaitab dan bercabang serhingga terbentuklah jaring – jaring makanan.
Aliran Energi
Cahaya matahari merupakan sumber terpenting bagi kehidupan manusia. Cahaya matahari masuk pada konsumen biotik melalui predusen. Oleh produsen, energi cahaya matahari diubah menjadi energi kimia. Energi kimia, tanah , atau air. Air sebagai pelarut unsur- unsir kimia merupakan komponen terbesar penyusun tubuh organisme.
Air juga mengalami daur ulang di alam. Daur ulang air dan unsur – unsur kimia melibatkan makhluk hidup dan batuan (geofisik) sehingga disebut daur biogekimia. Berikut penjelasan mengenai daur air, karbon, nitrogen dan sulfur.
Daur Air
Air di atmosfer berada dalam bentuk uapa air. Uap air berasal dari air daratan dan laut yang menguap karena panas cahaya matahari. Sebagai besar air di atmosfer berasal dari laut karena tiga oer empat bagian bumi adalah laut. Uap air di atmosfer terkondensasi menjadi awan yang turun ke daratan dan laut dalam bentuk hujan, air hujan di daratan masuk ke dalam tanah membentuk air permukaaan dan air tanah.
Tumbuhan darat menyerap air yang ada dalam tanah. Dalam tubuh tumbuhan air mengalir melalui tumbuhan. Selanjutnya melalui transpirasi uap air dilepaskan oleh tumbuhan ke atmosfer.
Hewan memperoleh air langsung dari air permukaan serta dari tumbuhandan hewan yang dimakan, sedangkan manusia memnggunakan sekitar seper empat air tanah, sebagian besar air keluar dari dalam tubuh manusia dan juga sebagai urin dan keringat. Air tanah dan air permukaan mengalir ke sungai, danau, kemudian laut.
Daur Karbon
Unsur karbon terdapat di atmosfer berbentuk karbon dioksida (CO2). Karbon dioksida masuk ke dalam komponen biotik melalui produsen. Penggunaan karbon dioksida oleh produsen adalah untuk membentuk suatu karbon yang berupa glukosa yang di hasilkan melalui proses fotosintesis. Bahan organik tersebut disalurkan kepada hewan maupun manusia melalui rantai makanan.
Respirasi oleh organisme autrotrof atau heterotrof menghasilkan karbon dioksida. Kebutuhan tumbuhan akan karbon dioksida hampir seimbang dengan pengeluaran karbon dioksida oleh respirasi organisme.
Pada tumbuhan, bagian yang mengandung banyak banyak karbon adalah batang dan kayu. Pada manusia dan hewan, terdapat pada tulang yaitu berupa bahan organik yang mengandung karbon. Manusia, hean , dan tumbuhan yang mati, akan diuraikan menjadi karbon dioksida.
Dalam kerak bumi, dapat di temukan karbon dalam bentuk minyak bumi dan batu bara yang merupakan bahan bakar fosil. Terjadinya ketidakseimbangan dapat disebabkan dengan jumlah karbon yang berada di atmosfer dan bahan bakar yang digunakan manusia.
Daur Sulfur
Tumbuhan menyerap sulfuur dalam bentuk sulfat (SO4). Perpindahan suatu sulfat ini melalui proses rantai makanan. Bakteri bertugas menguraikan komponen organik dari suatu makhluk hidup yang telah mati. Desulfobio dan Desulfomaculumi merupakan bakteri yang terlibat dalam daur sulfur.
Fungsi dari bakteri tersebut adalah mereduksi sulfat menjadi sulfida dalam bentuk hindrogen sulfida (H2S). Sulfur dioksidasi menjadi sulfat oleh bakteri kemolitotrof seperti Thiobacillus.
Batas Panjang Rantai Makanan
Setiap rantai makanan setiap jejaring makanan dalam sebuah jaring makanan biasanya hanya sepanjang beberapa mata rantai. Dalam jejaring antartik, jarang ada leboh dari tujuh mata rantai dari produsen sampai predator tingkat puncak apapun, dan sebagian besar rantai memiliki rantai yang berpanjang lima mata atau kurang.
Berikut ini menerangkan mengapa rantai makanan cenderung pendek. Ada dua hipotesis, yang pertama yaitu hipotesis energi (energetyc hypotesis), menyarankan bahwa panjang rantai makanan dibatasi oleh ketidak efesienan transfer energi di sepanjang rantai makanan.
Hipotesis energi memprediksi bahwa rantai makanan akan relatif lebih panjang di habitat- habitat dengan produksi fotosintetik yang lebih tinggi, sebab energi awal rantai lebih besar daripada di hanitat- habitat dengan produksi fotosintetik lebih rendah.
Hipotesis kedua, yaitu hipotesis stabilitas dinamis (dynamic stability hypothesis) mengajukan bahwa rantai makanan yang lebih panjang kalah stabildaripada rantai pendek. Fluktuasi populasi di tingkat trofuk yang lebih besar terlipat gandakan pada tingkat- tingkat yang lebih tinggi, sehingga berpotensi menyebabkan kepunahan lokal predator puncak.
Dalam lingkungan yang berubah- ubah, predator puncak harus mampu pulih dari kejaran lingkungan (misalnya musim dingin yang ekstrem) yang dapat mengurangi suplai makanan samoai ke atas rantai makanan. Semakin panjang rantai makanan, semakin lambat predator puncak pulih daro perubahan lingkungan. Hipotesis ini memprediksi bahwa rantai makanan akan lebih pendek di lingkungan yang berubah- ubah tak terduga.
Sebagian besar data yang ada , mendukung hipotesis energi. Misalnya, para ahli ekologi telah menggunakan komunitas lubang – lubang pohon di hutan tropis sebagai model – model percobaan untuk menguji hipotesis energi.
Banyak pohon memiliki parut cabang kecil yang membusuk, sehingga membentuk lubang di batang pohon. Lubang pohon menampung air dan menjadi habitat bagi komunitas mungil yang terdiri atas mikro organisme dan serangga pemakan daun mati.
Contoh – contoh rantai makanan
– Ekosistem sawah
Padi → belalang → burung cicit → burung elang → dekomposer
Padi → tikus → ular → burung gagak → dekomposer
– Ekosistem hutan
-rumput → rusa → harimau → singa
Rumput → kelinci → ular belang → ular piton → burung elang → dekomposer
– ekosistem sungai
Lumut → ikan kecil → ikan besar → burung → pengurai
Tumbuhan air → ikan kecil → burung bangau → dekomposer
– Ekosistem laut
Rumput laut → cumi- cumi → anjing laut → paus besar
Sekian penjelasan lengkap mengenai rantai makanan. Semoga penjelasan dalam artikel ini memberikan pemahaman kepada pihak membaca. Semoga bermanfaat .