17 Contoh Ice Breaking Indoor, Outdoor yang Simpel dan Menarik

Macam macam ice breaking – Ice breaking merupakan dua penggal kata yang berasal dari bahasa Inggris. Memiliki arti menghancurkan es, frasa ini biasanya digunakan dalam sebuah acara pelatihan, seminar presentasi dan lainnya. Hal ini bertujuan untuk mencairkan kebekuan atau canggung diantara para peserta.

Umumnya, kegiatan ini dipakai saat outbond maupun workshop berupa permainan ataupun simulasi dan bersifat lucu serta mengundang tawa. Secara garis besar, ice breaking berarti sebuah acara yang memiliki tujuan agar pesertanya bisa lebih saling mengenal.

Contoh ice breaking yang biasa di praktekkan ialah yel-yel, main tepuk-tepukan, menyanyi, dan permainan yang seru lainnya. Biasanya terdapat seorang pemateri bahkan MC untuk memimpin ice breaking. Berikut ini beberapa contoh ice breaking yang bisa Anda praktekkan untuk mencairkan suasana.

Daftar ISI

Tidak dan Iya

Disini peserta harus dibagi kedalam beberapa kelompok, yang masing-masing kelompok terdiri dari anggota 4 orang.
Salah seorang trainer akan menjelaskan apa saja yang menjadi aturan permainan.
Sebelumnya, trainer juga sudah harus mempersiapkan beberapa kata yang akan ditebak oleh peserta.
Permainannya, salah satu orang yang ada di tiap kelompok memiliki tugas untuk bertanya dengan serangkaian kata. Contohnya “apel”. Apakah bisa dimakan? Apakah tumbuhan atau hewan? Berwarna merah? Dan seterusnya hingga kata apel terjawab.
Nah untuk peserta lain hanya boleh menjawab dengan dua kata yakni iya atau tidak saja terkait dengan pertanyaan yang diajukan.
Orang yang bertugas sebagai trainer akan memberi batasan waktu untuk tiap kelompok guna menjawab setiap kata. Contohnya satu menit untuk menjawab 4 kata.

Sentuhan Pipi

Sang pemimpin akan menjelaskan tata cara permainan serta membagi kelompok berdasarkan jenis kelamin.
Dua peserta pertama diberi tugas untuk menebak nama barang melalui sentuhan pipi. Namun peraturannya kedua mata peserta harus ditutup.
Satu peserta lagi bertugas untuk mengarahkan benda yang harus ditebak dengan menggunakan sebuah tongkat atau alat apapun yang menyerupai tongkat. Namun dalam pengarahan benda tersebut jangan sampai mengeluarkan suara.
Contoh benda yang bisa disediakan ialah benda-benda aneh yang susah ditebak seperti contoh sponge cuci piring.
Umumnya, reaksi dari peserta yang bertugas untuk menebak akan bermacam-macam. Nah dari sinilah suasana hening dapat mencair berganti dengan canda dan tawa.
Teruskan permainan contoh ice breaking ini hingga terdapat satu pemenang yang mampu menjawab paling banyak.

Sambung Kata

Seperti biasa, seorang trainer akan membagi peserta dalam beberapa kelompok dan menjelaskan aturan mainnya.
Jika sudah, maka selanjutnya sang trainer akan menyediakan sebuah kalimat yang sebelumnya sudah dipenggal-penggal. Contoh mandi di sungai dipenggal menjadi man-di-di-su-ngai.
Tiap tiap kelompok memiliki giliran tugas sebagai penebak dan bersuara.
Kelompok yang bertugas bersuara, harus menyuarakan penggalan kata tersebut sesuai dengan frasa yang sudah dipotong.
Aturannya, tiap kelompok mendapatkan penggalan kata dan menyuarakan kata penggalan tersebut dengan lantang dan secara bersamaan.
Kelompok yang bertugas menebak akan diberikan dua kali kesempatan untuk mendengar tiap-tiap penggalan kata.
Yang menjadi inti dari permainan ini adalah, kesalahan menebak kata yang disebabkan oleh pengucapan yang kurang jelas karena dilakukan secara bersamaan.
Dan setelah waktu selesai maka peserta di masing-masing kelompok akan berdiskusi untuk merangkai penggalan kata tadi.

Pesan Tersembunyi

Seorang trainer akan menyediakan beberapa jumlah benda seperti cotton bud, jeruk nipis, korek api, lilin dan kertas.
Kedua, masing-masing peserta akan diminta untuk memperhatikan peragaan yang dilakukan oleh trainer.
Sang trainer akan membelah jeruk menjadi 3 atau 2 bagian kemudian mengambil airnya dengan menggunakan cotton bud.
Selanjutnya, mengambil kertas lalu menuliskan sebuah kata dengan menggunakan air jeruk yang ada pada cotton bud.
Jika sudah selesai menulis, kemudian diamkan beberapa saat dan siapkan sebuah lilin.
Tulisan yang berada di atas kertas tidak akan Nampak begitu saja. Namun ketika di dekatkan dengan api, barulah tulisan itu akan muncul.
Setelah berhasil melakukan contoh ice breaking ini, silahkan para peserta yang lain untuk mencobanya.

Siapa Dia

Permainan yang satu ini akan sangat berpengaruh untuk menimbulkan keakraban antar peserta. Berikut cara bermainnya:

Yang pertama ajaklah peserta untuk memperkenalkan dirinya masing-masing seperti nama dan profesinya. Perkenalan tersebut dirangkai dalam sebuah kalimat yang tidak lebih dari tujuh kata. Contohnya, nama Rini, guru matematika SMP 2.
Kemudian mintalah peserta kedua untuk menyebutkan apa saja yang dikatakan oleh peserta pertama. Namun kalimat tersebut disambung lagi dengan perkenalan dirinya. Contohnya, teman saya Rini guru matematika SMP 2, saya Gilang staff Tata Usaha. Begitulah hingga setiap peserta mendapatkan giliran.
Jika terdapat salah satu dari peserta tidak bisa mengingat nama serta profesi dari kawan sebelumnya, maka ia harus bertanya langsung kepada yang bersangkutan.

Ekor Naga

Hal pertama yang harus dilakukan ketika bermain ekor naga ialah membagi peserta menjadi dua kelompok.
Masing-masing kelompok harus membuat barisan panjang serta satu sama lain harus saling menyatu.
Tiap-tiap kelompok tersebut juga saling berhadap-hadapan.
Peserta yang berada paling depan sebagai kepala, dan yang ada di belakang bagaikan ekor naganya.
Sang kepala naga harus bisa mengincar ekor naga yang lain, sedangkan ekor naga harus bisa menghindar dari serangan kepala naga yang lain.
Saat permainan dinyatakan dimulai, peserta harus sigap dan bergegas menjalankan misinya.

Membentuk Kelompok

Contoh ice breaking yang satu ini harus dijalankan sesuai dengan instruksi dari trainer. Aturan mainnya sebagai berikut:

Peserta harus membentuk sebuah lingkaran.
Tiap-tiap peserta harus benar-benar mendengarkan instruksi atau aba-aba dari trainer tentang berapa orang yang harus mereka bentuk sebuah kelompok dalam lingkaran.
Jika trainer menyebutkan angka 3, maka peserta harus membentuk kelompok yang tiap kelompoknya terdiri dari tiga orang. Dan begitulah seterusnya.
Bagian siapapun yang tidak mendapatkan kelompok, maka ia akan mendapatkan hubungan sesuai dengan yang sudah disepakati.

Rumus Benar dan Salah

Sedangkan contoh ice breaking yang satu ini ialah sebuah permainan yang memiliki fungsi sebagai pelatih konsentrasi. Namun permainan ini tetap mengandalkan instruksi dari trainer.

Satu orang sebagai trainer akan menerangkan apa saja yang menjadi peraturan dari permainan benar dan salah.
Seluruh peserta diharapkan untuk berbaris dengan rapi dan menghadap ke arah trainer.
Apabila trainer mengatakan mengatakan mundur-maju maka yang harus dikatakan oleh peserta ialah mundur-mundur. Mengapa demikian? Hal ini karena rumusnya adalah benar salah.
Seorang trainer bisa dengan sesuka hati mengganti rumus. Misalnya menjadi salah-benar atau benar-benar dan salah-salah.
Tiap peserta yang melakukan kesalahan, harus keluar dari permainan.

Harimau Makan Harimau

Ini juga salah satu contoh ice breaking yang melatih konsentrasi serta cepat tanggap dari para pesertanya. Melalui indra pendengarannya, sang trainer juga harus kreatif dalam mendongeng.

Trainer awalnya akan menyuruh peserta untuk membuat sebuah lingkaran.
Setelah itu, perintah selanjutnya ialah kedua telapak tangan peserta harus diangkat sampai setinggi bahu. Kemudian tangan kanan mereka dibuka lebar sedangkan tangan kirinya diletakkan diatas tangan kanan teman yang ada di sebelahnya.
Ketika trainer menyebutkan kata harimau saat sedang bercerita, maka disini peserta dituntut harus bisa secepat mungkin menghindar dari tangkapan tangan teman di sebelahnya.
Sedangkan peserta yang jarinya berhasil tertangkap oleh peserta lain maka ia harus keluar dari permainan.

Tebak Gaya

Contoh ice breaking yang selanjutnya ialah tebak gaya, dimana permainan ini sangat bisa membangkitkan kreatifitas dari peserta.

Peserta akan membentuk kelompok yang didalamnya terdiri dari 4 orang atau lebih.
Dari masing-masing kelompok tersebut harus baris dengan barisan yang lurus.
Setiap peserta berbaris dengan membelakangi trainer, namun tidak dengan peserta yang berada paling depan.
Peserta yang berada di barisan paling depan berdiri menghadap trainer dengan mengambil sebuah gambar. Gambar bisa berupa hewan yang kemudian harus bisa di peragakan untuk selanjutnya bisa ditebak oleh peserta lainnya di kelompok itu.
Setelah bisa menghafal gambar dan menentukan gerakan dari setiap gambarnya, peserta yang berada di barisan paling depan menepuk pundak peserta kedua lalu memperagakan gerakan sesuai dengan gambar.
Kemudian peserta kedua menepuk pundak peserta ketiga dan begitulah selanjutnya hingga sampai di peserta terakhir.
Tiba gilirannya peserta terakhir yang bertugas untuk menebak gambar apakah sebenarnya yang sedang di peragakan.
Pastikan jarak antar peserta lumayan jauh hingga tidak terdengar suara apapun.

Melempar Spidol

Pertama trainer mengambil spidol.
Apabila trainer melempar spidol ke atas, maka peserta diwajibkan untuk bertepuk tangan dan berdesis secara bersamaan.
Namun ketika spidol kembali tertangkap oleh trainer, maka secara langsung peserta harus berhenti bertepuk tangan.
Trainer bisa melakukan lemparan sesuai keinginannya. Bisa dipercepat ataupun diperlambat agar mengecoh konsentrasi peserta.
Boleh juga dengan melempar spidol dari jarak terjauh hingga ke jarak yang terdekat.
Bisa pula trainer berpura-pura melempar spidol agar bisa mengetahui siapa yang bertepuk tangan serta berdesis.
Jadi, jika di antara para peserta ada yang kedapatan bertepuk tangan dan berdesis padahal spidol tidak dilemparkan oleh trainer, maka ia dianggap kalah dan akan diberi hukuman sesuai dengan kesepakatan.

Menyebut Objek

Yang pertama, peserta membentuk sebuah lingkaran.
Kemudian sang trainer akan masuk ke dalam lingkaran tersebut.
Selanjutnya trainer akan meminta peserta untuk menyebutkan nama sebuah objek. Contohnya nama hewan yang sesuai dengan huruf akhir dari yang disebutkan trainer. Misalnya, ketika trainer menyebutkan anjing, maka peserta harus menyebutkan nama hewan sesuai dengan huruf akhir kata anjing. Seperti g berarti gajah/gagak.
Peserta yang berhasil menyebutkan kata sesudah trainer, berhak untuk menunjuk peserta lain supaya menjawab nama hewan sesuai dengan huruf akhir gajah. Berarti H dan begitu seterusnya.
Peserta yang salah dalam menjawab, dianggap gugur dalam contoh ice breaking yang dimainkan ini.

Berhitung

Mulanya, peserta membentuk sebuah lingkaran dengan sang trainer kembali masuk kedalam lingkaran tersebut.
Lalu trainer menjelaskan apa saja aturan main yakni untuk setiap hitungan kelipatan dua, maka peserta dilarang menyebutkan kelipatan tersebut dan wajib menggantinya dengan berkata door ataupun dengan bertepuk tangan.
Trainer bisa dengan sesuka hati mengganti permainan berubah menjadi tiap kelipatan dua, peserta harus menyebutkan nama dari peserta lain. Lalu peserta yang namanya disebutkan wajib untuk melanjutkan hitungannya.
Sebaliknya, trainer juga bisa mempersulit permainan dengan cara melarang peserta untuk menyebutkan kelipatan 3, 2 dan 4. Ketika disebutkan kelipatan 3 maka peserta harus bertepuk tangan. Ganti ke kelipatan 2 peserta harus menyebutkan door. Selanjutnya untuk kelipatan 4 peserta harus berdiri.
Contoh ice breaking yang satu ini akan berakhir ketika semua peserta sudah gugur satu persatu.

Jika Maka

Awalnya peserta dibagi terlebih dahulu menjadi dua kelompok.
Kemudian, peserta diperintahkan untuk menyiapkan kertas/buku dan sebuah bolpoin.
Satu kelompok diberi nama jika, sedangkan kelompok lainnya diberi nama maka.
Kelompok bernama jika diberi tugas untuk menuliskan kalimat yang diawali kata jika, sama halnya dengan kelompok maka yang ditugaskan untuk menulis kalimat berawalan kata maka.
Lalu trainer akan memerintahkan setiap kelompok untuk menulis kalimat berawalan dengan kata jika maka sebanyak 4 kali.
Setelah semuanya selesai, maka masing-masing kelompok akan mengutus satu peserta untuk membacakan kalimat yang sudah mereka buat.
Tulisan tersebut dibacakan secara bergantian antara tulisan jika dan tulisan maka.
Setelah kelompok jika selesai membacakan satu kalimatnya, giliran kelompok maka yang harus langsung menyambung kalimatnya sesuai dengan apa yang sudah ditulis.
Biasanya akan terjadi kerancuan yang lucu di antara kalimat tersebut. Seperti contoh jika dian mandi maka dian minum.

Tebak-Tebakan

Contoh ice breaking berikutnya ialah main tebak-tebakan.
Rumusnya adalah seperti ini = kambing, yang ini = kucing kalau yang ini = tikus.
Trainer akan memberikan peserta sebuah pertanyaan dengan menunjuk jari-jarinya.
Kemudian peserta harus menjawab sesuai dengan kunci dari permainan.
Trainer boleh saja mengecoh peserta dengan cara menunjuk sembarang jari-jari nya.
Umumnya, peserta akan mengalami kesalahan karena terlalu fokus dengan apa dilihat, bukan apa yang mereka dengar.
Contohnya, ketika trainer bertanya ini maka jawaban yang benar adalah kambing.

Mengulang Petunjuk

Trainer awalnya akan menjelaskan apa saja aturan main di contoh ice breaking ini.
Kemudian, trainer akan menjelaskan jika jempol adalah saya, maka telunjuk adalah kamu. Jari tengah berarti dia, jari manis itu kamu sedangkan jari kelingking adalah kalian.
Lalu, ketika trainer mengangkat telunjuk, maka peserta harus menjawab dengan kata kamu. Jika trainer mengangkat ibu jari dan kelingking maka kata yang disebutkan adalah saya dan kalian.
Begitu seterusnya, dan biasanya yang menjadi kesulitan ialah peserta yang lambat dalam merespon pertanyaannya.

Ikuti Apa yang Didengar

Contoh ice breaking yang terakhir ialah bermain ikuti apa yang didengar.
Trainer akan menerangkan aturan main yang harus disepakati.
Peserta juga diwajibkan untuk mengikuti apa saja yang dikatakan oleh sang trainer.
Contohnya: bebek, bebek, rusa, bebek, rusa, bebek. Peserta harus mengikuti sang trainer.
Lalu trainer akan bertanya kepada peserta berapa jumlah bebek yang disebutkan.
Namun jika peserta masih salah dan kebingungan dalam menjawab, trainer bisa mengulangi apa yang ia katakan.