Contoh Catatan Kaki dan Cara Penulisannya yang Benar
Catatan kaki merupakan daftar keterangan khusus yang biasanya berupa rujukan atau sumber dituliskan di bagian bawah, halaman atau pada akhir bab. Catatan kaki berfungsi untuk memberi keterangan atau komentar, juga sebagai informasi mengenai sumber atau sebagai patokan penulisan dalam daftar bacaan.
Catatan kaki menjelaskan dari mana asal kutipan langsung maupun kutipan tidak langsung, atau sumber penggalan teks dalam sebuah tulisan. Setiap penggal teks yang menggunakan catatan kaki akan ditandai dengan nomor subscript di akhir kalimatnya, yang akan terkait langsung dengan sumber yang ada pada catatan kaki.
Tujuan Penulisan Catatan Kaki
Penulisan catatan kaki bertujuan untuk menyusun pembuktian, pengakuan sekaligus ungkapan terima kasih pada penulis dalam sebuah karya tulis yang menjadi sumber kutipan tersebut diperoleh.
Fungsi dan Manfaat Catatan Kaki
Catatan kaki biasanya digunakan dalam karya tulis ilmiah seperti makalah, skripsi, tesis dan lain sebagainya. Berikut adalah beberapa fungsi dari catatan kaki.
- Catatan kaki berfungsi untuk mempermudah pemahaman pembaca, memberikan penjelasan juga keterangan mengenai kutipan penyusun serta daftar bacaan lainnya.
- Catatan kaki juga berfungsi untuk memberi penghargaan dan pengakuan terhadap sumber serta penulis kutipan.
- Catatan kaki memiliki fungsi untuk menunjukan rujukan atau referensi, berkaitan dengan istilah-istilah asing atau rumit yang digunakan pada tulisan tersebut.
Aturan Teknis dan Cara Penulisan Catatan Kaki
Catatan kaki dalam penulisannya memiliki beberapa hal yang perlu diperhatikan sebagai berikut.
- Jarak antar baris dalam catatan kaki spasinya rapat, sedangkan jarak antar catatan kaki apabila lebih dari satu catatan menggunakan dua spasi
- Nomor penanda catatan kaki / footnote agak diangkat sedikit ke atas, mirip penulisan kuadrat, tetapi tidak sampai satu spasi. Ukuran penandanya juga sedikit lebih kecil. Contohnya seperti ini[1]
- Setiap baris catatan kaki dimulai dari margin paling kiri atau bisa juga margin sejajar
- Penulisan catatan kaki tidak boleh melebihi jarak 3 cm dari margin bawah
- Teks dipisahkan antara catatan kaki menggunakan garis sepanjang 14 karakter dan margin rata kiri dengan spasi 4
- Catatan kaki ditulis mulai dua spasi di bawah garis terakhir teks. Teks catatan kaki ditulis setengah spasi ke bawah setelah nomor penunjuk, dan setengah spasi ke bawah dari nomor penunjuk.
- Memberikan nomor di setiap bab dan judul dalam penulisan
- Memberi nomor pada catatan kaki dengan jarak 6 karakter dari sisi kiri
- Keterangan yang sama serta berurutan ditulis dengan kata ibid
- Apabila penulisannya tidak berurutan maka tulis op . cit , lih
Dalam penulisannya terdapat beberapa teknis mengenai catatan kaki yang perlu diperhatikan.
- Nama pengarang tidak perlu dibalik
- Nama pengarang yang dalam catatan kaki ditulis sesuai dengan urutan nama aslinya
- Judul buku dicetak miring (apabila diketik dengan komputer) atau digaris bawah (apabila tidak menggunakan komputer).
- Selain buku (koran, artikel majalah, atau jurnal), judul sumber ditulis dalam tanda petik dua (“…”), tidak diketik miring atau diberi garis bawah
- Kota terbit
- Nama penerbit
- Tahun terbit
- Nomor halaman
- Semua unsur catatan kaki dihubungkan dengan tanda koma (,), kecuali keterangan setelah kota terbit, dihubungkan dengan tanda titik dua (:).
- Apabila dalam penulisan nama pengarang ada dua atau tiga orang, maka dituliskan semua
- Jika lebih dari tiga orang, maka yang ditulis hanya nama pengarang pertama, lalu diikuti oleh dkk. atau et al.
- Pangkat atau gelar seperti Ir., Prof., Dr. pada nama pengarang tidak perlu ditulis.
Berbagai Singkatan dalam Catatan Kaki
Dalam penulisan catatan kaki, terdapat beberapa singkatan memiliki tujuan masing-masing.
- ibid, adalah akronim dari ibidem yang mempunyai arti “di tempat yang sama dan belum di selingi dengan kutipan lain”
- op.cit, adalah kependekan dari opera citato yang berarti “dalam tulisan yang telah disebut dan di selingi dengan sumber lain”
- loc.cit, adalah singkatan dari loco citato yang memiliki arti “di tempat yang telah disebut”. Loc.cit digunakan jika merujuk pada halaman yang sama dari suatu sumber yang telah disebutkan sebelumnya.
Contoh Catatan Kaki dan Cara Penulisannya
Berikut ini adalah beberapa contoh catatan kaki yang bisa digunakan dalam berbagai karya tulis.
Contoh Catatan Kaki Dengan 1 Sampai 3 Pengarang
Format Penulisan:
1Nama Pengarang, Judul Buku (Kota Penerbit: Nama Penerbit, Tahun Terbit), hlm. Nomor Halaman.
- 1Riri Azhar, Cinta, Cita, dan Dunia, (Jakarta: PT GRAMEDIA PUSTAKA UTAMA, 1992), hlm 12.
- 2Muhamad Hatta Anwar dan Multazam, Petunjuk Praktis Budidaya Cabai, Citra Publishing, Surabaya, 2015, hlm. 31.
Contoh Catatan Kaki 4 atau Lebih Pengarang
Format Penulisan:
1Nama Pengarang, Judul Buku, Penerbit, Kota Penerbit, Tahun Terbit, hlm. Nomor halaman.
- 1Bahrain Nur Sidiq, dkk. Bahasa dan Sastra Jepang, (Bandung: Cipta Karya Prasaja, 2011), hlm. 41.
Contoh Catatan Kaki jika Sumbernya dari Buku Terjemahan
- 1Multatuli, Max Havelar, atau Lelang Kopi Persekutuan Dagang Belanda, terj. H. B. Jassin, (Jakarta: Jambatan, 1972), hlm 99.
Contoh Catatan Kaki jika Sumbernya dari Artikel
- 1Dwi Cahyani, “Bercermin pada Air Beriak: Relativitas dan Pendidikan Jati Diri Pelajar Indonesia”, Kaki Langit Sastra Pelajar, ed. Setyo R. Rahman, (Jakarta: Majalah Sastra Zenith dan Kaki Bukit, 2012), hlm. 22.
- 2“Afrika”, Ensiklopedi Dunia, (Jakarta: Ikhtisar Lama-Van Hoelen, 1992), hlm. 102-107.
Contoh Catatan Kaki dari Internet
Format Penulisan:
1Nama Penulis, “Judul Tulisan”, diakses dari URL / alamat web, pada tanggal …, pukul …
Contoh:
- 1Muhamad Nafa Fatih, “Produksi Jagung Kualitas Ekspor Berkualitas”, diakses dari http://caratanimodern.com/jagung kualitas/, pada tanggal 25 April 2019 pukul 10.17.
- 2Ratna Wigati, “Ciri Tanaman Pengahasil Gula Alami dan Segar”, diakses dari http://maribertanam.com/ciritanaman, pada tanggal 1 Maret 2019 pukul 21.47.
Contoh Catatan Kaki dari Buku
Format penulisan:
1Nama Pengarang, Judul Buku (Kota Penerbit: Nama Penerbit, Tahun Terbit), hlm. Nomor Halaman atau 1Nama Pengarang, Judul Buku, Penerbit, Kota Penerbit, Tahun Terbit, hlm. Nomor halaman.
Contoh:
- 1Brian Rahadian, Perspektif Pemikiran Modern (Malang: Pos Publishing, 2017), hlm. 97.
- 2Indri Susila Rahma, Berkata pada Bulan, Rent Publishing, Padang, 2005, hlm. 91.
- 1Malik Maulana Ibrahim dan H, Ijazah dan Pentingnya (Bogor: Cipta Media, 2009), hlm. 28.
- 2Tara Sujatmi, Tata Cara Penyusunan Jurnal Ilmiah (Depok: Pustaka Rindang, 1999), hlm. 35
Contoh Catatan Kaki dari Terbitan Pemerintah
- Peraturan Pemerintah Nomor 76 tahun 2008 tentang Penyusunan Perda, pasal 19.
Contoh Catatan Kaki dari Terbitan Organisasi
- Developing and Oprating a Records retention Programmer, ARMA, 1999, hlm. 72.
Contoh Catatan Kaki Secara Lisan
- Wawancara dengan Budi Utomo, tanggal 12 April 2008 di Kantor
Contoh Catatan Kaki dari Artikel Terbitan Berkala (Majalah Ilmiah, Jurnal)
Format Penulisan:
1Nama Penulis, “Judul Artikel” Nama Majalah, Edisi, hlm. Nomor Halaman.
Contoh:
- 1Rizki Satria Yudha, “kebangkitan dalam Genggaman” Fatamorana, Edisi IV, April 2019, hlm. 17
- 2Aji santosa, “Peranan Mahasiswa terhadap Pengembangan Kepribadian Bangsa”, dalam Berita Arsip Nasional, No. 8, Juni 1998 (Semarang: INDO, 1998), hlm. 37.
Contoh Catatan Kaki untuk Karya Ilmiah Tidak Diterbitkan (Skripsi, Tesis, Disertasi)
- Rini Handayani dkk., “Pengaruh Dosis Ekstrak Daun Pepaya terhadap Daya Tetas Telur Ikan Nila”, SKRPSI, UGM, 2003, hlm. 41.
Contoh Catatan Kaki dari Surat Kabar atau Koran
Format Penulisan:
1Nama Surat Kabar, Tanggal Terbitan, hlm. Nomor Halaman.
Contoh:
- 1Kompas, 20 Maret 2016, hlm. 27.
- Kirana Lita, “Bahasa Jawa dan Aplikasinya”, Tempo, 31 Maret, 2010, hlm. 25.
Baca Juga : Contoh Paragraf Deskripsi Beserta Jenis, Pengertian, Lengkap
Itulah beberapa contoh catatan kaki yang sering digunakan. Semoga bermanfaat!